8 Tips Agar Curriculum Vitae (CV) Kamu Lulus Screening HR
8 Tips agar Curriculum Vitae (CV) kamu lulus screening HR – Sebelum mendaftar lowongan pekerjaan di sebuah tempat, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Selain perlu menyerahkan berkas berupa fotokopi ijazah dan identitas, pelamar juga diminta untuk melampirkan Curriculum Vitae (CV) atau riwayat hidup. Tapi, ternyata membuat curriculum vitae ternyata tidak mudah. Diperlukan tips dan trik khusus agar curriculum vitae dilirik HRD.
Cara Agar Curriculum Vitae Lulus Screening HR
Persaingan melamar pekerjaan yang sangat ketat tentu membuat penyeleksi, seperti HR akan menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Bayangkan saja, jika ada lowongan dengan gaji tinggi dan pelamarnya ratusan, apakah HR akan membaca seluruh dokumen satu-persatu?. Tentu hal tersebut akan memakan waktu. Padahal curriculum vitae biasanya menjadi acuan awal seorang HR untuk menerima seorang pelamar. Biasanya HR hanya meluangkan waktu 6 detik untuk melakukan screening awal curriculum vitae seorang pelamar.
Tapi kamu tidak perlu rendah diri dan pesimis jika dalam waktu dekat ingin melamar pekerjaan dengan persaingan ketat. Mamikos akan memberikan tips agar curriculum vitae yang kamu serahkan lulus screening dari HR dalam waktu 6 detik. Jika sudah lulus screening awal, berkas bisa masuk ke tahap seleksi selanjutnya. Jadi, pelamar bisa menjalani seleksi lanjutan hingga dinyatakan lulus.
1. Memilih Desain Curriculum Vitae yang Sesuai Dengan Posisi
Terdapat banyak desain curriculum vitae yang bisa kamu jadikan referensi ide. Jangan sampai desain yang kamu gunakan bertentangan dengan prinsip perusahaan atau asal-asalan. Contohnya, ketika kamu melamar pekerjaan di perusahaan non formal di lingkungan alam, curriculum vitae bisa dibuat dengan desain bertema alam. Kamu pun tidak perlu membuat curriculum vitae dengan kaku untuk menggambarkan kepribadianmu.
Hal sebaliknya perlu kamu lakukan jika posisi yang dilamar adalah karyawan perusahaan bisnis besar. Tentu pada curriculum vitae baik layout maupun desain secara umum dibuat formal. Jadikan referensi template curriculum vitae yang cocok serta bisa menggambarkan karakter atau posisi yang kamu lamar.
2. Membuat Curriculum Vitae yang Mudah Dibaca
Semakin mudah curriculum vitae untuk dibaca, akan semakin baik pula penilaian HR. Agar bisa dibaca, layout yang dipakai tidak perlu berlebihan. Gunakan layout simpel serta menggunakan font normal. Hindari font bersifat seni yang sulit dibaca. HR masih membutuhkan waktu untuk menyeleksi kandidat lainnya, sehingga jangan sampai curriculum vitae milikmu diabaikan. Kamu bisa menggunakan font standar yang mudah dibaca, tapi tidak terlalu kaku. Ada banyak font gratis di internet yang bisa kamu manfaatkan.
Selain itu, kamu bisa mencetak curriculum vitae yang sudah kamu buat untuk memastikan bahwa ukuran font sudah bisa dibaca. Mintalah teman atau kerabat menilai kejelasan tulisan pada curriculum vitae. Jika sudah layak untuk melamar kerja, kamu bisa mengirimkannya pada lokasi kerja.
3. Beri Tanda Bold pada Bagian yang Penting
Teknik pembuatan curriculum vitae ini seringkali diabaikan para pelamar. Pastinya para kandidat menyampaikan banyak informasi penting di curriculum vitae. Jika semua bagian menggunakan font sama tanpa penekanan, HR akan membutuhkan waktu dalam memeriksa. Agar HR bisa langsung fokus pada kemampuan yang kamu tawarkan, berikan tanda font bold atau huruf tebal.
Bagian yang bisa diberi huruf tebal adalah posisi yang akan dilamar pada pekerjaan sebelumnya. Hal ini penting untuk mengetahui apakah seorang pelamar memiliki dasar tentang pekerjaan yang akan dijalani. Selain itu, cantumkan pula pengalaman kerja atau pengalaman magang. Jangan lupa untuk memberikan huruf tebal pada bagian skill atau kemampuanmu juga untuk menambah nilai jual.
4. Cantumkan Fakta, Bukan Klaim Kesuksesan Diri
Banyak pelamar yang membuat pencapaian besar atau memiliki karakter bagus. Tapi, hal tersebut perlu disampaikan dengan cara yang tepat. HR lebih senang melihat pencapaian-pencapaian yang dilakukan oleh pelamar. Jadi, hindari kalimat “saya adalah pekerja keras yang ambisius, tetapi dapat bekerja sesuai target”.
5. Tidak Bertele-Tele dalam Menulis Curriculum Vitae
Biasanya, seorang pelamar akan membuat curriculum vitae selengkap mungkin untuk menarik perhatian HR. Tapi, ternyata tidak semua hal harus dicantumkan di curriculum vitae. Tidak perlu mencantumkan semua pengalaman dan kemampuan agar CV tidak terlalu tebal. Hindari pula penggunaan kata atau kalimat tidak efektif yang hanya akan membuat CV kurang menarik.
Cantumkanlah hal-hal yang penting, seperti identitas diri, pengalaman kerja, skill, dan kemampuan pendukung lain. Kamu bisa menjadikan referensi curriculum vitae tokoh sukses dan mengadaptasinya. Sebelum mengirimkannya, periksa kembali penggunaan kata, kalimat, serta pemilihan diksi. Jangan sampai ada typo atau kesalahan ketik yang berpengaruh pada profesionalitas pelamar dalam melamar pekerjaan baru.
6. Mencantumkan Kontak yang Dapat Dihubungi
Pada bagian CV bisa kamu cantumkan kontak yang biasa kamu gunakan. Selain dapat mencantumkan nomor HP, sertakan pula email aktif. Perlu diperhatikan bahwa email yang dipakai untuk melamar kerja sebisa mungkin adalah email profesional. Jangan gunakan email tidak resmi, misalnya email menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti. Sebaliknya, gunakan email menggunakan namamu yang bisa divariasikan dengan penggunaan nomor apabila nama email sudah tidak tersedia.
7. Menulis Semua Hal dengan Jujur di Curriculum Vitae
Curriculum vitae memang menjadi gerbang untuk mengantarkan pelamar ke tahapan selanjutnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mem-branding diri sebaik mungkin pada curriculum vitae. Tapi, tentunya semua pengalaman yang ditulis dan datanya harus sesuai dengan fakta.
Jangan sampai menuliskan hal bohong, misalnya terkait kompetensi atau pengalaman kerja yang dibuat-buat. Tidak perlu membuat informasi palsu atau data bohong yang akan merugikanmu. Apabila hal tersebut terjadi, pelamar bisa langsung ditolak, bahkan dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan.
8. Tidak Membuat Curriculum Vitae Berlembar-Lembar
Curriculum vitae yang ideal tidak lebih dari 1 – 2 lembar saja. Tapi, tentunya dalam lembar tersebut sudah tercantum semua informasi penting. Meskipun pengalaman kerja dan skill yang kamu miliki sangat banyak, tidak perlu mencantumkan semuanya. Jika curriculum vitae terlalu tebal, justru HR tidak akan membaca seluruhnya.
Buat layout curriculum vitae yang bisa mengakomodasi semua data-data pentingmu. Apabila perusahaan meminta curriculum vitae dalam bentuk cetak, jangan berikan CV fotokopi. Cetaklah curriculum vitae berwarna agar semakin menarik dan periksa kembali sebelum benar-benar diserahkan.
Demikian informasi tips agar Curriculum Vitae (CV) kamu lulus screening HR. Sebagai salah satu tahapan hidup yang mendebarkan, melamar pekerjaan memang perlu trik khusus. Berawal dari curriculum vitae yang bagus, peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan impian dapat terwujud. Apabila curriculum vitae dan berkas lain yang kamu ajukan sudah lulus screening, tunggulah respons berupa panggilan. Tapi, jika belum ada kabar apa pun, teruslah memperbaiki curriculum vitae dan cobalah untuk melamar pekerjaan lainnya. Semoga berhasil!
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: