3 Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Ekofarming, Distribusi Pupuk dan Irigasi

3 Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Ekofarming, Distribusi Pupuk dan Irigasi – Saat ini sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui strategi pengembangan agrikultur di Indonesia, karena menjadi salah satu pendapatan nasional.

Apalagi Indonesia sendiri dikenal dengan negara agraris dan mempunyai banyak pertanian.

Agrikultur atau pembangunan pertanian di Indonesia merupakan sumber hayati untuk memperoleh bahan pangan. Sehingga kegiatan agrikultur memang penting untuk negara Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju serta globalisasi, masyarakat dituntut tidak boleh kalah dengan globalisasi.

Mengenal Apa Itu Pengembangan Agrikultur

https://www.eastasiaforum.org/

Masyarakat Indonesia perlu pengembangan strategi untuk agrikultur. Terdapat 3 macam strategi pengembangan agrikultur di Indonesia, seperti ecofarming, distribusi pupuk dan irigasi.

Ekonomi agrikultur merupakan usaha mengoptimalkan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian yang meliputi budidaya tanaman maupun ternak. Termasuk pula di dalamnya pemanfaatan mikroorganisme dalam pengolahan produk. 

Kegiatan agrikultur misalnya, pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri atau untuk mengelola lingkungan hidup.

Adapun kegiatan ini lebih dikenal dengan budidaya tanaman, bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak.

Di Indonesia sendiri melakukan pengembangan agrikultur adalah hal yang penting untuk pembangunan nasional pemerintah Indonesia.

Salah satu yang menjadi tantangan bagi Indonesia dalam pengembangan agrikultur ini yaitu globalisasi.

Globalisasi menyebabkan terjadinya modernisasi dalam bidang pertanian, sehingga pemerintah menggunakan strategi tertentu untuk menjawab tantangan globalisasi.

Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

Ada tiga macam strategi pengembangan agrikultur di Indonesia yang telah dirancang oleh pemerintah, di antaranya yaitu ekofarming, distribusi pupuk dan irigasi.

Berikut ini penjelasan mengenai tiga macam strategi tersebut:

1. Ekofarming

Ekofarming atau disebut juga dengan pertanian ramah lingkungan atau PRL adalah penerapan dari sistem pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture. 

Ekofarming atau pertanian ramah lingkungan ini merupakan penggabungan antara sains dan inovasi modern yang dilakukan dengan menghormati alam dan keanekaragaman hayati.

Strategi ini berdasarkan pada upaya perlindungan dan pelestarian alam dengan memanfaatkan bahan limbah organik sebagai media pertanian.

Strategi pengembangan agrikultur ekofarming menolak rekayasa genetika, penggunaan pupuk kimia dan pestisida.

Karena, sistem pertanian ini berupaya mengembalikan nutrisi tanah dengan pengomposan alami.

Berikut ini beberapa contoh dari startegi pengembangan agrikultur ekofarming:

  • Penggunaan jerami dan bonggol jagung yang sudah tidak terpakai untuk keperluan pakan ternak.
  • Pengolahan limbah peternakan dan digunakan sebagai pupuk organik tanaman, yaitu jagung dan padi.
  • Melakukan kegiatan perkebunan dan pertanian pada lahan yang sama atau berdekatan.
  • Penggunaan pupuk organik atau pupuk tanpa bahan kimia.

2. Pemerataan Distribusi Pupuk

Strategi pengembangan agrikultur di Indonesia yang kedua, yaitu distribusi pupuk. Pemerintah melakukan distribusi pupuk secara merata ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga petani mudah mendapatkan pupuk.

Pemerataan distribusi pupuk ini dilakukan dengan cara meminta para petani membuat laporan jumlah pupuk tanam yang dibutuhkan per hektar dalam setahun. Kemudian, pemerintah akan memberikan pupuk kepada petani sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, laporan petani tersebut juga dipergunakan pemerintah untuk melakukan pendataan akan kebutuhan pupuk secara keseluruhan. Pemerintah juga menjadikannya pedoman penyediaan pupuk di waktu mendatang.

3. Perbaikan Irigasi

Strategi pengembangan agrikultur yang ketiga, yaitu melakukan perbaikan irigasi. Irigasi merupakan sebuah upaya pengaturan, penyediaan dan pembuangan air untuk menunjang kegiatan pertanian.

Sistem irigasi menjadi salah satu unsur yang penting dalam memberikan hasil pertanian yang berkualitas.

Oleh sebab itulah mengapa perbaikan sistem irigasi menjadi salah satu strategi pokok pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian. Berikut ini lima sistem irigasi yang ada di Indonesia:

  • Irigasi permukaan, yaitu sistem irigasi yang airnya digenangkan pada tanaman dan dialirkan melalui permukaan tanah.
  • Irigasi air tanah, yaitu sistem irigasi yang sumber airnya berasal dari bawah tanah, lalu dialirkan ke jaringan irigasi permukaan dengan menggunakan pompa.
  • Jaringan irigasi pompa, yaitu sistem irigasi permukaan yang sumber airnya berasal dari sungai atau sumber lainnya dengan menggunakan pompa.
  • Jaringan irigasi rawa, yaitu sistem irigasi permukaan yang airnya berasal dari rawa.
  • Jaringan irigasi tambak, yaitu sistem irigasi untuk keperluan tambak ikan.

Faktor Penghambat Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

Dalam upaya melaksanakan strategi pengembangan agrikultur di Indonesia, ada beberapa hal yang menjadi penghambat strategi tersebut.

Berikut ini beberapa penghambat strategi agrikultur Indonesia:

1. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)

Petani merupakan salah satu Sumber Daya Manusia yang berperan besar dalam perkembangan agrikultur di Indonesia. 

Agar strategi pengembangan agrikultur dapat berjalan, pemerintah harus meningkatkan kualitas SDM petani di Indonesia. Pemerintah bisa mengadakan penyuluhan mengenai teknologi pertanian.

2. Akses Teknologi Informasi

Akses teknologi informasi sangat penting untuk menunjang terlaksananya strategi pengembangan agrikultur di Indonesia. Namun, sayangnya akses teknologi informasi masih sulit bagi sebagian besar petani.

Padahal, kemudahan akses informasi akan memberikan dampak yang signifikan untuk peningkatan kualitas SDM petani sekaligus juga akan berpengaruh pada peningkatan kualitas produk.

3. Pasar dan Modal

Akses pasar dan modal juga menjadi salah satu masalah penting yang dapat menghambat perkembangan sektor pertanian, terutama para produsen kecil.

4. Kualitas Produk

Faktor penghambat strategi pengembangan agrikultur selanjutnya, yaitu kualitas produk pertanian yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

5. Iklim Investasi yang Belum Kondusif

Iklim investasi di Indonesia masih belum bisa dikatakan kondusif, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat perkembangan agrikultur di Indonesia.

6. Organisasi Kelembagaan yang Lemah

Payung kelembagaan yang kuat dapat memicu berjalannya strategi pengembangan agrikultur.

Sayangnya, organisasi kelembagaan di Indonesia masih lemah, sehingga menyebabkan perkembangan agrikultur di Indonesia terhambat.

7. Kasus Ilegal Logging dan Ilegal Fishing

Kasus ilegal logging dan ilegal fishing masih banyak terjadi di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat sektor agrikultur di Indonesia.

Faktor Pendukung Pengembangan Strategi Agrikultur

Selain faktor penghambat, tentu ada pula faktor pendukung pengembangan strategi agrikultur.

Berikut ini beberapa faktor pendukung pengembangan strategi agrikultur:

1. Faktor Iklim

Seperti yang diketahui bahwa negara Indonesia terletak di 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Sehingga, ini membuat Indonesia berada di zona iklim tropis ekuatorial.

Adapun iklim ini ditandai dengan rata-rata suhu udara tahunan yang selalu tinggi. Pada bulan terdingin suhu rata-rata di Indonesia masih di atas 18 derajat celcius.

Selain itu, faktor lain yang memengaruhi iklim di Indonesia yaitu bentuk negara kepulauan yang memiliki kelembapan udara di atas 60 persen dan curah hujan rata-rata tahunan di atas dua ribu milimeter per tahun.

Posisi Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan angin muson bertiup.

Angin muson memengaruhi terjadinya perubahan musim penghujan dan musim kemarau.

Kondisi iklim inilah yang membuat Indonesia mempunyai potensi ekonomi agrikultur yang besar, sebab memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman pertanian di Indonesia.

2. Kondisi Tanah

Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang berpengaruh terhadap ekonomi agrikultur Indonesia. Karena, material gunung berapi bisa membuat tanah menjadi subur.

Tanah yang subur tentu berperan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, karena zat makanan yang dibutuhkan tanaman sebagian besar dari dalam tanah.

3. Penduduk

Berdasarkan catatan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 273,97 juta jiwa pada akhir tahun 2021. Lebih dari 50 persennya merupakan angkatan kerja.

Jumlah angkatan kerja tersebut menjadi salah satu modal dasar untuk pengembangan pembangunan di sektor pertanian. Banyaknya jumlah angkatan kerja perlu didukung kualitas yang baik pula.

Jika tingginya jumlah angkatan kerja tidak didukung kualitas yang baik, justru akan menjadi beban pembangunan sektor pertanian.

4. Sosial Budaya

Di negara Indonesia, kegiatan pertanian sudah berkembang sejak lama, bahkan cenderung turun temurun.

Kegiatan pertanian sendiri termasuk bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.

Di pedesaan kegiatan pertanian sudah menjadi pola yang membudaya. Budaya turun temurun ini juga turut dalam melanggengkan ekonomi agrikultur di Indonesia.

5. Modernisasi Pertanian

 Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan turut mendukung ekonomi agrikultur Indonesia, salah satunya melalui inovasi atau penemuan alat pertanian modern. 

Alat pertanian modern bisa memudahkan para pelaku ekonomi agrikultur untuk meningkatkan hasil produksi. Karena penggunaan tenaga serta waktu yang lebih efektif dan efisien.

Selain itu, pemerintah juga mempunyai program bimbingan atau bimas secara massal. Intensifikasi massal atau inmas untuk memberi kemudahan kepada petani dalam melakukan pinjaman ke bank dan pancausaha tani.

Terdapat 5 aspek di dalam pancausaha tani, di antaranya yaitu pengolahan lahan, irigasi, pemilihan bibit unggul, pemupukan dan pemberantasan hama.

Peran Agrikultur di Indonesia

Indonesia adalah negara yang tanahnya subur dan kaya sumber daya alamnya. Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.

Pertanian atau agrikultur sendiri termasuk sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sangat penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian.

Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran besar dalam pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan serta penyediaan bahan baku industri.

Selain itu, agrikultur juga memiliki peran sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor.

Sektor pertanian juga memiliki peran dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan serta perbaikan pendapatan masyarakat.

Sektor pertanian sendiri menjadi bagian pembentuk budaya bangsa serta penyeimbang ekosistem.

Sayangnya, hingga saat ini pembangunan sektor agrikultur di Indonesia masih belum mampu memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional.

Itulah beberapa peran agrikultur di Indonesia. Pembangunan pertanian di Indonesia bukan hanya dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi.

Melainkan juga dapat mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.

Melalui tantangan tersebut, diharapkan dapat mendorong agar lebih bekerja keras dalam rangka mengembangkan sektor pertanian.

Dengan begitu, pertanian Indonesia bisa menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bisa menjadi motor penggerak pembangunan bangsa.

Demikianlah penjelasan mengenai 3 strategi pengembangan agrikultur di Indonesia, ekofarming, distribusi pupuk dan irigasi.

Melalui ketiga strategi pengembangan agrikultur tersebut, diharapkan pertanian di Indonesia mampu bangkit dan memberikan kontribusi besar untuk Indonesia.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta