15+ Struktur Surat Pribadi dan Surat Dinas Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

15+ Struktur Surat Pribadi dan Surat Dinas Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar – Surat adalah sebuah media komunikasi dan informasi. Memiliki kemampuan menulis surat akan membantu kamu ketika ingin menulis surat pribadi maupun dinas. Surat yang baik dilengkapi dengan susunan struktur. Karena itu, wajib pahami struktur surat pribadi dan surat dinas berikut.

Surat pribadi dan surat dinas tentu memiliki struktur yang berbeda. Surat pribadi bersifat informal, sebaliknya surat dinas adalah surat formal. Pertama-tama, mari ketahui pengertian surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Pengertian Surat Pribadi dan Surat Dinas

pexels.com/@monstera

Sebelum mencari tahu perbedaan struktur surat pribadi dan surat dinas, berikut adalah pengertian dari kedua jenis surat tersebut, yaitu:

Pengertian Surat Dinas

Surat dinas adalah surat yang dibuat untuk kepentingan yang sifatnya resmi atau formal. Surat dinas bisa ditulis oleh pribadi kepada suatu instansi.

Pengertian Surat Pribadi 

Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seorang individu kepada individu lain dan tidak berhubungan dengan instansi resmi. Surat pribadi tidak terikat oleh peraturan. Isi surat dapat dibuat bebas sesuai keinginan penulis.

Nah, lalu bagaimana struktur surat pribadi dan surat dinas? Simak terus pembahasan ini, ya!

Struktur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Struktur surat atau format surat adalah bagian dari surat yang menjadi bagian penyusun sebuah surat. Dari pengertian di atas, jelas struktur surat pribadi dan surat dinas tentu berbeda. 

Biar tidak bingung, mari simak penjelasan tentang apa perbedaan bagian struktur surat pribadi dan surat dinas di bawah ini:

Struktur Surat Dinas

Adapun struktur surat dinas menurut Tim Kemdikbud (2017) adalah sebagai berikut:

  • Kop Surat
    Kop diisi dengan nama instansi, alamat, kontak serta logo lembaga.
  • Nomor Surat
    Nomor surat berfungsi sebagai alat sah surat, tiap Lembaga mempunyai format nomor surat yang berbeda, contohnya: 01/P/PKMB.
  • Tanggal
    Tanggal menjadi keterangan waktu dikirim atau ditulisnya surat, misalnya: 20 Januari 2025.
  • Lampiran
    Bagian yang menunjukkan bahwa terdapat lampiran atau bahan-bahan yang disertakan di dalam surat tersebut. Lampiran dapat berupa data, surat keputusan, statistik dan lain sebagainya. Contoh penulisan lampiran: Lamp: 1 (satu) berkas.
  • Perihal

Yaitu inti atau judul surat, terkadang disingkat menjadi Hal. Misalnya: Perihal: Undangan. 

  • Alamat Surat
    Tuliskan alamat dan jabatan penerima surat. Jabatan bisa diganti dengan nama. Misalnya: 

Kepala Desa Buleleng

di Bali

  • Salam Pembuka
    Kata sapaan kepada penerima surat harus dibuat baku, contoh salam pembuka: Dengan hormat atau Yang terhormat.
  • Paragraf Pembuka
    Paragraf pertama berisi mengenai latar belakang atau alasan dikirimnya surat.
  • Inti Surat
    Bagian ini berisi isi atau maksud dari dikirimnya surat kepada penerima.
  • Paragraf Penutup
    Akhiri dengan ucapan penutup, misalnya ucapan terima kasih dan lain sebagainya.
  • Salam Penutup
    Ada salam pembuka, tentu ada salam penutup. Contoh salam penutup pada surat dinas: Hormat kami
  • Nama dan Tanda Tangan
    Surat dinas harus dilengkapi dengan nama dan tanda tangan penulis surat yang biasanya mewakilkan suatu instansi.

Struktur Surat Pribadi

Seperti yang disebutkan pada pengertian struktur surat pribadi dan surat dinas di atas, surat pribadi tidak memiliki ikatan aturan struktur. Namun agar lebih nyaman untuk dibaca, surat pribadi dapat ditulis sesuai struktur berikut:

  • Tempat dan Tanggal Surat

Bagian tempat penulisan surat diletakkan pada bagian atas kanan maupun kiri surat. Penulisan nama tempat ditulis dengan awalan huruf kapital.

Penulisan tempat kemudian dilanjut dengan tanggal surat dibuat, dengan dipisah oleh tanda koma (,). Biasanya tempat dan tanggal surat dibuat cetak tebal. Contoh format tempat dan tanggal surat:

  1. Jakarta, 8 Mei 2010
  2. Jakarta, 8-05-2010
  3. Jakarta, 08/05/2010
  • Alamat Penerima Surat

Penulisan alamat penerima pada surat pribadi jauh lebih fleksibel dan tidak ada aturan. Kamu bisa mengkreasikan dengan kata-kata agar terdengar lebih akrab. Penulisan alamat dimulai dari menulis nama penerima surat.

Nama penerima dapat diselingi dengan kata sapaan, misalnya sahabatku, teman tersayang, saudaraku, dan nama-nama sapaan lainnya. Setelah itu tuliskan alamat penerima, biasanya nama kota. 

Namun tidak harus nama kota, boleh juga menggunakan nama julukan kota tersebut. Contoh penulisan alamat penerima surat:

  • Contoh 1

Kepada Teman Terdekatku, Anies

Di Bandung

  • Contoh 2

Untuk Sahabatku, 

Di Jakarta

  • Contoh 3

Kepada Teman Kecilku,

Di Kota Hujan, Bogor

  • Kata Sapaan

Setelah menuliskan nama dan alamat penerima, tuliskan kata sapaan. Ini merupakan bagian yang tentu tidak bisa dilewatkan. Gunakan kata sapaan semau kamu, bisa dengan bahasa kekinian, bahasa sehari-hari, maupun bahasa daerah.

Berikut adalah beberapa contoh kata sapaan dengan bahasa sopan sehari-hari:

  • Hai
  • Assalamu’alaikum
  • Salam manis
  • Hei kawan
  • Halo sahabatku
  • Salam rindu
  • Salam dari kota sebelah,
  • dan masih banyak lagi, manfaatkan imajinasimu. 
  • Bagian Pembuka Surat

Tidak hanya pada surat dinas saja yang memiliki paragraf pembuka. Surat pribadi pun sama. Paragraf pembuka berisi tentang ungkapan yang menyatakan kerinduan atau menanyakan kabar. 

Tulis dengan gaya bahasa sehari-hari yang biasa digunakan, tidak perlu dibuat dengan bahasa formal agar tidak terkesan kaku. Umumnya penulis surat akan menyisipkan sedikit basa-basi jika sudah lama tidak bertemu.

  • Bagian Isi Surat

Setelah menuliskan pembuka, lanjutkan dengan bagian isi. Bagian ini berisi tentang maksud dari dibuatnya dan dikirimkannya surat tersebut kepada orang lain. Sama seperti paragraf sebelumnya, gunakanlah bahasa yang mudah dipahami.

Usahakan menulis isi surat dengan Bahasa yang sopan dan tidak terbelit. Tujuannya tentu agar pembaca tidak kesulitan memahami informasi yang ingin disampaikan pada surat.

  • Bagian Penutup Surat

Usai meluapkan isi hati ke bagian isi surat, akhiri surat dengan menuliskan bagian penutup. Isi penutup dapat berupa permohonan maaf, ucapan terima kasih, maupun ucapan harapan dan doa kepada penerima surat.

Susun menjadi kalimat yang ringkas, sekitar 2 kalimat saja agar tidak terlalu memenuhi surat. 

  • Nama Penulis dan Tanda Tangan

Dan terakhir, tuliskan nama terang dan tanda tangan penulis surat. Bagian ini diletakkan pada bagian bawah sebelah kiri maupun kanan surat.

Kaidah Bahasa Surat Dinas dan Surat Pribadi

Setelah mengetahui struktur surat pribadi dan surat dinas lengkap di atas, rasanya kurang lengkap kalau tidak sekalian mengetahui kaidah bahasa yang digunakan pada surat dinas dan surat pribadi. 

Langsung saja simak perbedaan penggunaan bahasa pada surat dinas dan surat pribadi berikut:

Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi

  • Surat dibuat dengan bahasa yang tidak resmi namun tetap sopan.
  • Pilihan kata disesuaikan dengan siapa penerima surat yang akan dituju.
  • Menggunakan kata sapaan dan dibuat seperti sedang berdialog
  • Kata sapaan yang digunakan bersifat emotif dan ekspresif.
  • Menggunakan kata ganti orang kedua untuk menggambarkan penerima, dan kata ganti orang pertama untuk pengirim.

Penggunaan Bahasa pada Surat Dinas

  • Kata yang digunakan cenderung bersifat denotatif (makna sebenarnya).
  • Bahasa yang digunakan bersifat baku dan formal.
  • Memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca.

Itu dia contoh struktur surat pribadi dan surat dinas. Meski surat pribadi bukanlah surat resmi, terkadang struktur surat pribadi juga diperlukan untuk membangun surat yang mudah dipahami. Lain kali ingin membuat surat pribadi atau dinas, pastikan terapkan struktur di atas, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah