5 Tokoh Pembentukan Gerakan Non Blok beserta Asal Negaranya, Ada yang dari Indonesia?

5 Tokoh Pembentukan Gerakan Non Blok beserta Asal Negaranya, Ada yang dari Indonesia? – Tidak memihak, entah itu ke blok Timur maupun blok Barat. Intinya bersikap netral itulah non-blok.

Gerakan non blok termasuk gerakan yang diperhitungkan di kancah internasional meski pesertanya adalah negara-negara berkembang.

Namun, sebenarnya apa itu gerakan non blok dan siapa saja tokoh pembentukan gerakan non blok? Selain itu, apakah Indonesia juga termasuk dalam gerakan non blok? Simak penjelasannya berikut ini.

Sejarah Terbentuknya Gerakan Non Blok

roboguru.ruangguru.com

Gerakan Non-Blok merupakan inisiatif dan kolaborasi antara sejumlah negara-negara yang tidak ingin terlibat dalam konflik antara blok-Barat (blok kapitalis) dan blok-Timur (blok sosialis).

Adapun konflik antara Barat dan Timur itu terjadi selama Perang Dingin pada pertengahan abad ke-20. 

Gerakan Non Blok lahir sebagai respons terhadap ketegangan global antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet serta perpecahan geopolitik yang terjadi di dunia pasca-Perang Dunia II.

Secara resmi, Gerakan Non Blok dimulai pada Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada 18-24 April 1955. 

Konferensi Asia-Afrika ini dihadiri 29 negara dari Asia dan Afrika yang bertujuan untuk menyuarakan kemerdekaan, perdamaian, dan kerjasama antarbangsa di luar kedua blok utama saat itu. 

Beberapa tokoh penting yang turut serta dalam konferensi Asia-Afrika antara lain Jawaharlal Nehru dari India, Gamal Abdel Nasser dari Mesir, dan Sukarno dari Indonesia.

Sejak awal terbentuknya, Gerakan Non-Blok terus berkembang dan menarik lebih banyak negara untuk bergabung. 

Hingga saat ini, Gerakan Non Blok masih punya peran penting dalam diplomasi internasional dengan fokus pada perdamaian, kerjasama ekonomi, pengembangan, serta isu-isu global lainnya.

Apa Tujuan Gerakan Non Blok?

Gerakan Non Blok dibentuk dengan membawa tujuan tertentu demi kepentingan bekas negara terjajah.

Tujuan-tujuan tersebut antara lain:

1. Pemeliharaan Kedaulatan dan Netralitas

Salah satu tujuan utama Gerakan Non-Blok adalah untuk menjaga kedaulatan dan netralitas negara-negara anggotanya di dalam konflik global yang terjadi saat itu, khususnya pada  konteks Perang Dingin. 

Gerakan ini menegaskan hak setiap negara untuk mengambil keputusan secara independen dan tidak terikat oleh aliansi militer atau politik.

2. Penolakan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Gerakan Non-Blok menekankan penolakan terhadap kolonialisme, imperialisme, dan campur tangan asing dalam urusan internal suatu negara. 

Serta mendukung hak-hak nasional, kemerdekaan, dan pembebasan bangsa-bangsa yang masih terjajah atau di bawah pengaruh asing.

3. Promosi Perdamaian dan Penghentian Konflik

Gerakan Non Blok juga mendorong penyelesaian damai atas konflik-konflik internasional dan antarnegara. 

Menekankan pentingnya diplomasi, dialog, dan negosiasi sebagai metode yang paling tepat untuk mencapai perdamaian.

4. Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan

Gerakan Non-Blok berupaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota untuk mendukung pembangunan ekonomi, perdagangan yang adil, serta pertumbuhan yang berkelanjutan.

5. Penolakan terhadap Senjata Nuklir dan Perlucutan Senjata

Tujuan selanjutnya dari Gerakan Non Blok adalah menekankan penolakan terhadap penyebaran senjata nuklir, dan mendorong untuk mencapai gencatan senjata secara global untuk memastikan stabilitas internasional.

6. Kepentingan Bersama dalam Agenda Global

Gerakan Non-Blok pun sepenuhnya bertujuan untuk mendukung konsolidasi kepentingan forum internasional guna menghadapi isu-isu global. 

5 Tokoh Pembentukan Gerakan Non Blok

Setelah mengetahui penjelasan mengenai sejarah serta tujuan dari Gerakan Non Blok, kali ini mari mengulas siapa saja tokoh pembentukan Gerakan Non Blok:

1. Soekarno

Tokoh pembentukan Gerakan Non Blok yang pertama berasal dari Indonesia, yaitu Soekarno. Soekarno merupakan proklamator serta Presiden pertama Republik Indonesia. 

Peran Soekarno dalam Gerakan Non-Blok sangat signifikan, terutama dalam pembentukan dan pengembangan gerakan tersebut.

Soekarno menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok dan memangku peran kunci pada Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. 

Konferensi Bandung menjadi momentum awal dalam munculnya Gerakan Non-Blok sebagai gerakan politik dari negara-negara yang ingin mempertahankan kemerdekaan dan netralitasnya di tengah konflik geopolitik dunia pada saat itu.

Peran Soekarno dalam Gerakan Non-Blok terus berlanjut setelah Konferensi Bandung.

Ia terus memainkan peran penting dalam mempromosikan tujuan-tujuan Gerakan Non-Blok di forum internasional dan dalam hubungan diplomatik antarnegara. 

Soekarno juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam mengorganisir konferensi-konferensi Non-Blok selanjutnya dan dalam memperkuat solidaritas antar negara-negara yang tidak ingin terikat oleh konflik Blok Barat dan Blok Timur.

Perannya sebagai salah satu pendiri dan pemimpin Gerakan Non-Blok membuat Soekarno dianggap sebagai salah satu tokoh yang membawa perubahan besar dalam politik internasional pada masa itu. 

Kontribusinya dalam Gerakan Non-Blok membantu mengangkat peran dan pengaruh negara-negara berkembang di panggung politik global serta mengilhami semangat kemerdekaan dan solidaritas di antara negara-negara tersebut.

2. Jawaharlal Nehru

Jawaharlal Nehru menjadi salah satu tokoh pembentukan Gerakan Non Blok selanjutnya.

Jawaharlal Nehru terkenal sebagai tokoh politik dan negarawan India yang memainkan peran penting dalam sejarah India modern serta memiliki dampak yang signifikan pada Gerakan Non-Blok. 

Di India, Jawaharlal Nehru dipandang sebagai tokoh revolusioner yang memimpin India dalam perjuangan melawan penjajahan Inggris dan memainkan peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan India.

Setelah kemerdekaan India pada tahun 1947, Jawaharlal Nehru menjadi perdana menteri pertama India dan memimpin India dari tahun 1947 hingga 1964. 

Peran Nehru dalam Gerakan Non-Blok sangatlah signifikan. Dia merupakan salah satu pendiri Gerakan Non Blok serta memegang posisi penting.

Jawaharlal Nehru aktif dalam memperjuangkan prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok, yang mencakup solidaritas antara negara-negara yang tidak terikat pada blok Barat atau Timur, serta penolakan terhadap kolonialisme dan imperialisme. 

Dia ditunjuk menjadi satu juru bicara utama Gerakan Non Blok dalam upaya mendukung kemerdekaan, perdamaian dunia, dan penyelesaian damai atas berbagai konflik internasional.

Perannya pada Gerakan Non-Blok membantu memperkuat posisi India sebagai pemimpin di antara negara-negara non-blok dan mengarah pada pertumbuhan gerakan ini sebagai kekuatan politik dan diplomasi yang signifikan dalam diplomasi internasional.

3. Gamal Abdul Nasser

Gamal Abdel Nasser merupakan salah satu tokoh pembentukan Gerakan Non Blok.

Nasser adalah seorang tokoh politik yang memainkan peran penting dalam sejarah Mesir dan dunia Arab pada abad ke-20. 

Gamal Abdul Nasser dikenal karena kepemimpinannya yang karismatik, nasionalismenya yang kuat, serta perannya dalam memimpin Revolusi Mesir 1952 yang menggulingkan monarki dan mendirikan Republik Mesir.

Melalui Gerakan Non Blok, Nasser memperjuangkan prinsip-prinsip kemerdekaan, penolakan terhadap kolonialisme, serta keinginan untuk menghindari keterlibatan dalam konflik antara blok-barat dan blok-timur.

Tindakan nyata Gamal Abdul Nasser adalah mengadvokasi persatuan dan kerjasama di antara negara-negara berkembang untuk meningkatkan peran mereka di panggung internasional dan mendukung hak-hak kemerdekaan nasional. 

Bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Jawaharlal Nehru dari India, dan Sukarno dari Indonesia, Gamal Abdul Nasser memberikan dorongan penting bagi lahirnya Gerakan Non-Blok.

Perannya dalam Gerakan Non-Blok membantu memperkuat posisi Mesir sebagai pemimpin di jazirah Arab.

Selain itu, Gerakan Non Blok telah menempatkan Nasser sebagai salah satu tokoh penting dalam perjuangan negara-negara berkembang untuk memperoleh kemerdekaan, kebebasan, dan netralitas dalam geopolitik global.

4. Josip Broz Tito

Tokoh pembentukan Gerakan Non Blok selanjutnya berasal dari Yugoslavia, yaitu Josip Broz Tito.

Josip Broz Tito, yang sering dikenal sebagai Tito, saat membentuk Gerakan Non Blok merupakan pemimpin Yugoslavia yang berperan penting dalam sejarah politik pasca-Perang Dunia II di kawasan Balkan. 

Josip Broz Tito memimpin gerakan perlawanan terhadap pendudukan Nazi Jerman selama Perang Dunia II dan berhasil mempersatukan berbagai kelompok etnis di Yugoslavia untuk melawan penjajah.

Peran Tito dalam Gerakan Non-Blok sangatlah signifikan. Bahkan Tito menjadi pendiri dan penggerak utama dari Gerakan Non-Blok. 

Di Gerakan Non Blok, Josip Broz Tito mengusulkan prinsip-prinsip kunci yang menjadi landasan Gerakan Non-Blok, seperti netralitas, kemerdekaan, penolakan terhadap blok politik (Barat atau Timur), serta penolakan terhadap intervensi dan kolonialisme asing. 

Peran Tito dalam mengoordinasikan berbagai negara yang tidak ingin terlibat dalam konflik antar-blok menjadikannya sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan tersebut.

Selain itu, sebagai seorang pemimpin yang dihormati, Tito memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kohesi dan solidaritas di antara negara-negara non-blok. 

Meskipun Yugoslavia tidak selalu secara konsisten mengikuti prinsip-prinsip non-blok dalam kebijakan luar negerinya, peran Tito dalam mendukung dan mempromosikan ideologi Gerakan Non-Blok sangatlah penting dalam membentuk identitas dan arah Gerakan Non Blok.

5. Kwame Nkrumah

Terakhir, yang menjadi tokoh pembentukan Gerakan Non Blok adalah Kwame Nkrumah, seorang pemimpin Ghana.

Kwame Nkrumah adalah seorang pemimpin dan negarawan Ghana yang menjadi salah satu tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Ghana dari penjajahan Inggris. 

Kwame Nkrumah merupakan figur penting dalam sejarah Afrika modern dan merupakan tokoh sentral dalam Gerakan Non-Blok.

Nkrumah memainkan peran penting dalam pergerakan kemerdekaan Ghana dan menjadi perdana menteri pertama dan kemudian menjadi presiden pertama Ghana yang merdeka. 

Dia sangat aktif dalam memperjuangkan hak kemerdekaan bagi Ghana dan menjadi pemimpin dalam memimpin negara itu menuju kemerdekaan pada tahun 1957.

Peran Kwame Nkrumah dalam Gerakan Non Blok adalah sebagai salah satu penggagas dan pendukung utama konsep dan gagasan Gerakan Non Blok. 

Di dalam Gerakan Non Blok, Kwame Nkrumah berperan dalam mempromosikan solidaritas antara negara-negara Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaan dan pembangunan ekonomi.

Nkrumah juga memainkan peran kunci dalam mendirikan Organisasi Persatuan Afrika (Organisation of African Unity/OAU) pada tahun 1963, yang bertujuan untuk mengoordinasikan upaya untuk kemerdekaan, pemulihan dan pengembangan Afrika serta mendukung solidaritas antara negara-negara Afrika.

Perannya dalam Gerakan Non-Blok tidak hanya sebagai pemimpin Ghana, tetapi juga sebagai suara penting dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan, kesetaraan, dan perdamaian di tingkat internasional.

Sehingga memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan dan pertumbuhan gerakan tersebut.

Penutup

Itulah penjelasan mengenai Gerakan Non Blok serta tokoh pembentukan Gerakan Non Blok. 

Hingga saat ini Gerakan Non Blok masih eksis, bahkan anggotanya bertambah, seperti Fiji dan Azerbaijan.

Meski Perang Dingin telah berakhir, nyatanya Gerakan Non Blok masih mempunyai taring di mata internasional.

Menariknya, berdasarkan uraian di atas, Indonesia memegang peranan kunci sebagai penggerak Gerakan Non Blok.

Semoga bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta