15 Rumah Adat Kalimantan dan Karakteristiknya beserta Gambarnya Lengkap
15 Rumah Adat Kalimantan, Penjelasan Dan Gambarnya – Tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat beraneka ragam.
Terdapat banyak sekali suku, budaya, adat istiadat, bahasa, agama yang bersatu padu dalam sebuah negara.
Dari masing-masing adat, suku, bahasa dan lainnya tersebut tentu memiliki keunikan tersendiri. Salah satu contohnya pada segi bangunan yang ada di Kalimantan.
Rumah atau bangunan merupakan tempat berteduh dari panas dan hujan. Namun di Indonesia, khususnya di Kalimantan terdapat banyak sekali rumah adat yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang tidak bisa ditemukan di daerah lainnya.
Rumah Adat Kalimantan
Agar Anda lebih tahu mengenai rumah adat yang ada di Kalimantan, maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa rumah adat Kalimantan yang sampai saat ini masih terus dilestarikan.
1. Rumah Baloy
Rumah pertama yang akan dibahas yaitu rumah baloy yang merupakan rumah tradisional suku Dayak Tidung yang berada di Kalimantan Utara. Rumah ini biasanya menjadi tempat tinggal dari kepala adat besar dari suku Dayak Tidung.
Biasanya, bangunan rumah baloy ini akan menggunakan tiang tinggi sebagai penyangga utama lantainya.
Secara umum, bahan dasar yang akan digunakan oleh masyarakat dalam membangun rumah baloy ini yaitu menggunakan kayu ulin.
Dalam membangun rumah baloy ini pemilik rumah tidak bisa request untuk menentukan arah rumah.
Karena berdasarkan aturan pada suku Dayak Tidung ini, rumah baloy sebagai salah satu rumah adat Kalimantan yang ada di Kalimantan Utara hanya bisa menghadap ke utara saja.
2. Rumah Balai
Rumah kedua dari rumah adat khas Kalimantan ini yaitu merupakan rumah khas suku Dayak yang mendiami sepanjang Pegunungan Meratus. Pegunungan yang satu ini berada di Kalimantan Selatan.
Jadi Anda bisa menemukan rumah Balai ini di Kalimantan Selatan. Sub sub suku Dayak ini merupakan bagian dari rumpun-rumpun dayak seperti ada yang termasuk kelompok ot Danum dan ada pula yang masuk dalam rumpun Iban.
3. Rumah Tadah Alas
Rumah adat Kalimantan yang satu ini merupakan salah satu rumah adat atau tradisional khas suku Banjar.
Rumah ini dikatakan sebagai tadah alas karena terdapat satu lapis atap perisai yang berfungsi sebagai Kanopi yang berada di bagian paling depan. Atap perisai ini yang dimaksud dengan tadah alas.
4. Rumah Balai Bini
Rumah tradisional khas Kalimantan selanjutnya masih berasal dari suku Banjar pada masa Kesultanan Banjar yang didiami oleh para putri Sultan atau warga Sultan dari pihak perempuan.
Biasanya, rumah ini memiliki bangunan induk yang berbentuk segi empat memanjang dengan atap model perisai.
Bentuk bangunan induk ini disebut juga dengan rumah gajah. Sedangkan untuk atap rumah yang menyerupai perisa ini bermakna sebagai perlindungan terhadap wanita.
5. Rumah Palimasan
Rumah adat Kalimantan ini merupakan rumah tradisional dari suku Banjar yaitu di Kalimantan Selatan dengan bahan dasar kayu ulin.
Salah satu ciri khas dari rumah palimasan ini yaitu semua bagian atap sirapnya akan menggunakan atap model perisai.
Sedangkan penggunaan atap model ini biasanya akan berwujud limas. Maka dari itu, rumah ini disebut pula dengan rumah palimasan.
6. Rumah Gajah Baliku
Rumah ini merupakan rumah adat suku Banjar yang pada masa Kesultanan Banjar digunakan sebagai tempat tinggal para saudara Sultan.
Rumah ini memiliki bentuk fisik seperti rumah bubungan tinggi. Rumah gajah Baliku ini memiliki lantai yang tidak berjenjang dengan atap ruang tamu yang memakai kuda-kuda.
7. Rumah Bubungan Tinggi
Rumah adat Kalimantan yang satu ini juga merupakan rumah khas suku Banjar yang pada lantai di ruang tamunya berjenjang dengan atap yang tidak memakai kuda-kuda. Rumah ini bisa Anda temui di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan.
8. Rumah Gajah Manyusu
Rumah yang satu ini juga merupakan rumah tradisional khas suku Banjar yang bangunan induknya memiliki atap dengan perisai buntung. Biasanya rumah ini dibuat dengan bahan dasar kayu ulin.
9. Rumah Balai Laki
Rumah adat Kalimantan ini biasanya akan dihuni oleh para penggawa menteri dan para prajurit pengawal keamanan Kesultanan Banjar.
Rumah ini merupakan rumah khas suku Banjar yang memiliki bentuk atap bangunan depan atau induknya dengan memakai bubungan atap yang menyerupai pelana kuda.
Kemudian untuk bahan serat yang berupa kepingan papan tipis tipis tersebut berasal dari kayu ulin.
10. Rumah Palimbangan
Rumah yang berasal dari suku Banjar dan pada masa Kesultanan Banjar di zaman dulu, rumah ini yang menjadi salah satu hunian dari para tokoh agama Islam dan para ulama.
Dengan hanya mengamati sisa-sisa peninggalan dari rumah ini, maka Anda sudah bisa melihat bagaimana dulu para ulama pada masa kesultanan banjar diperlakukan dengan sangat baik dan sangat dihormati.
Perlu diketahui bahwa bentuk atap bangunan depan atau induknya biasanya akan menggunakan bubungan atap pelana. Di rumah adat yang satu ini Anda tidak akan menemukan ruang samping atau disebut juga dengan anjung.
11. Rumah Cacak Burung
Rumah adat Kalimantan ini juga termasuk rumah tradisional khas suku Banjar yang biasa digunakan sebagai hunian rakyat biasa.
Atap pelana bisa Anda temukan pada bangunan induk dengan ciri bentuknya yang memanjang.
Pada kedua atap yaitu atap pelana dan atap limas akan membentuk tanda tambah yang merupakan simbol bentuk cacak burung. Cacak burung ini dipercaya sebagai simbol untuk menolak bala.
12. Rumah Lanting
Rumah adat Kalimantan yang satu ini merupakan rumah rakit tradisional khas suku Banjar yang mengapung di atas air, baik itu di atas sungai atau bahkan di rawa dengan pondasi rakit biasanya akan terdiri dari susunan batang pohon besar.
Setidaknya Anda akan menemukan sekitar tiga batang pohon besar yang akan berfungsi sebagai pondasinya.
Jika Anda sedang berkunjung ke rumah Lanting ini, maka Anda harus berhati-hati karena rumah yang satu ini akan selalu bergoyang yang merupakan efek dari adanya kapal yang melintas.
13. Rumah Joglo Gudang atau Rumah Joglo Banjar
Rumah adat Kalimantan ini merupakan rumah tradisional suku Banjar yang bangunannya beratap limas dengan disambung atap sindang langit pada bagian depannya.
Perlu diketahui bahwa atap bagian depan ini tidak ada plafon sama sekali. Rumah ini disebut dengan joglo karena bentuk bangunannya hampir sama seperti Joglo yang ada pada suku Jawa.
14. Rumah Bangun Gudang
Rumah yang satu ini adalah rumah suku Banjar yang atapnya berbentuk perisai atau atap gajah.
Untuk bagian beranda tempat bersantai biasanya akan tergolong kecil karena bagian kanan kirinya diubah menjadi dinding depan.
Beranda beranda kecil ini memiliki makna tersendiri yaitu kerja keras dan tidak bermalas-malasan.
15. Rumah Panjang
Rumah adat Kalimantan yang kelima belas ini merupakan rumah khas yang berasal dari suku Dayak. Adapun rumah panjang ini dibagi menjadi beberapa jenis rumah sesuai dengan sub sub suku dayak terssbut.
• Rumah Panjae
Rumah panjae ini merupakan sebutan untuk rumah panjang yang dimiliki oleh masyarakat suku dayak yaitu rumpun Dayak Iban.
Biasanya rumpun ini akan mendiami wilayah Kalimantan Barat dan Malaysia bagian Timur tepatnya Sarawak.
• Rumah Radakng
Rumah selanjutnya ini dikenal dengan keunikannya. Pasalnya, rumah radakng ini merupakan salah satu rumah panjang yang memiliki panggung dan cukup terkenal di Kalimantan.
Rumah ini merupakan rumah dari suku Dayak kanayatn yang mendiami Kalimantan Barat. Biasanya, rumah ini akan dibuat oleh masyarakat Dayak dengan menggunakan bahan utama yaitu kayu ulin.
Untuk membuat bangunannya, biasanya bangunannya dibuat dengan panjangnya bisa mencapai sekitar 300 meter danlebar sampai 10 meter. Selain itu, untuk ketinggian dari setiap tiang penyangganya bisa mencapai 7 meter.
• Lamin
Rumah adat Kalimantan selanjutnya yaitu rumah Lamin yang merupakan sebutan untuk rumah yang memiliki bentuk panjang milik suku Kutai.
Perlu Anda ketahui bahwa suku dayak yang satu ini merupakan masih bagian dari rumpun Dayak ot Danum.
Tak kalah menarik dan panjangnya dengan rumah radakng, rumah adat ini memiliki panjang bisa mencapai 300 meter dengan lebarnya mencapai 15 meter. Sedangkan untuk ketinggian dari tiang penyangganya hanya sekitar 3 meter dari permukaan tanah.
Untuk bahan utama dari pembuatan rumah ini yaitu menggunakan kayu yang biasa juga disebut dengan kayu besi atau kayu ulin.
Kayu jenis ini dianggap sangat kuat sehingga menjadi bahan utama dalam pembuatan rumah di kalimantan.
• Lewu Hante
Rumah adat Kalimantan selanjutnya yaitu rumah Lewu hante merupakan rumah panjang tradisional khas dari suku Dayak Maanyan.
Perlu Anda ketahui bahwa suku Dayak yang satu ini biasanya mendiami Kalimantan Tengah dan suku Dayak maanyan ini termasuk dalam rumpun ot Danum.
Sama seperti rumah-rumah sebelumnya, rumah Lewu hante ini juga terbuat dengan menggunakan bahan utama yaitu kayu ulin. Sedangkan untuk jarak antara lantai dengan permukaan tanah hanya 3 sampai 5 meter saja.
• Huma Betang
Rumah adat Kalimantan yang selanjutnya yaitu rumah betang. Rumah ini merupakan rumah khas dari suku dayak Ngaju yang rumahnya berbentuk rumah panjang.
Namun sayangnya, untuk ukuran panjang dari rumah ini tidak begitu panjang seperti rumah Lewu hante. Karena panjangnya hanya sekitar 30 meter hingga 150 meter saja.
Rumah ini juga biasanya memiliki lebar sekitar 10 meter hingga 30 meter dengan lantainya yang tidak menyentuh tanah. Karena terdapat tiang tiang penyangga khusus lantai dengan ketinggian sekitar 3 meter hingga 5 meter dari permukaan tanah.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa rumah ini merupakan rumah dari suku Dayak ngaju dan ternyata suku Dayak yang satu ini masih masuk dalam bagian rumpun ot Danum yang mendiami wilayah Kalimantan Tengah.
Jika Anda penasaran dengan rumah adat Kalimantan yang satu ini, Anda bisa langsung mencoba untuk mendatanginya di Kalimantan Tengah agar bisa melihat rumah ini dalam versi yang asli.
• Lou
Rumah ini adalah rumah tradisional suku Dayak benuaq yang merupakan bagian dari suku Dayak lawangan daya keuangan masih termasuk dalam rumpun ot Danum bangunan dari rumah ini merupakan jenis rumah panjang yang bisa ditemukan di Kalimantan Timur.
• Amin Bioq
Suku Dayak Kenyah merupakan pemilik asli dari rumah tradisional yang satu ini. Suku Dayak yang satu ini masih masuk dalam rumpun apo Kayan yang ternyata masih mendiami Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Biasanya, rumah ini akan menjadi rumah untuk tempat penyimpanan barang-barang adat milik warga.
Demikianlah beberapa rumah adat Kalimantan yang tercatat dalam laman resmi milik Kemendikbud.
Perlu Anda ketahui bahwa hampir semua rumah adat yang ada di Kalimantan ini menggunakan bahan utama yaitu kayu ulin.
Hal ini dikarenakan, kayu jenis ini dianggap sangat kuat dan bahkan disebut-sebut sebagai kayu besi karena tahan lama dan tahan terhadap rayap.