Rangkuman Proses Pencernaan Makanan pada Manusia secara Singkat dan Jelas

Rangkuman Proses Pencernaan Makanan pada Manusia secara Singkat dan Jelas – Proses pencernaan makanan pada manusia adalah serangkaian langkah kompleks yang terjadi dalam sistem pencernaan untuk menguraikan makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh. 

Proses ini adalah proses penting yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu manusia dan hewan.

Nah, pada artikel kali ini, Mamikos akan menuliskan rangkuman proses pencernaan makanan pada manusia untuk kamu. Yuk, mari kita bahas!

Apa itu Proses Pencernaan Makanan pada Manusia?

Canva/@sciencephotolibrary

Sebelum beranjak lebih jauh, pada poin pertama rangkuman proses pencernaan makanan pada manusia, alangkah lebih baik kalau kamu tahu lebih dulu tentang proses pencernaan makanan itu sendiri.

Seperti yang telah ditulis secara singkat pada pembukaan di atas, proses pencernaan adalah proses penting yang terjadi di dalam tubuh manusia.

Proses pencernaan ini memungkinkan tubuh manusia untuk mengambil nutrisi yang diperlukan dari makanan, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mendukung pertumbuhan, perbaikan jaringan, energi, dan fungsi-fungsi tubuh yang vital.

Intinya, proses pencernaan makanan pada manusia dibutuhkan untuk menjaga kehidupan sehari-hari.

Selain melibatkan beberapa organ tubuh, proses pencernaan makanan ini juga melibatkan dua tahapan utama yang berbeda, yaitu pencernaan mekanis dan kimiawi.

Dua Macam Proses Pencernaan Makanan pada Manusia

Nah, di poin kedua rangkuman proses pencernaan makanan pada manusia ini, Mamikos akan menjelaskan tentang pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.

Proses pencernaan ini adalah tahap penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh manusia serta pemeliharaan kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.

Berikut adalah penjelasannya.

1. Pencernaan Mekanis

Proses pencernaan mekanis pada manusia adalah tahap pencernaan yang melibatkan perubahan fisik pada makanan tanpa melibatkan reaksi kimia atau enzim pencernaan. 

Tujuannya adalah untuk memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil sehingga memudahkan pencernaan kimiawi dan penyerapan nutrisi oleh tubuh. 

Selama pengunyahan, makanan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil, meningkatkan luas permukaan makanan yang terpapar oleh enzim-enzim pencernaan.

Beberapa contoh utama proses pencernaan mekanis meliputi:

a. Pengunyahan (Mastikasi)

Pengunyahan adalah proses mekanis pertama dalam pencernaan makanan yang terjadi di mulut.

Saat makanan masuk ke mulut, gigi berguna untuk menghancurkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. 

Gigi tumpul digunakan untuk merobek dan mengunyah makanan, sementara gigi taring digunakan untuk merobek daging.

Pengunyahan juga membantu mencampur makanan dengan air liur yang mengandung enzim amilase saliva, yang membantu memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana.

b. Pergerakan Otot Pencernaan

Selain pengunyahan, pergerakan otot-otot pencernaan juga merupakan bagian penting dari proses pencernaan mekanis.

Setelah makanan ditelan, otot-otot di esofagus membantu mendorong bolus makanan dari mulut menuju lambung melalui gerakan peristaltik.

Di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi untuk mencampur makanan dengan asam lambung dan menghasilkan kaimus atau chyme yang lebih homogen.

c. Pencampuran di Lambung

Di dalam lambung, makanan dicerna lebih lanjut melalui gerakan pencampuran yang disebut peristaltik.

Selama pencampuran ini, makanan dicampur dengan asam lambung dan enzim pepsin untuk membantu dalam pencernaan protein. 

Proses pencampuran ini juga membantu memastikan bahwa semua bagian makanan terpapar oleh enzim-enzim pencernaan.

2. Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi adalah langkah penting dalam memastikan bahwa makanan diuraikan menjadi komponen-komponen yang dapat diserap oleh tubuh untuk menyediakan energi, mendukung pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan menjalankan fungsi-fungsi tubuh yang penting. 

Enzim-enzim pencernaan memainkan peran utama dalam proses ini dengan mengkatalisasi reaksi kimia yang diperlukan untuk memecah molekul makanan.

Proses ini juga memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan nutrisi yang ada dalam makanan. 

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang proses pencernaan kimiawi:

1. Mulut

Pencernaan kimiawi dimulai di mulut dengan air liur yang mengandung enzim amilase saliva. 

Amilase saliva membantu dalam pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana seperti glukosa. 

Ini adalah contoh awal dari pencernaan karbohidrat.

2. Lambung

Ketika makanan mencapai lambung, makanan dicerna lebih lanjut oleh kombinasi asam lambung dan enzim pencernaan seperti pepsin.

Asam lambung membantu dalam pencernaan protein dengan mengubah struktur protein menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Pepsin adalah enzim yang diproduksi dalam bentuk tidak aktif dan diaktifkan oleh asam lambung. 

Pepsin kemudian memecah protein menjadi peptida-peptida, yaitu fragmen-fragmen protein yang lebih kecil.

3. Usus Duodenum

Kaimus yang keluar dari lambung memasuki duodenum, bagian pertama dari usus halus. Di sini, makanan dicerna lebih lanjut.

Cairan empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu dilepaskan ke dalam duodenum untuk membantu dalam pencernaan lemak.

 Empedu membantu dalam emulsifikasi lemak, yaitu menguraikan lemak menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih efisien.

Enzim-enzim pencernaan dari pankreas juga dilepaskan ke dalam duodenum. 

Ini termasuk lipase (untuk lemak), amilase (untuk karbohidrat), dan tripsin (untuk protein). Enzim-enzim ini membantu dalam pencernaan lebih lanjut karbohidrat, lemak, dan protein.

4. Usus Halus

Proses pencernaan kimiawi berlanjut di usus halus (jejunum dan ileum), di mana berbagai enzim pencernaan seperti maltase, sukrase, dan peptidase membantu menguraikan molekul-molekul besar menjadi bentuk yang lebih kecil.

Karbohidrat dipecah menjadi gula sederhana seperti glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Nutrisi yang telah diuraikan ini diserap melalui dinding usus halus ke dalam aliran darah, sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Apa saja Organ yang Terlibat dalam Proses Pencernaan Makanan pada Manusia?

Setelah mengetahui makna dan macam-macam proses pencernaan manusia, di poin ketiga rangkuman proses pencernaan makanan pada manusia ini Mamikos akan menjelaskan organ-organ yang terlibat dalam proses pencernaan tersebut.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan sejumlah organ pencernaan yang bekerja bersama-sama untuk menguraikan makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh. 

Berikut adalah penjelasan tentang organ-organ utama yang terlibat dalam proses pencernaan makanan:

1. Mulut

Mulut merupakan organ pertama dalam sistem pencernaan pada manusia. Di sini, makanan dimasukkan ke dalam tubuh.

Selain itu, mulut juga memainkan peran penting dalam proses pencernaan makanan pada manusia dengan melaksanakan beberapa fungsi penting yang mendukung proses pencernaan.

Beberapa fungsi utama dari mulut dalam proses pencernaan makanan antara lain:

  • Pengunyah makanan, di mana makanan dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil oleh gigi.
  • Sebagai tempat bercampurnya makanan dengan air liur yang mengandung enzim amilase saliva yang membantu memulai pencernaan karbohidrat, khususnya amilum
  • Tempat terbentuknya bola kecil yang disebut bolus. Bolus lebih mudah untuk ditelan dan bergerak melalui sistem pencernaan.
  • Proses untuk memudahkan kerja enzim pencernaan di lambung dan usus halus.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan (esofagus) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung dalam sistem pencernaan manusia. 

Fungsi utama kerongkongan dalam proses pencernaan makanan adalah mengalirkan makanan dari mulut ke lambung.

Selain fungsi utama, kerongkongan juga punya beberapa fungsi penting lainnya, antara lain:

  • Melindungi saluran pencernaan dari kerusakan kerja sfingter kerongkongan atas dan bawah. Sfingter kerongkongan bawah adalah cincin otot yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung, fungsi utamanya untuk mencegah asam lambung dan isi lambung lainnya kembali ke kerongkongan.
  • Setelah makanan mencapai lambung melalui kerongkongan, kerongkongan berhenti berkontraksi dan membiarkan lambung menerima makanan.

3. Lambung

Lambung adalah organ yang menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan seperti pepsin.

Asam lambung membantu dalam pencernaan makanan dengan melarutkannya, membunuh bakteri, dan mengaktifkan pepsin.

Pepsin adalah enzim yang berperan dalam pencernaan protein, mengubah protein menjadi peptida yang lebih sederhana.

Di lambung, makanan dicerna lebih lanjut dan dikonversi menjadi kaimus atau chyme, yaitu campuran makanan yang sudah dicerna menjadi bentuk cair.

Adapun beberapa fungsi penting lambung dalam proses pencernaan manusia antara lain:

  • Sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang telah ditelan.
  • Untuk mencampur makanan dengan cairan lambung yang mengandung asam lambung dan enzim pencernaan.
  • Sebagai tempat untuk memaksimalkan dua fungsi asam lambung, yaitu melarutkan makanan dan mengaktifkan enzim pepsin yang berperan dalam pencernaan protein.
  • Sebagai pengatur laju pelepasan makanan ke dalam usus halus, sehingga pencernaan lebih lanjut di usus halus berlangsung secara teratur.
  • Berperan sebagai pertahanan terhadap bakteri dan mikroorganisme patogen, karena asam lambung yang kuat membunuh banyak mikroba yang masuk bersama dengan makanan serta mencegah infeksi dan penyakit.

4. Usus Halus

Usus halus adalah organ terpanjang dalam sistem pencernaan dan terletak di antara lambung dan usus besar.

Di dalam usus halus, enzim-enzim pencernaan dari pankreas dan cairan empedu dari kantong empedu ditambahkan ke kaimus untuk mencerna lebih lanjut makanan.

Nutrisi yang telah dicerna diserap melalui dinding usus halus ke dalam aliran darah.

Beberapa fungsi penting usus halus dalam proses pencernaan makanan antara lain:

  • Untuk melanjutkan proses pencernaan kimiawi yang dimulai di lambung.
  • Menyerap nutrisi yang telah dicerna menjadi darah agar dapat digunakan oleh seluruh tubuh.
  • Tempat penyerapan air dan elektrolit (garam) yang dibutuhkan oleh tubuh, gunanya untuk mengontrol volume dan konsentrasi cairan dalam tubuh dan memastikan bahwa tubuh tidak kehilangan terlalu banyak cairan melalui feses.
  • Sebagai pertahanan alami terhadap bakteri dan mikroba berbahaya karena mukosa usus halus menghasilkan lendir dan memiliki sel-sel kekebalan yang membantu melawan infeksi.
  • Gerakan peristaltik (kontraksi otot berurutan) membantu mendorong makanan dan campuran pencernaan ke arah yang benar.

5. Usus Besar

Usus besar terdiri dari kolon, rektum, dan anus.

Di usus besar, air dan elektrolit (garam) diserap kembali dari sisa makanan, mengubah kaimus menjadi feses yang lebih padat.

Bakteri usus membantu dalam pemecahan beberapa sisa makanan, menghasilkan gas dan vitamin tertentu dalam proses ini.

Adapun beberapa fungsi utama usus besar dalam proses pencernaan makanan pada manusia, antara lain:

  • Tempat penyerapan air dan elektrolit (garam) dari sisa-sisa makanan yang masuk dari usus halus untuk membantu mengontrol konsistensi feses atau tinja dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
  • Di dalam usus besar, kaimus mengalami proses dehidrasi, di mana sejumlah besar air diserap kembali, mengubah kaimus menjadi feses yang lebih padat.
  • Tempat hidup bagi sejumlah besar bakteri yang membentuk flora usus yang berperan dalam fermentasi sisa-sisa makanan yang belum dicerna sepenuhnya, khususnya serat yang sulit dicerna seperti serat makanan.
  • Sebagai tempat penyimpanan sementara feses sebelum mereka dikeluarkan dari tubuh.
  • Sel-sel kekebalan dan sistem kekebalan di dinding usus besar membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah infeksi. 

6. Hati

Hati adalah organ yang menghasilkan empedu, cairan yang disimpan dalam kantong empedu dan digunakan untuk membantu pencernaan lemak dengan emulsifikasi, yaitu menguraikan lemak menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.

Selain itu, hati membantu dalam pencernaan lemak, mengatur gula darah, dan menjalankan sejumlah tugas vital lainnya yang mendukung kesehatan dan keseimbangan tubuh.

Berikut adalah beberapa fungsi utama hati dalam sistem pencernaan:

  • Memproduksi empedu yang membantu dalam emulsifikasi lemak sehingga memudahkan enzim pencernaan lemak untuk bekerja lebih efisien.
  • Menyimpan empedu dalam kantong empedu hingga dibutuhkan. Kantong empedu akan melepaskan empedu ke dalam duodenum untuk membantu pencernaan lemak dalam makanan.
  • Berperan dalam pengaturan kadar glukosa (gula) dalam darah, memetabolisme lemak dan protein, menghasilkan senyawa-senyawa penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
  • Sel-sel hati mengubah banyak senyawa berbahaya menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh melalui empedu atau ginjal.
  • Penyimpanan nutrisi seperti vitamin A, D, B12, dan zat besi.

7. Pankreas

Pankreas adalah organ yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang penting, seperti lipase, amilase, dan tripsin. 

Enzim-enzim ini membantu mencerna karbohidrat, lemak, dan protein di usus halus.

Beberapa fungsi utama pankreas dalam proses pencernaan, yaitu:

  • Memproduksi enzim pencernaan yang membantu dalam penguraian makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.
  • Menghasilkan cairan pankreas yang mengandung enzim-enzim pencernaan untuk membantu dalam pencernaan makanan yang telah masuk dari lambung.
  • Pengaturan pH (tingkat keasaman) dalam duodenum. Cairan pankreas membantu menetralkan asam lambung yang kuat yang masuk ke dalam usus halus dari lambung.
  • Regulasi gula darah melalui produksi hormon insulin dan glukagon.

8. Kantong Empedu

Kantong empedu adalah organ yang berperan dalam penyimpanan dan pelepasan empedu yang diproduksi oleh hati. 

Empedu membantu dalam emulsifikasi lemak untuk memudahkan pencernaan lemak di usus halus.

Beberapa fungsi kantong empedu adalah sebagai berikut:

  • Tempat penyimpanan empedu yang mengandung zat-zat seperti asam empedu, kolesterol, dan pigmen empedu.
  • Mengkonsentrasikan empedu dengan menghilangkan sebagian airnya, gunanya untuk menguraikan lemak menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga dapat dicerna lebih baik oleh enzim pencernaan.
  • Proses emulsifikasi lemak, di mana lemak dipecah menjadi partikel-partikel kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh enzim pencernaan.
  • Memastikan bahwa lemak dalam makanan dipecah dengan baik dan dapat dicerna lebih efisien di usus halus.

Penutup

Itu dia rangkuman proses pencernaan makanan pada manusia yang berhasil Mamikos sajikan untuk kamu.

Jangan lupa untuk mengunjungi situs Mamikos supaya kamu bisa mendapatkan informasi lain yang tak kalah seru!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta