4 Ringkasan Contoh Cerita Jenaka Singkat Populer Bahasa Indonesia

4 Ringkasan Contoh Cerita Jenaka Singkat Populer Bahasa Indonesia – Ada kalanya dalam hidup ini kita mengalami hari-hari yang berat dan menyebalkan.

Rutinitas kerja, tugas-tugas kuliah dan sekolah, seringkali membuat seseorang merasa stres.

Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk meredakan stres. Selain mendatangi tempat yang tenang, menikmati segelas teh hangat sambil menikmati lagu-lagu yang menenangkan, melihat pemandangan atau menonton film.

Hilangkan Stres dengan Cerita Jenaka

https://kompasiana.com/

Stres yang hadir dalam kehidupan kadang dapat dihilangkan dengan membaca cerita singkat yang mengandung unsur jenaka.

Bukan itu saja cerita jenaka dapat pula dijadikan pelipur hati yang sedih di kala sedang patah hati atau ketika hati sedang merasa kecewa.

Tak perlu berpanjang lebar, di bawah ini adalah beberapa ringkasan contoh cerita jenaka dalam bahasa Indonesia.

Ringkasan Contoh Cerita Jenaka 1

Tragedi Kompor

Kisah ini dialami kawan saya yang sebut saja namanya Saipul. Sewaktu remaja Saipul pernah mondok di salah sau pesantren di Tulungagung.

Selama mondok, Saipul memilih untuk membawa kompor sendiri. Kompor milik Saipul ini ditaruh di lantai empat pondok yang mana tempat itu memang digunakan  sebagai dapur pondok.

Selain membawa kompor sendiri, Saipul juga membawa sejumlah bahan makanan seperti telur dan mie instan.

Selama membawa kompor, Saipul selalu mengisi penuh kompornya dengan memakai minyak tanah. Hal ini dilakukannya supaya kompornya selalu siap siaga untuk digunakan.

Namun, selang dua bulan kemudian minyak tanah yang ada di kompor Saipul sering habis dengan sendirinya.

Padahal Saipul merasa selalu memastikan kompor miliknya selalu terisi penuh dengan minyak tanah.

Awalnya, Saipul bisa memaafkan. Ia mengira bahwa yang memakainya adalah oknum santri yang sedang kepepet dan memang benar-benar butuh.

Tetapi, karena berkali-kali minyak di kompornya habis dengan sendirinya, padahal dirinya tak menggunakannya. Timbullah rasa kesal di hati Saipul.

Kekesalan Saipul semakin bertambah ketika telur dan mie instan miliknya hilang dicuri. Tak terima dengan apa yang dialaminya. Saipul lalu merancang misi balas dendam.

Sore itu Saipul mengisi minyak tanah di kompornya hingga penuh. Setelahnya Saipul merancang petasan dengan sumbu yang lebih panjang dari biasanya. Sumbu petasan itu dia hubungkan dengan sumbu kompor miliknya.

Selesai melakukan hal tersebut Saipul lantas mengikuti kegiatan pondok. Beberapa saat kemudian, ketika Saipul sedang khusyuk mengaji. Tiba-tiba terdengar ledakan dari arah dapur pondok.

Selang beberapa saat setelahnya terdengarlah para santri berteriak kebakaran secara berulang-ulang.

Teriakan inilah yang membuat para santri lain yang meski tanpa komando segera mengambil air dengan timba untuk memadamkan api yang sudah membakar sebagian dapur.

Sebab, dapur pondok berisi kayu dan banyak benda-benda dari plastik. Maka tidak mengherankan apabila api cepat membesar.

Ketika banyak santri merasa panik, justru Saipul tersenyum dengan puas. Ia merasa telah memberikan pelajaran berharga pada oknum santri yang sering menggunakan kompor miliknya tanpa izin.

Beruntungnya api dapat dipadamkan tanpa memanggil petugas pemadam kebakaran. Selang dua minggu dari peristiwa tersiar ada dua senior yang dikeluarkan.

Saipul menduga bahwa dua santri senior itulah yang sering menggunakan kompor miliknya tanpa ijin kepadanya. Benar atau tidaknya Saipul tidak mengetahui secara pasti.

Tetapi, setelah dua santri senior itu dikeluarkan, tidak ada lagi barang-barang yang hilang dan minyak tanah di kompor milik Saipul tidak pernah habis secara misterius lagi.

Ringkasan Contoh Cerita Jenaka 2

Kertas Sakti

Sudah dua hari ini Saipul hanya tidur di dalam kamar pondok. Sebab, kondisi semakin lemah dan mengkhawatirkan Saipul lantas dibawa ke klinik untuk berobat oleh sahabatnya yang sebut saja namanya Bagus.

Beruntungnya pada waktu itu kondisi klinik sedang sepi. Sehingga Saipul segera diperiksa langsung oleh dokter yang sedang bertugas.

Sebab, kondisi Saipul yang lemas. Saipul disarankan untuk menunggu di ruang tunggu. Setelah mengantar Saipul ke ruang tunggu.

Bagus kembali menemui dokter untuk mengetahui sakit yang sedang diderita kawannya. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Saipul sakit tifus.

Beruntungnya, sakitnya belum parah. Sehingga bisa disembuhkan dengan berobat jalan. Sayangnya pada waktu itu obat tifus di klinik tersebut sedang habis.

“Mas, karena obat tifusnya habis. Saya buatkan resep saja, ya! Nanti kamu dapat menebusnya di apotik terdekat,” kata dokter yang memeriksa Saipul.

“Baik, Dok,” jawab Bagus.

Setelah menerima resep dari dokter. Bagus langsung bergegas menemui Saipul. Tetapi, di tengah perjalanan Bagus bertemu dengan salah seorang kyainya.

“Hlo, Gus. Kenapa?”

“Ini, Pak Kyai, saya mengantar Saipul berobat. Kalau Pak Kyai sendiri?,” jawab Bagus.

“Sakit apa dia? Kalau saya hanya cek kesehatan saja,” jawab Pak Kyai.

“Sakit tifus, Pak Kyai.”

Pak Kyai mengangguk mendengar jawaban Bagus.

“Gus, saya boleh minta tolong?”

“Minta tolong apa Pak Kyai?”

“Tolong ambilkan tas saya di dalam mobil.”

“Bisa, Pak. Tapi saya izin memberikan kertas resep ini kepada Saipul ya, Pak?”

“Biar aku yang memberikan kertas ini padanya. Kamu langsung ambilkan tas saya di dalam mobil, ya!”

“Baik, Pak.”

Singkat cerita Pak Kyai memberikan selembar resep tadi kepada Saipul. Tak lama kemudian Bagus datang menyerahkan tas kepada Pak Kyai.

Setelahnya Saipul dan Bagus pulang ke pondok. Sorenya, kira-kira menjelang magrib Bagus menjenguk Saipul di kamarnya.

Bagus lumayan senang karena kondisi Saipul sudah lebih baik dari sebelumnya. Pada waktu itu Bagus bertanya.

“Pul, resep dari dokter sudah kamu tebus di apotek?”

“Resep apa?”

“Ya, resep dari dokter.”

“Aku tidak merasa mendapat resep apapun.”

“Gini, kamu tadi dikasih kertas sama Pak Kyai apa tidak?”

“Oalah kalo kertas dari Pak Kyai itu ini,” kata Saipul sembari menunjukkan sebuah gelas yang di dalamnya berisi kertas yang sudah di rendam dengan air.

“Oalah, Pul….Pul..Itu resep dokternya kamu apain?”

“Kukira ini kertas rajah dari Pak Kyai. Jadinya aku rendam air lalu airnya kuminum. Dan alhamdulillah sekarang aku sudah baikan.”

Bagus hanya bengong melihat kelakuan sahabatnya tersebut.

Ringkasan Contoh Cerita Jenaka 3

Uang Mainan

Malam itu di kampus sedang ada acara latihan Ketoprak. Yofi salah satu mahasiswa senior diminta adik tingkatnya untuk menyaksikan jalannya latihan. Sesekali Yofi memberikan instruksi kepada adik tingkatnya tersebut tentang cara akting yang baik.

Malam itu tiba-tiba pandangan mata Yofi tertuju kepada suatu titik yang tak terlalu jauh dari tempat duduknya.

Di sana Yofi melihat ada uang berwarna biru tergeletak. Ia lalu bangkit dan berjalan dengan pelan mendekat pada uang tersebut.

Setelah mengamati sekeliling, Yofi lantas mengambil uang tersebut dengan sangat pelan dan hati-hati agar tidak diketahui juniornya.

“Ah, berhasil,” kata Yofi dalam hati.

Keberhasilannya mengambil uang tersebut membuatnya sangat senang. Sebab, kebetulan hari itu Yofi sedang kehabisan uang bulanan. Sedangkan uang bulannya masih belum dikirim oleh orang tuanya.

Singkat cerita, sepulang menunggui adik-adik tingkatnya latihan. Yofi mampir di warung kopi langganannya.

Di sana ia memesan segelas es teh. Ia kemudian memesan mie goreng dobel pakai telur. Dalam pikirannya uang yang baru dipesannya masih lebih dari cukup.

Setelah pesanannya datang. Yofi segera menyantap pesanannya dengan lahap. Lalu, tibalah saatnya untuk membayar.

Begitu uang dikeluarkan dari dalam sakunya. Tiba-tiba Yofi menjadi bengong dan keringat dingin keluar dari dalam tubuhnya.

Yofi seperti tak percaya dengan apa yang dialaminya. Ternyata uang yang dia temukan itu ternyata uang mainan.

Di tengah kebingungannya, datanglah Yoga, sahabat Yofi. Sebab, tak ingin malu karena makan tanpa bayar. Yofi pun meminjam uang kepada Yoga untuk membayar makanan yang baru disantapnya.

Ringkasan Contoh Cerita Jenaka 4

Sego Kaplok

Malam itu saya dan Adi berkeliling kota Solo. Rencana kami malam ini adalah mencari makanan dengan cita rasa berbeda.

Kami sudah lumayan bosan makan di angkringan terus. Setelah mengitari kota Solo. Kami menemukan warung makan yang baru buka. Warung tersebut diberi nama Sego Kaplok.

Karena penasaran kami pun mencoba makan di tempat tersebut. Sembari menunggu pesanan datang.

Kami pun mencuri-curi dengan dan mencari informasi dari orang yang makan di sana mengapa warung tersebut diberi nama sega kaplok.

Sesaat kemudian dari seorang pelanggan, kami menjadi tahu bahwa alasan warung ini dinamakan sega kaplok karena rasa sambalnya yang pedas.

Tidak lama kemudian nasi pesanan kami jadi. Kami pun segera menyantapnya. Sayangnya sambal yang dikatakan pedas itu terasa biasa di lidah kami.

Sepanjang makan, teman saya mengomentari terus sambal yang katanya kurang pedas, kurang bumbu dan lain-lain. Saya sempat khawatir pemilik warungnya akan marah dengan komentar yang diutarakan kawan saya.

Setelah menyelesaikan makan. Kami segera membayar. Betapa terkejutnya saya saat tahu harga makanan yang selesai santap. Kami harus membayar 30.000 rupiah per porsi.

Padahal yang kami pesan hanya nasi sambal lauk telur dadar dan segelas es teh. Sepanjang perjalanan pulang Adi kembali mengomel.

Ia berkata. “Ternyata bukan sambalnya yang pedas, tetapi harganya yang pedas. Tahu gitu tadi beli tongseng saja.”

Semenjak saat itu kami tak pernah lagi makan ke warung tersebut.

Demikianlah ringkasan contoh cerita jenaka berbahasa Indonesia. Semoga ringkasan contoh cerita jenaka pada artikel ini dapat membantumu melewatkan hari-hari yang melelahkan dan menyebalkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta