Ringkasan Pertempuran Ambarawa, Awal Terjadi Hingga Akhir, Lokasi, Dampak, dan Pemimpinnya
Ringkasan Pertempuran Ambarawa, Awal Terjadi Hingga Akhir, Lokasi, Dampak, dan Pemimpinnya – Perjuangan mempertahankan kemerdekaan terjadi di beberapa daerah, termasuk Ambarawa. Berikut ringkasan Pertempuran Ambarawa yang meliputi penyebab, peristiwa awal, hingga akhir.
Bagi pemerintah Hindia Belanda, Ambarawa merupakan kota militer yang penting. Ada banyak tawanan perang yang dijadikan alasan pengecoh di balik niat ingin menguasai kembali Indonesia.
Ringkasan Pertempuran Ambarawa Lengkap
Daftar Isi
Daftar Isi
Ambarawa masuk dalam salah satu kota kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dahulunya, Belanda membangun Benteng Willem I di wilayah ini untuk kepentingan mereka.
Alasan terpilihnya Ambarawa sebagai basis militer, logistik hingga pertahanan adalah lokasinya yang strategis menghubungkan kota Semarang, Magelang, dan Salatiga.
Sebagai kota yang sangat penting bagi pemerintah kolonial, tentu pasukan sekutu mendatangi Ambarawa. Lalu, bagaimana kronologi meletusnya perang sengit di kota tersebut?
Penjelasan selengkapnya tentang ringkasan Pertempuran Ambarawa bisa kamu baca di bawah ini secara urut.
Latar Belakang Pertempuran
Setiap pertempuran yang terjadi di negara manapun, pasti mempunyai faktor yang menjadi latar belakang tragedi tersebut. Begitu juga dengan peristiwa besar yang terjadi di Ambarawa ini.
Ringkasan Pertempuran Ambarawa diawali dengan faktor yang melatarbelakangi peristiwa tersebut. Kronologi bermula dari pendaratan militer Inggris tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang.
Pimpinan pasukan Brigade Artileri Divisi India ke-23 tersebut adalah Brigadir Bethell. Saat itu, pemerintah RI menyambut dengan baik karena tidak ada niat penyerangan.
Pasukan tersebut didatangkan untuk mengurus pelucutan tentara Jepang dan evakuasi interniran sekutu yang ada di Kamp Ambarawa.
Hal yang menjadi penyebab Pertempuran Ambarawa yakni aksi NICA yang ternyata ikut dalam pendaratan tersebut. Mereka kemudian memberikan senjata pada pasukan Jepang yang ditawan.
Netherland Indies Civil Administration (NICA) ternyata masih merasa berhak berkuasa di Indonesia sehingga ingin melakukan segala cara untuk mewujudkan hal tersebut.
Akhirnya, muncul pertempuran antara tentara Inggris dan TKR pada tanggal 26 Oktober 1945. Sebuah perjanjian dilakukan untuk menghentikan pertempuran awal tersebut.
Perundingan dilaksanakan pada 2 November 1945 antara Presiden Soekarno dan Brigadir Bethell di kota Magelang. Inti dari isinya adalah gencatan senjata dan sikap netral Inggris terhadap NICA.
Sayangnya, pihak Britania Raya menyalahi isi dalam perjanjian tersebut. Mereka justru memanfaatkan akses istimewa di Indonesia untuk menambah jumlah tentara di Magelang.
Puncak Pertempuran
Selanjutnya, ringkasan Pertempuran Ambarawa pada momen puncak perang terjadi pada tanggal 20 November 1945. Pihak Indonesia sudah geram karena ulah sekutu yang menjadi-jadi.
Pasukan Inggris yang ternyata masih mengakui aktivitas NICA, terus menerus memberikan serangan ke wilayah sekitar Ambarawa demi mendapatkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Pada saat itu, puncak pertempuran terjadi antara tentara asing dan TKR. Kemudian, pada tanggal 22 November 1945, pengeboman desa sekitar Ambarawa lewat udara dilakukan oleh Inggris.
Pasukan TKR dan para pemuda semakin merapatkan barisan dan membentuk garis pertahanan untuk menghalau serangan yang diberikan oleh tentara asing. Siapa saja yang ikut berperang?
Agar lebih jelas, berikut ringkasan Pertempuran Ambarawa khususnya divisi yang bergabung dan pimpinannya:
- Pasukan TKR dan barisan para pemuda dari Salatiga, Boyolali dan Kartasura;
- Pasukan TKR yang dikomandoi oleh Mayor Sumarto;
- Pasukan TKR Divisi V Purwokerto yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Isdiman;
- Batalion 10 Divisi X Yogyakarta yang dipimpin oleh Mayor Soeharto;
- Batalion 8 Yogyakarta yang dipimpin oleh Mayor Sardjono;
- Batalion Polisi Istimewa di bawah pimpinan Onie Sastoatmodjo;
- Pasukan Resimen 2 di bawah pimpinan M. Sarbini.
Pertempuran Ambarawa dipimpin oleh Kolonel Soedirman yang ikut turun langsung setelah prajuritnya, Letkol Isdiman, gugur dalam peperangan.
Bergabungnya langsung komandan Divisi dalam pertempuran, tentu memberikan keuntungan yang besar bagi pihak Indonesia. Jenderal Soedirman menerapkan taktik perang supit urang.
Menggunakan teknik penyerangan tersebut, pasukan di bawah pimpinan beliau diarahkan untuk mengepung dan memutus komunikasi pasukan musuh.
Berkat teknik serang jitu dan tekad para pasukan, situasi pertempuran memihak pada Indonesia. Alhasil, tentara musuh terusir pada tanggal 5 Desember 1945, tepatnya dari Desa Banyubiru.
Akhir Pertempuran
Ringkasan Pertempuran Ambarawa berlanjut ke bagian akhir peperangan yang dimenangkan oleh pasukan Indonesia.
Pada tanggal 11 Desember 1945, berlangsung pertemuan yang dihadiri oleh Kolonel Soedirman dan para komandan sektor yang terlibat. Pembahasannya adalah keadaan musuh yang terjepit.
Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk melakukan serangan pamungkas terhadap musuh agar mereka benar-benar hengkang dari Ambarawa. Poin-poin hasil pertemuan yakni:
- Serangan mendadak dilakukan secara bersamaan oleh pasukan di semua sektor;
- Pemimpin serangan adalah komandan dari tiap sektor atau divisi;
- Para anggota yang tergabung dalam laskar perjuangan disiapkan sebagai prajurit cadangan yang harus siap kapanpun dibutuhkan;
- Serangan terakhir dimulai pukul 04.30 pada tanggal 12 Desember 1945.
Dengan persiapan yang matang, pasukan TKR berhasil mengepung tiap target wilayah hanya dalam waktu 1,5 jam. Pengepungan Ambarawa berlangsung selama 4 hari 4 malam.
Tanggal 15 Desember 1945 merupakan akhir Perang Ambarawa karena pada saat itu, tentara Inggris hengkang dari Ambarawa. Mereka berhenti bertempur karena sudah sangat terdesak.
Dampak Pertempuran
Membaca ringkasan Pertempuran Ambarawa yang terjadi pada tahun 1945 belum lengkap jika tidak sekaligus mengetahui dampak yang dimunculkan.
Hasil Pertempuran Ambarawa adalah kemenangan bagi Indonesia dan terusirnya pasukan Inggris. Tetapi, ada dampak positif dan negatif yang muncul setelah perang selesai.
Dampak positif dari Pertempuran Ambarawa antara lain:
- Prajurit militer dan pasukan dari kalangan laskar pemuda berhasil mengalahkan pasukan sekutu dan NICA dalam pertempuran sehingga tidak lagi berkuasa di wilayah NKRI;
- Kedaulatan NKRI tetap terjaga karena kemenangan yang berhasil diraih para pejuang Indonesia;
- Semangat juang para tokoh, pemuda dan rakyat di daerah lain semakin terbakar oleh kemenangan di Ambarawa sehingga mereka tidak gentar mempertahankan kemerdekaan Tanah Air;
- Membuat Belanda tidak lagi memiliki nyali yang besar untuk menduduki wilayah Indonesia karena pasukan tentara NKRI menunjukkan kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Selanjutnya, dampak negatif Pertempuran Ambarawa meliputi:
- Banyak prajurit yang gugur sehingga meninggalkan luka yang mendalam, baik pada keluarga maupun bangsa Indonesia;
- Letkol Isdiman, salah satu pemimpin pasukan, gugur karena serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh pihak sekutu menggunakan pesawat mustang;
- Kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat sekitar Ambarawa yang terhenti sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk kembali bangkit seperti keadaan normal;
- Meninggalnya penduduk sipil yang tidak berhasil menyelamatkan diri dari serangan pihak musuh.
Tokoh yang Gugur
Tidak kalah penting, nama tokoh pertempuran Ambarawa yang gugur tentu masuk dalam ringkasan Pertempuran Ambarawa yang berlangsung sangat intens.
Letnan Kolonel Isdiman merupakan tokoh Pertempuran Ambarawa yang gugur karena terkena tembakan pada bagian paha. Tembakan tersebut dilepaskan dari mesin pesawat.
Pada saat itu, pihak sekutu sedang melakukan patroli udara sekaligus melancarkan tembakan bertubi-tubi ke arah tempat Letkol Isdiman berada.
Beliau adalah pimpinan divisi dari Purwokerto yang dipercaya oleh Kolonel Soedirman untuk menyusun strategi pertempuran. Dalam perjalanan ke rumah sakit, beliau gugur.
Dengan membaca ringkasan Pertempuran Ambarawa yang bertujuan untuk mengusir pasukan Inggris dan NICA dari wilayah Indonesia, ada banyak nilai positif yang bisa kamu ambil.
Para pejuang sudah berusaha mati-matian mempertahankan kedaulatan NKRI. Maka, saat ini, kamu juga harus memiliki semangat bela negara dan cinta tanah air yang tinggi demi eksistensi NKRI dan memberi makna kemerdekaan yang sesungguhnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: