Rangkuman Materi PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya
Rangkuman Materi PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya — Apabila kamu ingin mempelajari seperti apa materi PAI kelas 10 SMA dari kurikulum merdeka, maka kamu dapat menyimak uraian lengkap Mamikos di sini.
Sebab dengan mempelajari rangkuman materi PAI kelas 10 SMA dengan saksama, kamu bisa lebih siap untuk menghadapi pelajaran dan jika akan diadakan ulangan dadakan.
Oleh karenanya, simak rangkuman materi PAI Kelas 10 SMA di sini sampai selesai. 📚✍️
Daftar Isi
- Terkini! Rangkuman Materi PAI Kelas 10 dan Penjelasan Lengkapnya
- Uraian Rangkuman Materi PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
- BAB I: Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
- BAB II: Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman
- BAB III: Menjalin Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad
- BAB IV: Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah
- BAB V: Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
- BAB VI: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia
- BAB VII: Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya
- BAB VIII: Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Lebih Nyaman dan Berkah
- BAB IX: Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari-hari
- Penutup
Daftar Isi
- Terkini! Rangkuman Materi PAI Kelas 10 dan Penjelasan Lengkapnya
- Uraian Rangkuman Materi PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
- BAB I: Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
- BAB II: Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman
- BAB III: Menjalin Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad
- BAB IV: Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah
- BAB V: Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
- BAB VI: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia
- BAB VII: Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya
- BAB VIII: Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Lebih Nyaman dan Berkah
- BAB IX: Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari-hari
- Penutup
Terkini! Rangkuman Materi PAI Kelas 10 dan Penjelasan Lengkapnya
Rangkuman materi PAI kelas 10 SMA kurikulum merdeka dirancang khusus untuk kamu yang ingin mempelajari isi atau inti dari materi pelajaran tersebut. 🧑🎓📖🏆
Oleh karenanya, langsung simak saja penjelasan lengkap rangkuman materi PAI Kelas 10 SMA yang sudah Mamikos himpun berdasarkan buku resmi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti versi Kemendikbud di bawah ini.
Uraian Rangkuman Materi PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Rangkuman materi PAI kelas 10 Kurikulum Merdeka sudah mencakup berbagai aspek keislaman yang tujuan utamanya membentuk peserta didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Rangkuman materi PAI kelas 10 Kurikulum Merdeka tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I: Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
Meraih kesuksesan bukanlah perkara yang mudah. Para peserta didik diharuskan untuk mampu mengatasi apa saja yang hambatan, tantangan, maupun rintangan dengan ketekunan dan kerja keras.
Allah Swt. menciptakan kehidupan dan kematian semata-mata untuk menguji siapa sajakah yang memiliki amalan terbaik. Dunia ini hanyalah tempat singgah sesaat untuk mendulang pahala, sebab sejatinya manusia akan hidup kekal di akhirat selama-lamanya.
Agar memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak, manusia perlu memperbanyak amal salehnya selama hidup di dunia. Karena patokan seseorang dikatakan sukses jika ia berhasil meraih kebahagiaan di akhirat sekaligus di dunia.
BAB II: Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman
Masing-masing insan dilahirkan dengan fitrah tentang keyakinan bahwa zat Maha Kuasa yang mengatur alam semesta nyata adanya. Islam menyebut keyakinan fitrah tersebut sebagai iman.
Dalam hal ini manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah Swt. sejak masih berada di alam ruh, sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-A’raf 7:172 berikut ini:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ
Artinya: Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”
Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini”.
Iman berasal dari bahasa Arab yakni dari kata dasar amana – yu’minu – imanan, yang artinya beriman atau percaya. Adapun definisi iman menurut bahasa Indonesia adalah kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.
Dalam sebuah kitab berjudul al-‘Umm, Imam Syafi’i mengatakan, sesungguhnya yang disebut dengan iman adalah suatu ucapan, perbuatan dan suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika tidak beriringan dengan yang lain.
BAB III: Menjalin Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad
Apakah kamu pernah melakukan suatu amal ibadah, kemudian dengan sengaja menunjukkan hal tersebut kepada orang lain, baik secara langsung atau melalui melalui media sosial dengan tujuan agar mendapat pujian?
Atau mungkin bersedekah, kemudian menghendaki diumumkan secara terbuka? Berhati-hatilah jika kamu pernah melakukannya. Sebab, bisa jadi amal yang telah kamu lakukan berakhir percuma. Alasannya tentu saja karena adanya sifat sum’ah di dalam hati tanpa disadari.
Kebanyakan manusia senang mendapat pujian, dan hanya sedikit saja yang mampu beramal dengan ikhlas. Padahal, Allah Swt. hanya menerima amalan yang dilakukan dengan tulus, rida, dan ikhlas karena Allah ta’ala.
BAB IV: Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah
Mungkin kamu sudah sering mendengar dan melihat pertumbuhan serta perkembangan aktivitas ekonomi yang berlandaskan pada syariat Islam yang juga lebih dikenal dengan istilah ekonomi syariah di masyarakat.
Aktivitas tersebut berkaitan erat dengan industri jasa keuangan sehingga muncul istilah Unit Usaha Syariah (UUS) antara lain Asuransi Syariah, Perbankan Syariah, Koperasi Syariah, Pegadaian Syariah dan lain sebagainya.
Hal ini tentu saja lumrah terjadi, mengingat tatanan sosial ekonomi dalam masyarakat yang berubah dan semakin membutuhkan nilai-nilai religius pada setiap aspek kehidupan demi rida Ilahi.
Sistem ekonomi Islam (ekonomi syariah) punya karakteristik yang berbeda dengan sistem ekonomi umum yang mungkin kamu ketahui.
Ekonomi syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang adil dan menjamin bahwa kekayaan tidak hanya berputar dan terkumpul pada satu kelompok, tetapi tersebar di semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
BAB V: Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
Apakah kamu mengetahui bahwa kedatangan Islam di Indonesia berkat jasa para ulama yang menyebarkan Islam secara damai dan tawadhu. Sehingga saat ini mayoritas penduduk Indonesia memeluk Islam sebagai agamanya.
Penting untuk kamu ketahui juga bahwa agama Islam di Indonesia punya karakteristik yang berbeda dengan agama Islam di Mesir, Arab Saudi dan lainnya.
Hal tersebut dikarenakan sejarah masuknya Islam di Indonesia yang memang punya latar belakang serta garis sejarahnya sendiri.
Kemudahan atas syarat-syarat untuk masuk agama Islam menjadi alasan mengapa agama Islami mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.
Untuk menjadi seorang muslim yang baik, seseorang harus mengucapkan dua kalimat syahadat, yakni syahadat tauhid dan syahadat rasul.
BAB VI: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia
Ketika Rasulullah Saw. melaksanakan perjalanan Isra’ dan Mi’raj, dengan didampingi Malaikat Jibril, beliau diperlihatkan sekelompok orang yang di hadapannya disediakan daging segar, namun mereka justru lebih memilih untuk memakan daging yang telah busuk.
Kemudian Malaikat Jibril menjelaskan pada Rasulullah bahwa itu merupakan siksaan dan kehinaan bagi mereka yang telah melakukan perbuatan zina dan perselingkuhan.
Mereka memilih menduakan pasangannya seolah-olah memakan daging yang telah busuk, sedangkan faktanya mereka telah memiliki pasangan yang halal dan sah di mata hukum agama dan negaranya.
Memang faktanya, ada banyak sekali dampak negatif dari perbuatan zina, sehingga sudah sepatutnya menjadi bahan renungan serta refleksi bagi masyarakat luas.
Selalu berhati-hatilah, jaga diri dan minta selalu pertolongan Allah supaya tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang melampaui batas dan meninggalkan norma-norma agama.
BAB VII: Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya
Apakah kamu mengetahui jika perilaku manusia adalah cerminan dari akidahnya? Jika akidah seseorang bagus, maka akan mudah terlihat dari perilakunya sehari-hari.
Begitu juga sebaliknya, apabila akidah seseorang itu rusak, maka buruk pula perilakunya dalam keseharian.
Maka dari itu, akidah dan keimanan harus tertanam dalam diri seseorang sejak mereka kecil karena itu adalah landasan. Seseorang tak akan mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari jika akidah mereka tidak lurus.
Menanamkan akidah menjadi seruan pertama yang disampaikan Rasulullah saat beliau mengemban misi kenabian. Akidah menjadi pondasi dan landasan utama dalam membangun peradaban umat manusia di dunia.
Jika akidah sudah tertanam dengan baik dalam diri seseorang maka sikap dan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari akan terlihat dengan nyata.
Hingga seseorang tersebut akan menjadi manusia agung karena memiliki keberanian, kemuliaan, dan toleran terhadap sesama tanpa terkecuali.
BAB VIII: Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Lebih Nyaman dan Berkah
Setiap manusia yang lahir di dunia ini sudah memiliki fitrah dan sifat masing-masing. Ada yang terlahir dengan sifat-sifat baik, namun, ada juga yang memiliki sifat bawaan sebaliknya.
Di sekitar kita, kamu pasti pernah menemui orang yang mudah tersinggung dan mudah marah dan dapat disebut sebagai orang dengan temperamen buruk.
Jika seseorang dalam kondisi seperti itu dibiarkan terus-menerus, bukan tak mungkin aktivitas dan sosialisasi orang tersebut akan terpengaruh juga dengan lingkungan di sekitarnya.
Sifat temperamen yang tidak dikendalikan dengan baik serta tidak diupayakan untuk diubah menjadi lebih baik ibarat menyimpan bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak.
BAB IX: Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari-hari
Allah Swt. sudah merancang hukum Islam dengan penuh pertimbangan yang amat sempurna, tak ada cela. Tujuan disyariatkannya hukum Islam (maqashid al-syari’ah) adalah agar kemaslahatan kehidupan manusia dapat terwujud.
Tak hanya itu saja. Kebaikan, menghindarkan kesulitan, menolak mudarat dan mengambil manfaat dari setiap perbuatan hukum seorang mukalaf (aqilbaligh) juga menjadi tujuan utamanya.
Makanya, penetapan suatu hukum dalam Islam harus tetap pada landasan untuk mewujudkan maslahat. Tujuan dari syariat Islam adalah untuk menolak kemudaratan dalam lima perkara.
Lima perkara tersebut dikenal dengan istilah maqashid al-khamsah atau al-kulliyatul al-khamsah, yakni menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
Apabila kelima prinsip universal tadi dapat diterapkan dalam keseharian, maka kemaslahatan umat akan tercipta. Demikian pula sebaliknya, jika lima prinsip universal tersebut diabaikan, maka kesulitan dan kerusakan pun dipastikan akan muncul.
Penutup
Pembahasan lengkap mengenai rangkuman materi PAI kelas 10 SMA kurikulum merdeka dan penjelasan yang bisa Mamikos sampaikan di sini harus disudahi dulu. 📚🧑🎓🎒
Untuk membaca lebih banyak informasi terkini dan menarik yang sudah Mamikos rangkum, kamu bisa mengikuti update Mamikos di blog ini setiap hari.
Bukan hanya rangkuman materi saja yang bisa kamu baca di sini, tapi juga materi SMA kelas 10, 11, dan 12 kurikulum merdeka yang bisa kamu baca secara cuma-cuma.
Referensi:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti [Daring] Tautan: https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/ISLAM-BS-KLS%20X.pdf
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: