4 Tahapan Proses Metamorfosis Nyamuk Beserta Penjelasannya Lengkap dengan Gambar
Nyamuk adalah hewan yang temasuk ke dalam phylum arthopoda dan banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Simak tahapan metamorfosis nyamuk dalam artikel ini.
4 Tahapan Proses Metamorfosis Nyamuk beserta Penjelasannya Lengkap dengan Gambar – Metamorfosis adalah tahapan proses perubahan bentuk tubuh yang dialami hewan, mulai dari menetas dari telur hingga menjadi dewasa.
Serangga seperti nyamuk juga turut mengalami metamorfosis pada pertumbuhannya. Agar kamu dapat lebih memahami seputar metamorfosis nyamuk, yuk simak penjelasannya dalam artikel ini.
Berikut Urutan Tahapan Proses Metamorfosis Nyamuk lengkap dengan Penjelasannya
Daftar Isi [hide]

Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang kerap kita temui sehar-hari. Bahkan, dengungan nyamuk kerap sering kita dengarkan di ruangan terbuka maupun tertutup. Kehadiran nyamuk-nyamuk ini tentu sangat menganggu kita, baik dari segi suara ataupun gigitannya.
Diketahui, nyamuk merupakan serangga yang berumur pendek. Meskipun begitu, gigitan nyamuk tidak bisa dianggap remeh.
Mengingat, nyamuk terkenal sebagai pembawa berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah demam berdarah.
Nyamuk merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis pada nyamuk sendiri membutuhkan genangan air.
Untuk memahami tahapan-tahapan metamorfosis pada nyamuk, kamu bisa simak informasi selengkapnya dengan membaca artikel ini hingga bagian akhir.
Mengenal Sekilas Hewan Nyamuk
Nyamuk atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan mosquito merupakan hewan yang termasuk dalam golongan serangga.
Diketahui, sebutan nyamuk berasal dari bahasa Spanyol atau bahasa Protugis yang bermakna lalat kecil.
Tergolong sebagai ordo Diptera (lalat), nyamuk masuk ke dalam family Culicidae. Genus yang ada dalum kelompok ini mencakup Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Culiseta, Wyeomyia, dan Haemagoggus.
Diketahui, terdapat lebih dari 2700 jumlah nyamuk yang tersebar di 35 negara. Nyamuk pun bisa kamu kenali dengan ciri khas kedua sayapnya yang besisik, bertubuh langsing, dan memiliki enam kaki panjang.
Ukuran nyamuk terbilang cukup relatif tergantung dengan jenisnya, namun jarang sekali ada nyamuk yang ukurannya melebih dari 15 mm.
Pada bagian mulutnya, nyamuk membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia untuk menghisap darah. Untuk bisa berkembang biak, nyamuk betina memerlukan adanya protein untuk pembentukan telur.
Oh ya, perlu kamu ketahui bahwa diet nyamuk dari jus buah dan madu tidak mengandung protein, agar nyamuk bisa mendapatkan protein maka nyamuk betina akan mengisap darah.
Sementara, nyamuk jantan punya perbedaan dengan nyamuk betina khususnya pada bagian mulutnya. Nyamuk jantan tidak memiliki mulut yang sesuai untuk bisa mengisap darah.
Nah, sampai di sini kamu sudah mengetahui bukan bahwa yang selama ini mengingit kita adalah nyamuk betina bukan nyamuk jantan.
Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk
Sebelum kita beranjak membahas seputar metamorfosis nyamuk, ada baiknya kamu ketahui terlebih dahulu deretan penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis nyamuk.
Adapun dua penyakit paling berbahaya yang bisa berakibat kematian dan disebabkan oleh nyamuk yakni demam berdarah dan malaria.
Nah di bawah ini adalah beberapa jenis nyamuk dan penyakit yang disebabkannya.
1. Aedes Aegypti (Nyamuk DBD)
Aedes Aegypti mungkin menjadi salah satu jenis nyamuk yang namanya paling akrab di telinga kita.
Dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD), nyamuk Aedes Aegypti juga bisa menyebabkan penularan penyakit demam kuning, demam zika dan cikungunya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nyamuk yang mengigit dan mengisap darah hanyalah nyamuk betina saja. Mereka melakukan hal tersebut guna mematangkan telurnya.
Biasanya, nyamuk Aedes Aegypti akan mencari makan di saat sore atau malam hari, baik itu di dalam ruangan atau di area yang minim pencahayaan.
Nyamuk jenis ini juga bertelur dan suka berada di lingkungan yang lembab, contohnya seperti di genangan air, ember, vas bunga, dan lain sebagainya.

Advertisement
Faktanya, telur nyamuk Aedes Aegypti bisa bertahan hingga satu tahun meskipun tidak ada air lho.
Ketika cukup air, maka telur tersebut dapat berkembang menjadi larva dan kemudian melakukan metamorfosis nyamuk hingga menjadi dewasa.
2. Anopheles (Nyamuk Malaria)
Jenis nyamuk pembawa penyakit berikutnya adalah nyamuk Anopheles atau yang dikenal sebagai nyamuk malaria.
Memiliki tubuh dengan ciri berwarna cokelat gelap atau hitam, jenis nyamuk Anopheles ini dapat membawa parasit Plasmodium yang menyebabkan malaria.
Ketika parasit Plasmodium ini tumbuh dan berkembang biak dalam tubuh manusia, maka mereka akan melakukannya di sel hati dan sel darah merah.
Sebenarnya, ada lebih dari 430 jenis nyamuk Anopheles, namun hanya 30 hingga 40 jenis saja yang bisa menularkan parasit Plasmodium.
3. Culex Quinquefasciatus (Nyamuk Air Kotor)
Nyamuk Culex Quinquefasciatus dikenal sebagai penyebab penyakit demam zika, filariasis, dan west fever.
Memiliki ukuran kurang dari 3.96 sampai 4.25 mm dengan warna coklat, nyamuk Culex Quinquefasciatus dapat berkembang biak di air kotor, seperti kubangan air, selokan, hingga septic tank.
Perkembangbiakkan nyamuk Culex Quinquefasciatus sendiri berlangsung selama 7 hari, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa.
Perlu kamu ketahui bahwa jenis nyamuk ini tergolong sebagai nyamuk nokturnal atau nyamuk yang beraktivitas di malam hari.
Umumnya, nyamuk Culex Quinquefasciatus akan bertebaran dan menggigit manusia sekitar pada pukul 20.00 sampai 02.00.
4. Aedes Albopictus (Nyamuk Hutan/Nyamuk Macan)
Aedes Albopictus (Stegomyia) mempunyai genus yang sama dengan nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD.
Dikenal juga sebagai nyamuk hutan, nyamuk Aedes Albopictus hidup di negara tropis dan subtropis.
Nyamuk jenis ini memiliki ciri tubuh yang khusus, yakni berwarna belang hitam putih sehingga banyak yang menyebutnya dengan istilah nyamuk macan.
Memiliki ukuran tubuh berkisar antara 2 hingga 10 mm, nyamuk Aedes Albopictus hanya terbang rendah kurang dari 200 m. Untuk itu, mereka tidak akan terbang jauh dari tempat di mana mereka bertelur.
Nyamuk Aedes Albopictus cenderung bertelur di air mengalir ataupun di atas genangan air.
Jika kamu tergigit oleh nyamuk Aedes Albopictus, maka bisa saja kamu akan terjangkit penyakit DBD, demam zika, cikungunya, dan demam kuning.
5. Mansonia Uniformes (Nyamuk Tanaman Air)
Mansonia Uniformes adalah nyamuk yang kerap berkembang biak di tanaman air adalah filariassi.
Biasanya, nyamuk ini hidup di area peratanian dan pedesaan. Tak hanya itu, larva nyamuk Mansonia akan mengambil oksigen dari tanaman air di sekitarnya.
Tahapan Metamorfosis Nyamuk
Nyamuk termasuk jenis hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Di mana metamorfosis sempurna terjadi ketika proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingag dewasa.
Umumnya, hewan seperti nyamuk yang memiliki daur hidup sempurna akan melalui empat tahapan.
Adapun berikut tahapan metamorfosis nyamuk yang perlu kamu ketahui:
1. Fase Telur

Fase metamorfosis pada nyamuk dimulai dari telur, di mana telur-telur ini dihasilkan oleh nyamuk betina yang sebelumnya telah dibuahi nyamuk jantan.
Dalam sekali bertelur, nyamuk betina bisa mengeluarkan mulai dari 100 hingga 200 butir telur. Nah, telur-telur nyamuk tersebut pun biasanya akan diletakkan oleh nyamuk betina di genangan air.
Jika air tersebut mongering, maka telur-telur nyamuk akan mati sebelum bisa berhasil menetas.
Biasanya, telur nyamuk akan menetas dalam kurun waktu 1 hingga 3 hari tergantung dengan kondisi lingkungan di sekitar.
2. Fase Larva

Pada fase ini, telur nyamuk yang berhasil menetas akan memasuki fase larva. Biasanya, larva dari nyamuk disebut dengan istilah jentik.
Di permukaan air akan muncul jentik-jentik yang sebenarnya merupakan larva dari telur nyamuk.
Jika kamu mengamati terdapat hewan kecil yang bergerak-gerak sendiri di atas genangan air, maka itulah yang disebut sebagai jentik-jentik.
Nah, jentik-jentik nyamuk sendiri dalam fase larva dapat berlangsung selama 7 hingga10 hari.
Dalam fase ini, biasanya tubuh jentik akan mengalami perubahan bentuk sebelum nantinya akan memasuki fase pupa.
3. Fase Pupa

Fase ketiga metamorfosis pada nyamuk adalah fase pupa, di mana jentik nyamuk akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Dalam fase ini, organ yang aktif pada tubuh pupa hanyalah organ pernapasan saja.
Untuk dapat menjadi nyamuk dewasa, pupa harus menunggu kurang lebih selama kurang 12 hari.
Sementara itu, pada fase ini juga akan tampak perubahan fisik, mulai dari munculnya bulu-bulu dan sayap halus yang merupakan ciri dari nyamuk.
4. Fase Dewasa

Setelah berhasil melewati masa pupa selama kurang lebih 12 hari, maka pupa akan berubah menjadi nyamuk dewasa. Ketika kulit pupa sudah terbelah maka akan keluarlah nyamuk dewasa tadi.
Setelahnya, nyamuk dewasa akan terbang mencari sumber energi. Nah, uniknya nyamuk jantan akan menetas lebih dahulu dibandingkan dengan nyamuk betina dari pupanya lho.
Demikianlah informasi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu terkait tahapan metamorfosis pada nyamuk.
Diketahui, nyamuk melakukan perkembangbiakkan dengan bertelur di genangan air, di mana sekali mereka bertelur akan menghasilkan ratusan butir telur.
Buat kamu yang ingin menggali informasi lebih banyak seputar metamorfosis hewan lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
