Ringkasan Cerita Kancil dan Buaya Singkat dan Lengkap beserta Pesan Moralnya
Dalam artikel berikut, Mamikos akan menghadirkan cerita Kancil dan Buaya singkat yang sudah dilengkapi dengan pesan moralnya. Yuk, cek artikel ini agar kamu lebih memahaminya!
Ringkasan Cerita Kancil dan Buaya Singkat dan Lengkap beserta Pesan Moralnya – Banyak kisah atau dongeng yang bisa dibacakan sebagai pengantar tidur.
Cerita yang paling sering dibacakan pengantar tidur adalah cerita tentang Kancil. Cerita ini tidak hanya lucu dan menarik digunakan pengantar tidur, tetapi juga memiliki pesan moral.
Nah, bagi kamu yang ingin tahu ringkasan cerita Kancil dan Buaya lengkap dengan pesan moralnya, yuk, baca artikelnya sampai selesai!
Cerita Kancil dan Buaya Singkat dan Lengkap beserta Pesan Moralnya
Daftar Isi [hide]

Di bawah ini adalah contoh ringkasan cerita Kancil dan Buaya dalam beberapa versi lengkap dengan pesan moralnya.
Contoh Cerita Kancil dan Buaya 1
Suatu hari Kancil sedang mencari makan di hutan. Ketika Kancil sedang asyik makan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
Hujan yang turun hari itu tidak hanya deras, tetapi berlangsung lama. Akibatnya, membuat sungai meluap karena tidak mampu lagi menampung debit air.
Setelah kenyang, Kancil ingin segera pulang. Tetapi, Kancil merasa bingung karena sungai yang dilewatinya tadi airnya meluap.
Kancil tidak pandai berenang. Ia takut akan hanyut apabila memaksa menyeberangi sungai yang sedang meluap itu.

Advertisement
Sementara itu waktu sudah semakin sore. Kancil merasa takut kalau pulang kemalaman dirinya akan menjadi santapan harimau.
Di saat Kancil sedang kebingungan inilah tiba-tiba Kancil mendapat ide cemerlang. Saat itu dia melihat ada delapan ekor Buaya yang sedang bermain di sungai.
Kancil segera menghampiri kedelapan Buaya yang sedang asyik bermain itu. Para Buaya ini sebenarnya sedang kelaparan.
Sebab, sedari kemarin mereka belum makan sama sekali. Melihat Kancil berjalan ke arah mereka membuat para Buaya gembira.
“Hahahaha, aku senang sekali kamu datang Kancil. Kami tidak perlu repot mencari makan karena makanan yang kami cari datang sendiri,” kata Buaya yang paling besar.
Meski nyawanya sedang terancam, tetapi Kancil tidak sedikitpun merasa takut. Sebisa mungkin ia terlihat berani berdiri di depan para Buaya.
“Siapa bilang aku datang untuk menyerahkan diri? Kalian salah. Apa kalian tidak berpikir dengan tubuh sekecil ini mana mungkin bisa bikin kalian kenyang?” kata Kancil.
“Meski kecil yang penting kami bisa makan. Kami sudah sejak kemarin tidak makan. Walau kamu kecil, tetapi kami bisa menjadikan dagingmu sebagai penunda lapar,” kata Buaya lainnya.
“Percuma kalian memakanku. Dagingku sedikit. Kalau kalian ingin makan besar dan kenyang. Aku ada kabar baik buat kalian. Apa kalian mau mendengarnya?”