Ringkasan Sinopsis Cerita Hikayat Hang Tuah dan Pesan yang Bisa Diambil

Ringkasan Sinopsis Cerita Hikayat Hang Tuah dan Pesan yang Bisa Diambil — Ada satu hikayat yang cukup populer yang Mamikos akan kupas pada kesempatan ini.

Cerita hikayat Hang Tuah tentu menjadi salah satu hikayat yang populer sekaligus memiliki pesan moral yang cukup mengena dan masih dapat diterapkan pada masa modern.

Oleh sebab itu, di sini Mamikos memberikan ringkasan cerita hikayat Hang Tuah sekaligus pesan yang dapat diambil untuk kamu semua. Yuk, simak!

Simak Ringkasan Cerita Hikayat Hang Tuah serta Pesannya di Sini

twitter.com/zackmivec

Sebagai salah satu hikayat yang cukup populer, ringkasan cerita hikayat Hang Tuah memang cukup mengena. Apalagi karena pesan moralnya yang juga dapat menginspirasi banyak orang.

Pada artikel ini, Mamikos akan memberikan kamu sebuah ringkasan cerita hikayat Hang Tuah berikut pesan yang dapat diambil dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

Mamikos harap pesan moral dari ringkasan cerita Hang Tuah tersebut dapat kamu ambil dan teladani setelah ini.

Berbagai Cerita Hikayat yang Populer

Sesungguhnya ada banyak sekali contoh-contoh dari cerita hikayat singkat yang Mamikos rasa pernah sekadar kamu dengar, atau sudah pernah kamu baca.

Contohnya saja seperti hikayat Abu Nawas, Si Miskin, 1001 Malam, Bunga Kemuning dan tentu saja hikayat Hang Tuah.

Meskipun ragam dan judul ceritanya ada banyak, namuan struktur teks, ciri hingga pesan akhirnya biasanya tak begitu jauh berbeda.

Sebab pesan dari hikayat tak lain adalah menginspirasi, menjadi teladan, sindiran, nasihat, hingga mengisahkan kisah hidup seseorang.

Hikayat merupakan salah satu karya sastra lawas berbentuk prosa yang ditulis dalam Bahasa Melayu.

Isi dan cerita dalam hikayat hampir mirip seperti dongeng. Meski begitu, banyak yang merasa hikayat ini sebagai bacaan yang menghibur, pelipur lara hingga membangkitkan semangat dan energi juang.

Hikayat merupakan karya sastra lawas yang biasanya berkutat pada cerita yang berlatar dari kerajaan, keluarga istana, bangsawan atau tentang kepahlawanan.

Ciri-ciri dari hikayat lainnya yang bisa dengan mudah kamu ketahui antara lain adalah:

  • Bahasa yang dipakai pada penuturannya adalah bahasa Melayu lawas
  • Tema dan latar cerita berpusat pada kerajaan (keluarga istana)
  • Menunjukkan cerita yang (terkesan) mustahil atau di luar akal dan logika
  • Bersifat kaku
  • Tokoh/karakter yang diceritakan selalu mempunyai kekuatan atau kesaktian yang hebat
  • Tidak diketahui siapa pengarang atau penulis asli (anonim)
  • Memakai bahasa di masa lalu (arkhais/kuno)

Ringkasan Cerita Hikayat Hang Tuah

Mari langsung simak seperti apa ringkasan cerita hikayat Hang Tuah seperti yang sudah Mamikos rangkum berikut ini.

Cerita hikayat Hang Tuah bermula dari kedua orang tuanya yang bernama Hang Mahmud dan Dang Merdu yang menetap di sebuah tempat bernama Sungai Duyung.

Sungai Duyung adalah sebuah desa yang letaknya berada di sebuah pulau di perairan Riau. Suami istri ini memiliki seorang putra yang diberi nama Hang Tuah.

Hingga pada suatu malam, Hang Mahmud mendapati sebuah mimpi tentang bulan yang turun dari langit kemudian menghiasi tempat tidur dari Hang Mahmud.

Cahaya dari bulan tersebut bahkan menyinari kepala Hang Tuah. Setelah Hang Mahmud terbangun dari tidur, ia pun segera memeluk dan menghujani kepala putranya Hang Tuah dengan ciuman di kening sambil berlinang air mata karena terharu.

Hang Mahmud mempercayai bahwa kelak putranya tersebut akan jadi seseorang yang hebat dan disegani.

Karena firasatnya itu pulalah, Hang Mahmud kemudian mengirim Hang Tuah dari guru mengaji yang satu ke guru lainnya.

Selain diajarkan untuk mendalami ilmu agama, Hang Tuah juga dibekali dengan ilmu untuk mempelajari berbagai bahasa seperti bahasa Melayu, Keling, Cina, dan bahasa Portugis.

Hang Tuah bukan hanya jadi sosok yang pintar, ia juga jadi memiliki keberanian yang besar untuk berpetualang.

Hang Tuah bersama dengan empat sahabat karibnya yang bernama Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu kemudian pergi berlayar ke Laut Cina Selatan ketika mereka berusia 10 tahun.

Untuk melindungi diri masing-masing, anak-anak ini dibekali sebilah keris oleh orang tua mereka sebelum berangkat berlayar di laut lepas.

Petualangan Hang Tuah Dimulai

Tak disangka, perahu yang ditumpangi oleh Hang Tuah beserta keempat kawannya tersebut diserang oleh tiga buah perahu lanun atau yang juga dikenal sebagai perahu bajak laut.

Meski demikian, kelima anak itu, terutama Hang Tuah, tak merasa gentar sama sekali. Mereka justru memancing para pelanun untuk menuju ke sebuah pulau dan bertarung secara langsung di daratan.

Ketika pertarungan itu terjadi, Hang Tuah beserta keempat sahabatnya itu berhasil melukai para pelanun dengan seligi (tombak), tempuling (tombak ikan) serta panah sumpit yang mereka miliki.

Para pelanun yang tak terkena serangan dari senjata yang dikirimkan kelima anak itu memilih untuk melarikan diri sesegera mungkin. Pertarungan antara Hang Tuah dan para pelanun pun dimenangkan oleh Hang Tuah dan kawan-kawannya.

Kesuksesan Hang Tuah dan Empat Sahabatnya Mulai Menyebar

Dalam petualangan selanjutnya, dikisahkan bahwa Hang Tuah bersama keempat sahabatnya itu kemudian membawa para pelanun yang mereka kalahkan ke Singapura.

Di tengah laut, rupanya perahu mereka sudah dibuntuti oleh perahu para pelanun yang melarikan diri sebelumnya.

Hanya saja untungnya, saat itu ada sekitar tujuh perahu Batin Singapura yang tengah melintas dan sedang menuju Bintan.

Perahu para pelanun yang mengejar Hang Tuah dan keempat kawannya itu lalu dihadang oleh perahu Batin Singapura dan membuat para bajak laut tersebut memilih untuk berbalik arah.

Selanjutnya, Batin Singapura meminta penjelasan pada Hang Tuah beserta empat sahabatnya mengapa bisa para bajak laut mengejar mereka.

Ketika mendengar cerita dari Hang Tuah dan keempat sahabatnya, Batin Singapura pun langsung kagum dengan keberanian anak-anak remaja itu.

Kesuksesan Hang Tuah dan keempat sahabatnya itu didengar langsung oleh Tuan Bendaraha Paduka Raja Bintan yang kontan mengangkat kelima orang itu sebagai anak angkatnya.

Kehebatan dari kelima anak itu pun sampai juga ke telinga Baginda Raja Syah Alam yang ikut menganggap Hang Tuah dan kawan-kawan sebagai anak angkatnya.

Pesan yang Bisa Diambil dari Hikayat Hang Tuah

Dari ringkasan cerita hikayat Hang Tuah di atas, apakah pesan yang bisa diambil?

Pesan yang dapat kamu ambil tentu saja adalah tentang kebersamaan dan kekompakan. Saat kamu merasa dirimu benar, maka tak perlu merasa takut apalagi gentar.

Sikap itulah yang coba ditunjukkan oleh Hang Tuah saat ia menghadapi para bajak laut yang menyerangnya.

Meski usia mereka terbilang masih muda, tapi dengan bekal ilmu serta senjata yang diberikan orang tua masing-masing, Hang Tuah dan kawan-kawannya berhasil mengalahkan para bajak laut tersebut.

Demikian ulasan ringkasan sinopsis hikayat Hang Tuah dan pesan yang bisa diambil pada kesempatan ini. Mudah-mudahan saja kamu bisa mengambil manfaat dari apa yang Mamikos sudah tuturkan pada artikel di atas.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta