11 Resolusi Keuangan di Tahun 2026 agar Finansial Lebih Stabil & Aman
Sudah berapa kali resolusimu yang berkaitan dengan uang tercapai?
Alih-alih menyalahkan keadaan karena selalu gagal dari tahun ke tahun, yuk perbaiki melalui resolusi keuangan di tahun 2026 dengan target yang lebih realistis. 💰
Dengan membuat resolusi keuangan sesuai kebutuhan, kondisi finansial akan lebih stabil dan aman. Selain itu, resolusi keuangan tidak hanya akan berakhir sebagai wacana. 💸
Daftar Isi
- Resolusi Keuangan di Tahun 2026
- 1. Siapkan Dana Darurat
- 2. Buat Catatan Pemasukan dan Pengeluaran
- 3. Cari Sumber Pemasukan Tambahan
- 4. Mulai Investasi
- 5. Lunasi Hutang dengan Bunga Tinggi
- 6. Loud Budgeting
- 7. Say “No” to Pinjol (Pinjaman Online)
- 8. Konsultasi pada Perencana Keuangan (Financial Planner)
- 9. Berani Menolak Orang yang Berhutang
- 10. Menabung Rutin
- 11. Jangan Terjebak Flash Sale
- Penutup
Daftar Isi
- Resolusi Keuangan di Tahun 2026
- 1. Siapkan Dana Darurat
- 2. Buat Catatan Pemasukan dan Pengeluaran
- 3. Cari Sumber Pemasukan Tambahan
- 4. Mulai Investasi
- 5. Lunasi Hutang dengan Bunga Tinggi
- 6. Loud Budgeting
- 7. Say “No” to Pinjol (Pinjaman Online)
- 8. Konsultasi pada Perencana Keuangan (Financial Planner)
- 9. Berani Menolak Orang yang Berhutang
- 10. Menabung Rutin
- 11. Jangan Terjebak Flash Sale
- Penutup
Resolusi Keuangan di Tahun 2026
Sebelum membuat resolusi keuangan tahun 2026, beri waktu sejenak untuk mengevaluasi kembali pengeluaranmu tahun lalu. Apakah uangmu hanya ‘mampir’ sejenak di rekening? Atau bisa disimpan dalam bentuk tabungan?
Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, menelusuri ke mana uangmu dibelanjakan sangat penting. Sebab, hal ini bisa berkaitan dengan mindset.
Jika mengelola uang yang sedikit saja masih kesulitan, mengelola uang yang banyak akan jauh lebih sulit karena kurangnya kontrol diri dan alokasi keuangan secara bijak.
Resolusi keuangan bagi mahasiswa tentunya berbeda dengan resolusi keuangan untuk kamu yang sudah bekerja, bahkan berkeluarga.
Berikut ini adalah resolusi keuangan tahun 2026 secara umum yang bisa kamu terapkan.
1. Siapkan Dana Darurat
Amankan keuanganmu dengan adanya dana darurat. Ibarat pengaman, jika ada hal-hal yang tidak terduga seperti sakit tiba-tiba, laptop rusak, kendaraan bermasalah dan perlu servis, sampai kebutuhan mendadak, kondisi keuanganmu tidak akan kacau.
Jumlah ideal dana darurat yang perlu kamu siapkan berkisar antara 3 – 6 kali pengeluaran bulanan. Mungkin kamu akan merasa berat jika langsung menyiapkan dana darurat sekaligus. Namun, dengan mengumpulkannya secara bertahap, dana daruratmu pasti bisa mencapai target.
Agar dana darurat aman dan tidak digunakan untuk kebutuhan harian, pisahkan uang tersebut di bank lain atau kantong lainnya. Anggaplah dana darurat di tahun 2026 sebagai bentuk kemandirian mental agar kamu tidak stres saat terjadi ketidakpastian ekonomi. 💳
2. Buat Catatan Pemasukan dan Pengeluaran
Masalah uang yang hanya sekadar “mampir” di rekening biasanya banyak dihadapi karena tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Dengan melakukan pencatatan secara rinci, kamu jadi tahu pola keuanganmu. Jika terlalu banyak pengeluaran pada hal yang tidak perlu, di bulan berikutnya kesalahan tersebut bisa dihindari.
Saat ini sudah banyak aplikasi pengatur pencatatan keuangan di PC dan smartphone berbayar maupun gratis. Pilih aplikasi yang paling memudahkanmu untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Ada pula Google Sheet yang bisa dimanfaatkan.
Jika tidak ingin menggunakan aplikasi tambahan, tidak ada salahnya menulis manual di buku. Alternatif lainnya adalah dengan mencatat di WhatsApp agar tidak lupa, kemudian disalin dan dievaluasi secara mandiri setelah periode tertentu.
Bagi kamu yang sulit mengontrol diri, gunakan metode Zero-Based Budgeting atau metode anggaran tak bersisa. Jadi, setiap awal bulan atau setelah gajian, kamu langsung membagi uang tersebut ke dalam pos-pos yang sudah ditentukan hingga akhir bulan saldonya nol.
3. Cari Sumber Pemasukan Tambahan
Hanya mengandalkan pemasukan dari gaji bulanan bagi sebagian orang masih belum cukup. Tidak jarang ada yang mengambil pekerjaan sampingan sebagai freelancer.
Untuk bisa mendapatkan pemasukan tambahan, tingkatkan skill terlebih dahulu. Ubah mindset dari bekerja keras jadi bekerja secara cerdas.
Semakin mahir kamu menguasai suatu skill, semakin besar potensi penghasilan tambahan yang akan kamu dapatkan.
Misalnya saja kamu bisa belajar mengelola media sosial dan membuat konten-konten viral. Nantinya, kamu dapat melamar pekerjaan di bidang tersebut, baik untuk klien dalam negeri maupun klien luar negeri.
Tidak punya banyak waktu untuk kerja karena sudah lelah di kantor atau kuliah? Manfaatkan peluang berjualan produk digital yang dibuat satu kali, tapi bisa digunakan berkali-kali.
4. Mulai Investasi
Jika dulu orang tua menyarankan untuk menabung agar cepat kaya, kini menabung tidak cukup untuk melawan inflasi. Uang yang kamu simpan di celengan biasanya akan mengalami penurunan nilai dari tahun ke tahun.
Mulai tahun 2026, cari tahu profil risiko investasimu. Jika masih belajar, simpan uangmu dalam bentuk emas atau logam mulia, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), atau Surat Berharga Negara (SBN).
Kamu yang sudah terbiasa dengan risiko tinggi bisa berinvestasi di saham dengan melihat rekomendasi saham yang bagus untuk jangka panjang atau melakukan analisis sendiri.
Penggunaan teknik Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu berinvestasi secara rutin dengan jumlah sama setiap bulan tanpa memperhatikan harga pasar juga bisa menjadi cara investasi.
5. Lunasi Hutang dengan Bunga Tinggi
Ingin cepat kaya? Lunasi dulu hutang yang bunganya tinggi, seperti paylater dan tagihan kartu kredit. Tahun depan, prioritaskan budget untuk melunasi hutang-hutang tersebut.
Semakin lama kamu mengambil tenor pembayaran dan menunda pelunasannya, semakin besar pula bunga yang harus kamu bayar.
Apalagi jika hutang tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang produktif tetapi justru hutang konsumtif seperti membeli handphone, pakaian, tas, dan kebutuhan sekunder yang sifatnya hiburan. 💅
Untuk mendapatkan semangat melunasi hutang, mulailah dengan membayar hutang yang paling kecil. Cara lainnya adalah dengan melunasi hutang yang bunganya paling tinggi agar uangmu bisa lebih banyak dihemat.
6. Loud Budgeting
Pernah mendengar istilah “loud budgeting”? Istilah yang sedang trend di kalangan gen Z ini merupakan suatu teknik pengelolaan keuangan yang menolak kesempatan-kesempatan sosial.
Dengan loud budgeting, kamu bisa berkomunikasi secara terbuka dan percaya diri tentang anggaran yang sudah disusun. Tren kejujuran finansial ini sebenarnya sehat, lho.
Misalnya saja ada teman yang mengajakmu nongkrong, padahal sudah akhir bulan. Dengan menerapkan loud budgeting, kamu bisa langsung menolak ajakan tersebut sambil mengemukakan alasan bahwa keuangan sudah menipis.
Secara mental, kamu jadi lebih tenang walaupun ada kesempatan yang hilang. Percayalah, ini bukan karena kamu pelit tapi karena sudah paham dengan prioritas keuangan.
Tapi, tetaplah berusaha untuk menyeimbangkan antara menabung dan melakukan hal lain yang membuatmu bahagia.
Elizabeth Schwab, Ketua Program Divisi Behavioral Economics dan Business Psychology di The Chicago School mengungkapkan bahwa “terus-menerus menolak semua undangan sosial akan memberikan dampak pada kondisi sosial dan emosional.”
7. Say “No” to Pinjol (Pinjaman Online)
Jebakan maut pinjol legal atau ilegal bisa menghambat seseorang agar cepat kaya. Saat ini, sangat mudah mendapatkan pinjaman uang dalam jumlah besar. Hanya dengan mengunggah data diri dan mengeklik beberapa pernyataan, uang langsung masuk ke rekening.
Tapi, pernahkah kamu menghitung bunga yang wajib dibayar bersamaan dengan pokok pinjaman? Seringkali bunga yang sangat tinggi tidak disadari oleh peminjam.
Berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak mencoba-coba pinjol, apalagi hanya demi memenuhi gaya hidup. Jika kamu menginginkan sesuatu tapi belum memiliki dana yang cukup, artinya kamu belum mampu membelinya.
Bersabarlah dan kumpulkan uang dengan cara lain, bukan dengan pinjol. 🏧
8. Konsultasi pada Perencana Keuangan (Financial Planner)
Konsultasi pada orang yang paham tentang keuangan bisa memberikan kamu sudut pandang baru. Misalnya kamu ingin bertanya terkait strategi keuangan saat pensiun, asuransi, pajak, cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan berbagai hal lainnya.
Apakah untuk datang ke perencana keuangan harus dalam kondisi kaya? Jawabannya tentu tidak. Justru saat kondisi keuanganmu tidak bagus dan bermasalah, ini lah waktu yang tepat untuk meminta bantuan ahlinya.
Jika malu untuk bertemu langsung, manfaatkan jasa perencana keuangan secara digital yang biasanya lebih terjangkau.
9. Berani Menolak Orang yang Berhutang
Membantu orang yang kesulitan keuangan memang perbuatan terpuji. Namun, kamu harus memperhatikan kemampuan finansialmu.
Terkadang, meminjamkan uang pada kerabat atau teman berujung pada rusaknya hubungan. Jangan sampai rasa tidak enak menolak teman atau kerabat yang berhutang justru membuat kondisi keuanganmu berantakan.
Berani berkata “tidak” jika ada yang meminjam uang akan menyelamatkan keuanganmu. Apalagi jika kondisi keuanganmu masih berantakan.
Jika tidak tega dengan orang yang datang, kamu dapat menerapkan konsep “uang ikhlas” dengan memberikan sedikit uang dari nominal yang ingin dipinjam tanpa berharap dikembalikan. Cara ini akan lebih aman untuk kesehatan keuanganmu dan pastinya juga kesehatan mental.
10. Menabung Rutin
Masih menunggu sisa uang bulanan saat akan menabung? Di tahun 2026 nanti, ubah cara ini dengan resolusi cara menabung yang baru.
Alih-alih menunggu uang yang tersisa setelah dibelanjakan pada bulan tersebut, langsung alokasikan uang gajian atau kiriman dari orang tua untuk ditabung. 💱
Konsistensi yang kamu buat di awal tahun akan memberikan dampak positif bagi kondisi keuanganmu.
11. Jangan Terjebak Flash Sale
Salah satu gerbang untuk belanja impulsif adalah diskon kilat atau flash sale. Biasanya, e-commerce mengadakan program ini untuk menjual berbagai macam barang dengan harga sangat murah.
Dengan periode promo terbatas, rasa takut ketinggalan akan muncul dan kamu pun jadi terpacu untuk segera membelinya. Padahal, sebenarnya kamu tidak terlalu membutuhkan benda tersebut.
Di satu sisi, kamu akan merasa “untung” bisa mendapatkan barang dengan harga murah. Padahal, sebenarnya kamu sedang “rugi” karena mengeluarkan uang untuk membeli barang yang tidak benar-benar kamu perlukan. Akhirnya, alokasi keuangan jadi berantakan dan target keuanganmu bisa gagal tercapai.
Sebenarnya, boleh saja membeli barang saat flash sale. Tapi pastikan bahwa barang tersebut memang akan kamu gunakan.
Tipsnya adalah dengan mencatat barang apa saja yang akan kamu perlukan beberapa bulan ke depan, kemudian amankan dananya di rekening tertentu. Nantinya jika ada flash sale yang berkaitan dengan barang impianmu, kamu bisa memperolehnya dengan harga diskon. 🤑
Penutup
Apakah berbagai referensi resolusi keuangan di tahun 2026 tersebut berhasil memotivasimu?
Pilih resolusi yang realistis untuk diterapkan, apalagi jika kamu belum pernah memulai kebiasaan baik. Perubahan besar bisa dimulai dengan menjalankan langkah-langkah kecil secara konsisten.
Informasi lain terkait pengaturan keuangan, dunia kerja, dan dunia mahasiswa bisa kamu dapatkan di blog Mamikos. Semangat memperbaiki kondisi finansial, ya!
Referensi:
TikTokers are trying to save more money in 2024 with the help of the new “loud budgeting” trend [Daring]. Tautan: https://www.cnbc.com/select/what-is-loud-budgeting-trend-can-it-work/
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah