44 Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Singkat
44 Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Singkat – Orang Jawa dikenal sebagai orang yang tidak enakan untuk berkata dengan cara berterus terang.
Hal inilah yang membuat orang Jawa sering membuat sindiran dengan cara yang halus.
Sindiran dalam Konteks Bahasa Jawa
Sindiran yang halus ini di dalam mayarakat Jawa sering disebut dengan nyemoni.
Sasaran orang yang disemoni ini biasanya mereka baru atau sudah lama dikenal, tetapi tidak terlalu akrab.
Sindiran yang dilakukan secara halus ini dimaksudkan agar orang yang disindir tidak langsung marah, tetapi berkenan untuk melakukan introspeksi diri.
Tujuannya agar mereka yang disindir sadar dengan kesalahan yang diperbuatnya dan berjanji agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan
Di bawah ini adalah beberapa contoh kata-kata sindiran bahasa Jawa halus tapi menyakitkan. Simak ya.
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Bagian 1
- “Kowe teka mung kanggo leren. Apa kok pikir aku stasiun.” (Kamu datang hanya untuk bersandar. Menurutmu apa aku ini stasiun?)
- “Aja kakean drama, yen tresna ing alam nyata itu ora sagampang dongenge film morea.” (Jangan kebanyakan drama, sebab, hitup di alam nyata tidak seindah drama korea)
- “Aku dudu obat nyamuk sing mung kok dadekake batur sing nyawang kowe seneng (Aku bukan obat nyamuk yang kamu jadikan teman untuk melihatmu bahagia)
- “Aku iki kok kira CCTV apa piye? Kok kon ngerti sing kok tindakake” (Kamu kira aku ini CCTV? Sampai aku harus tahu apa yang kamu lakukan?
- “Aku sing ngancani kowe niba tangi, kowe malah milih ati liyane.” (Aku yang menemani jatuh bangun, tetapi kamu malah memilih hati yang lain)
- “Atose watu karang isih kalah karo atose atimu.” (Kerasnya batu karang masih kalah keras dibanding atimu)”
- “Awak dhewe wis usaha mati-matian kanggo kanca. Hla, malah kanca sing pengin mateni awake dhewe.” (Kita sudah berusaha mati-matian buat teman, tetapi teman malah mati-matian ingin membunuh kita)
- “Bener jarene wong-wong akeh. Kowe kuwi duwe kabeh kejaba isin.” (Benar yang dikatakan orang banyak. Kamu memiliki semuanya kecuali malu)
- “Bocah yen cilikane ora ngombe asi sipate mirip asu (Anak yang kecilnya tidak diberi asi. Kalau sudah dewasa sikapnya mirip anjing)
- “Bocah yen panganane kitiran ya ngono iku. Babar pisan ora bisa anteng.” (Anak yang makanannya baling-baling ya seperti itu. Sama sekali tidak bisa duduk dengan tenang)
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Bagian 2
- “Dadi wong kuwi aja kaku-kaku, merga kowe kuwi dudu kayu.” (Jadi orang itu jangan terlalu kaku nanti karena kamu bukan kayu)
- “Eling karo simpenane tansah waspada karo bojone.” (Ingat pada selingkuhannya dan selalu waspada terhadap istrinya.)
- “Getun? Oralah, wong mung sakkowe wae digetuni. Liyane isih akeh sing gelem nampa aku apa anane.” (Menyesal? Tidaklah, orang hanya seperti kamu kok disesalkan. Lainnya masih banyak yang mau menerimaku apa adanya)
- “Isih percaya Iron Man iku ana tenanan timbangane percaya karo omonganmu.” (Lebih percaya Iron Man itu ada di dunia nyata daripada percaya dengan ucapanmu.”
- “Janjimu kaya angin, nyegerke nanging angel digondeli.” (Janjimu ibarat angin yang menyegarkan, tetapi sulit untuk dipegang)”
- “Kadhangkala wong sing kebak pamrih kuwi cepet sugih, nanging disengiti tangga (Kadangkala orang yang banyak pamrih itu cepat kaya, tetapi tidak disukai tetangga.”
- “Kowe kok apikan banget. Kowe apa arep dadi caleg?” (Kamu kok baik sekali. Kamu mau jadi caleg, ya?” (Kamu kok baik sekali. Kamu mau nyaleg ya)
- “Kowe kuwi dudu cagak, mbok ya ngungak bumi barang. (Kamu itu bukan tiyang, kamu manusia yang harus melihat juga ke bawah).
- “Kowe luwe banget, ta? Nganti mangan omonganmu dhewe.” (Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)
- “Kowe teka mung kanggo leren. Rumangsamu aku stasiun?” (Kamu datang hanya untuk singgah. Kamu pikir aku stasiun?)
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Bagian 3
- “Madhep mantep mangan melu maratuwa.” (Hanya nebeng/ikut merasakan kemewahan hidup bersama mertua)
- “Manungsa kuwi panganane sega, ora mangan kanca.” (Manusia itu makanannya nasi, bukanya makan teman sendiri)
- “Mbok aja mung ngopi terus, pisan-pisan ngombe es jus ngono. Supaya urip iki ora mung pait, nanging ana segere.” (Jangan hanya minum kopi terus, sesekali minumlah jus supaya kamu tahu dunia ini berwarna)
- “Milih turu timbangane merjuangake kowe.” (Lebih baik tidur dibanding harus memperjuangkan orang lain/
- “Ngaku kanca kok mung wayah mula, biyen jaman rekasa ora tau ketara (Mengaku teman hanya ketika sudah sukses, dahulu waktu masih susah tidak perna kelihatan)
- “Omongamu kuwi hlo mbulet banget, persis kaya entut dibuntel sarung (Omonganmu itu sulit untuk dipahami, persis seperti kentut yang dibungkus sarung)
- “Pantesan awakku kuru. Jebule sing dakpangan harapan palsu.” (Pantas saja badanku kurus. Ternyata yang kumakan harapan palsu)
- “Prawan sing tangine awan kancane setan.” (Anak perawan yang bangun kesiangan menjadi temannya setan)
- “Tresnamu nyatane persis rumah makan padhang, akeh cabange.” (Kenyataannya cintamu layaknya rumak makan Padang, banyak cabangnya)
- “Tuna sathak, bathi anak.” (Sudah kehilangan harta benda, kesucian diri pun ikut hilang)”
- “Urip iku mung mampir ngombe, nanging aja nganti konangan Pak Pol (Hidup memang hanya untuk mampir minum. Tetapi kalau bisa datangnya pas malam. Soalnya siang tutup.
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Halus Tapi Menyakitkan Bagian 4
- “Ya, ngono yen susah wae mrene. Sesuk yen seneng karo yange.” (Ya, begitulah kalau sedang susah ke sini, Besuk kalau sudah senang kembali ke pacarnya)
- “Yen aweh janji aja nganti kelegen, mundak lambemu dirubung semut.” (Kalau bicara jangan terlalu manis/muluk nanti mulutmu dikerubungi semut)
- “Yen dolan iku mbok nggawa rem. Supaya omonganmu ora kebanteren (kalau sedang pain, sebaiknya bawa juga rem. Supaya yang kamu bicarakan ada batasnya.
- “Yen ngomong aja dhuwur-dhuwur. Mengko lambemu bisa keterak satelit.” (Kalau bicara jangan ketinggian. Nanti bisa ketabrak satelit)
- “Yen omonganmu bisa dadi BKPB, mesthine ilatmu dakgadekne.” (Jika omonganmu BPKB, sudah pasti aku gadaikan?
- “Atimu kuwi apa ana sarang kalamanggane kok sepi banget” (Hjatimu apa ada laba-labanya? Kok sepi sekali)
- “Jer basuki mawa nyilih” (Kesuksesan bisa hadir melalui sumbangan)
- “Kadhang kala wong sing lagi kedonyan kuwi gampang kelangan.” (Sejatinya orang yang masih terikat pada nafsu keduniawian akan sering mengalami kehilangan)
- “Kowe kuwi persis banyu neng dhuwur godhong.” (Angel banget bisa dipercaya)
- “Nyatane urip ing alam donya iku ora gampang kaya cocotane motivator (Kenyataannya hidup di dunia tidak semudah apa yang diomongkan para motivator.
- “Saasune asu ora bakal gelem ngapusi kancane dhewe.” (Seanjingnya anjing tidak akan pernah menipu temannya sendiri)
- “Sepisan dadi bajul selawase bakal dadi bajul (Orang yang suka selingkuh selamanya akan tetap menjadi selingku) Kacang ora nate ninggal juragane (Kacang tidak akan pernah melupakan tuannya)
- “Tresna jalaran ora ana wong liya (Cinta dapat hadir karena tidak ada pilihan lagi)
Penutup
Demikian adalah contoh kata-kata sindiran Bahasa Jawa halus tapi menyakitkan.
Semoga artikel di atas dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan kamu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: