19 Tarian Tradisional dari Sumatera Barat Beserta Penjelasannya Lengkap
19 Tarian
Tradisional dari Sumatera Barat Beserta Penjelasannya Lengkap – Indonesia
terdiri dari beragam suku bangsa. Itu sebabnya, negeri kita ini memiliki banyak
budaya, termasuk tarian tradisional.
Tapi kali ini,
Mamikos akan membahas 19 tarian tradisional dari Sumatera Barat lengkap dengan
penjelasannya. Yuk, simak artikel berikut ini!
1. Tari Ambek-ambek Koto Anau
Daftar Isi
- 1. Tari Ambek-ambek Koto Anau
- 2. Tari Piring
- 3. Tari Pasambahan Minang
- 4. Tari Indang Badindin
- 5. Tari Rantak
- 6. Tari Galombang
- 7. Tari Alang Babega
- 8. Tari Randai
- 9. Tari Tempurung
- 10. Tari Lilin
- 11. Tari Payung
- 12. Tari Baralek Gadang
- 13. Tari Barabah
- 14. Tari Kain Paisia Selatan
- 15. Tari Kiek Gadih Minang
- 16. Tari Panen
- 17. Tari Tudung Saji Minangkabau
- 18. Tari Sabalah
- 19. Tari Sinar Riau
Daftar Isi
- 1. Tari Ambek-ambek Koto Anau
- 2. Tari Piring
- 3. Tari Pasambahan Minang
- 4. Tari Indang Badindin
- 5. Tari Rantak
- 6. Tari Galombang
- 7. Tari Alang Babega
- 8. Tari Randai
- 9. Tari Tempurung
- 10. Tari Lilin
- 11. Tari Payung
- 12. Tari Baralek Gadang
- 13. Tari Barabah
- 14. Tari Kain Paisia Selatan
- 15. Tari Kiek Gadih Minang
- 16. Tari Panen
- 17. Tari Tudung Saji Minangkabau
- 18. Tari Sabalah
- 19. Tari Sinar Riau
Tarian tradisional
dari Sumatera Barat yang pertama adalah Tari Ambek-ambek Koto Anau. Tarian ini menceritakan
tentang aktivitas anak-anak yang asyik bermain.
Itu sebabnya
tarian ini memiliki gerakan berupa duduk, berkeliling, berhadapan,
berjalan-jalan, dan gerakan lainnya yang melambangkan permainan anak.
Untuk menarikan
tarian ini, penari laki-laki harus mengenakan baju adat Penghulu. Sementara penari
wanita mengenakan baju adat Buno Kanduang.
2. Tari Piring
Selanjutnya ada Tari
Piring atau Tari Piriang. Tarian ini melambangkan rasa syukur masyarakat
Minangkabau kepada Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang berlimpah.
Itu sebabnya
tarian ini menggunakan gerakan-gerakan dinamis sementara para penari membawa
piring-piring. Konon katanya, di zaman dulu, piring-piring ini diisi oleh
sajian olahan hasil panen mereka.
3. Tari Pasambahan Minang
Kata “pasambahan”
berarti “persembahan.” Tarian tradisional dari Sumatera Barat ini merupakan
bentuk penyambutan atau penghormatan
ketika para tokoh atau tamu terhormat datang ke suatu tempat.
Dulu, tarian ini
digunakan untuk menyambut para tamu penting di suatu daerah, atau penyambutan
mempelai lelaki di rumah mempelai wanita.
Tapi sekarang,
tarian ini juga digunakan untuk hiburan dalam acara-acara atau untuk menyambut
tamu negara.
4. Tari Indang Badindin
Selanjutnya ada Tari
Indang Badindin atau Indang Minangkabau. Tarian ini sudah ada sejak abad ke-14,
atau tepatnya saat agama Islam mulai menyebar di tanah Sumatera Barat.
Tarian ini
merupakan bentuk pernghormatan dan pujaan kepada Allah SWT. Itu sebabnya para
penari merapalkan “indang” atau “dzikir” sambil membungkukkan badan dan
berlutut.
5. Tari Rantak
Tarian tradisional
dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Tari Rantak. Gerakan-gerakan dalam
tarian ini sebagian besar terinspirasi dari gerakan-gerakan pencak silat.
Nama “rantak”
diambil dari kata “serentak.” Maksudnya, seluruh penari bergerak secara
serentak dan tajam saat menarikan tarian ini.
6. Tari Galombang
Setelah Tari
Rantak, ada Tari Galombang. Ya, arti nama tarian ini adalah “gelombang.”
Biasanya, tarian
ini ditampilkan pada saat pesta pernikahan adat Minang, atau tepatnya untuk
mengiringi kedua mempelai berjalan menuju pelaminan.
Gerakan-gerakan
para penari tarian ini sangat lincah dan naik-turun layaknya gelombang di
tengah laut. Selain itu, gerakan gelombang ini juga memiliki unsur silat Minang
7. Tari Alang Babega
Tarian berikutnya
adalah Tari Alang Babega. Tarian ini menceritakan tentang burung elang yang
sedang mencari mangsa.
Biasanya, tarian
ini dilakukan oleh 2 sampai 6 penari yang terdiri dari pria dan wanita.
Gerakannya sangat sederhana namun tetap dinamis.
8. Tari Randai
Tarian tradisional
dari Sumatera Barat yang kedelapan adalah Tari Randai. Nama tarian ini diambil dari bahasa
Arab yang berarti para pendakwah.
Tapi, dalam bahasa
Minangkabau, “randai” berarti keakraban atau keintiman.
Dalam tarian ini,
akan ada satu orang penari yang memberikan aba-aba bagi para penari lain.
Tari Randai ini merupakan salah satu media penyampai cerita rakyat. Itu sebabnya di beberapa bagian tarian akan ada dialog antar penari.
9. Tari Tempurung
Tari yang satu ini
merupakan bentuk komunikasi sekaligus hiburan bagi masyarakat Batu Manjulur.
Ciri khas dari
tarian ini adalah para penari berlenggak-lenggok sambil membawa dua tempurung
kelapa.
Sayangnya, saat
ini tarian tempurung sudah tidak terlalu terkenal lagi karena masyarakat Batu
Manjulur sudah tidak menggunakannya sebagai media komunikasi.
10. Tari Lilin
Nah, Tari Lilin
juga merupakan salah satu tarian
tradisional dari Sumatera
Barat yang cukup populer.
Tarian ini menceritakan tentang seorang
gadis yang menyalakan sebatang lilin di atas piring untuk mencari cincin tunangannya yang hilang.
Nah, gerakan
mencari cincin dengan lilin inilah yang kemudian dijadikan gerakan dalam Tari
Lilin.
11. Tari Payung
Selanjutnya ada
Tari Payung. Dalam tarian ini, yang membawa payung biasanya para lelaki,
sementara penari wanita memakai selendang.
Tarian ini
melambangkan kasih sayang, perlindungan, serta rasa tanggung jawab yang besar
kepada pasangan.
12. Tari Baralek Gadang
Selanjutnya adalah
Tari Baralek Gadang. Nama tarian ini berarti “Pesta Besar,” dan itu sebabnya
tarian ini kerap ditampilkan pada acara-acara besar.
Gerakan-gerakan
tari ini menggambarkan tentang masyarakat yang bangun di pagi hari lalu
bergegas pergi ke sawah untuk menanam padi. Kemudian, pada siang hari,
masyarakat beristirahat dan makan bersama.
13. Tari Barabah
Tarian yang satu
ini memiliki gerakan-gerakan yang terinspirasi dari gerakan-gerakan pencak
silat.
Biasanya, tarian
ini dilakukan oleh dua orang penari yang memakai pakaian adat dan membawa
belati.
14. Tari Kain Paisia Selatan
Tarian tradisional dari Sumatera Barat selanjutnya adalah Tari Kain Paisia Selatan. Tarian ini juga dikenal sebagai Tari Selendang Minang.
Tarian ini berasal
dari Salido Ketek yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Itu sebabnya nama tarian ini Paisia Selatan.
Sementara itu,
nama lain tarian ini diambil dari gerakan tari
yang
mengikuti irama musik gendang sambil memainkan selendang.
15. Tari Kiek Gadih Minang
Kemudian, ada Tari
Kiek Gadih Minang yang menceritakan gadis-gadis Minang yang bersiap-siap di
pagi hari untuk pergi ke masjid.
Seperti namanya,
yang menarikan tarian ini tentu saja para gadis-gadis dengan pakaian adat dan
selendang.
16. Tari Panen
Selanjutnya adalah
Tari Panen yang merupakan tarian
untuk menyambut hari panen padi di masyarakat Minang.
Gerakan-gerakan
dalam tarian ini terinspirasi dari para petani yang sedang memanen padi-padi
mereka.
17. Tari Tudung Saji Minangkabau
Tarian tradisional
dari Sumatera Barat yang satu ini sangat unik. Sebab, para penarinya meletakkan
sebuah tudung saji di atas kepala.
Ternyata, tarian
ini pernah ditampilkan pada acara Pasar Malam Asia Eindhoven tahun 2008 loh!
18. Tari Sabalah
Kemudian ada Tari
Sabalah yang menggambarkan kehidupan dan martabat para wanita Minang.
Para penari wanita akan membawa sebuah
piring di salah satu tangan mereka dan mulai menari.
Itu sebabnya
tarian ini disebut “Sabalah” yang berarti “sebelah.” Untuk menggambarkan bahwa
wanita Minang yang anggun dan gagah.
Tapi, tarian ini
juga berarti rasa syukur atas
hujan yang turun dan mengairi
ladang-ladang mereka.
19. Tari Sinar Riau
Tarian tradisional
dari Sumatera Barat yang terakhir adalah Tari Sinar Riau.
Tarian ini hanya
mengenakan pakaian adat khusus tanpa properti lain. Namun, gerakannya tetap
gemulai dan dinamis layaknya tarian dari Sumatera Barat yang lain.
Nah, itulah 19 tarian tradisional dari Sumatera Barat beserta penjelasannya yang lengkap. Apakah kamu bisa menarikan salah satu di antara tarian tersebut?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: