Ringkasan Singkat Cerita Hikayat Indera Bangsawan dan Pesan Moralnya
Ringkasan Singkat Cerita Hikayat Indera Bangsawan dan Pesan Moralnya — Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa dari Melayu.
Hikayat ini juga biasanya berisi cerita, silsilah rekaan (bukan yang sebenarnya), undang-undang, cerita keagamaan, sejarah, biografis atau bisa juga gabungan dari jenis-jenis cerita tadi.
Pada kesempatan ini, Mamikos akan menginformasikan mengenai ringkasan singkat cerita hikayat Indera Bangsawan beserta pesan moralnya. Yuk, simak!
Singkatan Cerita Hikayat Indera Bangsawan serta Pesan Moralnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Di pembuka artikel ini, Mamikos sudah menyebutkan bahwa kamu akan mengetahui info terkini seputar ringkasan singkat cerita hikayat Indera Bangawan dan pesan moralnya.
Jadi, apabila kamu penasaran dan ingin tahu seperti apa ringkasan singkat cerita hikayat Indera Bangsawan tersebut, pastikan untuk membaca ulasan Mamikos ini hingga selesai.
Pengertian dan Penjelasan Mengenai Hikayat
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lawas yang berbentuk prosa dan berasal dari Melayu.
Dalam hikayat biasanya terdapat cerita yang mengandung sejarah, rekaan, biografis, undang-undang, atau bahkan gabungan dari beberapa hal tadi.
Selain untuk menyampaikan suatu nasihat atau pesan moral, hikayat juga berguna sebagai pelipur lara dan hati yang gundah, membangkitkan semangat juang hingga dipakai untuk sekadar meramaikan pesta.
Karena hikayat ini asalnya dari Melayu, maka tentu saja ceritanya banyak ditulis dalam Bahasa Melayu.
Meski demikian, ada banyak hikayat yang mengalami proses adaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa lain termasuk Bahasa Indonesia.
Tujuannya tentu saja agar semakin banyak pembaca yang memahami dan terinspirasi dari pesan moral dalam hikayat itu sendiri.
Nilai yang Terkandung dalam Hikayat
Setelah penjelasan mengenai apa itu hikayat di atas, maka ini saatnya kamu tahu apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Beberapa nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut sudah Mamikos rangkum dan cantumkan pada penjelasan sebagai berikut.
Nilai-nilanya mencakup nilai moral, agama, sosial, hingga nilai budaya.
a. Nilai Moral
Nilai moral adalah sebuah nilai yang berhubungan erat dengan akhlak atau sikap baik dan buruk seorang manusia.
Dalam hikayat, biasanya terdapat banyak sekali nilai moral yang terkandung hingga dapat dijadikan cerminan dalam bersikap dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
b. Nilai Agama
Kemudian ada nilai agama yang merupakan sebuah nilai yang berhubungan erat dengan kepercayaan tokoh (karakter cerita hikayat) akan keberadaan Sang Pencipta.
Dalam hikayat sendiri banyak juga yang mengajarkan berbagai nilai keagamaan yang dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempertebal keimanan kita.
c. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah sebuah nilai yang berhubungan dengan relasi antarmanusia.
Melalui cerita hikayat, kamu dapat banyak mengambil hikmah dan mempelajari tentang berbagai nilai sosial.
Hal tersebut dapat melatih diri sendiri agar menjadi manusia yang mampu untuk bersosial dengan manusia lainnya dengan lebih baik lagi.
d. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah sebuah nilai yang berkaitan erat dengan adat istiadat atau kebiasaan (budaya) yang berlaku di suatu tempat atau wilayah tertentu.
Karena hikayat ini asalnya dari Melayu, maka kamu pun bisa banyak mempelajari tentang kebudayaan Melayu dengan membaca cerita hikayat.
Ringkasan Cerita Hikayat Indera Bangsawan dan Pesan Moralnya
Hikayat Indera Bangsawan adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh seorang penulis dan penyalin terkenal di masa itu bernama Muhammad Bakir pada 4 September 1894.
Hikayat Indera Bangsawan ini ditulis dalam bentuk prosa dan berbahasa Melayu.
Tulisan yang digunakan saat itu adalah tulisan Arab-Jawi. Dalam hikayat Indera Bangsawan terdapat sebuah kisah petualangan mengenai keberanian dan kegagahan Indra Bangsawan dalam aksi menyelamatkan Ratna Sari Bulan dari kejahatan raksasa bernama Buraksa.
lndera Bangsawan merupakan seorang putra dari Maharaja Indra Bungsu, yakni penguasa Kerajaan Kobat Syahri. Indera Bangsawan memiliki seorang saudara kembar bernama Syahperi.
Jika Syahperi lahir bersama sebuah anak panah, maka Indera Bangsawan lahir bersama sebilah pedang.
Kedua saudara kembar ini dibekali ilmu mengaji serta mempunyai masing-masing kesaktian yang sama luar biasanya.
Hingga pada suatu malam, Maha raja Indera Bungsu mengalami mimpi melihat putri-putri cantik sedang memainkan alat musik buluh perindu.
Karena mimpinya itu, Maharaja Indra Bungsu memerintahkan kedua putra kembarnya untuk mencari apa yang dilihatnya dalam mimpinya tersebut.
Pencarian Buluh Perindu
Indera Bangsawan dan Syahperi pun menuruti perintah sang ayah untuk mencari buluh perindu. Namun ketika sampai di sebuah hutan, keduanya justru terpisah akibat hujan badai.
Syahperi sampai di negeri yang dikenal dengan nama Anta Berahi. Tak disangka ia berhasil berjumpa dan menyelamatkan Putri Ratna Sari yang berasal dari Asikin. Hingga kemudian mereka akhirnya menikah.
Indera Bangsawan sangat sedih karena terpisah dari kakaknya di dalam hutan.
Hingga Indera Bangsawan sampai di sebuah gua dan bertemu dengan seorang nenek raksasa. Sang nenek itu lalu mengangkatnya sebagai cucunya.
Indera Bangsawan lalu menceritakan tujuannya masuk ke dalam hutan. Tak lain adalah karena ia diperintahkan sang ayah untuk mencari alat musik buluh perindu.
Tak disangka, nenek raksasa itu memiliki satu-satunya buluh perindu di dunia. Hanya saja, ia tak bisa menyerahkan buluh perindu itu pada Indera Bangsawan begitu saja.
Sang Nenek lalu mengatakan ia baru bisa memberikan alat musik buluh perindu itu, jika Indera Bangsawan bisa mengalahkan raksasa bernama Buraksa.
Saat ini Buraksa sedang menguasai negeri Antah Berantah yang rajanya wajib untuk membayar upeti pada sang raksasa.
Dengan kegagahannya, Indera Bangsawan pun menyetujui untuk mengalahkan raksasa. Maharaja Kibar, raja dari negeri tersebut memiliki seorang putri bernama Dewi Kemala Sari.
Ketika Indera Bangsawan berhasil mengalahkan Buraksa, sang Raja pun mengizinkan Indera Bangsawan menikahi putrinya tersebut.
Karena berhasil mengalahkan Buraksa, Nenek Raksasa pun menepati janjinya dengan menyerahkan buluh perindu pada Indera Bangsawan.
Ketika mendapatkan buluh perindu tersebut, Indera Bangsawan pun ingin segera kembali ke kerajaannya untuk memberikannya pada sang ayah.
Dengan membawa buluh perindu dan istrinya, Indera Bangsawan kembali ke istana. Tak disangka di sana dia juga berjumpa kembali dengan kakaknya Syahperi.
Pesan Moral dari Cerita Hikayat Indera Bangsawan
Dari hikayat di atas, maka pesan moral yang bisa diambil adalah kita harus senantiasa menepati janji.
Indera Bangsawan tetap menjalankan dan mencoba menepati perintah dari orang tua meskipun di tengah jalan mendapat sejumlah tantangan.
Demikian informasi yang bisa Mamikos sampaikan mengenai ringkasan singkat cerita hikayat Indera Bangsawan dan pesan moralnya.
Mamikos harap apa yang sudah kamu baca dan simak di pembahasan ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman baru terutama mengenai ringkasan singkat cerita hikayat Indera Bangsawan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: