Pengertian Tangga Nada Mayor dan Minor beserta Ciri-Ciri & Rumusnya Lengkap Disertai Penjelasan

Pengertian Tangga Nada Mayor dan Minor beserta Ciri-Ciri & Rumusnya Lengkap Disertai Penjelasan – Pada dasarnya istilah tangga nada mayor dengan tangga nada minor termasuk salah satu ilmu dasar dalam dunia permusikan. Jadi, jika kamu sudah pernah mempelajari tentang dunia musik, maka kamu pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar kedua jenis tangga nada tersebut.

Tangga Nada Mayor dan Minor

unsplash.com/@stefany_andrade

Namun, hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang belum pernah bergelut di dunia musik. Umumnya bagi beberapa orang ini pasti akan bertanya-tanya tentang apa perbedaan di antara kedua jenis tangga nada tersebut, sehingga mereka perlu mengetahui pengertian dari masing-masing jenis tangga nada itu sendiri.

Pengertian Tangga Nada Mayor

Dalam aktivitas bermusik, hal-hal yang dibutuhkan di dalamnya tidak hanya berkaitan dengan kesatuan dalam komposisi suaranya saja, atau alat musik saja, tapi aktivitas ini juga akan membutuhkan kesinambungan dalam nada yang harus diperhatikan secara lebih cermat.

Sementara itu, untuk pengertian dari tangga nada diatonis mayor itu sendiri sangat mudah untuk dipahami, karena jenis tangga nada yang satu ini sudah sering dibahas dan didengar oleh banyak orang. Tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada yang memiliki jarak antar not 1-1-1/2-1-1-1-1/2.

Selain itu, keunikan dan ciri khas dari tangga nada jenis ini adalah jumlah not yang terdapat di dalamnya. Tangga nada jenis mayor akan terdiri dari 8 not, yang nantinya akan berada di susunan interval nada yang sesuai dengan jarak antar not di atas.

Untuk semakin memperjelas penjelasan di atas, kamu bisa melihat contoh tangga nada mayor C dengan susunan C, D, E, F, G, A, B, C’. Tangga nada mayor pada umumnya digunakan untuk lagu dengan kesan ceria dan menyenangkan.

Sedangkan untuk pola interval nadanya sendiri, tangga nada mayor memiliki pola interval 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Hal ini sesuai dengan pengertian dari jenis tangga nada ini sendiri. Maka dari itu, bisa dikatakan untuk memahami jenis tangga nada yang satu ini sebenarnya tidak memerlukan ilmu yang terlalu dalam.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor

Setelah memahami tentang pengertiannya di atas, sekarang kamu perlu memahami ciri-ciri dari jenis tangga nada ini sendiri. Dengan mengenali ciri-cirinya dengan tepat, kamu dapat semakin tahu apa perbedaan yang dimiliki kedua jenis tangga nada tersebut.

Ciri-ciri dari tangga nada mayor sendiri pada dasarnya sudah bisa dilihat dari penjelasan di atas. Namun, supaya kamu bisa semakin tahu secara jelas apa saja ciri-ciri yang dimilikinya tersebut, berikut kami sampaikan informasinya secara lengkap, yaitu:

  • Tangga nada mayor bersifat gembira, ceria, riang, dan bersemangat.
  • Tangga nada mayor diawali dengan nada do atau 1.
  • Dengan awalan nada do atau 1, tangga nada jenis ini akan diakhiri dengan nada do atau 1 juga.
  • Untuk interval nadanya memiliki pola 1-1-1/2-1-1-1-1/2.

Dengan mengetahui ciri-ciri di atas, kamu bisa semakin tahu bahwa kedua jenis tangga nada yang termasuk dalam jenis tangga nada diatonis ini saling berbeda satu sama lain. Sebab, meskipun sama-sama termasuk dalam jenis diatonis, kedua jenis tangga nada ini akan memberikan kesan yang tidak sama.

Untuk semakin memahami penjelasan tentang ciri-ciri di atas, kamu bisa melihat contoh lagu yang menggunakan tangga nada diatonis mayor berikut ini:

  • Berkibarlah Benderaku
  • Maju Tak Gentar
  • Bangun Pemuda Pemudi
  • Balonku
  • Lihat Kebunku
  • Tokecang

Ketika kamu sudah pernah mendengar keenam contoh lagu di atas, kamu pasti bisa menilai sendiri bagaimana kesamaan antara keenam lagu tersebut.

Ya, keenam lagu di atas sama-sama memberikan kesan yang ceria dan bersemangat, sehingga orang-orang yang mendengarkan akan merasakan energi yang positif dari aktivitas mendengarkan lagu tersebut.

Rumus Tangga Nada Mayor

Rumus tangga nada jenis ini juga akan berbeda dengan rumus tangga nada jenis lainnya. Untuk dasar dari rumus tangga nada mayor sendiri adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Hal ini sesuai dengan pola interval nada yang digunakan.

Sementara itu, jika kamu ingin mengetahui rumus tangga nada C mayor, maka penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Not balok: C, D, E, F, G, A, B, C’
  • Not urut: 1-1-1/2-1-1-1-1/2
  • C mayor: C, D, E, F, G, A, B, C’ (sama dengan not balok)

Dengan memperhatikan ketiga rumus di atas, bisa dipastikan bahwa pada dasarnya rumus yang tepat dari tangga nada mayor ialah C, D, E, F, G, A, B, C’.

Pengertian Tangga Nada Minor

Setelah memahami penjelasan tentang tangga nada mayor, sekarang kita bisa beralih ke pembahasan tentang pengertian tangga nada minor. Meski kedua jenis tangga nada ini tergolong dalam satu jenis diatonis yang sama, akan tetapi pengertian dan segala hal yang meliputinya akan berbeda satu sama lain.

Bahkan, kesan yang diberikan pada lagu atau musik dari kedua jenis tangga nada ini pun akan saling berbeda. Jika kesan yang diberikan lagu atau musik yang menggunakan tangga nada mayor akan lebih ke sifat yang ceria, bersemangat, dan riang, untuk tangga nada minor lebih ke sifat yang melankolis.

Perbedaan kesan pada kedua jenis tangga nada ini sangat berbanding terbalik, sehingga untuk membedakannya kamu bisa melakukannya dengan mudah.

Dengan melihat penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tangga nada minor adalah sebuah susunan nada yang mampu memberikan kesan melankolis dan sedikit menyedihkan, serta jenis tangga nada yang satu ini akan memiliki pola interval nada yang berupa 1-1/2-1-1-1/2-1-1.

Jadi, perbedaan antara tangga nada mayor dengan tangga nada minor tidak hanya terletak pada kesan yang diberikannya saja, tapi pola interval nadanya pun akan saling berbeda satu sama lain.

Ciri-Ciri Tangga Nada Minor

Sama seperti jenis tangga nada diatonis mayor yang memiliki ciri-ciri dan keunikan tersendiri, untuk tangga nada minor pun akan dilengkapi dengan ciri-cirinya sendiri yang nantinya juga bisa disebut dengan keunikan dari jenis tangga nada yang satu ini.

Menurut lansiran yang berasal dari Ear Master sendiri, tangga nada minor akan memiliki melodi dengan susunan nada dan kesan emosional yang berbeda dengan tangga nada diatonis mayor. Apalagi, ciri utama dari tangga nada mayor sendiri adalah kesannya yang ceria dan menyenangkan.

Jadi, sampai bagian ini kamu bisa semakin yakin bahwa kedua jenis tangga nada ini sangatlah berbeda, sehingga tidak bisa kamu samakan dalam hal apapun itu. Sekarang, sudah waktunya untuk kita membahas tentang ciri-ciri tangga nada minor, yang antara lainnya adalah:

  • Tangga nada minor memiliki pola interval nada 1-1/2-1-1-1/2-1-1.
  • Tangga nada minor akan disusun dengan urutan A, B, C, D, E, F, G, A atau untuk bahasa nadanya adalah la, si, do, re, mi, fa, sol, la.
  • Tangga nada minor akan diawali dengan nada 6 atau la, dan bisa juga disebut dengan kunci A.
  • Kesan yang dihasilkan atau diberikan oleh tangga nada minor adalah melankolis, sedih, dan lembut.

Untuk semakin memahami ciri-ciri di atas, kamu bisa melihat contoh dari lagu-lagu yang terbuat dengan menggunakan jenis tangga nada yang satu ini, yaitu:

  • Indonesia Pusaka
  • Syukur
  • Mengheningkan Cipta
  • Hymne Guru
  • Bubuy Bulan
  • Ambilkan Bulan

Keenam lagu di atas memiliki kesan yang hampir sama, dan hampir semuanya memiliki kesan yang melankolis dan lembut. Hal ini sangat berbanding jauh dengan contoh lagu yang menggunakan tangga nada diatonis mayor.

Seperti yang sudah kamu lihat pada bagian contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor di atas, semua lagu tersebut memiliki kesan yang mampu menimbulkan rasa semangat pada pendengarnya.

Namun, untuk contoh lagu yang menggunakan tangga nada diatonis minor ini sendiri akan lebih memberikan kesan yang mampu membekas di dalam perasaan pendengarnya, karena melodi dan susunan nada yang dihasilkan akan terdengar melankolis dan berkenang.

Rumus Tangga Nada Minor

Karena pada dasarnya tangga nada minor akan berbeda satu sama lain dengan tangga nada mayor, tentu rumus yang meliputinya pun juga akan berbeda. Untuk rumus tangga nada minor harmonik sendiri adalah nada ketiga dan keenam yang turun ½ oktaf daripada tangga nada diatonis mayor.

Untuk contoh yang lebih jelasnya terkait penjelasan ini, kamu bisa mengamati rumus C minor sama dengan C, D, Eb, F, G, Ab, B, C. Melihat rumus ini akan semakin memperjelas bahwa nada ketiga dan keenam dari jenis tangga nada ini merupakan turunan sebanyak ½ oktaf dari tangga nada diatonis mayor.

Dengan memahami penjelasan tentang rumus tangga nada minor ini, akan semakin membuatmu mudah dalam memainkan lagu atau musik yang menggunakan jenis tangga nada satu ini.

Cara Membedakan Tangga Nada Mayor dan Tangga Nada Minor

Cara membedakan kedua jenis tangga nada yang sama-sama termasuk dalam jenis diatonis ini pada dasarnya sangatlah mudah dan sederhana. Sebab, kedua jenis tangga nada ini memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas.

Meski begitu, kita tidak bisa menutup kemungkinan masih ada beberapa orang yang belum bisa membedakan antara kedua jenis tangga nada ini. Maka dari itu, disini kami juga akan membagikan tips-tips tertentu untuk bisa membedakan tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor, yaitu:

1. Mengamati Karakter yang Ada di Dalamnya

Karakter dari kedua jenis tangga nada ini memang saling berbeda satu sama lain, dan hal ini bisa kamu lihat dari ciri-cirinya yang ada di atas. Ketika kamu mendengarkan lagu atau musik yang memiliki kesan ceria dan menyenangkan, maka sudah pasti lagu atau musik tersebut menggunakan nada diatonis mayor.

Namun, hal ini akan berbeda ketika lagu atau musik yang kamu dengarkan memiliki kesan yang melankolis dan cukup membuat sedih, maka bisa dipastikan lagu atau musik tersebut menggunakan nada diatonis minor.

Hanya dengan memperhatikan karakter dari lagu atau musik yang sedang didengarkan saja kamu pasti sudah bisa mengenali jenis tangga nada apa yang digunakan.

2. Mengamati Pola Interval yang Digunakan

Pola interval pada tangga nada diatonis mayor dan minor memang berbeda satu sama lain. Jika nada diatonis mayor memiliki pola interval nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2, sedangkan tangga nada minor akan memiliki pola interval nada 1-1/2-1-1-1/2-1-1.

Jadi, ketika kamu hendak memainkan sebuah lagu atau musik tertentu, kamu perlu memperhatikan pola interval nada yang digunakannya terlebih dahulu. Dengan begitu kamu bisa tahu apa jenis tangga nada yang akan digunakan pada lagu atau musik tersebut.

Semua penjelasan di atas sama-sama memiliki peran yang penting dalam memahami dunia permusikan, sehingga tidak ada satu pun dari penjelasan di atas yang boleh untuk kamu lewatkan ketika hendak memahami perbedaan antara tangga nada mayor dengan tangga nada minor.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah