Sejarah Permainan Bola Voli Secara Singkat di Indonesia dan Perkembangannya
Sejarah Permainan Bola Voli – Banyak orang memainkannya namun jarang mengetahui bagaimana sejarah bola voli. Disini kita akan mengupas secara tuntas terkait perjalanan waktu olahraga yang sudah berumur 100 tahun lebih ini.
Sekarang variasi dari permainan ini cukup banyak, mulai dari beach volley, sitting volley, hingga game reguler. Sitting volley dimainkan oleh penyandang disabilitas dan dipertandingkan dalam olimpiade.
Di Indonesia sendiri perkembangan popularitas dari olahraga ini bisa dikatakan fluktuatif. Dalam beberapa tahun popularitasnya menanjak sedangkan pada waktu tertentu benar-benar redup hingga dilupakan.
Bahkan penyebarannya juga bisa dikatakan kurang merata karena kalah populer dengan sepak bola. Memang Indonesia jauh lebih fanatik pada sepakbola dibandingkan permainan dari bola voli.
Dengan terbatasnya popularitas tersebut membuat tidak semua masyarakat mampu dan mengetahui cara memainkannya. Keterbatasan tersebut untungnya tidak membatasi terbentuknya klub besar.
Salah satu tim legendaris di Indonesia adalah Surabaya Samator. Selain dari prestasi yang dimiliki, ini merupakan salah satu dengan pembinaan paling bagus. Jadi perannya dalam sejarah mempertahankan cukup krusial.
Selain dari perkembangan prestasi tim lokal, beberapa pengaruh dari luar negeri juga mempengaruhi popularitasnya. Dalam beberapa tahun terakhir Jepang menjadi salah satu negara yang mempengaruhi trend olahraga ini.
Sebagai salah satu olahraga tentu saja selalu ada perkembangan dan penurunan terhadap minat. Untuk meningkatkan minat tersebut akan lebih bagus apabila kamu mengetahui apa saja yang ada di belakangnya.
Sejarah Bola Voli Pertama Ditemukan
Daftar Isi
Daftar Isi
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa bola voli berasal dari negara paman sam. Sejak pertama kali diciptakan memang popularitasnya dalam skala internasional kurang bersaing dengan sepak bola.
Meskipun sepak bola sedang menjadi olahraga yang cukup populer hal itu tidak menghalangi William G Morgan untuk menciptakan bola voli. Beliau adalah kepala direksi olahraga dari YMCA.
Pada tahun 1895 di Holyoke, Massachusetts Amerika serikat mintonette berhasil diciptakan dan pertama kali dimainkan. Mintonette awalnya digunakan sebagai salah satu alternatif olahraga indoors.
Memang peraturan awalnya mirip dengan badminton karena digunakan sebagai alternatif. Jumlah pemain dalam satu tim juga tidak ditentukan secara pasti selama kedua kubu memiliki jumlah sama.
Peraturan pertama dalam sejarah bola voli memang terdengar cukup aneh. Tidak ada batasan berapa kali bola dipantulkan oleh satu kubu hingga dipindahkan untuk menyerang kubu lainnya.
Dalam satu pertandingan juga dibagi dalam inning atau batasan waktu. Ada tiga inning dan masing-masing tim memiliki tiga kali servis. Setelah semua servis habis maka inning berakhir meskipun batas waktu masih ada.
Untuk ukuran lapangan dan net sendiri cukup kecil jika dibandingkan dengan perkembangannya di era modern. Tinggi net hanya 198 cm, sedangkan luas lapangan adalah 7 x 15 meter.
Dengan bervariasinya jumlah pemain maka ukuran lapangan tersebut dianggap terlalu sempit dan membatasi strategi. Hingga akhirnya terjadi perubahan mendasar setelah kompetisi nasional pertama tahun 1896.
Perubahan dalam Sejarah Bola Voli Dunia
Setelah kompetisi nasional pertama yang banyak mendapatkan kritikan karena monoton akhirnya terdapat beberapa penyesuaian awal. Jumlah pemain dibatasi menjadi enam orang setiap kubu.
Kemudian ukuran lapangan juga disesuaikan kembali agar tidak terlalu sempit menjadi 9 x 18 meter dibagi dua untuk masing-masing kubu. Tinggi net juga disesuaikan menjadi 2.43 meter putra dan 2.24 meter putri.
Tidak hanya itu ukuran bola voli juga dipatenkan agar semua pertandingan dapat berjalan seimbang. Keliling lingkaran 65 – 67 cm dan memiliki berat 260 hingga 280 gram terbuat dari bahan sintetis maupun kulit.
Tentu saja beberapa aturan lama seperti tidak adanya jumlah batasan pantulan bola tetap dilakukan. Ini masih tahap awal dalam sejarah perkembangan permainannya hingga sampai sama seperti sekarang.
Kemudian sejarah bola voli menjadi lebih berwarna ketika popularitasnya mencapai internasional. Filipina menjadi negara yang sangat berpengaruh terhadap berubahnya peraturan dasar pertandingan.
Dengan berkembangnya kecepatan dan kekuatan pertandingan membuat batasan pantulan bola mulai diaplikasikan. Satu kubu maksimal menyentuh bola sebanyak tiga kali dan harus melakukan serangan.
Kemudian dibuat juga garis serang yang terletak secara paralel tiga meter dari net. Ini untuk menunjukan pemain penyerang dan bertahan dari sebuah tim. Saat di Filipina pertandingan memang sangat cepat dan kompetitif.
Rotasi juga dilakukan agar dominasi pemain penyerang tidak terlalu monoton. Hal ini dilakukan agar semua peserta memiliki kesempatan untuk bertahan atau menyerang dalam sebuah pertandingan.
Tentu ini menjadi salah satu paten pertama yang membuat permainan bola voli semakin seru disaksikan. Tempo pertandingan menjadi lebih cepat dan agresif jauh berbeda dengan bagaimana awal terbentuknya.
Masuknya Sejarah Bola Voli di Indonesia
Masuknya sejarah bola voli Indonesia dipengaruhi oleh orang belanda yang datang ke Indonesia. Popularitasnya cukup rendah karena hanya dimainkan oleh bangsawan dan saudagar kaya saja.
Namun pada saat zaman perebutan kekuasaan Indonesia dan Belanda olahraga ini mulai dikenalkan oleh guru pendidikan jasmani. Awalnya tentu dari para pengajar berkebangsaan belanda pada para muridnya.
Setelah itu popularitas mulai meningkat dan masyarakat biasa juga dapat memainkannya. Setelah berakhirnya perebutan kekuasaan sejarah bola voli mulai masuk pada tahap berikutnya.
Setelah merdeka mulai dibentuk sebuah perserikatan permainan dan badan yang menaunginya. PBVSI dibentuk pada tahun 1955 setelah banyaknya perserikatan olahraga bola voli.
Olahraga ini dijadikan salah satu penyemangat baru rakyat yang mendapatkan kemerdekaannya. Tentu saja kompetisi kecil digelar di setiap daerah, bahkan dalam satu tahun sekali terdapat kompetisi utama.
Hingga sekarang PBVSI masih tetap eksis dalam menjalankan tugasnya sebagai wadah perserikatan pemain voli. Setiap tahun kompetisi nasional selalu digelar untuk memperebutkan titel tim terbaik.
Di era milenial popularitas dari game ini lebih dipengaruhi dari luar negeri. Jepang menjadi negara yang paling mempengaruhi generasi muda dalam memainkannya. Tentu saja sangat tidak adil jika tidak dikupas secara tuntas.
Bagaimana Jepang menjadi salah satu negara dengan pengaruh besar terhadap popularitas voli remaja mungkin cukup mengejutkan alasannya. Hanya karena sebuah karya olahraga ini menjadi mendadak fenomenal.
Perkembangan Sejarah Bola Voli Remaja dalam Negeri
Ketika berbicara masalah perkembangan popularitasnya bagi remaja tidak adil jika tidak membahas bagaimana jepang berhasil memberikan pengaruhnya. Melalui sebuah graphic novel haikyuu popularitas bola voli di dunia meningkat.
Di Indonesia sendiri pengaruhnya mulai terasa pada tahun 2014 dimana kompetisi remaja sering digelar. Tidak jarang dalam satu instansi pendidikan terdapat beberapa sub tim yang dibentuk.
Hal ini terjadi karena banyaknya kompetisi yang harus diikuti oleh sebuah instansi. Oleh karena itu bisa terdapat beberapa sub tim agar instansi tersebut dapat berkompetisi pada event berbeda.
Sebenarnya haikyuu sendiri juga terpengaruh oleh sejarah bola voli Jepang dimana shouyou hinata adalah inspirasinya. Meskipun bertubuh kecil namun dia bisa melompat tinggi sehingga menjadi penyerang handal.
Inspirasi seperti itu menghasilkan graphic novel dengan alur cerita bagus sehingga mampu mempengaruhi para remaja di seluruh dunia. Hingga pada tahun 2014 terdapat animasi adaptasi yang membuatnya jauh lebih populer lagi.
Di Indonesia sendiri hobi membaca graphic novel sebenarnya cukup rendah, namun haikyuu tetap masuk melalui adaptasi animasinya. Jadi para penikmat anime menjadi terinspirasi untuk bermain bola voli.
Tidak hanya di Indonesia saja, anime ini berhasil memberikan suntikan pengaruh pada negara besar lain. Brazil dan Filipina adalah dua negara dengan kompetisi voli paling besar sejak tahun 2014.
Pertandingan level amatir remaja tersebut digelar karena tingginya antusiasme. Jadi dengan satu karya saja banyak negara juga memainkan olahraga ini. Di Amerika serikat sendiri persentase peminat klub voli juga ikut naik.
Prestasi Sejarah Bola Voli di Indonesia
Dari segi popularitas dibandingkan sepak bola, voli jauh tertinggal dibelakang. Namun dari segi prestasi ada segudang kemenangan kompetisi yang bertolak belakang dengan olahraga paling populer dalam negeri.
1. 9 Medali Emas Olimpiade
Selama olimpiade digelar Indonesia sudah menorehkan 9 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Ini masih dalam kategori pertandingan indoor putra saja belum mengarah pada cabang lainnya.
Dengan banyaknya prestasi tersebut tentu saja kita harus berbangga dengan apa yang berhasil dicapai. Namun sekali lagi popularitasnya yang kurang membuat banyak orang kurang mengetahuinya.
2. 10 Besar Tim Terbaik Asia
Indonesia berada di peringkat delapan asia sehingga membuat timnya tidak diremehkan. Memang pencapaian ini masih belum membuat sejarah bola voli menjadi lebih terkenal.
Baik proliga maupun livoli masih jarang disaksikan lewat layar kaca karena terbatasnya media. Jadi bagaimana ketangguhan klub lokal banyak yang tidak mengetahuinya.
3. Banyak Medali di Semua Cabang
Apabila menghitung torehan prestasi dari semua cabang putra-putri indoors dan outdoor maka total medali cukup fantastis. 40 emas, 41 perak, dan 47 perunggu berhasil dibawa pulang selam olimpiade.
Keberhasilan ini tentu saja tidak boleh dipandang sebelah mata dan harus tercatat dalam sejarah. Jadi permainan voli bisa semakin diminati oleh generasi muda bukan hanya dari anime, namun juga aspek prestasinya.
Ketiga prestasi tersebut adalah sebagian kecil saja yang dapat kami berikan terkait tim nasional. Untuk klub lokal sendiri tentu lebih banyak lagi kemenangan yang bisa didapatkan di kancah internasional.
4. Mempertahankan Sejarah Bola Voli Berprestasi di Indonesia
Meskipun permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 sudah lebih dari seratus tahun dan di Indonesia lebih dari 60 tahun popularitasnya masih fluktuatif. Oleh karena itu meningkatkan frekuensi kompetisi terus dilakukan.
Hal tersebut terjadi karena minimnya dana yang didapatkan klub lokal dengan mengikuti kompetisi. Jadi tidak sedikit tim yang akhirnya harus tutup karena tidak memiliki sponsor dan pengelolaan optimal.
Berdirinya klub lokal daerah juga tidak boleh disepelekan dalam mempertahankan tradisi kemenangan Indonesia. Di setiap daerah selalu ada klub kecil yang mewakili regional setempat dalam kompetisi.
Mulai dari tingkat kampung hingga kabupaten sekarang sudah diusahakan untuk berdiri. Ini tentu saja menjadi angin segar dan membuat potensi munculnya pemain berprestasi baru semakin besar.
Tidak hanya itu pemerintah juga sudah mulai membuka mata dan memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi sejarah bola voli. Kompetisi lokal sudah mendapatkan sponsor dari pemerintah daerah setempat.
Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan total hadiah sehingga banyak perserikatan yang tertarik untuk mengikutinya. Jika memungkinkan bahkan karir sebagai atlet bola voli dapat menjadi sebuah opsi.
Jadi masyarakat tidak perlu lagi khawatir terhadap masa depan ketika sudah berhenti berkarir sebagai atlet. Memang yang satu ini hingga sekarang masih belum berhasil dilakukan oleh pihak pemerintahan.
Namun setidaknya rencana untuk membuat karir sebagai olahragawan menjadi pilihan hidup perlu diapresiasi. Jadi ketika sudah berhasil mengharumkan nama bangsa atlet tersebut tidak lantas terlupakan karena bergulirnya waktu.
Ketika sudah mengetahui hitam putih dan sejarah yang ada di belakangnya tentu minat untuk menekuni olahraga ini bisa ditingkatkan. Jangan sampai melupakan sejarah bola voli yang ada di Indonesia yang sarat dengan prestasi.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Denpasar Bali Harga Murah