6 Tokoh Pertempuran Ambarawa 20 November 1945, Profil, Gambar dan Perannya

Posted in: Pelajar

6 Tokoh Pertempuran Ambarawa 20 November 1945, Profil, Gambar dan Perannya – Para tokoh Pertempuran Ambarawa merupakan bukti nyata perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang perlu kamu apresiasi sangat tinggi.

Perang Ambarawa yang terjadi pada 20 November 1954 disebabkan oleh langkah Belanda yang masih berkeinginan menjajah Indonesia. Berikut penjelasan tentang tokoh yang berperan besar.

Daftar Tokoh Pertempuran Ambarawa

kompas.com

Belanda memang belum bisa legowo melihat Indonesia melepaskan diri dan merdeka. Mereka tetap bertekad untuk kembali menduduki Tanah Air sehingga melakukan segala cara.

Cara yang Belanda gunakan yakni ikut bergabung dalam rombongan pasukan sekutu. Tujuan utama dari kedatangan sekutu adalah mengurus tawanan perang yang ada di Ambarawa dan Magelang.

Sayangnya, otak licik para tentara asing yang diikuti oleh Belanda ini, justru mempersenjatai para tawanan tersebut dan berbalik menyerang Indonesia. Akhirnya, rakyat melawan dengan mati-matian.

Berikut 6 profil singkat tokoh Pertempuran Ambarawa yang rela berkorban untuk mempertahankan Indonesia tetap merdeka:

1. Letnan Kolonel Isdiman

portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com

Letkol Isdiman merupakan perwira Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang memiliki posisi sebagai Komandan Resimen TKR Banyumas.

Beliau menjadi prajurit kepercayaan Jenderal Besar Soedirman karena kecakapan yang dipunyai. Peran Letkol Isdiman sebagai tokoh Pertempuran Ambarawa adalah pengatur siasat.

Jenderal Besar Soedirman memberi tugas kepada prajuritnya tersebut untuk memimpin perang di Ambarawa sehingga pasukan sekutu hengkang dari wilayah tersebut sekaligus Indonesia.

Perjuangan Letkol Isdiman dalam memimpin pasukan serta mengatur siasat sangat gigih. Beliau tidak gentar walaupun menghadapi situasi yang sulit atau terpojok.

Letkol Isdiman yang lahir 12 Juli 1913 di Pontianak ini merupakan salah satu tokoh yang gugur dalam Pertempuran Ambarawa karena serangan udara yang dilakukan oleh sekutu.

Pada saat bertugas di lapangan, markas beliau diserang oleh 3 pesawat mustang dan 2 dakota milik pasukan sekutu. Bagian kaki Letkol Isdiman terkena peluru dari senapan mesin pesawat.

Beliau gugur saat perjalanan ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh perawatan. Gugurnya Letkol Isdiman mendorong Jenderal Besar Soedirman untuk turun langsung memimpin perang.

2. Kolonel Soedirman

id.wikipedia.org

Nama Soedirman sudah familiar bagi masyarakat Indonesia. Beliau adalah tokoh Pertempuran Ambarawa yang menjabat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama serta termuda.

Beliau dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah, pada 24 Januari 1916. Orang tua kandungnya merupakan pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas.

Kemudian, beliau diangkat sebagai anak oleh Raden Cokrosunaryo yang merupakan camat Rembang pada saat itu. Soedirman dikenal memiliki skill kepemimpinan yang sangat bagus.

Kolonel Soedirman berperan sebagai pemimpin Pertempuran Ambarawa yang akhirnya berhasil memenangkan perang sengit tersebut dengan taktik supit urang.

Pada saat itu, taktik supit urang diterapkan dalam kondisi yang serba terbatas. Walaupun begitu, keberanian, kegigihan, dan kecerdasan Soedirman berhasil memaksimalkan taktik tersebut.

Sederhananya, supit urang merupakan teknik untuk menyerang lawan yang dilakukan dari dua sisi sehingga pihak lawan dalam posisi yang terperangkap.

Teknik penyerangan tersebut sukses membuat komunikasi antar tentara asing terputus sehingga pertahanan mereka melemah. Alhasil, tentara sekutu benar-benar terkurung. 

Selama pertempuran melawan sekutu di Ambarawa, Jenderal Soedirman memimpin pasukan dengan gagah berani dan pantang menyerah.

Kemenangan yang diraih berkat taktik jitu tersebut sangat diapresiasi oleh para petinggi militer di Indonesia. Presiden Soekarno bahkan langsung memberi jabatan pimpinan tentara pada beliau.

3. Letnan Kolonel Gatot Soebroto

id.wikipedia.org

Selanjutnya, Letkol Gatot Soebroto adalah salah satu tokoh penting Pertempuran Ambarawa yang mengawali karir militernya sebagai anggota KNIL.

Letkol Gatot Subroto merupakan putra kelahiran Banyumas pada tanggal 10 Oktober 1909. Beliau terlahir sebagai putra tertua dari 7 orang adik.

Peran Letkol Gatot Soebroto sebagai tokoh Pertempuran Ambarawa 1945 adalah kepala siasat. Beliau ikut mendampingi Jenderal Soedirman berperang melawan pasukan asing.

Terpilihnya Letkol Gatot Soebroto sebagai bagian dari Pertempuran Ambarawa terjadi setelah Divisi 5 Purwokerto berhasil terbentuk. Divisi tersebut dipimpin oleh Kolonel Soedirman.

Beliau juga berperan dalam mengumpulkan persenjataan dari tentara Jepang melalui jalur perundingan. Jumlah senjatanya sangat banyak, sampai dikirim untuk BKR wilayah Jawa Barat.

Dalam Pertempuran Ambarawa, Letkol Gatot Soebroto dipercaya sebagai Komandan Sektor Front Ambarawa. Beliau selalu menyemangati pasukan tempurnya agar tidak pantang menyerah.

Pidato perjuangan selalu diberikan karena pasukan lokal sebenarnya kalah dalam jumlah persenjataan. Namun, semangat tempur yang tinggi yang dimiliki pasukan lokal jauh lebih tinggi. 

Beliau dikenang sebagai pahlawan nasional yang memberikan kontribusi besar bagi Tanah Air. Banyak daerah yang mengabadikan nama beliau sebagai nama jalan protokol yang selalu ramai.

4. Kolonel G.P.H Jati Kusumo

kompas.com

G.P.H Jati Kusumo merupakan putra Raja Paku Buwono X dan Raden Ayu Kironorukmi yang lahir di Surakarta, pada tanggal 1 Juli 1917.

Beliau mendapat pendidikan militer sejak kecil sehingga tidak heran apabila kemampuan di bidang tersebut sangat terasah dan menonjol.

G.P.H Jati Kusumo adalah tokoh Pertempuran Ambarawa yang berperan sebagai Komandan Divisi IV. Tugas penting dari Divisi tersebut yakni mengejar dan mengepung tentara asing.

Selama pertempuran sengit di Ambarawa, Kolonel G.P.H Jati Kusumo menerapkan kepemimpinan yang bagus sehingga pergerakan pasukan berjalan dengan baik.

Banyak jabatan penting yang dipercayakan kepada G.P.H Jati Kusumo semasa hidup. Contohnya, Ketua BKR Surakarta, Panglima TRI Divisi IV, Kepala Staf Angkatan Darat, Menteri dan Dubes.

5. Kapten Surono Reksodimedjo

id.wikipedia.org

Berikutnya, nama tokoh Pertempuran Ambarawa Surono Reksodimedjo merupakan putra kelahiran Banyumas pada tanggal 6 September 1923.

Peran Kapten Surono sebagai salah satu tokoh Pertempuran Ambarawa 20 November 1945 yakni dipercaya sebagai kapten yang berada di bawah pimpinan Letkol Gatot Subroto.

Surono Reksodimedjo memegang posisi sebagai kapten dengan penuh kesungguhan. Beliau mencurahkan segala kemampuan untuk melawan para tentara asing yang ada di Ambarawa.

Kemampuan Kapten Surono dalam bidang militer memang tidak bisa diremehkan. Beliau telah menempuh pendidikan kemiliteran yang panjang.

Diawali dari Seskoad Bandung, War College Jerman kemudian berlanjut ke The American Command and General Staff College. Kecintaan beliau pada Tanah Air pun sangat dalam.

6. Sarbini Martodihardjo

id.wikipedia.org

Saat membahas mengenai tokoh Pertempuran Ambarawa yang memiliki jasa besar, tentu sosok Sarbini Martodihardjo selalu masuk dalam daftar.

Beliau merupakan pahlawan tangguh yang lahir di Kebumen, 10 Juni 1914. Semasa hidup, Sarbini Martodihardjo mengabdikan diri pada Tanah Air di bidang militer sekaligus pemerintahan RI.

Mas Sarbini merupakan tokoh Perang Ambarawa yang bertugas memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah untuk menyerang tentara NICA di Jambu, Ambarawa.

Beliau yang berpangkat sebagai Letnan Kolonel, memandu pasukan TKR untuk melakukan pengepungan sekaligus penyerangan terhadap tentara asing tersebut.

Dengan semangat juang para pasukan dan keahliannya menjadi seorang pemimpin, penyerangan tersebut berhasil dilakukan sesuai rencana.

Pada masa Presiden Soekarno, Mas Sarbini Martodihardjo dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Dwikora II tahun 1966.

Sosok Sarbini Martodihardjo memang dikenang sebagai Bapak Veteran Indonesia. Nama beliau diabadikan sebagai nama gedung di Jakarta yakni Balai Sarbini dan SMK Jenderal M. Sarbini.

Mengenal tokoh Pertempuran Ambarawa yang berjuang melawan tentara asing memberikan semangat tersendiri untuk membela Tanah Air sekalipun sudah merdeka.

Selain itu, ada rasa bangga setelah mengetahui bahwa para pahlawan Indonesia sangat keren dan cerdas dalam menyusun siasat perang melawan sekutu. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah