Ringkasan Materi Kimia Kelas 10, 11, 12 Kurikulum Merdeka Semester 1 dan 2

Ringkasan Materi Kimia Kelas 10, 11, 12 Kurikulum Merdeka Semester 1 dan 2 – Selama SMA kurang lebih ada 12 bab materi kimia yang harus kamu pelajari.

Tentu ada beberapa materi yang mudah, ada juga beberapa materi yang perlu pendalaman khusus.

Kali ini, Mamikos sudah merangkumkan materi kimia kelas 10, 11, 12 yang bisa kamu pelajari sekaligus. Simak sampai akhir, ya.

Ringkasan Materi Kimia Kelas 10, 11, 12

Pixabay/@geralt

Kelas 10: Struktur Atom

Pada artikel yang membahas materi kimia kelas 10, 11, 12 yuk awali dengan materi kelas 10 di bab struktur atom, ya.

Struktur atom adalah partikel dasar yang membentuk unsur kimia. 

Inti atom yang terletak di pusat, mengandung proton bermuatan positif dan neutron netral.

Sementara elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti dalam kulit-kulit elektron yang terorganisir dalam tingkat energi. 

Contohnya, ambil unsur karbon (C) dengan inti atomnya terdiri dari enam proton dan biasanya juga enam neutron. 

Elektron-elektronnya terdistribusi dalam kulit pertama dan kedua, dengan konfigurasi 1s² 2s² 2p². 

Struktur atom karbon menjadi dasar untuk sifat-sifat kimia dan interaksi dalam membentuk senyawa organik yang penting dalam kimia kehidupan.

Kelas 10: Sistem Periodik

Sistem periodik adalah pengorganisasian unsur-unsur kimia berdasarkan sifat-sifat kimianya yang diatur dalam tabel periodik. 

Unsur-unsur ditempatkan dalam urutan yang berdasarkan nomor atomnya dan pola periodik yang memungkinkan identifikasi tren periodik dalam sifat-sifat kimia seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan elektronegativitas. 

Tabel periodik terdiri dari periode (baris horizontal) dan golongan (kolom vertikal), di mana unsur-unsur dalam golongan memiliki konfigurasi elektron serupa dan sifat kimia yang mirip.

Contohnya unsur natrium (Na) yang terletak di golongan 1. Natrium memiliki nomor atom 11 dan konfigurasi elektron 1s² 2s² 2p⁶ 3s¹. 

Kelas 10: Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom yang menghasilkan pembentukan molekul atau senyawa. 

Terdapat tiga jenis ikatan kimia utama: ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. 

Ikatan ion terjadi melalui transfer elektron antara atom, ikatan kovalen terjadi saat atom berbagi elektron, sementara ikatan logam terbentuk melalui kelarutan elektron dalam struktur kristal logam.

Ikatan Ion

Contoh ikatan ion adalah terbentuknya senyawa natrium klorida (NaCl). 

Natrium (Na) kehilangan satu elektron membentuk ion Na⁺ sedangkan klor (Cl) menerima elektron membentuk ion Cl⁻. 

Tarik-menarik antara ion positif dan negatif ini membentuk senyawa ionik NaCl.

Ikatan Kovalen

Molekul air (H₂O) adalah contoh ikatan kovalen dalam materi kimia kelas 10, 11, 12 .

Oksigen (O) dan hidrogen (H) berbagi elektron untuk memenuhi aturan oktet. 

Mereka membentuk molekul air dengan dua ikatan kovalen polar antara oksigen dan hidrogen.

Ikatan Logam

Dalam materi kimia kelas 10, 11, 12, contohnya untuk ikatan logam adalah baja.

Atom besi dalam struktur baja berbagi elektron dengan atom besi lainnya yang membentuk struktur kisi logam yang kuat. 

Ini memberikan baja sifat-sifat mekanis dan konduktivitas listrik yang baik.

Kelas 10: Reaksi Kimia

Pada bagian kelas 10, di materi kimia kelas 10, 11, 12 ini akan diakhiri dengan bab reaksi kimia.

Reaksi kimia adalah proses perubahan zat-zat kimia menjadi zat-zat baru melalui pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. 

Reaksi kimia dapat digambarkan melalui persamaan reaksi, di mana reaktan (zat awal) diubah menjadi produk (zat hasil). 

Hukum kekekalan massa dan energi selalu berlaku dalam reaksi kimia.

Reaksi Pemisahan (Dekomposisi)

Contoh: Dekomposisi hidrogen peroksida (H₂O₂) menjadi air (H₂O) dan oksigen (O₂).

Reaksi Kombinasi (Sintesis)

Contoh: Sintesis pembentukan air dari hidrogen (H₂) dan oksigen (O₂).

Reaksi Penggantian

Contoh: Reaksi penggantian logam, seperti seng (Zn) bereaksi dengan asam klorida (HCl) menghasilkan gas hidrogen (H₂) dan senyawa seng klorida (ZnCl₂).

Reaksi Redoks (Oksidasi-Reduksi)

Contoh: Reaksi antara besi (Fe) dan oksigen (O₂) membentuk senyawa besi oksida (Fe₂O₃).

Reaksi Kesetimbangan

Contoh: Reaksi reversibel, seperti pembentukan gas amonia (NH₃) dari nitrogen (N₂) dan hidrogen (H₂).

Kelas 11: Termokimia

Nah, kali ini pada materi kimia kelas 10, 11, 12 yuk masuk di materi kelas 11 di bab Termokimia.

Termokimia adalah cabang kimia yang mempelajari perubahan energi yang terjadi selama reaksi kimia atau energi yang terlibat dalam perubahan suhu. 

Hal ini mencakup konsep energi dalam bentuk panas (kalor) yang dikeluarkan atau diserap selama reaksi kimia atau proses fisika. 

Termokimia memainkan peran penting dalam memahami sifat-sifat termal senyawa kimia.

Reaksi Endotermik

Contoh: Penguapan air adalah reaksi endotermik, di mana air menyerap energi panas dari lingkungan untuk berubah dari bentuk cair menjadi gas.

Reaksi Eksotermik

Contoh: Reaksi pembakaran kayu adalah reaksi eksotermik, di mana energi panas dilepaskan ke lingkungan.

Hukum Hess

Contoh: Menggunakan Hukum Hess untuk menghitung entalpi reaksi total dengan mengombinasikan dua atau lebih persamaan reaksi kimia.

Kelas 11: Kinetika Kimia

Kinetika kimia adalah cabang kimia yang mempelajari laju reaksi kimia, yaitu seberapa cepat atau seberapa lambat reaksi kimia berlangsung. 

Ini mencakup pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, mekanisme reaksi, dan bagaimana kecepatan reaksi dapat diubah atau dipercepat. 

Kinetika kimia membantu menjelaskan perubahan dalam konsentrasi reaktan dan produk sepanjang waktu.

Hukum Laju Reaksi Orde Satu

Contoh: Reaksi dekomposisi hidrogen peroksida dapat dijelaskan sebagai reaksi orde satu jika laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi hidrogen peroksida.

Faktor Pengaruh Laju Reaksi

Contoh: Pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Peningkatan suhu seringkali meningkatkan laju reaksi, seperti dalam reaksi pembentukan gas amonia

Katalisator

Contoh: Penggunaan katalisator dalam hidrogenasi minyak (penggabungan hidrogen dengan minyak) pada produksi margarin untuk meningkatkan laju reaksi.

Kelas 11: Kimia Larutan

Kimia larutan membahas sifat dan perilaku senyawa yang terlarut dalam pelarut untuk membentuk larutan. 

Hal ini melibatkan pemahaman konsentrasi larutan, tekanan osmotik, dan efek larutan terhadap sifat-sifat zat-zat yang terlarut. 

Kimia larutan juga mencakup konsep kelarutan dan reaksi-reaksi yang terjadi dalam larutan.

Kelarutan

Contoh: Garam dapur (NaCl) larut dalam air, membentuk larutan garam. 

Kelarutan senyawa dalam pelarut dapat dipengaruhi oleh suhu. 

Pada suhu tinggi, kelarutan garam umumnya lebih tinggi dibandingkan pada suhu rendah.

Tekanan Osmotik

Contoh: Tekanan osmotik dalam sel darah merah. 

Ketika sel darah merah ditempatkan dalam larutan hipertonik (larutan dengan konsentrasi solut yang lebih tinggi), air keluar dari sel, menyebabkan sel menyusut.

Reaksi dalam Larutan

Contoh: Reaksi antara asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH) dalam larutan membentuk air (H₂O) dan garam natrium klorida (NaCl).

Kelas 11: Kimia Asam Basa

Kimia asam basa membahas sifat-sifat dan reaksi yang terjadi antara asam dan basa. 

Asam dan basa adalah dua kategori zat kimia yang memiliki sifat-sifat khas, seperti kemampuan memberikan atau menerima proton (teori Brønsted-Lowry) atau memainkan peran dalam perubahan warna indikator (teori Lewis).

Asam dan Basa Menurut Teori Brønsted-Lowry

Contoh: Reaksi antara asam asetat (CH₃COOH) dan air. Dalam reaksi ini, asam asetat melepaskan ion hidrogen (proton) ke dalam air, membentuk ion hidroksida (OH⁻) dan ion asetat (CH₃COO⁻).

Buffer (Penyangga)

Contoh: Reaksi antara asam asetat dan asetat natrium membentuk sistem penyangga yang dapat menjaga pH larutan tetap relatif konstan.

Reaksi Netralisasi

Contoh: Reaksi antara asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH) membentuk air (H₂O) dan garam natrium klorida (NaCl).

Kelas 12: Elektrokimia

Sekarang saatnya masuk materi kelas 12. Mari awali materi kimia kelas 10, 11, 12 ini dengan bab Elektrokimia. 

Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik. 

Ini melibatkan konversi energi kimia menjadi energi listrik melalui sel elektrokimia, serta pemahaman reaksi redoks yang terjadi pada antarmuka elektroda. 

Dalam elektrokimia, terdapat sel volta dan sel elektrolisis yang memainkan peran penting dalam aplikasi berbagai bidang, seperti baterai, elektroplating, dan elektrosintesis.

Sel Volta (Aki)

Contoh: Sel volta dalam aki mobil di mana reaksi redoks antara elektroda timah (Pb) dan dioksida timbal (PbO₂) dengan elektrolit asam sulfat menghasilkan energi listrik.

Sel Elektrolisis

Contoh: Elektrolisis air, di mana air dipecah menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan arus listrik melalui elektroda.

Elektroplating

Contoh: Elektroplating logam perak pada perhiasan di mana ion perak dari larutan elektrolit diturunkan dan dideposisikan di permukaan logam ketika arus listrik mengalir.

Baterai Lithium-ion

Contoh: Baterai lithium-ion dalam perangkat elektronik di mana litium bergerak antara elektroda untuk menghasilkan aliran listrik selama reaksi redoks.

Kelas 12: Kimia Organik

Kimia organik adalah cabang kimia yang mempelajari struktur, sifat, reaksi, dan sintesis senyawa karbon. 

Senyawa-senyawa organik umumnya mengandung karbon dan hidrogen. Seringkali senyawa ini bersama dengan unsur-unsur seperti oksigen, nitrogen, belerang, fosfor, dan halogen. 

Kimia organik membahas berbagai kelas senyawa organik, termasuk hidrokarbon, alkohol, asam karboksilat, dan senyawa kompleks seperti protein dan karbohidrat.

Hidrokarbon

Contoh: Etana adalah suatu hidrokarbon alifatik jenuh yang terdiri dari rantai karbon tunggal dan ikatan tunggal antara atom-atom karbon.

Alkohol

Contoh: Etanol adalah suatu alkohol yang ditemukan dalam minuman beralkohol. Strukturnya memiliki gugus hidroksil yang melekat pada rantai karbon.

Protein

Contoh: Hemoglobin, suatu protein dalam darah yang mengandung rantai karbon kompleks dan berperan dalam pengangkutan oksigen.

Kelas 12: Kimia Anorganik

Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari senyawa-senyawa kimia yang umumnya tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen. 

Bidang ini mencakup studi tentang senyawa logam, mineral, senyawa ion, dan berbagai senyawa yang tidak termasuk dalam kategori kimia organik. 

Kimia anorganik melibatkan pemahaman tentang sifat-sifat dan reaksi senyawa-senyawa ini.

Senyawa Ion

Contoh: Klorida ion klorida yang umum ditemukan dalam senyawa-senyawa seperti natrium klorida 

Asam dan Basa Anorganik

Contoh: Asam sulfuric asam kuat yang banyak digunakan dalam industri. Juga, basa natrium hidroksida basa kuat yang sering digunakan dalam laboratorium.

Senyawa Oksida

Contoh: Oksida besi senyawa oksida yang umum dikenal sebagai hematit, digunakan sebagai sumber besi dalam produksi besi dan baja.

Kelas 12: Kimia Nuklir

Kimia nuklir adalah cabang ilmu kimia yang mendalami sifat-sifat dan perilaku materi di tingkat nuklir terutama dalam konteks aktivitas inti atom. 

Dua proses utama yang dikaji dalam kimia nuklir adalah reaksi fisi dan fusi nuklir. 

Reaksi fisi melibatkan pemecahan inti atom yang berlangsung, seperti peluruhan uranium-235 yang menghasilkan energi dan neutron. 

Di sisi lain, reaksi fusi nuklir terjadi saat inti atom bergabung membentuk inti yang lebih berat seperti yang terjadi dalam matahari. 

Peluruhan radioaktif juga menjadi fokus utama di mana inti atom melepaskan partikel-partikel radioaktif dalam rangka mencapai kestabilan. 

Kimia nuklir memiliki penerapan yang luas termasuk dalam bidang energi nuklir untuk pembangkit listrik, pengobatan medis melalui isotop radioaktif, dan berbagai aplikasi industri, seperti pengujian material dan pemantauan kebocoran. 

Penutup

Semoga materi kimia kelas 10, 11, 12 di atas bisa menjadi salah satu referensi kamu belajar, ya.

Meski begitu, jangan lupa untuk belajar menggunakan sumber yang lain juga, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta