Silogisme: Pengertian, Rumus, Jenis dan Contohnya

Silogisme: Pengertian, rumus, jenis dan contohnya – Pada pembelajaran Matematika, argumen memiliki kedudukan yang sangat penting dan dibutuhkan untuk diambilnya sebuah keputusan. Argumen atau argumentasi dalam matematika pada pembahasan kali ini akan merujuk pada penegasan yang dimungkinkan berasal dari beberapa pernyataan tunggal atau kerap disebut sebagai majemuk. Untuk menghasilkan suatu pernyataan tunggal atau majemuk, maka diperlukan langkah-langkah logis yang kemudian lahirlah kesimpulan atau konklusi.

Untuk memberikan pernyataan atau pun jawaban, maka dibutuhkan penggunaan modus. Modus terbagi ke dalam berbagai jenis, yaitu modus tollens, modus ponens, modus silogisme, dan lain-lain. Khusus untuk artikel di bawah ini, Mamikos akan memberikan informasi seputar modus silogisme. Mulai dari pengertian, jenis, rumus, dan contoh modus silogisme akan dibahas pada artikel di bawah ini.

Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contoh Silogisme

unsplash.com

Matematika berperan sebagai suatu cara yang digunakan untuk berpikir. Di mana karakter logis dan sistematis yang berasal dari matematika kemudian berperan untuk hal yang menyangkut gagasan, analisis informasi, dan penarikan kesimpulan antar data. Oleh karena itu, matematika menjadikan logika sebagai suatu pondasi dan peranannnya amat penting.

Bentuk dari logika matematika ada berbagai macamnya, salah satunya adalah silogisme. Silogisme yang merupakan bagian dari ilmu matematika berfungsi sebagai cara untuk pengambilan kesimpulan dalam proses berpikir. Biasanya Silogisme ini ada di soal UTBK atau CPNS. Selain itu, silogisme pada umumnya adalah bagian dari logika.

Silogisme memiliki pengertian sebagai cara untuk menarik kesimpulan dengan hasil yang sah dan valid. Definisi ini merujuk dari pernyataan yang pernah dikatakan oleh Giere (1984) tentang kebenaran dari suatu argumen dan bagaimana kesimpulan itu didapatkan.

Pengertian Silogisme

Secara sederhana, silogisme dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir logis. Di mana terdapat 3 bagian tentang proses logis itu, yaitu premis-premis, pangkal tolak penalaran, dan perumusan hubungan. Khusus bagian ketiga. biasanya disebut sebagai proses penarikan kesimpulan yang berasal dari premis-premis. Proses itulah yang kemudian disebut sebagai kegiatan penyimpulan.

Rumus Silogisme

Sebelumnya disebutkan bahwa penarikan kesimpulan silogisme harus sah dan valid, untuk itu maka titik pijakannya dapat merujuk pada tabel kebenaran di bawah ini:

Berdasarkan pada tabel kebenaran silogisme, dapat dilihat bahwa jika premis yang dibangun memiliki nilai benar, maka hasil kesimpulannya pun benar. Namun, apabila premisnya secara keseluruhan salah, belum tentu kesimpulannya akan bersifat sama, yakni salah. Begitupun apabila premis-premisnya terdiri dari salah satu nilai yang benar, hasil kesimpulannya tidak menentu. Nilai benar maupun salah bisa didapatkan.

Struktur Silogisme

Struktur silogisme memiliki suatu istilah yang memang digunakan untuk fungsi logika tersebut, yakni term. Dalam silogisme ada tiga macam term, yaitu term penengah, term subjek, dan term predikat. Term subjek adalah term yang perlu mendapat pengakuan dari term predikat, sedangkan term predikat berlaku sebaliknya pada term subjek, yaitu harus menyatakan pengakuan pada subjek tersebut. Lalu, ada term penengah yang menjadi penghubung antara term mayor dengan term minor.

Term penengah umumnya hanya bisa berada di antara term mayor dan term minor. Di mana silogisme sendiri hanya terdiri atas tiga buah premis, yaitu dua buah premis yang memang sudah dinyatakan dan satu buah premis yang sifatnya bergantung pada dua buah premis sebelumnya karena dia berdasarkan pada penarikan kesimpulan kedua premis yang diberikan itu. Untuk premis yang disajikan merupakan premis mayor dan premis minor. Sedangkan, premis yang bergantung pada kedua premis minor dan mayor itu disebut konklusi atau kesimpulan.

Predikat konklusi merupakan term mayor, sedangkan subyek konklusi adalah term minor. Lalu, yang ada di antara keduanya adalah term penengah. Kedudukan term penengah sangatlah penting, di mana dia dalam silogisme berfungsi sebagai penghubung di antara kedua premis itu. Premis-premis itulah yang kemudian pada akhirnya menghasilkan suatu konklusi atau kesimpulan.

Jenis-Jenis Silogisme

Setelah mengetahui struktur dari silogisme, pada bagian ini Mamikos akan membahas jenis-jenis dari silogisme. Pada dasarnya, jenis silogisme terbagi ke dalam tiga macam bentuk, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme disjungtif. 

Silogisme Kategoris 

Silogisme kategoris memiliki pengertian sebagai silogisme yang bagian proposisinya secara keseluruhan adalah proposisi kategoris. 

Silogisme Hipotesis 

Silogisme jenis hipotesis memiliki premis argumen yang mayornya adalah proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya merupakan proposisi kategorik yang sifatnya menetapkan.

Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif merupakan silogisme dengan premis mayornya berupa keputusan disjungtif, sedangkan premis minornya terdiri atas keputusan kategorika. Keputusan kategorika pada premis minor dapat berupa pengakuan atau mengingkari salah satu alternatif yang diungkapkan oleh premis mayor. 

Hukum Silogisme

Silogisme memiliki beberapa hukum yang berlaku atau hukum ini sering juga disebut sebagai prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam silogisme (canons of syllogism). Berikut adalah prinsip-prinsip silogisme:

Pada dua buah term,  jika keduanya memiliki hubungan dengan suatu term yang lain, maka kedua term ini satu dengan yang lainnya memiliki hubungan

Pada dua buah term, jika satu diantaranya memiliki hubungan dengan suatu term ketiga, sedangkan term yang satu lagi tidak memiliki hubungan, maka kedua term itu tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. 

Contoh Modus Silogisme 

Contoh 1

Premis Mayor: Sebagian besar perompak dapat menurunkan jangkar dengan tepat

Premis Minor: Minho adalah perompak

Kesimpulan: Minho dapat menurunkan jangkar dengan tepat

Contoh 2

Premis Mayor : Sebagian kecil main dancer K-Pop dapat menyanyi dengan baik

Premis Minor: SinB adalah main dancer K-Pop

Kesimpulan: SinB dapat menyanyi dengan baik

Contoh 3

Premis Mayor: Jika Amanda memiliki uang maka Amanda berangkat liburan

Premis Minor: Amanda memiliki uang

Kesimpulan: Amanda berangkat liburan

Contoh 4

Premis Mayor: Jika Amanda memiliki uang maka Amanda berangkat liburan

Premis Minor: Amanda tidak memiliki uang

Kesimpulan: Amanda tidak berangkat liburan

Contoh 5

Premis Mayor: Jika Amanda memiliki uang maka Amanda berangkat liburan

Premis Minor: Amanda berangkat liburan  

Kesimpulan: Amanda memiliki uang

Contoh 6

Premis Mayor: Jika Amanda memiliki uang maka Amanda berangkat liburan

Premis Minor: Amanda tidak berangkat liburan  

Kesimpulan: Amanda tidak memiliki uang

Contoh 7

Premis Mayor: Jika Kim punya uang maka Kim menonton konser K-Pop

Premis Minor: Kim punya uang

Kesimpulan: Kim menonton konser K-Pop

Contoh 8

Premis Mayor: Jika Kim punya uang maka Kim menonton konser K-Pop

Premis Minor: Kim tidak punya uang

Kesimpulan: Kim tidak menonton konser K-Pop

Contoh 9

Premis Mayor: Jika Kim punya uang maka Kim menonton konser K-Pop

Premis Minor: Kim menonton konser K-Pop punya uang

Kesimpulan: Kim punya uang

Contoh 10

Premis Mayor: Jika Kim punya uang maka Kim menonton konser K-Pop

Premis Minor: Kim tidak menonton konser K-Pop punya uang

Kesimpulan: Kim tidak punya uang

Contoh 11

Premis Mayor: Kucing bukan binatang yang bisa berenang

Premis Minor: Doma itu adalah kucing

Kesimpulan: Doma bukan binatang yang bisa berenang

Contoh 12

Premis Mayor: Jika sakit, saya tetap bersekolah

Premis Minor: Sekarang saya sakit

Kesimpulan: Saya bersekolah

Contoh 13

Premis Mayor: Semua hewan membutuhkan makan

Premis Minor: Bebek adalah hewan

Kesimpulan: Bebek membutuhkan makan

Contoh 14

Premis Mayor: Jika panas Jung pakai payung

Premis Minor: Sekarang panas

Kesimpulan: Jung pakai payung

Nah, kamu sudah menyimak informasi tentang silogisme, mulai dari pengertian rumus, jenis dan contohnya. Semoga artikel ini bisa menjadi ilmu untuk kamu dan bermanfaat untuk kedepannya. Jangan lupa untuk bagikan artikel ini pada teman-teman dan orang di sekitarmu. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta