Kumpulan Senjata Tradisional Sumatera Barat Beserta Penjelasannya Lengkap

Kumpulan Senjata Tradisional Sumatera Barat beserta Penjelasannya Lengkap – Sama seperti daerah lainnya di Indonesia, Sumatera Barat juga punya senjata tradisionaln dengan ciri khasnya tersendiri.

Tahukah kamu apa saja senjata tradisional dari Sumatera Barat? Nah, jika kamu masih belum mengetahui jawabannya, yuk simak informasi lengkap septutar kumpulan senjata tradisional Sumatera Barat di bawah ini.

Berikut Info Lengkap Kumpulan Senjata Tradisional Sumatera Barat

asset.kompas.com

Mempunyai banyak suku bangsa, tanah Sumatera menjadi salah satu daerah yang menyumbang kekayaan budaya bagi Indonesia.

Suku-suku bangsa di Sumatera itu tentu punya adat dan kebudayaan yang berbeda satu sama lain, salah satunya tampak pada senjata tradisional Sumatera yang beraneka ragam.

Masyarakat tradisional masih menggunakan senjata untuk melindungi diri dari bahaya musuh. Di sisi lain, senjata tradisional juga kerap dipergunakan untuk memelihara dan berburu hewan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

Di Sumatera, senjata tradisional didominasi oleh laki-laki karena budaya sosial yang masih berpegang teguh pada pemahaman paternal dan penggambaran pemimpin laki-laki.

Sebenarnya ada banyak jenis senjata tradisional dari tanah Sumatera, namun dalam artikel kali ini hanya akan fokus membahas senjata tradisional asal Sumatera Barat saja.

Adapun untuk informasi seputar kumpulan senjata tradisional Sumatera Barat bisa kamu baca di bawah ini.

1.
Ruduih

https://pdbifiles.nos.jkt-1.neo.id/

Suku
Minangkabau adalah salah satu suku terbesar dan paling terkenal di Sumatera
Barat. Nah, di dalam budaya suku ini memiliki karakteristik yang sangat menarik
dibandingkan dengan budaya lain di Sumatera.

Ruduih
merupakan salah satu senjata tradisional dari suku Minangkabau yang ada di
Sumatera Barat. Berfungsi sebagai senjata yang digunakan untuk bertarung di
medan perang, Ruduih juga dipergunakan sebagai senjata untuk berburu.

Kini,
senjata tradisional Ruduih hanya bisa kamu lihat di Museum Perjuangan Tridaya
Eka Dharma. Ruduih tercatat sebagai senjata yang digunakan pada Perang
Manggopoh sebelum tahun 1908.

Dari literatur yang ada, beberapa sumber menyebutkan bahwa senjata tradisional Ruduih memiliki bentuk yang hampir mirip dengan senjata Kelewang.

Ruduih memiliki bentuk yang menyerupai pedang dengan bilah tajam di satu sisinya. Namun, ada beberapa perbedaan di antara keduanya, yakni Kelewang memiliki bilah yang tajam dan lurus, sementara Ruduih memiliki sisi tajam yang cenderung cembung ke dalam.

Bentuk
dari Ruduih ini cukup mematikan untuk menyerang musuh. Maka tak heran jika
senjata ini kerap digunakan oleh para prajurit kerajaan untuk berperang melawang
tantara Belanda pada perang Manggopoh tahun 1908.

2.
Kerambit

https://www.superlive.id/

Kerambit merupakan senjata tradisional asal Sumatera Barat yang berbentuk seperti pisau kecil melengkung.

Meskipun berukuran kecil, Kerambit kerap dijadikan sebagai salah satu senjata paling mematikan di dunia karena dianggap sangat berbahaya dan dapat merobek atau merusak anggota tubuh lawan.

Lebih
mengejutkannya lagi, senjata tradisional Kerambit kini tidak terdeteksi. Diketahui
senjata tradisional ini berasal dari Minangkabau dan disebarkan oleh perantau
Minangkabau ke berbagai daerah seperti Jawa di Semenanjung Malaya.

Bentuk dari senjata tradisional asal Sumatera Barat yang satu ini sangat unik karena terinspirasi oleh kuku-kuku harimau yang banyak berkeliaran di hutan Sumatera.

Ketika masyarakat pada masa itu melihat harimau bertarung dengan cakarnya, mereka pun kemudian mulai menciptakan konsel awal dari senjata tradisional Kerambit.

Ini tentunya masuk dalam salah satu filosofi Minangkabau yang dikenal dengan istilah “Alam Takambang Jadi Guru”.

Karena sudah disebarkan oleh perantau Minangkabau, kini Kerambit banyak ditemukan di berbagai daerah.

Umumnya, Kerambit dipergunakan sebagai alat pertanian, seperti untuk pembersihan akar, mengumpulkan batang padi, dan mengumpulkan pengirikan padi.

Selain itu, senjata tradisional asal Sumatera Barat yang satu ini juga merupakan salah satu senjata utama silat yang digunakan dalam seni bela diri Pencak Silat.

Oleh karena itu, semakin populer seni diri Pencak Silat, maka Kerambit juga akan semakin dikenal publik.

Nah,
perlu kamu kamu ketahui pula bahwa senjata tradisional Kerambit kini terbagi
menjadi dua variasi, pertama adalah Kerambit Minangkabau dengan busur siku. Dan
kedua, Kerambit Jawa Barat yang memiliki bentuk busur bulat.

Kini, Kerambit sudah dikembangkan oleh negara-negara Eropa-Amerika dengan berbagai variasi.

Di Indonesia sendiri, senjata tradisional Kerambit masih kerap dipergunakan oleh para pegulat khususnya silat Harimau Minangkabau dalam pencak silat Sumatera.

3.
Klewang Padang

Klewang Padang merupakan senjata tradisional dari suku Minangkabau berikutnya. Bentuknya seperti parang satu sisi, senjata tradisional Klewang memiliki tumpuan yang berat di tengah-tengah bagiannya.

Biasanya, senjata tradisional Klewang mempunyai bentuk mata yang tajam dan melengkung.

Pada zaman dahulu, senjata tradisional Klewang kerap digunakan sebagai senjata utama pasukan Padri pada perang Sumatra Barat abad ke-19.

Selain digunakan sebagai senjata utama pertempuran pada zaman dahulu, Klewang juga digunakan untuk kegiatan pertanian.

Senjata yang sebelumnya telah menyebar ke publik ini memiliki ciri khas, yakni pegangannya yang membentuk naga hingga sarung yang terbuat dari motif garis-garis.

4.
Karih

https://gramedia.net/

Karih merupakan senjata tradisional asal Sumatera Barat berikutnya yang perlu kamu ketahui. Berbentuk seperti belati, Karih mempunyai ujung yang sama tajam di kedua sisinya.

Bentuknya yang sangat khas membuat senjata tradisional yang satu ini cukup mudah untuk dibedakan dari jenis senjata lainnya.

Bentuk Karih yang tidak simetris, menyebar di pangkal, serta meruncing ke atas menjadi ciri khas dari senjata tradisional asal Sumatera Barat yang satu ini.

Selain itu, Karih juga memiliki bilah yang dominan melengkung membentuk kesenian khas Minangkabau.

Mengingat sejarah Kaliminan di Sumatera Barat, Karih dipergunakan sebagai senjata perang dan melindungi dari serangan musuh saat meninggalkan rumah sejak awal.

Selain itu, Karih juga kerap digunakan sebagai peralatan dapur. Dulu hingga saat ini, senjata tradisional Karih memang multiguna bagi masyarakat Minang.

Karih juga memiliki keistimewaan lainnya, yakni bentuk potash di mana sarungnya dihiasi pahatan indah dengan berbagai motif.

Begitu pula dengan batang (ulunya), warna utama dari batangnya adalah coklat tua atau coklat muda yang menyerupai warna kulit bagian dalam.

Seiring
perkembangan zaman, senjata tradisional Karih mulai tidak digunakan sebagai alat
pelindung diri dan peralatan dapur. Namun, Karih hanya digunakan ketika digelarnya
upacara tradisional dan perayaan budaya Kekaisaran Minang.

Pada
momen-momen tersebut, Karih digunakan oleh tokoh adat, tokoh agama, pemilik adat
atau sako, pelobi, dan lainnya. Selain itu, senjata tradisional asal Minang ini
juga kerap dipergunakan sebagai aksesoris bagi pengantin pria yang diletakkan
di bagian pinggul kanan depan dengan sarungnya pada resepsi pernikahan suku Minang.

Kehadiran senjata tradisional Kari juga menjadi ciri khas orang Minang dimanapun mereka berada.

Jika dilihat dari sudut pandang simbolis, Karih bertindak sebagai hakim, yakni sebagai mediator ketika terjadi perselisihan dan masalah sengketa dalam klan dan Nagari.

Seperti
yang dikutip dari buku Menjadi Panggul karya Julfian Azrael, Karing Minang dikatakan
bersifat jasmani dan rohani. Di mana bagian luarnya berarti gulungan dan melambangkan
hubungan antara Panggul dan keponakannya. Hal ini terlihat dari bentuk ulu atau
tangkai Karih tersebut.

Karih memiliki makna batin sendiri, yakni menjadi sumber ajaran utama bagi ahli waris Sako atau pelamar jabatan pemimpin Minangkabau.

Kerap disebut sebagai Keris Minang, Karih memiliki beberapa bagian, yakni bagian Ulu, Punting dan Tali.

Dimana ketiga bagian tersebut melambangkan tiga sistem adat Minang, yakni adat Sambah Manyambah, adat Baso Jo basi dan adat siriah jo pinang.

Banyak orang yang baru pertama kali melihat Karih mengatakan bahwa senjata tradisional Sumatera Barat ini menyerupai Keris. Karena ketika Karih dimasukkan ke dalam sarungnya (warangka) benar-benar akan terlihat seperti Keris yang banyak ditemukan di Pulau Jawa.

Kini, Karih sudah terdaftar di UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang ditetapkan pada tahun 2005 lho.

5.
Piarik

https://www.selasar.com/

Piarik merupakan nama salah satu senjata tradisional Sumatera Barat yang berbentuk seperti tombak dengan tiga mata tajam.

Tak hanya kerap dipergunakan di Sumatera Barat, Piarik juga banyak digunakan di daerah lainnya seperti Sumatera Selatan.

Pada zaman dahulu, sebelum ajaran Islam masuk ke Sumatera Barat khususnya di Padang, masyarakat setempat masih menganut agama Hindu.

Sehingga, masyarakat Sumatera Barat menyebut senjata tradisional ini dengan sebutan Trisula karena bentuknya yang menyerupai senjata utama Dewa Hindu Siwa.

Senjata tradisional Piarik sendiri kerap dipergunakan masyarakat Sumatera Barat untuk berburu hewan besar.

6.
Sumpitan

https://kompas.com/

Sumpit atau Sumpitan merupakan salah satu senjata tradisional di Sumatera Barat yang digunakan dalam berburu dan menyerang musuh dari jarak jauh saat pertempuran lapangan.

Senjata tradisional yang satu ini punya kelebihannya tersendiri, yakni dapat memberikan daya tembak dengan akurasi hingga 200 meter.

Oh ya, Sumpitan tak hanya digunakan sebagai senjata tradisional di Sumatera Barat saja, namun juga menjadi senjata tradisional bagi masyarakat suku Dayak di Pulau Kalimantan.

Berbentuk seperti tabung kecil, Sumpitan mengeluarkan anak panah kecil yang ditembakkan guna menembak jauh ke sasaran. Hingga kini, Sumpitan masih sering ditemukan dan masih digunakan sebagai alat untuk berburu hewan agar tidak merusak alam karena dibuat secara alami.

Sebagai salah satu warisan budaya dari nenek moyang, masyarakat Minangkabau masih melestarikan Sumpitan sebagai salah satu senjata tradisional mereka.

7.
Keris Pusaka Minangkabau

https://shopee.co.id/

Keris Pusaka Minangkabau melengkapi deretan kumpulan senjata tradisional di Sumatera Barat.

Hanya boleh dikenakan oleh Pengle (pemimpin adat) di pinggang pada acara-acara tertentu, Keris Pusaka Minangkabau selalu digiling kiri kanan. Hal ini melambangkan Pengle dapat memberikan keadilan kepada semua orang.

Diketahui, Keris Pusaka Minangkabau ini tidak digunakan dalam semua ritual adat Minangkbau karena penggunaannya harus diperhitungkan.

Artinya, mata keris terdapat di sebelah kiri, bukan di sebelah kanan. Hal ini dimaknai sebagai sebuah sikap di mana Pengle harus selalu berhati-hati dan berpikir sebelum berbicara atau bertindak.

Keris
Pusaka Minangkabau melambangkan kebesaran bagi masyarakat suku Minang. Tak
heran jika hanya Pengle yang boleh menggunakannya, mengingat masyarakat Minang
selalu mengandalkan pemimpin adat mereka di saat senang ataupun sedih.

Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu terkait kumpulan senjata tradisional Sumatera Barat lengkap dengan penjelasannya.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu seputar senjata tradisonal yang ada di Indonesia ya! J

ika kamu ingin mengulik informasi terkait senjata tradisional daerah lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta