Rangkuman Materi Sistem Ekskresi Kelas 8 SMP dan Penjelasannya

Rangkuman Materi sistem ekskresi kelas 8 SMP dan Penjelasannya – Materi dalam mata pelajaran Biologi pada bangku kelas 8 SMP yang penting untuk dipahami adalah materi sistem ekskresi.

Materi sistem ekskresi memberi ulasan dan penjelasan mengenai bagaimana manusia berekskresi, dan mengapa manusia harus ber-ekskresi.

Penasaran dengan seperti apa rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP secara lengkap? Simak artikel di bawah ini.

Rangkuman Materi Sistem Ekskresi Kelas 8 SMP

Canva/@sciencephotolibrary

Apa itu Sistem Ekskresi dalam Pandangan Kelas 8 SMP

Sebelum membahas secara lengkap rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP, tentu perlu diketahui bersama mengenai definisi sistem ekskresi itu sendiri.

Apa itu sistem ekskresi? Sistem ekskresi adalah sebuah proses di dalam tubuh yang membuang sampah hasil dari metabolisme tubuh dengan tujuan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.

Ada juga pengertian sistem ekskresi yang bunyinya, sistem ekskresi adalah tindakan dalam tubuh yang memproses hasil sisa dari metabolisme demi menghilangkan racun di dalam tubuh, dengan fungsi mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Dari dua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan secara lugu bahwa sistem ekskresi adalah tentang bagaimana makhluk hidup, dalam hal ini manusia, pup dan pip.

Beberapa alat ekskresi dari manusia antara lain ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Penjelasan lebih lanjutnya ada di bawah berikut ini.

Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Manusia Bagian 1

Rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP dimulai dengan bagian sistem ekskresi yang pertama.

Pada sub-bab materi struktur dan fungsi sistem ekskresi manusia ini, siswa kelas 8 SMP akan mengetahui tentang organ tubuh manusia berupa ginjal, tentang apa fungsi dan tugasnya.

Lalu disusul dengan penjelasan proses kerja di dalam ginjal yang meliputi, tahap filtrasi, tahap reabsorbsi, dan tahap augmentasi.

Organ Tubuh Ginjal

Ginjal adalah organ tubuh manusia yang memiliki fungsi untuk melakukan penyaringan darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari sel yang ada di seluruh tubuh.

Letak ginjal ada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang, tepatnya di dalam rongga perut pada dinding tubuh belakang (dorsal).

Bentuk ginjal menyerupai biji kacang merah, dan secara posisi, ginjal sebelah kiri lebih tinggi dibandingkan ginjal sebelah kanan.

Sebelum ginjal mengeluarkan urine, terdapat tiga tahapan yang akan dilewati, antara lain:

Tahap Filtrasi (Penyaringan)

Tahap filtrasi adalah proses pembentukan urine awal yang dimulai dengan fase penyaringan darah ketika memasuki ginjal dan pembuluh darah.

Fase ini terjadi pada badan malphigi, bagian dari nefron ginjal yang termasuk kapsula bowman dan glomerulus.

Glomerulus memiliki fungsi untuk menyaring semua zat sisa yang telah terlarut di dalam darah, dan mengeluarkan cairans sekaligus kelebihan elektrolit di dalam tubuh.

Zat yang bisa melewati saringan glomerulus adalah zat yang bermolekul kecil, di antaranya: garam, air, urea, amonia, glikosa, dan ion anorganik.

Tahap Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)

Pada tahap penyerapan kembali atau tahap reabsorbsi, urine akan memasuki tubulus proksimal, selanjutnya ke fase reabsorbsi.

Fase ini akan menghasilkan yang disebut urine sekunder. Kandungan urine sekunder antara lain garam, empedu, pigmen, dan air.

Berikutnya, urine sekunder memasuki tubulus kontortus distal, kemudian melalui tahap penyerapan lagi. Sampai tahap inilah urine terbentuk.

Tahap Augmentasi

Tahap terakhir di ginjal adalah tahap augmentasi atau tahap pengumpulan.

Urine sekunder yang tadinya berasal dari tubulus kontortus distal turun ke tubulus kolektivus atau saluran pengumpul.

Urine kemudian masuk ke pelvis renalis dan mengalir ke ureter serta kantung kemih. Pada saat kantung kemih penuh, urine segera keluar dari tubuh lewat uretra.

Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Manusia Bagian 2

Pembahasan lanjutan dari rangkuman sistem ekskresi kelas 8 SMP adalah pada bagian tubuh selain ginjal. Berikut detail dari sistem dan fungsi sistem ekskresi manusia di dalam rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP.

Kulit

Kulit termasuk dalam salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki peranan melakukan sistem ekskresi.

Pada konteks perannya sebagai alat ekskresi, kelenjar-kelenjar yang ada di dalam kulit akan mengeluarkan zat sisa dari proses metabolisme tubuh berupa keringat yang memuat urea, natrium klorida, amonia, dan asam urat lewat pori-pori kulit.

Paru-Paru

Paru-paru juga termasuk dalam organ manusia yang memiliki peranan dalam ekskresi. 

Adapun paru-paru disebut sebagai sistem ekskresi karena adanya proses pembuangan limbah serta zat sisa dari tubuh.

Secara spesifik, paru-paru berperan dalam mengeluarkan limbah yang berupa uap air dan karbondioksida.

Apabila limbah-limbah tersebut tidak dikeluarkan, maka akan menumpuk dan membahayakan kesehatan paru-paru.

Hati

Selain menjadi organ yang berperan dalam membersihkan darah, hati juga termasuk dalam alat ekskresi manusia, sehingga memiliki sistem ekskresinya tersendiri. 

Adapun fungsi hati sebagai sistem ekskresi manusia adalah mengonversi amonia, sebuah zat beracun akibat proses metabolisme protein, menjadi urea.

Urea adalah hasil akhir yang diekskresikan lewat urine. Proses tersebut akan membantu manusia menjaga keseimbangan nitrogen di tubuh, serta menjadi pencegah adanya penumpukan amonia yang sangat berbahaya.

Berbagai Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Pembahasan terakhir di dalam rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP adalah mengenai gangguan yang ada pada sistem ekskresi manusia.

Berikut adalah beberapa gangguan yang berpotensi muncul di dalam sistem ekskresi manusia berupa nefritis interstisial, batu ginjal, hingga diabetes.

Nefritis Interstisial

Salah satu gangguan dalam sistem ekskresi manusia adalah nefritis interstisial. 

Nefritis interstisial adalah infeksi yang terjadi pada ginjal berupa peradangan dan pembengkakan di tubulus ginjal.

Ketika tubulus ginjal diserang nefritis interstisial, fungsi ginjal otomatis akan terganggu dan tidak dapat menyaring sisa metabolisme dalam tubuh.

Gangguan berupa nefritis interstisial ini dapat menjadi akut atau kronis, oleh karena itu perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat, sebab salah satu penyebab nefritis interstisial adalah kesalahan obat.

Selain itu, penyebab lain dari nefritis interstisial adalah penyakit autoimun, kadar kalium darah yang rendah atau tinggi, dan infeksi.

Penyakit nefritis interstisial rentan menyerang kelompok lanjut usia.

Batu Ginjal

Selanjutnya, yang menjadi gangguan dalam ekskresi manusia adalah batu ginjal.

Penyakit ini kiranya cukup banyak ditemui di tengah masyarakat, sebab pola makan, pola hidup, hingga kebiasaan menahan kencing yang menjadi pemicunya.

Penyakit batu ginjal adalah sebuah kondisi ketika terdapat gumpalan-gumpalan dari zat metabolisme tubuh yang terjebak di dalam ginjal dan membatu.

Indikasinya dapat dilihat ketika buang air kecil terasa sangat sakit, dan seolah ada sesuatu yang hendak ikut keluar.

Tindakan batu ginjal yang sudah terlalu parah atau akut perlu dilakukan operasi laser untuk memecah batu yang ada di dalam ginjal.

Namun, apabila belum terlalu parah, tindakan pengobatan melalui obat-obatan medis dapat dilakukan untuk menggerus batu ginjal, dengan catatan dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu yang cukup panjang, yakni antara 3 – 9 bulan, tergantung saran dari dokter spesialis yang menangani sakit batu ginjal.

Diabetes Insipidus

Terakhir, yang menjadi pembahasan dalam konteks gangguan pada sistem ekskresi manusia adalah penyakit diabetes insipidus.

Diabetes insipidus hampir sama seperti diabetes melitus, yakni gejala berupa sering minum dan sering buang air kecil.

Hanya saja, kasus diabetes insipidus terbilang lebih langka dibandingkan diabetes melitus. Setidaknya, diabetes insipidus hanya menyerang satu dari 25 ribu orang apabila dirasiokan.

Bahkan, pemicu dari diabetes insipidus tidak berhubungan dengan gaya hidup maupun pola makan seperti yang terjadi pada diabetes melitus.

Penyebab dari diabetes insipidus telah diteliti oleh para ahli kesehatan, bahwa penyebab diabetes insipidus adalah karena kelainan hormon, yakni adanya kekurangan hormon ADH atau hormon antidiuretik.

Demikian, penjelasan mengenai rangkuman materi sistem ekskresi kelas 8 SMP beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat.

FAQ

Apa itu sistem ekskresi? Jelaskan?

Sistem ekskresi adalah sebuah proses di dalam tubuh yang membuang sampah hasil dari metabolisme tubuh dengan tujuan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.

Apa fungsi sistem ekskresi manusia?

sistem ekskresi adalah tindakan dalam tubuh yang memproses hasil sisa dari metabolisme demi menghilangkan racun di dalam tubuh, dengan fungsi mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Sebutkan 4 alat ekskresi manusia?

Beberapa alat ekskresi dari manusia antara lain ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Penjelasan lebih lanjutnya ada di bawah berikut ini.

Apa saja penyakit yang menyerang sistem ekskresi?

Berikut adalah beberapa gangguan yang berpotensi muncul di dalam sistem ekskresi manusia berupa nefritis interstisial, batu ginjal, hingga diabetes.

Apa zat yang dikeluarkan dari sistem ekskresi?

Zat yang bisa melewati saringan glomerulus adalah zat yang bermolekul kecil, di antaranya: garam, air, urea, amonia, glikosa, dan ion anorganik.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta