Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Kelas 11 SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Kelas 11 SMA – Setiap makhluk hidup tersusun atas sel, termasuk hewan.
Mempunyai organel yang khas, sel hewan terdapat sentriol yang menjadi pembeda antara hewan dengan tumbuhan.
Untuk dapat lebih memahami materi seputar struktur dan fungsi jaringan pada hewan, kamu bisa baca informasi selengkapnya berikut ini.
Berikut Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan
Daftar Isi
Daftar Isi
Apakah kamu memiliki hewan peliharaan kesayangan di rumah? Pernahkah kamu mengamati fungsi biologis pada hewan peliharaanmu?
Nah, kali ini, Mamikos mau mengajak kamu membahas Materi Biologi Kelas 11 mengenai struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
Sebagai organisme yang memiliki sel banyak (multiseluler), tubuh hewan tersusun oleh banyak sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda.
Sel-sel tersebut berkelompok dan memiliki bentuk serta fungsi yang sama dalam tubuh hewan dan disebut sebagai jaringan hewan.
Struktur
dan Fungsi Jaringan pada Hewan
Dengan bentuk yang khusus, jaringan memungkinkan sel-sel di dalamnya melakukan fungsi yang spesifik, misalnya jaringan syaraf yang memungkinkan tubuh hewan menerima dan menyampaikan rangsangan (peka).
Sama seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis).
Jaringan benih (germinal) merupakan jaringan yang aktif membelah diri untuk menghasilkan benih baru.
Sementara itu, jaringan tubuh (somatic) adalah jaringan yang terdapat dalam tubuh hewan sepanjang hidupnya.
Nah, jaringan tubuh (somatis) pada hewan ini terbagi menjadi empat jaringan utama, yakni jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
Untuk penjelasan lengkap terkait empat jaringan utama tersebut sudah Mamikos rangkumkan informasinya di bawah ini.
1. Jaringan Epitel
Jaringan
epitel merupakan jaringan terluar pada tubuh hewan. Berfungsi untuk memproteksi
tubuh dari berbagai ancaman seperti benturan atau goresan, jaringan epitel
umumnya melapisi permukaan tubuh bagian rongga dan organ dalam.
Berdasarkan
bentuknya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga jenis, yakni epitel pipih,
epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Adapun untuk penjelasan singkatnya bisa
kamu baca di bawah ini.
a)
Epitel Pipih
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jaringan epitel adalah jaringan yang menutup permukaan tubuh.
Nah, sekarang kita pelajari terlebih dahulu seputar epitel pipih dulu ya!
Epitel pipih mempunyai ciri berupa selnya yang berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah.
Berdasarkan lapisan yang menyusunnya, epitel pipih dibedakan menjadi dua:
- Epitel pipih selapis: mempunyai
struktur selapis sederhana, banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh
darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut, sel-selnya
tersusun sangat rapat, dan berperan dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi
osmosis. - Epitel pipih berlapis: memiliki
struktur berlapis (kompleks), sel tersusun sangat rapat, banyak ditemukan di
rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung, serta berfungsi
sebagai pelindung dan penghasil mucus.
b)
Epitel Batang (Silinder)
Epitel batang (silinder) adalah jaringan epitel yang disusun oleh sel yang berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel.
Jaringan ini mempunyai ciri memiliki inti sel bulat yang berada di dekat dasar, bersitoplasma jernih, dan memiliki sel yang berbentuk batang.
Jaringan epitel batang berlapis banyak sendiri memiliki fungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorbsi), penghasil mukus, dan pelicin atau pelumas permukaan saluran.
Jaringan ini banyak ditemykan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran pernapasan bagian atas, saluran pencernaan dan saluran rahim.
Sementara, epitel batang berlapis banyak tersusun dari banyak lapisan sel yang berbentuk batang.
Jaringan ini terdapat pada bagian dinding kelopak mata, faring, laring, lapisan konjungtiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) seperti pada bagian mata yang berwarna putih, dan uretra.
Jaringan epitel batan berlapis sendiri punya multifungsi, mulai dari pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu.
c)
Epitel Kubus
Epitel kubus memiliki bentuk yang menyerupai kubul dan sel-selnya tersusun rapat serta rapi membentuk struktur seperti sarang tawon.
Jaringan ini berfungsi untuk mempermudah organ dalam melakukan proses penyerapan dan sekresi. Epitel kubus dapat ditemukan pada organ ginjal, dan kelenjar tubuh.
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel kubus terbagi menjadi dua, yakni epitel kubus selapis dan epitel kubus berlapis.
Epitel kubus selapis berfungsi sebagai lapisan pelindung, tempat penyerapan zat (absorbsi), dan penghasil mukus atau sekresi. Jaringan ini dapat ditemukan pada retina mata, kelenjar air liur, permukaan ovari, dan saluran nefron ginjal.
Sementara, epitel kubus berlapis lebih berfungsi sebagai pelindung, penghasil mucus dan pelindung dari gesekan. Jaringan ini dapat ditemukan pada kelenjar keringat, kelenjar ludah, folikel ovarium, dan testis.
2. Jaringan Ikat
Dikenal juga sebagai jaringan penyambung, jaringan ikat pada hewan merupakan jaringan yang berkembang dari mesenkim dan berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm).
Bertugas untuk mengikat dan menyokong jaringan lain, sel-sel jaringan ikat berada dalam sejumlah besar matriks (bahan ekstraseluler) yang diekskresikan sel-sel penyusunnya.
Sel-sel
jaringan ikat sendiri letaknya tidak berhimpitan rapat atau berpencar-pencar,
bila berhubungan dengan ujung-ujung protoplasmanya. Berdasarkan jenisnya,
jaringan ikat terbagi menjadi tiga yakni:
a)
Jaringan Ikat Sebenarnya
Jaringan ikat sebenarnya merupakan jaringan ikat yang berada di seluruh bagian tubuh hewan karena berada di bawah kulit hewan.
Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ serta mengisi ruang antarjaringan yang berdekatan, jaringan ikat berdasarkan susunannya dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan jaringan lemak (jaringan adiposum).
- Jaringan ikat longgar
dibentuk oleh matriks atau substansi dasar yang mengandung bermacam-macam sel
dan serabut. Di mana di dalam matriks pembentuk jaringan ikat longgar tersebut
terdapat empat macam sel, yakni fibroblas, sel cagak (mast cell), sel lemak,
dan makrofag. - Jaringan ikat padat terbagi
menjadi dua, yakni jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat elastis. Jaringan
ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya mengandung berkas
serabut kolagen yang pada. Contohnya seperti tendon yang melekatkan otot pada
tulang. Sedangkan, jaringan ikat elastis merupakan jaringan ikat padat yang
matriksnya hanya mengandung serabut elastis dan terletak pada ligamen yang mengikat
tulang-tulang dalam paru-paru, persendian, pita suara, dan dinding trakea. - Jaringan lemak (adiposum)
merupakan jaringan ikat sebenarnya yang di dalam matriksnya terdapat sel-sel
lemak penting guna menyimpan lemak cadangan. Berfungsi sebagai pelindung
berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal, jaringan lemak juga berfungsi sebagai
pencegah kehilangan panas pada kulit.
b)
Jaringan Tulang atau Rangka
Jaringan tulang atau rangkat merupakan jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh hewan.
Untuk itu, jaringan tulang telah dilengkapi dengan rangka yang kaku. Jaringan tulang juga tersusum dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik seperti pada jaringan ikat, namun matriks jaringan tulang bersifat lebih keras.
Pada hewan vetebrata, ada dua jenis jaringan tulang, yakni tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
Contoh hewan hewan vertebrata bertulang rawan adalah ikan hiu dan ikan pari, dimana seluruh rangka tubuhnya terdiri dari tulang rawan. Sementara pada hewan mamalia, rangkanya sebagian besar terdiri dari tulang keras dan terdapat beberapa tulang rawan, khususnya pada persendian dan cawan-cawan antarvertebra.
Tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat yang disusun oleh matriks organik yang mengandung sel-sel kondroblas.
Dimana sel-sel kondroblas tersebut menghasilkan matriks kondrin. Tulang rawan ini terbagi lagi menjadi tiga, yakni rawan hialin, rawan elastis, dan rawan fibrosa.
- Rawan hialin merupakan
tulang rawan yang matriksnya semitransparan dan mengandung kondroitin sulfat. Di
mana dapat ditemukan pada tulang rusuk, tulang pipa, hidung, rangka embrio, dan
saluran pernapasan (laring, trakea, dan bronkus). - Rawan elastis adalah tulang
rawan yang matriksnya agak keruh dan mengandung serabut elastis kuning. Jika
rawan elastis ini dibengkokkan, maka akan terasa lentur dan bisa kembali ke
bentuknya yang semula. Contoh dari rawan elastis adalah daun telinga, epiglotis,
tulang rawan pada faring, dan pembuluh Eustachius. - Rawan fibrosa merupakan tulang
rawan yang matriksnya mengandung banyak berkas serabut kolagen yang padat dan
memiliki daya renggang yang lebih kuat daripada rawan hialin. Contoh dari rawan
fibrosa ini adalah simfisis pubis (persambungan tulang kemaluan) dan diskus
antarruas tulang belakang.
c)
Jaringan Darah dan Limfa
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah yang berada dalam cairan yang dinamakan plasma.
Nah, plasma darah sendiri terdiri dari air yang mengandung berbagai zat terlarut yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan asam amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai organ yang menjadi target.
Sel darah merah memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen dari organ respirasi ke berbagai jaringan.
Sementara, sel darah putih memiliki fungsi sebagai pembunuh bibit penyakit, sementara keping-keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah.
Sel darah putih ini dibedakan lagi menjadi lima jenis, yakni eosinofil, neutrofil, basofil (yang dihasilkan sumsum merah) dan limfosit, monosit (yang dihasilkan jaringan limfoid).
Jaringan sumsum merah dan limfoid disebut sebagai jaringan hematopoietik. Limfa atau getah bening mengandung zat-zat seperti plasma, namun dengan konsentrasi yang berbeda.
Di dalam limfa tidak terdapat sel darah merah, namun ada limfosit yang berperan sebagai fagosit.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang berfungsi sebagai alat gerak aktif tubuh.
Terdiri dari serat-serat otot yang disebut myofibril, otot dapat bekerja secara aktif dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang), dengan bantuan protein aktin (filamen halus), protein miosin (filamen kasar), ATP dan Ca2+.
Perlu kamu ketahui bahwa anggota gerak dan tubuh vertebrata secara keseluruhan disebabkan karena kontraksi otot yang melekat pada rangka.
Sementara pada organ yang berongga seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk menekan isi organ tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan aliran darah ke seluruh tubuh.
Jaringan
otot sendiri dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk dan cara kerjanya. Adapun
ketiga jenis jaringan otot tersebut adalah sebagai berikut:
a)
Otot Polos
Otot polos adalah jaringan otot yang disusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya.
Karena sitoplasma (sarkoplasma) mengandung filamen yang tidak teratur, otot polos tidak terlihat lurik. Namun, saat miofilamen memendek, maka otot akan berkontraksi.
Nah, otot polos ini berkontraksi di luar kesadaran, di mana gerakannya dapat terus-menerus, lambat namun tidak mudah Lelah.
Jaringan otot polos sendiri dapat ditemukan pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan makanan, dan saluran telur.
Perlu kamu ketahui bahwa otot polos tak hanya dimiliki oleh hewan vertebrata saja, namun juga dimiliki oleh hewan invertebrata.
b)
Otot Lurik
Merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-serabut otot atau sel-sel otot, otot lurik punya banyak inti yang terletak di bagian tepinya.
Mengingat otot lurik ini melekat pada rangka atau tulang, otot lurik kerap disebut juga sebagai otot rangka.
Miofilamen
otot lurik memiliki susunan yang teratur, membentuk garis-garis melintang
terang dan gelap. Hal inilah yang menyebabkan otot rangka juga disebut sebagai
otot serat lintang (otot lurik).
Serabut-serabut otot yang berkelompok membentuk serabut disebut fasikulus, yang kemudian saling bergabung dan membentuk otot atau daging.
Sama seperti otot polos, kontraksi otot lurik juga berada di bawah kesadaran, namun terjadi secara cepat dan kuat. Contoh otot lurik adalah otot bisep dan trisep pada lengan atas.
c)
Otot Jantung
Merupakan
jaringan otot yang berada di jantung, otot jantung memiliki sel-sel yang bercabang-cabang
dan setiap cabangnya melekat dengan cabang lainnya. Miofilamen otot jantung
tersusun seperti pada otot lurik.
Diketahui,
sel otot jantung hanya memiliki satu inti yang terletak di tengah. Setiap sel
otot jantung terhubung dengan sel lainnya dengan keping interkalar.
Sama seperti kedua otot sebelumnya, kontraksi otot jantung juga berada di luar kesadaran.
Kontraksi otot jantung terjadi secara teratur dan lambat, serta memiliki periode istirahat yang panjang sehingga mencegah otot jantung ini mengalami kejang. Sesuai dengan namanya, otot jantung hanya terdapat pada jantung ya!
4. Jaringan Saraf
Jaringan
saraf merupakan jaringan yang disusun oleh kumpulan saraf. Di mana kumpulan
saraf ini disebut sebagai neuron.
Nah, neuron sendiri merupakan kesatuan fungsional dari sistem saraf yang memiliki kemampuan menghantarkan impuls (konduktivitas).
Sehingga terjadi komunikasi antara reseptor (sel atau organ penerima rangsang) dengan efektor (jaringan atau organ yang memiliki reaksi langsung, seperti kelenjar atau otot).
Diketahui, jaringan saraf ini punya sel-sel reseptor yang dibungkus dengan jaringan ikat.
Berdasarkan
fungsinya, jaringan saraf (neuron) dibagi menjadi tiga jenis yakni:
a)
Neuron Sensorik
Neuron
sensorik (neuron aferen) merupakan neuron yang bertugas menyampaikan impuls ke
pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
b)
Neuron Motorik
Neuron
motorik (neuron aferen) merupakan neuron yang bertugas membawa impuls keluar
dari pusat saraf.
c)
Neuron Penghubung
Neuron
penghubung merupakan neuron yang menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik. Neuron penghubung memiliki dendrit atau akson yang berhubungan dengan
neuron lain.
Demikian informasi yang bisa Mamikos rangkumkan materi Biologi kelas 11 kepada kamu semua seputar struktur dan fungsi jaringan pada hewan.
Seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis).
Nah, jika kamu ingin mencari informasi seputar materi Biologi kelas 11 lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan cari informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: