Ringkasan Cerita Hikayat Pelanduk Jenaka atau Kancil dan Nilai-nilai yang Terkandung di Dalamnya

Ringkasan Cerita Hikayat Pelanduk Jenaka atau Kancil dan Nilai-nilai yang Terkandung di Dalamnya — Dalam sebuah cerita hikayat, ada sebuah nilai moral atau amanat yang bijak yang dapat dipetik oleh pembaca.

Begitu juga dengan cerita hikayat berjudul Pelanduk Jenaka.

Oleh karena itu, pada kali ini Mamikos akan menginformasikan untuk kamu informasi ringkasan cerita Hikayat Pelanduk Jenaka atau kancil serta nilai apa saja yang terkandung di dalamnya.

Info Ringkasan Cerita Hikayat Pelanduk Jenaka dan Nilai yang Terkandung

freepik.com/wirestock

Sebagaimana yang sudah Mamikos ungkapkan di atas bahwa pada artikel ini kamu akan mengetahui mengenai ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka berikut nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya.

Oleh sebab itu, pastikan membaca ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka atau kancil berikut nilai yang terkandung di dalamnya pada artikel Mamikos ini sampai selesai.

Rangkuman Hikayat Pelanduk Jenaka dan Nilai Moralnya

Mari langsung simak pada uraian ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka atau kancil sebagaimana yang sudah Mamikos himpun pada bagian ini sampai akhir.

Singkatan Cerita Hikayat Pelanduk Jenaka Menundukkan Raja Gajah

(teks cerita hikayat dikutip dari Bunga Rampai Hikayat Lama, karya Sanusi Pane. Hal 30-39)

Hikayat Pelanduk Jenaka ini mengisahkan tentang Pelanduk Jenaka yang memiliki gelar Syekh Alim di rimba yang mengalahkan banyak sekali raja hewan. Meski begitu, Raja Gajah masih belum mau tunduk kepadanya.

Karena raja gajah mencelanya, Syekh Alim di rimba pun memutuskan bergegas ke tempat sang Raja Gajah. Pada suatu hari, Raja Kera datang kepada Raja Gajah dengan membawa kabar bahwa Pelanduk Jenaka yang bergelar Syekh Alim di rimba ingin berperang melawan raja gajah.

Di saat itulah terdengar sorak sorai pasukan yang menggelegar seakan membelah bumi. Ternyata suara itu berasal raja-raja rimba berikut rakyatnya yang mengantar Syekh Alim di rimba.

Raja-raja Hutan Mengiringi Kedatangan Pelanduk Jenaka

Pasukan yang pertama datang adalah Raja Sengala yang bergelar Maharaja Santika. Kemudian ada Raja Kijang yang bergelar Maharaja Lawi Rangga. Berikutnya pasukan Raja Badak yang bergelar Maharaja Payuk juga tiba.

Ada juga Raja Beruang yang bergelar Maharaja Sang Guna, Raja Harimau yang bergelar Maharaja Syahmar dan Johan Pahlawan Perkasa Agung.

Pasukan yang terakhir tiba adalah Raja Kerbau yang bergelar Maharaja Rama Pasut beserta rakyatnya yang sangat banyak.

Tentu tampaklah juga Syekh Alim di rimba naik di atas seladang yang dikawal oleh Raja-raja Singa. Yang ada di sebelah kanan bergelar Rambu, di sebelah kiri bergelar Jipan dan yang ada dibelakang Syekh Alim bergelar Janggi.

Pertarungan Pelanduk Jenaka dan Raja Gajah Paling Dinantikan

Akhirnya saat-saat yang dinantikan pun terjadi. Raja Gajah dan Syekh Alim berhadap-hadapan untuk pertama kali dan bersiap bertarung dan mengadu kesaktian mereka.

Syekh Alim meminta agar siapa yang menjadi pemenangnya dan siapa yang kalah agar tidak lagi saling mendendam dan mendengki.

Syekh Alim juga melanjutkan bahwa dalam pertarungan kali ini adalah pertarungan adu kaki. Jadi, siapa yang berteriak duluan maka dialah yang kalah.

Syekh Alim kemudian meminta kepada seluruh seisi rimba untuk menjadi saksi hidup dari pertarungan antara mereka ini.

Kecerdikan Pelanduk Jenaka Menghadapi Raja Gajah

Pertarungan antara Pelanduk Jenaka dan Raja Gajah pun segera dimulai. Syekh Alim meminta Raja Gajah untuk menyerang kakinya terlebih dahulu.

Raja Gajah sudah jemawa dan merasa bahwa dirinyalah yang pasti akan menang. Raja Gajah bergumam dalam hati bahwa kaki si pelanduk ini terlalu kecil. Meski seribu kaki pelanduk digabung pun pasti akan tetap kalah dengan kaki gajah.

Akan tetapi, dalam 3 kali serangan kaki yang dilancarkan oleh Raja Gajah, kaki Syekh Alim sama sekali tidak patah. Karena rupanya tanpa sepengetahuan Raja Gajah dan seluruh isi rimba, dengan cerdiknya Syekh Alim menyembunyikan kakinya di balik batu.

Kini giliran Syekh Alim yang menyerang kaki sang Raja Gajah. Tanpa tedeng aling-aling, Syekh Alim segera menikam kuku Raja Gajah dengan kukunya yang tajam sehingga Raja Gajah sontak berteriak kesakitan.

Akhirnya Raja Gajah segera mengakui keunggulan Syekh Alim dan minta maaf kepada Syekh Alim serta seluruh seisi rimba.

Setelah pertarungan itu, Syekh Alim dan seluruh pasukannya kembali dengan membawa kemenangan. Karena sesungguhnya, tanpa sepengetahuan sesiapa, selain kecerdikannya, Syekh Alim juga memperoleh kekuatan dari Baginda Raja Ali dan Amir Hamzah radhiyallahu anhu.

Nilai-nilai yang Terkandung dari Cerita Hikayat Pelanduk Jenaka

Setelah membaca dengan saksama ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka atau kancil di atas, pasti kamu pun ingin ikut menyimpulkan apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Kira-kira amanat apa yang bisa didapatkan oleh pembaca usai membaca ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka di atas bisa kamu temukan pada uraian di bawah ini:

1. Jadilah seorang yang kritis terhadap segala sesuatu

Ada masa ketika Raja Gajah berbicara tentang hal-hal yang negatif tentang nama gelar raja–raja rimba lainnya, datang seseorang bernama Tuan Syekh Alim.

Syekh Alim berbicara dengan raja Gajah mengenai bagaimana cara raja Gajah berbicara tentang nama gelar raja–raja yang ada di hutan rimba.

Tuan Syekh Alim berkata bahwa kedatangan dirinya hanya hendak memeriksa salah dan benar. Apabila Syekh Alim memiliki salah kepada Raja Gajah, maka niscaya akan tampak dengan jelas. Namun jika benar, maka akan tampak pula kebenarannya.

Namun, Raja Gajah justru bertanya balik pada Syekh Alim. Apakah salah jika dirinya mengata-ngatai raja rimba lainnya yang keji itu.

Tuan Syekh Alim kembali bertanya. Apa gerangan salah dirinya hingga Raja Gajah mengata-ngatai dirinya dengan kata-kata yang keji?

Karena merasa tidak terima itulah, Raja Gajah ditantang dan akhirnya kalah dari Syekh Alim. Dengan berpikir kritis, siapa pun dapat mengubah jalan pikir kita untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi.

2. Dengan sedikit akal, siapa pun dapat menjadi pemenang

Rakyat kecil dapat menjadi seorang pemenang jika ia menggunakan usaha, kerja keras dan akal mereka. Dalam hikayat ini tergambar sebuah pesan bahwa kita tidak harus selalu membaca peluang dan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik saat menghadapi lawan.

Kenali siapa lawan dan susun rencana kemenangan. Hal tersebut terlihat dari rencana Tuan Syekh Alim menggunakan kecerdikannya dengan menjebak Raja Gajah untuk membuat kesepakatan dari pertarungan mereka.

Tuan Syekh Alim mengetahui betul bahwa Raja Gajah hanya unggul dalam kekuatan fisik saja namun tidak dengan kekuatan batinnya.

3. Jangan pernah meremehkan sesuatu yang tampak lemah

Nilai berikutnya yang terkandung dan bisa dipetik dari ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka di atas adalah jangan pernah berani meremehkan sesuatu yang terlihat lemah atau tak berdaya.

Hal tersebut tersirat dengan jelas pada cerita hikayat Pelanduk Jenaka di atas. Seorang Raja Gajah dapat dikalahkan oleh seekor kancil bertubuh kecil dan memakai kecerdikannya untuk menghadapi sang raja.

Pembaca juga dapat melihat dari gelagat sang Raja Gajah yang sudah meremehkan dan menganggap enteng lawannya sejak pertama kali mereka berhadapan.

Merasa unggul akan kemampuan diri itu sah-sah saja. Namun menganggap lawan tak punya daya dan pasti bisa dikalahkan dengan mudah harusnya tidak menjadi pola pikir yang dipelihara.

Penutup

Sebuah amanat bijak atau nilai-nilai moral kehidupan bisa diperoleh dari mana saja, salah satunya dengan membaca atau mendengar sebuah ringkasan cerita hikayat.

Oleh karenanya Mamikos harap, setelah kamu membaca ringkasan cerita hikayat Pelanduk Jenaka atau kancil di sini, kamu jadi dapat memetik hikmah dan nilai-nilai positif yang bermanfaat.

FAQ

Jelaskan apa yang dimaksud dengan hikayat itu?

Buat kamu yang belum tahu apa perbedaan antara hikayat dan cerita rakyat, maka bisa menyimak bahasan lengkapnya di sini. Hikayat merupakan salah satu jenis sastra lama yang dapat berbentuk lisan atau tulisan. Secara umum, hikayat mengisahkan tentang kehidupan dari kaum bangsawan, keluarga istana, atau orang-orang yang memiliki kehebatan tertentu di masa lalu.

Sebutkan apa tujuan dari hikayat?

Teks hikayat memiliki tujuannya tersendiri. Penjelasan mengenai seperti apa ciri serta tujuan dari hikayat bisa kamu temukan di sini. Tujuan dari hikayat adalah: 1) sebagai sarana untuk membangkitkan semangat para pembacanya, 2) Sarana untuk menghibur, 3) Sarana untuk meramaikan suatu acara atau memeriahkan suasana tertentu.

Apa saja jenis hikayat coba jelaskan?

Temukan penjelasan mengenai apa itu hikayat berikut dengan pengertian, apa saja karakteristik dan jenisnya, serta bagaimana bentuk dan contoh dari hikayat tersebut. Jenis hikayat berdasarkan aspek isi artinya hikayat akan dibedakan berdasarkan tema cerita yang dipilih. Hikayat terbagi ke dalam beberapa jenis yakni Hikayat Biografi, Hikayat Peristiwa, Hikayat Agama, Hikayat Sejarah, dan Hikayat Cerita (Romansa Percintaan).

Bagaimana langkah langkah penyusunan ringkasan teks hikayat?

Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat ringkasan teks hikayat, antara lain adalah Membaca naskah asli dari hikayat yang hendak diringkas, Mencatat gagasan pokok, Mengembangkan gagasan pokok yang sudah dicatat sebelumnya, tak lupa gunakan kalimat yang jelas, mudah dimengerti serta efektif.

Apa saja contoh cerita hikayat yang perlu diketahui?

Ada sejumlah contoh cerita hikayat yang perlu kamu ketahui. Beberapa di antaranya dapat kamu temukan di sini. Contoh hikayat dengan beragam tema serta termasuk ke dalam jenis hikayat apa bisa kamu ketahui segera. Contoh hikayat yang terkenal dan mungkin sudah pernah kamu dengar di antaranya adalah Hang Tuah, Si miskin, Abu Nawas, Pak Tani, Amir, Kakek dan Seekor Ular, dan dan Si Bungkuk dan Si Panjang.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta