Rangkuman Materi Sistem Reproduksi pada Manusia dan Strukturnya Lengkap
Rangkuman Materi Sistem Reproduksi pada Manusia dan Strukturnya Lengkap — Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA kelas 9 ada materi pembahasan tentang sistem reproduksi manusia.
Jika kamu sedang mencari pembahasan lengkap mengenai materi tersebut, disinilah tempat yang tepat untuk dikunjungi.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai sistem reproduksi pria dan wanita. Supaya tidak ketinggalan materinya, sebaiknya simak penjelasan sampai akhir.
Memahami Materi Sistem Reproduksi Manusia dan Strukturnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Sistem Reproduksi Manusia
Sebelum membahas terlalu jauh, sebaiknya kamu memahami pengertian dari sistem reproduksi itu sendiri. Reproduksi adalah cara yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk memperoleh keturunan dan melestarikan spesiesnya.
Karena termasuk salah satu makhluk hidup, manusia juga melakukan reproduksi. Reproduksi pada manusia dibantu oleh beberapa organ yang selanjutnya disebut sebagai organ reproduksi. Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki organ tersebut.
Hanya saja jenis dan fungsi organ reproduksi antara wanita dan pria memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Sejak lahir, manusia telah memiliki organ reproduksi tersebut. Namun baru bisa mulai berfungsi dengan baik ketika memasuki masa pubertas.
Seorang pria yang sudah mengalami pubertas ditandai dengan diproduksinya sperma. Tanda paling umum yang bisa dijumpai adalah terjadinya mimpi basah.
Sementara seorang wanita yang sudah masuk masa pubertas ditandai dengan terbentuknya sel telur atau ovum. Hal ini ditandai dengan terjadinya proses menstruasi. Selain itu, baik pria dan wanita pun akan mengalami beberapa perubahan di fisiknya ketika sudah memasuki masa pubertas.
1. Sistem Reproduksi Pria
Mari mulai pembahasan sistem reproduksi manusia ini dengan membahas sistem reproduksi pria terlebih dahulu. Bisa dikatakan bahwa organ reproduksi yang dimiliki oleh pria bersifat eksternal karena terletak di bagian luar tubuh.
Namun organ reproduksi pada pria sebenarnya dibagi ke dalam dua bagian, yaitu organ internal dan organ eksternal. Langsung saja, berikut adalah pembahasan lengkapnya.
a. Organ Reproduksi Internal
Persis seperti namanya, organ reproduksi internal ini terletak di bagian dalam tubuh. Karena terletak di dalam tubuh, manusia tidak bisa melihatnya secara kasat mata. Terdapat 6 jenis organ reproduksi yang terletak di dalam tubuh pria. Berikut ini penjelasannya.
1. Testis
Organ reproduksi internal yang pertama disebut dengan testis. Sebagian ahli menyatakan bahwa testis termasuk organ reproduksi eksternal karena bentuknya kentara dan terlihat dari luar tubuh. Namun sebagian ahli lainnya memasukkan testis ke dalam kelompok organ reproduksi internal.
Pasalnya, testis ini terletak di bawah lapisan kulit, lebih tepatnya dilapisi oleh skrotum atau kantung kulit pembungkus. Fungsi dari testis sendiri adalah menghasilkan hormon testosteron serta sel sperma. Pria normal memiliki dua buah testis di sisi kanan dan kiri.
Testis terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan di bagian paling luar disebut dengan tunika vaginalis. Di lapisan ini ada lapisan lagi bernama tunika albugenia. Lapisan tersebut membagi testis menjadi beberapa lobus.
Sementara di bagian terdalam testis terdapat jaringan bernama epitelium testis. Di dalamnya terdapat banyak sel induk sperma bernama spermatogonium. Di dalam testis terdapat saluran sempit bernama tubulus seminiferus yang berguna untuk menghasilkan sperma.
Sperma yang dihasilkan oleh pria dewasa jumlahnya sangat banyak. Per harinya, jumlah sperma yang dihasilkan mencapai seratus juta sel.
2. Epididimis
Epididimis adalah sebuah saluran yang halus dan berkelok-kelok. Letaknya ada di dalam skrotum dan menjalar keluar dari kedua testis. Epididimis sebenarnya dipisahkan ke dalam tiga bagian, yaitu cauda, corpus, dan caput.
Organ yang satu ini berguna untuk proses maturasi atau pematangan spermatozoa yang sudah dihasilkan oleh testis. Untuk proses maturasi spermatozoa sendiri diperlukan waktu sekitar 12 hari.
Tak hanya untuk pematangan, sperma-sperma yang sudah matang tadi selanjutnya akan disimpan di dalam saluran epididimis. Sperma yang tersimpan di bagian ini akan dikeluarkan ketika seorang pria sedang mengalami ejakulasi.
3. Vas Deferens
Saluran epididimis memanjang dari testis bagian kanan dan kiri. Ternyata, kelanjutan dari epididimis disebut dengan vas deferens. Saluran ini juga ada sepasang atau dua buah karena merupakan kelanjutan dari epididimis yang sudah dibahas sebelumnya.
Saluran vas deferens sendiri adalah penghubung antara kantong sperma dengan testis. Saluran ini memanjang dan berujung pada kelenjar prostat.
Saat sebelum ejakulasi, otot yang berada di bagian vas deferens akan tegang. Hal ini dilakukan supaya ada ruang untuk menyimpan sperma sebelum nantinya dikeluarkan ketika ejakulasi.
4. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar yang letaknya ada di bagian belakang bawah kantung kemih pria. Fungsinya adalah menghasilkan air yang nantinya membentuk sperma.
Faktanya, 70% dari sperma yang dikeluarkan oleh pria ketika ejakulasi berasal dari vesikula seminalis ini. Adapun kandungan di dalamnya antara lain prostaglandin, fosforikolin, fruktosa, enzim, serta protein.
Ukuran vesikula seminalis hanya sekitar 5 cm. Alirannya tersebut berakhir di dua organ, yaitu kelenjar prostat dan vas deferens. Ketiga organ ini bekerja bersama dan membentuk aliran ketika terjadi ejakulasi.
5. Kelenjar Prostat
Organ selanjutnya yang terdapat dalam sistem reproduksi pria adalah kelenjar prostat. Prostat sendiri merupakan sejenis kelenjar eksokrin. Fungsi utamanya adalah menghasilkan dan menyimpan cairan semen. Cairan tersebut bersifat basa dan berwarna putih susu.
Cairan ini sangat penting dalam proses reproduksi manusia karena berfungsi untuk melindungi sperma dari berbagai hal yang bersifat asam.
Cairan semen melindungi sperma dari asamnya sisa urine saat melewati uretra. Cairan ini juga masih melindungi sperma ketika sampai di vagina karena organ tersebut cenderung asam.
6. Kelenjar Cowper
Letak kelenjar cowper ada di bagian bawah prostat, lebih tepatnya ada di bagian dalam kantong perineal. Ukuran kelenjar ini memang sangat kecil namun fungsinya tidak bisa dibilang remeh.
Kelenjar cowper umumnya baru aktif ketika menjelang atau saat seorang pria melakukan hubungan seksual. Fungsi utama kelenjar cowper adalah menghasilkan sejenis lendir yang disebut dengan cairan cowper. Cairan inilah yang memiliki begitu banyak fungsi.
Beberapa fungsinya antara lain memberikan pelumas untuk uretra dan ujung penis, membersihkan residu pada uretra, mengurangi keasaman uretra, dan melindungi sperma.
7. Uretra
Organ internal yang terakhir pada sistem reproduksi manusia (pria) adalah uretra. Uretra adalah saluran yang dilalui oleh sperma sebelum keluar dari dalam tubuh ketika ejakulasi. Selain itu, uretra adalah saluran yang dipakai untuk mengeluarkan urine pada pria.
b. Organ Reproduksi Eksternal
Berikutnya ada organ reproduksi manusia (pria) yang terletak di bagian luar tubuh atau eksternal. Pria hanya memiliki dua organ reproduksi eksternal yaitu penis dan skrotum.
1. Penis
Penis terletak di antara paha dan bentuknya adalah silindris. Ukurannya sendiri bervariasi antara satu pria dengan pria lainnya. Organ ini bersifat elastis karena tersusun dari jaringan otot, spons, saraf, dan pembuluh darah.
Ada tiga rongga di dalam penis yang sifatnya seperti spons. Berikut detailnya.
- Korpus kavernosa: dua rongga yang letaknya ada di bagian atas penis.
- Korpus spongiosum: ada di bagian bawah korpus kavernosa. Membungkus uretra dan melindunginya.
- Glans penis: rongga di bagian ujung penis
2. Skrotum
Skrotum merupakan sejenis kantong kulit yang fungsinya adalah melindungi testis. Tak hanya itu, skrotum juga berperan dalam menjaga stabilitas suhu testis. Skrotum juga elastis seperti penis.
Saat dingin, skrotum akan mengerut sehingga mendekatkan testis ke tubuh supaya tetap hangat. Sebaliknya, saat suhu panas, skrotum mengendur dan membiarkan testis menjauhi tubuh agar suhu panas bisa dilepaskan.
2. Sistem Reproduksi Wanita
Tidak berbeda dengan sistem reproduksi manusia (pria), sistem reproduksi wanita juga terbagi ke dalam dua jenis organ. Kelompok organ yang pertama adalah internal yang letaknya ada di bagian dalam tubuh.
Sedangkan kelompok organ lainnya ada di luar tubuh sehingga disebut dengan organ-organ eksternal. Supaya lebih paham, sebaiknya langsung saja simak penjelasan lengkap yang ada di bawah ini.
a. Organ Reproduksi Internal
Wanita memiliki 6 organ reproduksi internal atau terletak di bagian dalam tubuh. Langsung saja, kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.
1. Ovarium
Nama organ yang pertama adalah ovarium. Kamu juga bisa menyebutnya dengan indung telur. Organ ini berjumlah dua atau sepasang dan bentuknya seperti kacang almond berwarna putih keruh.
Fungsi dari ovarium adalah memproduksi ovum atau sel telur. Tak hanya itu, hormon progesteron dan estrogen juga diproduksi di ovarium.
Secara anatomi, ovarium letaknya ada di bagian rongga perut. Lebih tepatnya ada di pinggang sisi kanan dan kiri. Ovarium dilapisi oleh kapsul pelindung. Masing-masing ovarium mengandung beberapa folikel dan di masing-masing folikel terdapat satu buah sel telur.
Folikel tersebut memberikan ‘makan’ pada sel telur dan melindunginya selama masa perkembangan. Jika sudah matang, sel telur akan dilepaskan dan dialirkan menuju ovarium. Proses inilah yang disebut dengan ovulasi.
2. Tuba Falopi
Tuba falopi atau oviduk juga berjumlah dua buah atau sepasang. Organ ini menghubungkan antara ovarium dengan uterus atau rahim.
Tak hanya menghubungkan antara keduanya, tuba falopi dapat menghasilkan gerak peristaltik dan menggerakkan sel telur ke rahim. Pembuahan antara sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi ini.
Bagian ujung tuba fallopi disebut dengan fimbriae. Yaitu corong yang berjumbai-jumbai. Fimbriae sendiri memiliki fungsi untuk menangkap sel telur yang baru saja dilepaskan oleh ovarium.
3. Uterus
Uterus lebih sering disebut dengan istilah rahim. Di organ inilah embrio berkembang hingga menjelang kelahiran. Uterus akan menjadi tempat yang nyaman selama janin tumbuh dan berkembang di masa kehamilan.
Rahim pada wanita adalah jenis simpleks. Artinya, di dalam rahim hanya terdapat satu ruangan saja. Dinding uterus terdiri dari tiga buah lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, serta endometrium. Endometrium adalah lapisan yang paling dekat dengan janin.
Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah. Menjelang ovulasi, lapisan endometrium akan menebal dan menghasilkan banyak lendir. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan kehamilan jika nantinya sel telur dibuahi oleh sperma.
Apabila pembuahan tidak terjadi, maka lapisan endometrium yang sudah menebal tadi akan luruh bersamaan dengan sel telur yang tidak dibuahi. Peristiwa ini biasanya berlangsung setiap bulan dan dikenal dengan istilah menstruasi.
Karena endometrium mengandung banyak pembuluh darah, wanita akan mengeluarkan banyak darah ketika menstruasi.
4. Serviks
Serviks atau leher rahim terletak di antara vagina dan uterus. Bagian ini ada di bagian bawah uterus yang bentuknya menyempit. Saluran ini terus ke bawah dan membuka ke arah vagina.
Fungsi dari serviks sendiri adalah menghasilkan lendir yang nantinya berguna untuk membantu pergerakan sperma dari vagina menuju rahim.
5. Vagina
Organ reproduksi wanita internal yang terakhir adalah vagina. Organ yang satu ini sebenarnya merupakan sebuah saluran yang elastis. Letaknya sendiri ada di antara kandung kemih, uretra, dan rektum atau anus.
Vagina tersusun atas otot polos dan epitel skuamosa. Organ ini bisa mengembang berkali-kali lipat ketika seorang wanita akan melahirkan. Oleh karena itu dikenal istilah “bukaan 1”, “bukaan 2”, dan seterusnya menjelang persalinan. Istilah tersebut menandakan perkembangan otot vagina.
Fungsi vagina yang pertama adalah menyalurkan sperma yang dikeluarkan oleh pria supaya bisa masuk ke dalam rahim, lalu ke tuba falopi untuk pembuahan.
Selain itu, vagina juga menjadi saluran untuk mengeluarkan darah menstruasi. Satu lagi fungsi vagina yang tidak kalah penting adalah sebagai jalannya bayi saat lahir.
b. Organ Reproduksi Eksternal
Organ reproduksi wanita di bagian luar agak lebih rumit jika dibandingkan dengan pria. Jika pria hanya punya dua organ reproduksi eksternal, wanita memiliki 4. Berikut adalah pembahasannya.
1. Vulva
Jenis organ yang pertama bernama vulva yang bentuknya seperti celah. Organ ini terletak di bagian paling luar dari sistem reproduksi wanita. Di sini terdapat begitu banyak sensor syaraf dan stimulasi.
Vulva sendiri terbagi menjadi beberapa bagian antara lain mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, uretra, vagina, dan hymen.
2. Klitoris
Klitoris terletak di vulva bagian atas. Organ yang satu ini termasuk dalam kelompok erektil atau menjadi pusat rangsangan bagi wanita. Klitoris sendiri memiliki banyak ujung saraf perasa. Selain itu juga terdapat banyak sekali pembuluh darah di organ yang satu ini.
Sifat klitoris ini seperti penis. Saat seorang wanita terangsang secara seksual, klitoris bisa ereksi dan terlihat lebih menonjol dibandingkan sebelumnya. Ketika dalam keadaan normal, klitoris lebih sering masuk ke bagian dalam.
3. Labia Mayora
Labia juga dapat disebut sebagai bibir kemaluan. Wanita sendiri memiliki dua jenis labia, yaitu labia mayora dan minora. Seperti namanya, labia mayora punya ukuran yang lebih besar dibandingkan minora. Letaknya pun ada di sisi yang lebih luar.
Bentuk dari labia mayora sendiri adalah lipatan kulit yang tebal dan melengkung. Organ ini tersusun atas jaringan ikat yang dilapisi lemak. Sementara lapisan paling luarnya berupa kulit biasa. Di kulit inilah biasanya tumbuh rambut kemaluan.
Di labia mayora terdapat banyak otot, saraf, dan pembuluh darah. Adanya banyak pembuluh darah ini membuat labia mayora umumnya punya warna yang tampak memerah.
4. Labia Minora
Labia minora letaknya ada di bagian yang lebih dalam dibandingkan labia mayora. Elemen penyusunnya juga berbeda. Pasalnya, labia minora ini jauh lebih tipis dan halus. Tidak ada lapisan lemak yang menyusun labia minora.
Fungsi dari labia minora sendiri adalah untuk menyalurkan urine dari uretra ke luar tubuh wanita. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk membuka kelenjar bartholin.
Sampailah di bagian penghujung dari pembahasan mengenai sistem reproduksi manusia. Apakah kamu sudah memahami seluruh penjelasan yang sudah disampaikan di atas.
Jika informasinya masih kurang jelas, kamu dapat bertanya langsung kepada guru kamu di sekolah atau mencari jurnal serupa di perpustakaan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: