10 Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Lengkap dengan Gambar
10 Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Lengkap dengan Gambar – Aceh merupakan provinsi paling barat dari Indonesia yang kayak akan budaya. Senjata tradisional asal Aceh merupakan salah satunya yang masih eksis.
Senjata tradisional dari serambi Mekkah ini ada banyak jenisnya dan akan diulas di artikel ini. Baca hingga tuntas, ya!
Ini 10 Senjata Tradisional Asal Aceh yang Perlu Kamu Tahu
Daftar Isi
Daftar Isi
Aceh memang memiliki berbagai budaya dan adat istiadat unik. Hal itu tercermin dari sistem pemerintahannya sendiri yang menggunakan hukum syariat Islam.
Selain itu cara berpakaian di sana juga memiliki aturan tersendiri. Hal tersebut ternyata tercermin berkat perjuangan zaman dahulu para pejuang Aceh yang juga menggunakan berbagai senjata tradisional yang unik.
Berikut ini 10 senjata tradisional asal Aceh yang masih eksis hingga sekarang:
1. Peudeung
Peudeung merupakan salah satu senjata tradisional asal Aceh. Senjata ini termasuk senjata jarak dekat yang digunakan saat berperang. Bentuknya memanjang layaknya pedang dan lebih panjang dari rencong.
Pada zaman dahulu, para pejuang menggunakan peudeung berpasangan dengan rencong. Rencong bertugas untuk menikam dan Peudeung untuk menebas lawan pada jarak dekat.
2. Rencong
Selanjutnya, senjata tradisional dari Daerah Istimewa adalah Rencong. Ini merupakan senjata yang banyak digunakan pada zaman kekuasaan kesultanan Aceh sejak sultan pertama yaitu Sultan Ali Mughayat.
Pada zaman itu, Rencong digunakan oleh sultan, para prajurit, dan juga rakyat untuk mempertahankan diri.
Selain untuk pertahanan diri dalam menghadapi musuh, Rencong juga berguna untuk melawan hewan buas saat berburu.
Rencong adalah memiliki nilai historis berkaitan dengan perjuangan. Pada zaman penjajahan Belanda, semua orang Aceh baik pria maupun wanita selalu menyisipkan sebuah Rencong untuk berperang.
Bagi masyarakat Aceh, Rencong merupakan tanda kekuatan, keberanian, dan ketangguhan.
3. Siwah
Siwah merupakan senjata tradisional asal Aceh yang secara fisik mirip dengan rencong. Secara garis besar ramping dan tajam ujungnya.
Keunikan yang menjadi pembeda antara Siwah dan Rencong adalah kelangkaan dari Siwah. Hal ini disebabkan oleh siapa pengguna yang memakainya zaman dahulu.
Hanya para raja-raja yang biasa menggunakan Siwah sebagai senjata. Sementara Rencong bisa dipakai oleh siapa saja.
Penyebab dari segmentasi ini adalah adanya ornamen yang melambangkan kemewahan pada Siwah seperti emas, batu permata, dan lain-lain.
Karena kemewahannya inilah, pada zaman dulu saja sudah langka apalagi zaman sekarang. Bila ada pun pasti harganya akan sangat mahal.
4. Meucugek
Senjata tradisional masyarakat Aceh selanjutnya bernama Meucugek. Senjata ini memiliki ukuran yang kecil dengan bentuk ramping yang membuatnya pas di genggaman untuk keperluan peperangan.
Meucugek memiliki spesialisasi sebagai senjata yang digunakan para pejuang untuk menikam musuh.
Senjata dengan bentuk pegangan melengkung ini bisa terbuat dari dua bahan berbeda yaitu besi dan baja. Bentuk pegangannya besar untuk memudahkan genggaman yang meyakinkan dari pemakainya.
5. Reuduh
Senjata tradisional asal Aceh selanjutnya adalah Reuduh. Secara fisik, senjata ini terlihat seperti perkakas modern yaitu golok.
Senjata ini digunakan untuk keperluan penyerangan jarak dekat. Bentuknya yang tipis membuatnya ringan saat dibawa dan digunakan.
Keunikan lain dari Reuduh terletak pada gagangnya. Gagang Reuduh dilengkapi dengan ukiran yang tak hanya bagus secara estetik namun juga berfungsi dalam kenyamanan saat dipegang.
Bentuk gagangnya yang melengkung juga memang sengaja dibuat demikian agar tak mudah lepas saat digunakan dalam peperangan.
6. Bambu Runcing
Bambu Runcing bukanlah senjata yang asing pastinya di telinga rakyat NKRI. Ini merupakan senjata dalam masa perjuangan meraih kemerdekaan bangsa dan negara.
Ternyata Bambu Runcing merupakan salah satu senjata tradisional dari Aceh. Bahkan, keberadaannya sudah lebih dulu daripada senjata tradisional lainnya seperti Rencong.
Selain untuk menyerang, senjata ini juga digunakan untuk acara-acara resmi tradisional atau pun sebuah event artistik.
7. Pudoi
Senjata tradisional asal Aceh selanjutnya adalah Pudoi. Senjata ini merupakan senjata yang digunakan untuk penyerangan dalam jarak dekat saat berperang.
Bentuk dari Pudoi hampir menyerupai sebuah Rencong. Perbedaannya terletak pada ukurannya gagang yang pendek dan lurus. Hal ini memberikan kesan bahwa Pudoi adalah Rencong yang belum selesai.
8. Rencong Meukuree
Senjata tradisional dari Aceh selanjutnya disebut dengan Rencong Meukuree. Sama seperti Rencong namun dengan sedikit perbedaan pada matanya yang memiliki ukiran-ukiran indah.
Ukirannya biasanya merupakan bentuk-bentuk hewan berbisa seperti ular, lipan, dan lain-lain.
Sama seperti senjata tradisional asal Aceh lainnya, Rencong Meukuree juga merupakan senjata untuk penyerangan jarak dekat.
9. Peudeung Tumpang Jingki
Peudeung Tumpang Jingki merupakan turunan dari senjata tradisional Aceh yang lainnya yaitu Peudeung. Letak keunikannya terletak pada gagang yang terbuka. Bentuk gagangnya sama seperti ikan guppy endler.
Senjata jarak dekat ini terbuat dari bahan utama baja hitam. Pedeung Tumpang Jingki memiliki ujung yang tajam, body yang padat, kokoh, dan juga tebal.
Pedang ini memang memiliki desain yang sederhana. Namun, kekuatannya tak bisa tertandingi oleh pedang jenis lainnya.
Pertempuran dengan menggunakan Peudeung Tumpang Jingki akan sangat menguntungkan. Pasalnya, bentuknya yang tebal dan besar akan dengan mudah mengalahkan pedang lain yang biasanya ramping dan tipis.
10. Peudeung Ulee Tapak Guda
Peudeung Ulee Tapak Guda merupakan senjata tradisional asal Aceh terakhir dalam daftar ini. Sebagai pedang, Peudeung ini digunakan sebagai senjata jarak dekat dalam pertempuran.
Perbedaan atau nilai unik dari Peudeung Tumpang Jingki terletak pada pegangannya yang mirip bentuk tapak kuda. Selain itu, senjata ini juga dilengkapi dengan sarung bermotif kompak.
Dalam peperangan, senjata dari Daerah Istimewa Aceh ini memiliki spesialisasi tugas sendiri yaitu digunakan untuk memotong bagian tubuh lawan.
Itulah Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya
Sebagai satu-satunya Daerah Istimewa di pulau Sumatera, Aceh memiliki budaya yang kaya. Mulai dari sistem hukumnya hingga adat istiadat, semuanya unik dan berbeda.
Senjata tradisional yang mayoritas merupakan senjata tajam, masih eksis sampai sekarang. Setiap jenisnya memiliki keunikan sendiri dan memiliki nilai filosofis dan historis penting bagi rakyat Aceh.
Ada senjata yang merupakan spesialis menikam lawan, ada senjata yang merupakan khusus digunakan untuk menebas musuh, dan ada juga yang mampu memotong lawan.
Semoga informasi 10 senjata tradisional asal Aceh ini semakin memperkaya pengetahuan umum kamu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: