13 Tips Membeli Rumah Bekas agar Tidak Tertipu dan Contoh Pertanyaan yang Harus Diajukan

13 Tips Membeli Rumah Bekas agar Tidak Tertipu dan Contoh Pertanyaan yang Harus Diajukan – Membeli rumah bekas menjadi alternatif yang kerap dipilih oleh orang yang mendambakan hunian permanen.

Harga yang lebih murah merupakan kelebihan yang diincar, namun risiko tertipu juga tetap ada. Sebagai antisipasinya, kamu perlu menerapkan tips membeli rumah bekas berikut ini. 

Apa Saja Tips Membeli Rumah Bekas?

unsplash.com/@kyddvisuals

Dibandingkan dengan perumahan yang ukuran bangunan dan luas lahannya terbatas, rumah bekas justru kebalikannya. Pada umumnya, rumah bekas dibangun di atas lahan yang luas dengan ukuran rumah yang cukup lega sehingga wajar jika sering diminati. 

Sayangnya, masih ada beberapa oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara merugikan pembeli. Hal tersebut perlu kamu waspadai dengan 13 tips beli rumah di bawah ini: 

1. Sesuaikan Harga Rumah dengan Anggaran 

Menjadikan ketersediaan anggaran sebagai patokan merupakan tips membeli rumah bekas yang utama. Jangan sampai termakan gengsi sehingga rela melebihi limit budget demi rumah mewah, tapi setelahnya malah bokek. 

Buatlah anggaran untuk membeli rumah bekas yang sesuai dengan kemampuan finansial sehingga tidak memberatkan. Setelahnya pun, kamu masih punya sisa uang untuk ditabung atau keperluan renovasi rumah jika memang perlu. 

Kalau membeli rumah bekas dengan kredit, maka prioritaskan untuk memilih cicilan per bulan yang tidak terlalu besar. Pastikan beban cicilan sesuai dengan kemampuan kamu untuk melunasi sampai akhir tanpa menghambat pengeluaran untuk kebutuhan harian. 

2. Cek Harga Pasaran Rumah 

Selalu lakukan riset sebelum membeli rumah bekas, termasuk harga pasaran. Caranya dengan mengakses website seputar jual beli properti bekas dan baru untuk mengecek harga rumah bekas di pasaran. 

Saat mencari, gunakanlah fitur filter untuk menemukan spesifikasi rumah dan lokasi yang kamu idamkan. Walaupun kamu tidak membeli secara online, tapi informasi tersebut bisa menjadi gambaran dan digunakan untuk bernegosiasi harga dengan pihak pemilik. 

Selain dari website, alternatif lain adalah dengan menanyakan harga pasaran ke warga di sekitar lokasi rumah yang akan dibeli. Jadi, kamu sudah punya bekal banyak tentang harga pasaran untuk rumah bekas sehingga tidak bisa lagi dibodohi oleh si pemilik atau pihak lain. 

3. Periksa Kelengkapan Dokumen Rumah

Selanjutnya, memeriksa kelengkapan dokumen masuk dalam tips membeli rumah bekas yang aman. Tujuannya agar kamu terhindar dari sengketa atau permasalahan lain yang disebabkan oleh kelalaian pemilik sebelumnya. 

Dokumen yang wajib kamu cek yaitu Surat Hak Milik (SHM) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pastikan nama yang tertera merupakan nama asli dari pemilik rumah sehingga kepemilikannya jelas. 

Sedangkan kevalidan dokumen bisa kamu cek langsung di badan pertanahan setempat untuk menghindari dokumen yang ternyata dipalsukan. Sebab, membeli rumah bekas yang tidak jelas pemiliknya atau dibangun di atas lahan sengketa akan sangat merepotkan dan merugikan kamu. 

4. Periksa Kondisi Rumah

Saat membeli rumah, tentu kamu berharap untuk menghuninya dalam jangka waktu lama, kan? Kalau begitu, pastikan bahwa kondisi rumah bekas tersebut layak huni. Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan yaitu bagian atap, pondasi, kusen dan jendela. 

Atap

Selain untuk keindahan rumah, bagian atap memiliki fungsi vital sebagai pelindung penghuni rumah, interior dan eksterior bangunan. Maka, kamu perlu memastikan bahwa bagian atap rumah bekas dalam kondisi yang baik, tidak rusak dan tidak ada bagian yang hilang.  

Pondasi

Mengecek pondasi sangat penting saat kamu membeli rumah second. Tujuannya untuk mengetahui apakah kekuatan pondasi rumah masih bagus atau sudah mulai berkurang. Hal ini berhubungan erat dengan daya tahan rumah ke depannya.

Kusen

Jangan sepelekan kusen saat akan membeli rumah bekas, ya. Pastikan kusen yang ada di rumah tersebut bebas rayap dan serangga. Keuntungannya adalah kamu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membersihkan rayap dan serangga tersebut. 

Jendela

Hal lain yang wajib dicek yakni jendela. Fungsi jendela sangat penting sebagai ventilasi udara sehingga harus diperiksa apakah bisa dibuka dan ditutup atau tidak. Selain itu, jendela yang berfungsi dengan baik akan memberikan keamanan bagi penghuni rumah. 

5. Coba Hitung Usia Rumah 

Ketahanan bangunan dan nilai investasi berbanding terbalik dengan usia rumah. Jadi, semakin bertambah usia rumah, maka semakin menurun kualitas bangunan dan nilai investasinya. Maka dari itu, tips membeli rumah bekas yang tidak boleh disepelekan yaitu menghitung usia rumah. 

Ada 3 kategori rumah berdasarkan usianya yakni rumah baru berusia kurang dari 10 tahun sejak selesai dibangun, rumah sedang berusia antara 10 – 25 tahun dan rumah tua berusia lebih dari 25 tahun. 

Memilih rumah baru atau rumah sedang lebih menguntungkan karena cenderung tidak membutuhkan renovasi yang banyak. Sedangkan rumah tua umumnya membutuhkan renovasi yang kemungkinan biayanya cukup besar. Jadi, kamu perlu mempertimbangkan dengan serius. 

6. Pertimbangkan Lokasi Rumah

Memilih rumah bekas yang berada di lokasi strategis tentu menguntungkan. Lalu, seperti apakah lokasi strategis yang dimaksud? Jawabannya adalah sesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas kamu sehari-hari. 

Misalnya, kamu membutuhkan rumah yang dekat dengan lokasi kerja atau tempat sekolah agar lebih hemat waktu serta biaya transportasi. Bisa juga memilih lokasi rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau rumah sakit. 

Umumnya, semakin bagus akses dan mobilitas yang ditawarkan, maka harga rumah bekas akan semakin mahal. Walaupun begitu, kamu akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari berkat akses yang bagus.

7. Cek Sumber Air 

Selanjutnya, tips membeli rumah bekas yang baik adalah mengecek sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. Hal ini penting untuk memastikan apakah air yang akan kamu pakai bersih atau berisiko terkontaminasi zat berbahaya. 

Jika rumah tersebut menggunakan air sumur yang dipompa, maka pastikan jarak antara sumur dengan septic tank tidak terlalu dekat. Sesuai aturan yang umum diketahui, antara sumur dan septic tank setidaknya berjarak 10 meter agar air tidak terkontaminasi bakteri dari kotoran. 

Apabila menggunakan air PAM, maka ada 2 hal yang wajib kamu pastikan. Pertama, pemilik rumah sebelumnya tidak bermasalah dengan tagihan air dan daerah rumah tersebut tidak sering terdampak matinya PAM. 

8. Cek Sumber Listrik

Selain sumber air, listrik juga penting untuk dicek sebab kebutuhan listrik kamu dengan pemilik sebelumnya mungkin saja berbeda. Apabila daya listrik di calon rumah kamu ternyata kurang, maka segera meminta penambahan daya ke PLN. 

Hal lain yang perlu dicek adalah instalasi listrik di rumah tersebut. Tujuannya untuk memeriksa apakah ada kerusakan atau tidak sehingga keamanan di rumah kamu akan terjamin.

9. Perhatikan Lingkungan Sekitar Rumah 

Mengecek lingkungan sekitar calon rumah merupakan tips membeli rumah bekas yang tidak boleh dianggap enteng. Lingkungan sekitar berpengaruh pada kenyamanan dan keamanan selama kamu menghuni rumah tersebut. 

Sebaiknya, kamu langsung melakukan survei sendiri dengan mengamati kondisi sekitar, mencoba ngobrol dengan para tetangga dan berjalan-jalan di sekitar rumah. Perhatikan juga apakah rumah tersebut berdiri di kawasan rawan banjir, rawan kejahatan atau area bising.

Dengan melakukan survei langsung, maka informasi tersebut bisa kamu jadikan pertimbangan untuk langsung membeli atau mencari rumah bekas yang lebih sesuai dengan preferensi.

10. Perkirakan Biaya Ekstra yang Dibutuhkan

Sekalipun pemilik rumah menawarkan harga yang relatif murah, kamu tetap harus menyiapkan dana lebih untuk menutupi kebutuhan tambahan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, biaya ekstra untuk renovasi bagian yang rusak, penambahan daya listrik atau pembelian furniture baru. 

Selain itu, keperluan pengecekan sertifikat, BPHTB (Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan), PPh (Pajak Penghasilan), AJB (Akta Jual Beli), PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan biaya balik nama. 

Lalu, bagaimana dengan PPN rumah bekas? Beruntung pembelian rumah bekas tidak dikenai biaya PPN karena hanya properti yang dijual dari pengembang ke konsumen pertama yang dibebani.

Memperkirakan biaya ekstra akan mempermudah kamu dalam menyesuaikan budget yang dimiliki. Jika rumah bekas A ternyata membutuhkan biaya tambahan yang menguras anggaran, maka sebaiknya pilih rumah bekas lain yang minim biaya ekstra.

11. Pilih Perantara yang Kredibel

Ada dua pilihan untuk membeli rumah bekas yakni bertransaksi langsung dengan pemilik rumah atau melalui perantara. Keuntungan membeli langsung tanpa perantara adalah lebih hemat karena tidak perlu membayar komisi dan bisa bernegosiasi secara baik dengan pemilik rumah. 

Sedangkan keuntungan menggunakan perantara yaitu lebih praktis karena kamu tidak perlu repot mencari rumah yang dijual. Selain itu, perantara akan membantu melengkapi dokumen apabila kamu akan mengajukan kredit pembelian rumah ke bank. 

Jika ingin mengajukan cicilan rumah, maka tips membeli rumah bekas dengan KPR yang perlu diperhatikan adalah prioritaskan memilih jumlah cicilan yang tidak memberatkan. Perantara yang kamu pilih juga harus terpercaya dan profesional untuk menghindari praktik penipuan.

12. Coba Tawar Mulai Harga yang Terendah

Walaupun harga rumah bekas sudah terpampang, bukan berarti kamu tidak boleh menawar. Sah-sah saja melakukan negosiasi dengan pemilik rumah soal harga, kok. Cobalah mulai ajukan penawaran dari harga yang terendah agar harga jadi tidak terlalu melambung tinggi. 

Tapi, jangan sampai kamu yang menyebut angka duluan. Sebaiknya, biarkan pemilik rumah untuk menyebut angka dari harga yang ditawarkan, setelah itu giliran kamu yang menawar dari harga terendah. 

13. Jangan Buru-Buru Langsung Membeli 

Jangan samakan membeli rumah bekas dengan membeli makanan di toko, ya. Kamu perlu memikirkan secara matang untuk memutuskan apakah akan membeli atau tidak karena rumah merupakan hunian permanen yang tidak bisa asal buang. 

Tips membeli rumah bekas yang perlu kamu perhatikan adalah jangan buru-buru langsung membayar, tapi ambil waktu untuk berpikir. Kesempatan tersebut bisa kamu gunakan untuk mempertimbangkan informasi tentang rumah atau membandingan dengan rumah bekas lain. 

Jika beruntung, tips ini bisa menghemat anggaran kamu, lo. Sebab, pemilik rumah kemungkinan akan berubah pikiran untuk menurunkan harga jual setelah kamu meminta beberapa hari untuk berpikir.

Contoh Pertanyaan yang Harus Diajukan saat Membeli Rumah Bekas

Ternyata ada beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sebagai bagian dari tips membeli rumah bekas agar tidak tertipu. Berikut daftar pertanyaannya: 

  1. Mengapa rumah ini dijual?;
  2. Berapakah biaya perawatan rumah yang dibutuhkan? Misalnya tagihan listrik, tagihan air, iuran keamanan, iuran kebersihan lingkungan maupun besaran biaya PBB;
  3. Apakah rumah ini memiliki masalah? Misalnya keramik yang pecah, tagihan listrik yang tidak terkontrol, pipa air bocor atau masalah lain;
  4. Bagaimana status kepemilikan rumah?;
  5. Apa saja fasilitas infrastruktur yang tersedia di lingkungan sekitar? Misalnya dekat dengan pasar, supermarket, puskesmas, sekolah atau jalan yang cukup lebar. 

Pembelian rumah bekas idaman akan lebih terjamin aman dan nyaman jika kamu memperhatikan tips membeli rumah bekas tersebut dengan baik.

Sebab, rumah merupakan hunian permanen sekaligus investasi jangka panjang sehingga perlu banyak pertimbangan sebelum membayar. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah