Review dan Sinopsis Film The Brutalist oleh Adrien Brody sebagai Aktor Terbaik Oscar 2025
Review dan Sinopsis Film The Brutalist oleh Adrien Brody sebagai Aktor Terbaik Oscar 2025 – Adrien Brody baru saja meraih penghargaan Aktor Terbaik di Oscar 2025 berkat perannya sebagai László Tóth dalam The Brutalist.
Dalam film garapan Brady Corbet ini, Brody memerankan seorang arsitek Yahudi-Hungaria yang berjuang membangun kehidupan baru di Amerika setelah selamat dari Holocaust.😱
Bagi kamu yang penasaran seperti apa sih film yang juga mendapat penghargaan sinematografi terbaik Oscar 2025 ini, yuk, baca review dan sinopsis film The Brutalist lengkap di artikel ini.✨📝
Daftar Isi
Daftar Isi
Review dan Sinopsis Film The Brutalist
Sebagai salah satu film yang paling dinantikan tahun ini, The Brutalist menghadirkan kisah perjuangan, seni, dan identitas dalam balutan drama sejarah yang penuh emosi.
Disutradarai oleh Brady Corbet, film The Brutalist menyoroti perjalanan seorang arsitek imigran yang harus menghadapi kerasnya realitas Amerika pascaperang.
Melalui sinematografi yang megah dan narasi yang menyentuh, film ini tidak hanya menampilkan kisah pribadi yang mendalam tetapi juga menggambarkan ketegangan sosial dan budaya pada masa itu.
Nah, seperti apa sih sebenarnya film The Brutalist ini? Yuk, simak review dan sinopsis The Brutalist yang lebih lengkap di bagian selanjutnya.
Sinopsis Film The Brutalist
The Brutalist menggambarkan perjuangan seorang imigran dalam menghadapi realitas keras di Amerika, di tengah ambisi dan kompromi yang harus dilakukan.
László Tóth (Adrien Brody) adalah seorang arsitek Yahudi asal Hungaria yang memutuskan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1947 setelah selamat dari Holocaust.
Ia berharap bisa memulai hidup baru, tetapi kenyataan tidak berjalan semulus itu. Sebagai imigran, ia menghadapi diskriminasi, kesulitan ekonomi, dan tekanan dari lingkungan baru. Lebih buruk lagi, László terpaksa berpisah dari istrinya, Erzsébet (Felicity Jones), serta keponakannya, Zsófia.
Di Philadelphia, László tinggal bersama sepupunya, Attila, dan istrinya, Audrey. Hubungan mereka tidak selalu baik, sementara ia sendiri kesulitan membangun kembali kariernya.
Hingga suatu hari, seorang pengusaha kaya bernama Harrison Lee Van Buren (Guy Pearce) menawarinya proyek besar berupa pembangunan Van Buren Institute, yang terdiri dari perpustakaan, teater, dan kapel.
Sayangnya, kesempatan tersebut justru membawa masalah baru. László harus berhadapan dengan sistem yang eksploitatif, tekanan sosial, dan dilema moral yang mengguncang keyakinannya.
Ketika ambisinya semakin besar, ia justru semakin jauh dari orang-orang terdekatnya. Trauma masa lalu, kecanduan, dan konflik dengan Attila makin memperburuk keadaan.
Setelah melalui berbagai rintangan, ia akhirnya menyelesaikan proyeknya—sebuah pusat komunitas besar. Sebagai gantinya, Harrison membantu mempercepat imigrasi Erzsébet dan Zsófia, hingga akhirnya mereka bisa bersatu kembali.
Daftar Pemeran dan Karakteristik Tokoh dalam Film The Brutalist
Setelah tadi membahas tentang sinopsis The Brutalist, pada bagian ini, Mamikos akan mengulas tentang pemeran dan karakteristik masing-masing tokoh yang ada pada film tersebut.
Film The Brutalist sendiri menghadirkan deretan karakter yang kuat dengan latar belakang serta konflik emosional yang mendalam, sehingga membuat film ini semakin hidup.
Berikut adalah para tokoh utama beserta karakteristik mereka:
1. Adrien Brody sebagai László Tóth
László adalah seorang arsitek berbakat keturunan Yahudi-Hongaria yang selamat dari kamp konsentrasi Buchenwald, yang kemudian berimigrasi ke Amerika.
László diceritakan sebagai sosok cerdas dan penuh dedikasi, tetapi juga pendiam dan sering terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya. Ambisinya besar, namun idealismenya kerap berbenturan dengan kenyataan yang keras.
Berkat perannya sebagai László Tóth, Adrien Brody berhasil meraih Piala Oscar 2025 untuk Aktor Terbaik! Penampilannya yang penuh emosi yang kompleks dalam menggambarkan perjuangan seorang imigran yang dihantui trauma perang mendapat banyak pujian dari kritikus.
Ini menjadi kemenangan Oscar keduanya setelah sebelumnya memenangkan penghargaan serupa pada 2003 lewat The Pianist, lho.
2. Felicity Jones sebagai Erzsébet Tóth
Selanjutnya, tokoh bernama Erzsébet diperankan oleh Felicity Jones. Erzsébet adalah istri László, seorang jurnalis tangguh yang selamat dari kamp konsentrasi Dachau.
Erzsébet merupakan sosok yang penuh kasih, mandiri, dan berprinsip, tetapi harus menghadapi ketidakpastian hidup akibat terpisah dari suaminya.
Di sepanjang film The Brutalist, ia berjuang menemukan tempatnya di dunia yang terus berubah, sambil tetap menjaga harapan untuk bisa bersatu kembali dengan László.
3. Guy Pearce sebagai Harrison Lee Van Buren
Harrison adalah seorang industrialis kaya yang tampan, berwibawa, tetapi juga arogan dan ambisius. Ia menjadi klien utama László dan menawarkan proyek besar yang bisa mengubah hidup sang arsitek.
Namun, di balik itu, Harrison yang diperankan oleh Lee Van Buren memiliki sifat manipulatif dan diam-diam merasa iri terhadap kreativitas László. Hubungan mereka pun penuh ketegangan dengan diwarnai persaingan halus antara seni dan kekuasaan.
4. Daftar pemeran The Brutalist lainnya
- Joe Alwyn berperan sebagai Harry Lee Van Buren
- Raffey Cassidy berperan sebagai Zsófia
- Ariane Labed berperan sebagai Zsófia dewasa
- Raffey Cassidy juga berperan sebagai putri Zsófia
- Stacy Martin berperan sebagai Maggie Van Buren
- Alessandro Nivola berperan sebagai Attila
- Emma Laird berperan sebagai Audrey
- Isaach de Bankolé berperan sebagai Gordon
- Michael Epp berperan sebagai Jim Simpson
- Jonathan Hyde berperan sebagai Leslie Woodrow
- Peter Polycarpou berperan sebagai Michael Hoffman
- Maria Sand berperan sebagai Michelle Hoffman
- Salvatore Sansone berperan sebagai Orazio
Review Film The Brutalist
Bagi kamu yang masih ragu untuk nonton film The Brutalist, coba baca review singkat dari Mamikos, yuk. Siapa tahu, film ini bisa saja masuk ke dalam daftar tontonanmu di akhir pekan nanti.
Nah, kira-kira apa saja, sih, pesan yang ingin disampaikan dari sang sutradara melalui film ini? Berikut adalah review film The Brutalist:
Mengangkat Isu Imigrasi, Antisemitisme, dan Kapitalisme
Sebagai film yang mengangkat kisah imigran pascaperang, The Brutalist lebih dari sekadar drama pribadi seorang arsitek.
Film ini menyoroti isu-isu besar seperti diskriminasi terhadap imigran, antisemitisme yang masih mengakar, serta bagaimana kapitalisme membentuk hierarki sosial di Amerika.
Hal tersebut digambarkan dari sosok László Tóth sendiri, dirinya seorang arsitek berbakat yang datang ke Amerika dengan harapan baru, tetapi ia segera menyadari bahwa kreativitas dan keahliannya tidak cukup untuk mendapatkan tempat yang layak di masyarakat.
Sistem yang ia hadapi lebih menghargai keuntungan daripada idealisme, di mana proyek-proyek arsitektur ditentukan oleh kepentingan ekonomi, bukan hanya oleh seni.
Makna “Brutalisme” dalam Film
Dalam ulasan The Guardian, film ini disebut sebagai “sebuah epik yang luar biasa dan memikat tentang desain Amerika pascaperang serta elemen-elemen yang bercampur dalam fondasinya sejak tahap awal pembangunannya.”
Film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan apakah “brutalisme” yang dimaksud dalam judulnya hanya merujuk pada arsitektur atau juga mencerminkan aspek lain dalam kehidupan sosial dan politik di Amerika.
Brady Corbet tidak hanya membahas brutalisme sebagai gaya arsitektur, tetapi juga sebagai metafora bagi kerasnya kehidupan imigran yang dipaksa berkompromi dengan realitas politik dan ekonomi.
The Guardian juga menyebut film ini sebagai refleksi atas “petualangan kapitalisme”, di mana imigran seperti László sering kali harus memilih antara mempertahankan identitas mereka atau tunduk pada sistem demi bertahan hidup.
Konflik antara Ideal dan Realita
The Brutalist juga mempertanyakan bagaimana sejarah membentuk dunia modern. László adalah seorang korban Holocaust yang membawa luka masa lalu ke dunia baru yang menjanjikan kebebasan, tetapi pada kenyataannya, ia tetap menghadapi diskriminasi dan eksploitasi.
Nah, pada bagian ini terdapat kontras antara idealisme Amerika—yang menjunjung kebebasan dan peluang—dengan realitas pahit yang justru membatasi kelompok tertentu dalam sistem sosial dan ekonomi yang ada.
Sinematografi yang Mencerminkan Kesuraman Hidup
Dari segi sinematografi, Corbet pun membangun suasana yang suram dan dingin untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi para karakternya.
Film The Brutalist memang tidak menawarkan narasi yang ringan atau heroik, tetapi lebih sebagai kritik sosial terhadap bagaimana sistem yang ada memperlakukan mereka yang dianggap “outsider.”
Nonton Film The Brutalist
Bagi yang penasaran dengan The Brutalist, film ini didistribusikan oleh A24, studio yang kerap menghadirkan film independen berkualitas tinggi.
Berdasarkan kabar yang beredar, The Brutalist akan tayang di platform streaming Max. Meskipun sampai artikel ini ditulis, jadwal rilis resminya masih belum diumumkan.
Biasanya, A24 merilis film-filmnya di bioskop terlebih dahulu sebelum akhirnya tersedia di layanan streaming. The Brutalist kemungkinan besar akan menjalani pemutaran di berbagai festival film dan rilis terbatas sebelum bisa diakses lebih luas di Max.
Sambil menunggu jadwal tayang The Brutalist di bioskop maupun Max, yuk, intip trailer-ya terlebih dahulu.
Kesimpulan
Berdasarkan review dan sinopsis film The Brutalist di atas, menurut Mamikos film ini layak untuk ditonton, terutama bagi kamu yang menyukai drama sejarah dengan eksplorasi isu sosial dan politik.
Oleh karena itu, tunggu informasi terbaru mengenai jadwal tayang dan link nonton The Brutalist di artikel-artikel Mamikos selanjutnya, ya.😉
Sambil menunggu, kamu juga bisa mendapat info menarik seputar berbagai film bioskop yang sedang tayang seperti The Monkey, hingga Setan Botak di blog Mamikos.📲
FAQ
Film The Brutalist mengangkat tema perjuangan imigran, isu sosial-politik, dan ambisi di Amerika pascaperang dengan pendekatan sinematik yang kuat.
Film ini memiliki visual yang memukau, akting memukau dari Adrien Brody, serta narasi mendalam tentang identitas dan ketidakadilan. Bahkan mendapat Best Cinematography dan Best Original Score di Oscar 2025.
Film The Brutalist bukan kisah nyata, tetapi terinspirasi dari berbagai pengalaman imigran di Amerika serta perkembangan arsitektur brutalist pascaperang.
The Brutalist merupakan tayangan yang layak untuk ditonton, terutama bagi pecinta drama sejarah dengan tema sosial, politik, dan perjuangan individu.
Referensi:
‘The Brutalist’ Review: Ambitions Unbound [Daring]. Tautan: https://www.nytimes.com/2024/12/19/movies/the-brutalist-review.html
The Brutalist review – epic Adrien Brody postwar architectural drama stuns and electrifies [Daring]. Tautan: https://www.theguardian.com/film/article/2024/sep/05/the-brutalist-review-epic-adrien-brody-postwar-architectural-drama-stuns-and-electrifies
‘The Brutalist’: Dosa ‘American Dream’ yang Menernak Zionisme [Daring]. Tautan: https://magdalene.co/story/ulasan-the-brutalist/
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah