3 Tahapan Kegiatan dalam Interpretasi Citra Satelit Penginderaan Jauh Geografi
3 Tahapan Kegiatan dalam Interpretasi Citra Satelit Penginderaan Jauh Geografi – Pernah mendengar istilah interpretasi citra satelit? Dalam ilmu geografi, proses ini sangat penting untuk mengamati dan menganalisis objek atau kenampakan permukaan bumi dari jarak jauh.
Dengan teknologi penginderaan jauh, kita bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan detail tentang kondisi bumi. Oleh karena itu, memahami tahapan interpretasi citra menjadi sangat penting.
Simak penjelasan lengkap tentang interpretasi citra satelit beserta tahapannya berikut ini!
Pengertian Interpretasi Citra dalam Penginderaan Jauh
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas lebih jauh tentang interpretasi citra, penting untuk memahami terlebih dahulu konsep dan pengertian dari penginderaan jauh.
Penginderaan jauh adalah salah satu cabang ilmu geografi yang memungkinkan kita mengumpulkan informasi tentang suatu objek tanpa harus melakukan kontak langsung dengan objek tersebut.
Dengan kata lain, melalui penginderaan jauh, kita dapat memantau dan menganalisis fenomena yang terjadi di permukaan bumi menggunakan citra satelit atau bantuan alat penginderaan lainnya.
Menurut para ahli, penginderaan jauh merupakan teknik untuk mendapatkan, menggambarkan, dan menganalisis suatu objek atau fenomena dengan bantuan sensor khusus.
Sensor inilah yang kemudian mampu mendeteksi target yang diamati melalui interaksi antara objek di bumi dengan gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut dipantulkan oleh objek, kemudian ditangkap oleh sensor, yang akan menghasilkan citra atau gambar dari objek tersebut.
Interpretasi Citra
Nah, setelah memahami penginderaan jauh, mari kita masuk ke pengertian interpretasi citra. Interpretasi citra adalah proses menganalisis citra satelit yang diperoleh melalui penginderaan jauh untuk memahami karakteristik objek atau wilayah yang diamati.
Dengan kata lain, melalui interpretasi citra, kita bisa memetakan, mengidentifikasi, dan mempelajari berbagai objek yang ada di permukaan bumi, seperti gunung, hutan, sungai, hingga perubahan lahan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa interpretasi citra yaitu kegiatan meneliti gambar yang diambil dari udara menggunakan satelit. Hal ini bertujuan agar dapat mengenali objek yang ada dalam gambar dan kemudian dinilai arti pentingnya.
Tidak hanya itu, interpretasi citra membantu dalam mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk berbagai bidang, mulai dari geografi, lingkungan, hingga perencanaan wilayah.
Unsur-unsur Interpretasi Citra
Dalam proses interpretasi citra, terdapat beberapa unsur penting yang harus diperhatikan agar hasil analisis lebih akurat.
Unsur-unsur ini dapat menjadi panduan untuk mengenali objek dan memahami karakteristik yang ada pada citra. Tanpa unsur-unsur ini, proses interpretasi mungkin saja tidak akan memberikan hasil yang optimal. Beberapa unsur interpretasi citra yang perlu diperhatikan yaitu :
Bentuk
Bentuk atau shape merupakan salah satu unsur yang akan membantu memahami dan mengenali objek dalam citra. Pada unsur ini agar memperhatikan bentuk umum dari objek, seperti bentuk persegi, bulat, maupun panjang.
Contohnya, gunung dalam citra satelit memiliki bentuk kerucut, sedangkan danau cenderung memiliki bentuk yang tidak beraturan.
Ukuran
Ukuran atau size suatu objek pada citra akan memberikan informasi penting mengenai jenis dan fungsi dari objek yang digambarkan. Ketika menginterpretasi gambar citra agar memperhatikan ukuran objek dengan objek lainnya untuk memperkirakan ukuran objek yang sedang diamati.
Misalnya saja, pada ukuran bangunan, jalan, sungai akan dapat terlihat dengan jelas ukuran dari objek tersebut.
Pola
Pola atau pattern juga akan membantu dalam menginterpretasikan citra. Pola merupakan susunan objek yang memiliki bentuk teratur, linear atau bahkan dapat berulang. Identifikasi pola akan sangat membantu mengenai pemetaan objek yang memiliki karakteristik yang sama.
Warna atau rona
Warna dalam interpretasi citra merupakan wujud tampak mata dengan spektrum yang sempit. Sedangkan rona merupakan tingkat kecerahan dari objek citra. Melalui warna dan rona, penafsir dapat memperkirakan jenis objek yang tergambar pada citra satelit.
Contohnya, warna biru mewakili warna perairan dan sedangkan hijau mewakili daratan.
Bayangan
Bayangan biasanya timbul pada citra satelit dikarenakan sudut datang sinar matahari maupun akibat dari topografi dan lereng. Bayangan pada citra mampu memberikan informasi tentang ketinggian atau kedalaman suatu objek.
Selain itu, bayangan bisa digunakan untuk menilai tinggi bangunan atau bentuk permukaan bumi yang tidak rata.
Tekstur
Tekstur merupakan unsur dimana adanya perubahan warna pada kelompok objek yang sedang dianalisis. Tekstur dinyatakan dengan beberapa indikator yaitu kasar, sedang dan halus.
Contohnya penampakan pohon pada citra diidentifikasikan sebagai tekstur kasar sementara perkebunan dengan tanah kosong diidentifikasikan dengan tekstur halus.
Asosiasi
Asosiasi merupakan keterkaitan antara satu objek dan objek lainnya. Dengan menganalisis asosiasi dapat diketahui pola keberadaan yang menjadi ciri khas dalam lingkungannya.
Jenis-jenis Citra
Dalam interpretasi citra satelit, terdapat beberapa jenis citra yang sering digunakan untuk berbagai keperluan analisis dan pemetaan. Setiap jenis citra memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing, tergantung pada kebutuhan observasi dan data yang ingin dikumpulkan.
Berikut adalah beberapa jenis citra yang umum digunakan.
Citra Foto
Citra foto adalah representasi visual dari suatu objek yang diperoleh melalui penggunaan pesawat udara yang dilengkapi dengan kamera sebagai alat sensor. Hasil dari proses inilah yang kemudian kita sebut dengan foto udara, yang memberikan gambaran tentang permukaan bumi dari ketinggian tertentu.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Citra foto ultraviolet: Jenis citra ini dihasilkan dari pantulan sinar ultraviolet yang tidak terlihat oleh mata manusia. Foto ini dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dengan panjang gelombang 0,29 micrometer. Kamera yang digunakan untuk mengambil foto untuk mengenali beberapa objek. Biasanya foto jenis ini digunakan untuk mendeteksi tumpahan minyak yang ada di laut, mendeteksi sumber daya air, maupun digunakan untuk mendeteksi batuan kapur.
- Citra foto ortokromatik: merupakan jenis foto udara yang dihasilkan dengan menggunakan spektrum cahaya tampak, mulai dari saluran biru hingga sebagian hijau, yaitu antara 0,4 hingga 0,56 mikrometer. Jenis citra ini sangat cocok digunakan untuk analisis lingkungan di daerah pesisir karena hasil gambarnya mampu menampilkan objek dengan jelas, bahkan sampai kedalaman air sekitar 20 meter.
Jenis foto ini dikenal sangat peka terhadap warna biru dan hijau, hal ini membuatnya sangat cocok untuk memetakan perairan dangkal, struktur pantai, dan area pesisir yang memiliki kontras tinggi antara daratan dan laut.
Oleh karena itu, citra ini sering dipakai dalam studi kelautan dan pemetaan ekosistem pantai.
- Citra foto pankromatik: Yaitu foto yang dihasilkan dengan menggunakan seluruh spektrum cahaya tampak yang dapat dilihat oleh mata manusia, mulai dari warna merah hingga ungu. Keunggulan dari citra foto pankromatik adalah mampu menangkap gambar dengan sensitivitas spektral yang hampir menyerupai penglihatan manusia, sehingga menghasilkan gambar yang lebih realistis dan kaya detail.
Citra Non Foto
Citra Non Foto merupakan gambaran dari suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor. Hasil dari foto inilah yang kemudian dikenal dengan istilah foto satelit. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Citra inframerah termal dihasilkan dengan menggunakan spektrum inframerah, yang mana mampu mendeteksi perbedaan suhu dari suatu objek yang sedang diamati. Penginderaan ini bekerja dengan mengukur pancaran panas dari setiap objek, sehingga objek dengan suhu berbeda akan tampak dalam rona atau warna yang berbeda pada citra tersebut. Citra inframerah termal sangat berguna dalam hal-hal yang memerlukan analisis panas, seperti memantau aktivitas vulkanik, hingga kebakaran hutan.
- Citra radar dan citra gelombang mikro yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar diperoleh menggunakan spektrum gelombang mikro, di mana penginderaan dilakukan dengan sistem aktif, yang berarti citra dihasilkan menggunakan sumber tenaga buatan. Dengan system citra radar, akan memungkinkan pengamatan objek meskipun dalam kondisi cuaca buruk atau di malam hari.
Sementara citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yang menggunakan sumber energi alami, seperti pancaran gelombang mikro dari objek yang dipantau. Kedua jenis citra ini sangat berguna untuk mengamati perubahan topografi, pola cuaca, serta analisis permukaan.
Tahapan Interpretasi Citra
Interpretasi citra dalam penginderaan jauh adalah proses penting untuk memahami informasi yang terkandung dalam gambar atau foto yang diambil dari jarak jauh menggunakan citra satelit. Pada prosesnya, ada tiga tahapan dalam interpretasi citra, yaitu:
Tahap Deteksi
Tahap pertama interpretasi citra disebut dengan tahap deteksi, ini adalah langkah awal di mana kita melihat gambar secara keseluruhan dan mencoba mengenali apa saja yang ada di dalamnya. Bayangkan seperti melihat foto pemandangan dari atas.
Kita mulai memperhatikan bentuk-bentuk, warna-warna, dan pola-pola yang muncul. Misalnya, kita mungkin melihat area hijau yang luas, garis-garis biru, atau kotak-kotak kecil berwarna-warni.
Tahap Identifikasi
Setelah melihat gambaran secara umum, dilanjutkan dengan mulai mempelajari lebih detail tentang objek-objek yang kita lihat. Kita dapat menggunakan tiga jenis petunjuk, yaitu:
- Spektral
Petunjuk ini berkaitan dengan warna atau tingkat kecerahan objek. Misalnya, area gelap mungkin menunjukkan air dalam, sedangkan area cerah mungkin menunjukkan pasir atau tanah kering.
- Spasial
Petunjuk kedua berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan pola objek. Contohnya, bentuk persegi panjang yang teratur mungkin menunjukkan ladang pertanian, sementara bentuk tidak beraturan mungkin menunjukkan hutan alami.
- Temporal
Yaitu berkaitan dengan perubahan objek dari waktu ke waktu.
Misalnya, jika kita memiliki beberapa gambar dari waktu yang berbeda atau gambar dari tahun-tahun sebelumnya, dengan gambar ini kita bisa melihat bagaimana suatu area berubah, seperti pertumbuhan kota atau perubahan musiman pada vegetasi.
Tahap Analisis
Tahap terakhir dengan melakukan analisis gambar, dimana tahap ini penafsir akan mencoba memahami hubungan antara objek-objek yang telah diidentifikasi sebelumnya dan apa artinya secara keseluruhan.
Tahapan ini bisa dimulai dengan melakukan pengelompokan objek yang mirip dan mengidentifikasi bagaimana mereka bisa saling terkait.
Misalnya, jika pada gambar ditemukan area yang dikelilingi oleh ladang pertanian dan ada sungai yang mengalir didekatnya, kita bisa mulai memahami bagaimana masyarakat di daerah tersebut hidup.
Dari petunjuk ini juga kita bisa menduga mereka mungkin bergantung pada pertanian dan sungai untuk kehidupan sehari-hari.
Barulah setelah melakukan analisis, dapat dilakukan membuat kesimpulan tentang daerah yang sedang dipelajari. Ini bisa mencakup hal-hal seperti pola penggunaaan, laha, kondisi dari lingkungan atau bahkan perkembangan dari daerah tersebut.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai tiga tahapan kegiatan dalam interpretasi citra satelit penginderaan jauh di bidang geografi. Melalui materi ini diharapkan kamu mampu memahami interpretasi citra satelit.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan memperdalam pemahaman kamu tentang proses interpretasi citra satelit. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak informasi atau mendapatkan tips menarik lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos.
FAQ
Korologi merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari adanya keterkaitan sebab-akibat yang terjadi dalam suatu wilayah karena terjadinya fenomena geografis tertentu. Tujuan dari korologi adalah agar seseorang bisa memahami karakter suatu lokasi dengan fenomena geografi yang terjadi di wilayah tersebut.
Prinsip geografi adalah landasan dalam menjelaskan suatu gejala atau fenomena yang terjadi serta menganalisis berbagai fenomena-fenomena geosfer seperti atmosfer, antroposfer, biosfer, liosfer, dan hidrosfer yang ada di dalam suatu wilayah.
Atmosfer berupa lapisan pelindung bumi memiliki berbagai komponen yang membentuk atmosfer.
– Oksigen
– Karbondioksida
– Nitrogen
– Hidrogen dan Helium
– Ozon
– Uap air
Hidrosfer merupakan suatu lapisan air yang menyelimuti seluruh bagian kerak bumi berbentuk cair dan memiliki manfaat untuk menjaga kehidupan di bumi. Menurut para ahli, hidrosfer asalnya dari kata hidro yang yang memiliki arti air serta shaire yang memiliki arti lapisan. Sehingga, secara sederhana hidrosfer ini dapat dikatakan sebagai lapisan air yang menutupi seluruh permukaan bumi.
Interaksi antar ruang adalah istilah dalam geografi yang merujuk pada semua bentuk hubungan, koneksi, dan proses yang terjadi antara berbagai lokasi atau wilayah geografis.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: