Ringkasan Materi Senyawa Karbon Kelas 12 beserta Keterangannya

Ringkasan Materi Senyawa Karbon Kelas 12 beserta Keterangannya – Memasuki kelas 12, ada beragam materi yang harus kamu pelajari dalam mata pelajaran Kimia di sekolah. Salah satu sub materi yang menarik adalah senyawa karbon.

Senyawa karbon merupakan sebuah senyawa yang memiliki komponen utama tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), serta unsur-unsur organik yang lainnya.

Nah, bagi kamu yang masih bingung mengenai materi senyawa kimia satu ini, Mamikos telah menyiapkan ringkasan materi senyawa karbon kelas 12 beserta keterangannya yang dapat kamu pelajari. Yuk, simak!

Ringkasan Materi Senyawa Karbon Kelas 12

Sumber: Edukasi.okezone.com / Freepik

Saat materi senyawa karbon muncul, tentunya kamu harus mempelajari seluk beluknya mulai dari pengertian, penggolongan, contoh, hingga aspek-aspek yang lainnya.

Untuk memudahkanmu dalam mempelajari semua hal tersebut, berikut Mamikos berikan ringkasan materi senyawa karbon kelas 12 yang dapat dibaca dan dipelajari.

Pengertian Senyawa Karbon

Hal pertama yang harus kamu pelajari dalam ringkasan materi senyawa karbon kelas 12 adalah pengertian atau definisi dari senyawa karbon itu sendiri.

Seperti yang sudah dijelaskan di paragraf atas bahwa senyawa karbon adalah sebuah senyawa yang memiliki komponen utama tersusun dari karbon karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), serta unsur-unsur organik yang lainnya.

Dari semua unsur komponen tersebut, karbon (C) merupakan komponen yang paling besar dalam senyawa ini. Mengapa demikian? Penyebabnya karena keistimewaan dari atom karbon itu sendiri.

Yang mana elektron valensi dalam atom karbon memiliki jumlah sebanyak 4. Sehingga, memungkinkan karbon untuk dapat mengikat 4 karbon atau unsur-unsur yang lainnya.

Keistimewaan dari karbon yang lainnya yaitu dapat membentuk sebuah ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, hingga ikatan rangkap tiga. Hal ini dapat mendorong sebuah atom karbon bisa membentuk rantai karbon.

Golongan Senyawa Karbon

Golongan senyawa karbon merupakan hal kedua yang harus kamu pelajari dalam ringkasan materi senyawa karbon kelas 12 beserta keterangannya. Senyawa karbon memiliki beberapa jenis penggolongannya.

Hal ini dikarenakan atom karbon mampu untuk membentuk suatu rantai karbon dan membentuk berbagai gugus fungsi.

Secara lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa penggolongan senyawa atom berdasarkan gugus fungsinya:

1. Alkohol atau Alkanol

Golongan senyawa karbon yang pertama adalah alkohol (alkanol), alkohol adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi -OH (Gugus Hidroksi). Adapun rumus umum dari senyawa ini yaitu R- OH.

Alkohol sifatnya mudah larut di dalam air dan mempunyai titik didih yang relatif tinggi karena terdapat sebuah ikatan hidrohen.

Kemudian, berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibedakan lagi ke dalam 3 bentuk yang berbeda yaitu alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.

Adapun yang dimaksud dengan ketiga jenis alkohol tersebut yaitu alkohol primer memiliki gugus -0H yang terikat dengan atom C primer, sebagai contoh adalah 1-butanol.

Kemudian, alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat dengan atom C sekunder, sebagai contoh adalah 2-butanol.

Terakhir, alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat dengan atom tersier, contohnya yaitu 2-metil-2-butanol. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ilustrasi ketiganya:

Sumber: Kompas.com / SILMI NURUL UTAMI

Kemudian, untuk tata nama dari senyawa alkohol yaitu sebagai berikut berdasarkan IUPAC:

  • Rantai paling panjang yang dijadikan sebagai nama alkohol harus mengikat gugus fungsi -OH.
  • Penomoran pada atom karbon dimulai dari yang jaraknya paling dekat terlebih dahulu dengan atom karbon yang mengikat gugus fungsi – OH.
  • Apabila ada lebih dari satu gugus hidroksil, maka dapat menggunakan penandaan di, tri, dan seterusnya sebelum akhiran -ol.

Alkohol juga memiliki beberapa reaksi, berikut adalah reaksi yang terjadi pada alkohol:

  1. Substitusi alkohol, contohnya alkohol bisa bereaksi apabila dengan logam aktif seperti natrium (Na).
  2. Oksidasi alkohol, contohnya alkohol primer dapat dilakukan poengoksidasian menjadi aldehid, alkohol sekunder dapat dilakukan pengoksidasian menjadi keton, dan alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.

2. Eter atau Alkoksi Alkana

Golongan senyawa karbon yang kedua adalah eter, eter adalah senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R-O-R. Dimana atom oksigen pada molekul senyawa ini akan bertindak sebagai sebuah gugus fungsi.

Sifat eter tidak mudah larut di dalam air karena nonpolar. Namun eter mudah terbakar dan memiliki titik  didih yang relatif rendah.

Untuk tata namanya sendiri, menurut IUPAC adalah sebagai berikut:

  • Rantai karbon paling pendek yang mengikat pada gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai  sebuah gugus fungsi alkoksinya.
  • Rantai karbon yang ukurannya lebih panjang akan diberikan nama berdasarkan senyawa alkananya. Dimana untuk penamaan trivianya, penamaan eter akan dilakukan dengan menyebutkan dua nama gugus alkil yang menghimpit gugus -O- terlebih dahulu, kemudian barulah diberi nama eter pada akhirannya.

Eter hanya memiliki satu jenis reaksi saja yaitu substitusi eter, berikut beberapa contoh reaksinya:

  • Eter tidak bisa bereaksi dengan sebuah logam aktif seperti natrium (Na)
  • Eter akan bereaksi dengan asam halida serta menghasilkan alkohol dan alkil halida.
  • Eter akan bereaksi dengan PCl5 namun tidak akan menghasilkan HCl.

3. Aldehid atau Alkanal

Golongan senyawa karbon yang ketiga adalah aldehid (alkanal), aldehid adalah senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R – CHO dan mengandung gugus karbonil.

Adapun yang dimaksud dengan gugus karbonil yaitu gugus fungsi yang terdiri dari atom karbon serta atom oksigen yang berikatan rangkap.

Aldehid bersifat polar sehingga dapat larut di dalam air. Selain itu, aldehid juga dapat dioksidasi menggunakan pereaksi fehling serta tollens.

Jika dioksidasi menggunakan fehling, aldehid dapat menghasilkan endapan berwarna merah bata. Kemudian, apabila direaksikan dengan tollens maka aldehid dapat menghasilkan cermin perak.

Untuk tata nama aldehid berdasarkan IUPAC yaitu sebagai berikut:

  • Rantai yang paling panjang dan menjadi nama alkanal nya harus mengikat pada gugus – CHO.
  • Penomoran pada atom karbon dimulai dari atom karbon mengikat gugus – CHO terlebih dahulu.

4. Keton atau Alkanon

Golongan senyawa karbon yang keempat adalah keton (alkanon), keton adalah sebuah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R–CO–R’.

Biasanya keton juga dapat disebut sebagai sebuah senyawa karbonil karena mempunyai gugus fungsi C= O. 

Keton dapat diciptakan melalui oksidasi alkohol sekunder. Namun, keton tidak dapat dioksidasikan menggunakan pereaksi fehling atau tollens sehingga bisa dibedakan dari aldehid.

Menurut IUPAC, tata nama keton adalah sebagai berikut. 

  • Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi –CO–.
  • Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin. Untuk nama trivial keton, kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu menurut alfabet, kemudian diikuti dengan kata keton.

5. Asam Karboksilat atau Asam Alkanoat

Golongan senyawa karbon yang kelima adalah asam karboksilat, yang dimaksud dengan asam karboksilat adalah sebuah senyawa karbon yang memiliki rumus R – COOH atau asam karboksilat.

Asam karboksilat yang ada di dalam asam karboksilat merupakan hasil gabungan antara gugus karbonil dan gugus hidroksil.

Asam karboksilat bisa diciptakan atau dibuat menggunakan oksidasi kuat alkohol primer. Kemudian, secara sifatnya, asam karbosila dapat larut di dalam air karena memiliki sifat yang polar.

Untuk tata nama berdasarkan IUPAC dari asam karboksilat adalah sebagai berikut:

  • Akhiran -ana diganti dengan -anoat pada rantai karbon paling panjang pengikat gugus karboksil.
  • Alkanoatnya diberikan awalan asam.

Asam karboksilat memiliki satu jenis reaksi yaitu substitusi asam karboksilat. Berikut adalah beberapa contoh reaksinya:

  • Asam alkanoat akan bereaksi dengan natrium karbonat (NaHCO3) sehingga akan menghasilkan sebuah natrium karboksilat (R-COO-Na).
  • Asam karboksilat akan bereaksi dengan NH40H sehingga menghasilkan sebuah ammonium karboksilat (R-COO-NH4).

6. Ester atau Alkil Alkanoat

Golongan senyawa karbon yang ketujuh adalah ester (alkil alkanoat), ester adalah sebuah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R – COO – R’.

Senyawa ini dapat dihasilkan dengan melakukan pereaksian antara alkohol dan asam karboksilat.

Adapun reaksi dari pembentukan ekser disebuyt dengan ikstilah reaksi esterifikasi dengan persamaan R-COOH + R’-OH → R-COO-R’ + H2O.

Untuk tata namanya berdasarkan IUPAC, penamaan ester secara terlebih dahulu dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnyua kemudian diikuti oleh gugus alkanoatnya.

Untuk reaksinya, ester memiliki dua jenis reaksi yaitu hidrolisis ester dan substitusi ester.

Adapun contoh dari reaksi hidrolisis ester yaitu hidrolisis dari ester akan menghasilkan sebuah alkohol serta asam karboksilat sebagai pembentuknya.

Kemudian, pada substitusi ester, reaksi ester dengan basa dapat menghasilkan sebuah garam alkanoat serta alkohol.

7. Alkil Halida atau Haloalkana

Golongan senyawa karbon yang ketujuh sekaligus yang terakhir adalah alkil halida (haloalkana).

Ini merupakan sebuah senyawa turunan dari alkana yang dibentuk dari reaksi substitusi atom hidrogen oleh sebuah unsur golongan halogen yaitu golongan VII A. Adapun rumus umumnya yaitu R – X, dengan X sebagai halogen (F, Cl, Br, I).

Berdasarkan IUPAC, berikut ini adalah beberapa tata nama dari alkil halida:

  • Rantai yang paling panjang mempunyai gugus -X akan dipilih sebagai rantai yang utama.
  • Apabila terdapat lebih dari 1 jenis atom halogen maka urutan penomorannya akan didasarkan pada tingkat kereaktifannya dari halogen-halogen tersebut, sedangkan penamaannya akan menggunakan urutan abjad.
  • Apabila jumlah atom sejenis ada lebih dari satu maka akan menggunakan awalan di-, tri-, serta seterusnya. 

Contoh Soal Senyawa Karbon

Setelah memahami dengan baik apa itu senyawa karbon mulai dari pengertian beserta jenis atau golongannya dalam ringkasan materi kelas 12 di atas.

Sekarang waktunya untuk berlatih dan menguji pemahamanmu mengenai materi satu ini dengan mengerjakan soal latihan. Nah, dikutip dari Pijarbelajar.id, berikut adalah soal yang bisa kamu kerjakan dan pelajari:

Sumber: Pijarbelajar.id

Jawabannya: Asam 3-etil heksanoat

Mengapa demikian? Karena gugus -COOH  menunjukan bahwa senyawa karbon tersebut adalah asam karboksilat.

Kemudian, ada beberapa cabang etil pada posisi nomor 3 serra rantai utama dari senyawa tersebut terdiri atas 6 atom karbon.

Penutup

Nah, itulah dia ringkasan materi senyawa karbon kelas 12 beserta keterangannya. Semoga informasi yang Mamikos berikan dalam ringkasan materi senyawa kelas 12 di atas dapat bermanfaat untuk kamu, ya.

Kamu juga dapat menggunakan ringkasan di atas sebagai pegangan atau referensi untuk belajar.

Demikian informasi yang bisa Mamikos sampaikan mengenai ringkasan materi senyawa karbon kelas 12.

Jika kamu ingin membaca ringkasan-ringkasan materi lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info karena akan ada banyak sekali artikel menarik yang mengulas tentang mata pelajaran di sekolah.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta