7 Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Profil, Gambar, dan Perannya

Posted in: Pelajar

7 Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Profil, Gambar, dan Perannya – Tanggal 10 November 1945 merupakan puncak Pertempuran Surabaya yang dimenangkan oleh Indonesia. Ada banyak tokoh Pertempuran Surabaya yang memberikan pengorbanan besar. 

Para pahlawan berjuang menggagalkan rencana Belanda yang dibantu oleh Britania Raya untuk kembali mendirikan koloninya di Indonesia yang sudah merdeka. Siapa sajakah tokoh-tokohnya?

Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945

kompas.com

Tidak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia ternyata tetap menjadi incaran Belanda sehingga perjuangan kemerdekaan belum berhenti.

Pada dasarnya, Pertempuran Surabaya bertujuan untuk mengusir tentara Inggris dan Belanda yang datang ke Surabaya karena Belanda ingin kembali menduduki Indonesia.

Tadinya, tentara Inggris diketahui hanya akan melucuti senjata tentara Jepang, tapi malah dibonceng oleh Belanda yang ngotot ingin menjajah. Akhirnya, pertempuran sengit nan lama pecah di Surabaya.

Berikut 8 tokoh Pertempuran Surabaya lengkap dengan profil dan perannya dalam pertempuran selama lebih dari 3 minggu tersebut:

1. Bung Tomo

kompas.com

Salah satu tokoh paling tersohor dalam pertempuran di Surabaya adalah Sutomo alias Bung Tomo. Beliau dikenal sebagai orator yang mampu membangkitkan semangat juang masyarakat.

Bung Tomo merupakan putra asli Surabaya yang lahir pada tanggal 3 Oktober 1920. Beliau tercatat berprofesi sebagai jurnalis dan pernah bekerja di berbagai kantor berita serta surat kabar.

Pada masa penyerangan tentara asing tersebut, Bung Tomo merupakan tokoh Pertempuran Surabaya yang berperan sebagai Ketua Umum Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia.

Melalui siaran Radio Pemberontakan yang dimiliki oleh Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI), Bung Tomo berpidato dengan membara dan percaya diri secara terus menerus.

Pidato perjuangan yang diberikan Bung Tomo menjadi penyemangat yang sangat besar bagi masyarakat Surabaya untuk berperang mengusir tentara asing.

Banyak prestasi besar yang Bung Tomo punyai. Beliau pernah ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai salah satu pemimpin yang mengkoordinasikan TNI AD, AL, dan AU.

2. K.H. Hasyim Asyari 

kompas.com

Ternyata tidak hanya berasal dari kalangan tokoh nasionalis, tokoh Pertempuran Surabaya dari pemuka agama juga menyumbangkan andil besar, salah satunya adalah K.H. Hasyim Asyari.

Hasyim Asyari lahir di Jombang, pada 14 Februari 1871. Beliau dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

K.H. Hasyim Asyari merupakan tokoh yang berperan dalam Pertempuran Surabaya yang memberikan fatwa hukum berupa “resolusi jihad” yang berhasil menyulut semangat bersama.

Resolusi jihad dihasilkan dari pertemuan K.H. Hasyim Asyari dengan wakil-wakil cabang NU di Jawa dan Madura. Ada 5 butir pernyataan yang intinya membela tanah air adalah jihad yang suci.

Berkat resolusi jihad tersebut, seluruh santri dan masyarakat Surabaya sangat bersemangat untuk memerangi para tentara asing yang ingin mengacau kemerdekaan Indonesia.

3. Moestopo

kompas.com

Lahir pada tanggal 13 Juni 1913 di Kediri, Moestopo merupakan pahlawan nasional yang berperan dalam pertempuran sengit di Surabaya.

Beliau merupakan lulusan kedokteran gigi yang juga ahli sebagai pemimpin pasukan. Setelah meninggal, Prof. Dr. Moestopo diberi gelar sebagai Mayor Jenderal TNI.

Peran Moestopo sebagai tokoh Pertempuran Surabaya adalah melucuti senjata milik tentara Jepang sehingga bisa digunakan untuk berperang melawan tentara asing.

Mengambil senjata para tentara Jepang sangat mudah dilakukan karena Moestopo menjabat sebagai pendiri Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Menteri Pertahanan At Interim.

Pendirian BKR Jawa Timur setelah pembubaran PETA sangat berguna bagi Indonesia karena kedaulatan negara bisa tetap dipertahankan. Beliau memang sosok pemimpin yang hebat.

Selain memasok persenjataan, Prof. Dr. Moestopo juga berperan sebagai tokoh yang menentang sekaligus menghambat masuknya tentara Britania Raya ke Surabaya.

Seperti halnya Bung Tomo, beliau tidak gentar berpidato di depan publik untuk mengajak masyarakat Surabaya melawan kedatangan tentara Inggris dan sekutunya. 

4. Mayjen Sungkono 

kompas.com

Tokoh Pertempuran Surabaya bernama Mayjen Sungkono merupakan tokoh yang berasal dari kalangan militer. Beliau dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah ada 1 Januari 1911.

Mayjen Sungkono aktif bergabung di PETA sebagai komandan kompi di Surabaya. Beliau dikenal sebagai sosok yang menonjol dengan skill kepemimpinan yang sangat bagus.

Peran Sungkono dalam Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 yaitu mengumpulkan senjata dari tentara Jepang lewat jalur diplomasi dan memimpin perang.

Cukup banyak senjata yang berhasil didapatkan dari Jepang. Beberapa di antaranya yakni pistol otomatis, senapan mesin ringan, pelempar granat, meriam, mortir, dan kendaraan panser.

Setelah Indonesia merdeka, beliau bergabung ke Badan Keamanan Rakyat dan menduduki jabatan sebagai Komandan BKR Surabaya.

Dengan gagah dan penuh kepercayaan diri, Mayjen Sungkono memimpin pertempuran secara langsung di seluruh wilayah kota sampai dengan Surabaya. 

Beliau terus memberikan semangat lewat pidato-pidato yang membara sehingga pasukan dan masyarakat tidak gentar melawan para tentara asing. 

5. Abdul Wahab

kompas.com

Tidak dipungkiri bahwa seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai profesi memiliki hak yang sama untuk mempertaruhkan nyawa melawan penjajah.

Terbukti dalam pertempuran besar di Surabaya yang salah satu tokoh Pertempuran Surabaya adalah seorang fotografer bernama Abdul Wahab. Apa peran pastinya dalam momen besar itu?

Abdul Wahab merupakan fotografer berbakat yang tidak gentar untuk mendokumentasikan peristiwa perobekan bendera Merah Putih yang terjadi di Hotel Yamato, Surabaya.

Beliau juga mendokumentasikan lewat kamera momen pejuang Surabaya saat membawa parang dan bambu runcing untuk berperang melawan penjajah.

Momen saat Bung Tomo berorasi di depan masyarakat Surabaya pun berhasil diabadikan oleh Abdul Wahab. Seluruh foto-foto tersebut, beliau pertahankan mati-matian agar tidak dilucuti.

Beliau dengan gigih menyimpan roll film agar tidak dicuri. Bahkan, Abdul Wahab sampai keluar dari wilayah Surabaya untuk mengamankan roll film berisi momen-momen bersejarah tersebut.

6. H.R. Mohammad Mangoendiprodjo 

kompas.com

Selanjutnya, tokoh Pertempuran Surabaya yang menyerang pasukan sekutu dengan para pejuang lainnya adalah Mohammad Mangoendiprodjo.

Jenderal Oerip Soemohardjo mengangkat Mohammad Mangoendiprodjo sebagai pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Divisi Jawa Timur.

Beliau merupakan tokoh yang dengan tegas menolak ultimatum dari tentara Britania Raya. Selama peperangan melawan pasukan sekutu, beliau turut andil secara langsung.

Bersamaan dengan Bung Tomo, Abdul Wahab, Moestopo, dan Doel Arnowo, beliau bergerak memimpin perlawanan terhadap tentara sekutu yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Mohammad Mangoendiprodjo adalah pahlawan kelahiran Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 5 Januari 1905. Beliau memang dikenal sebagai keturunan yang aktif memberontak para penjajah.

Selepas pertempuran hebat di Surabaya yang dimenangkan oleh pihak Indonesia, Mohammad Mangoendiprodjo diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Mayor Jenderal.  

7. Gubernur Suryo 

kompas.com

Dalam daftar nama tokoh Pertempuran Surabaya, tercantum sosok pemberani yang dikenal dengan Gubernur Suryo atau Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, beliau yang lahir di Magetan, 8 Juli 1898 tersebut merupakan seorang Bupati Magetan hingga tahun 1943.

Peran Gubernur Suryo sebagai tokoh Pertempuran Surabaya 1945 yakni menolak ultimatum Inggris, mengobarkan semangat rakyat Surabaya dan memerangi tentara Inggris mati-matian.

Beliau tidak pernah lelah dan putus asa untuk mengobarkan semangat perjuangan para arek Surabaya agar tidak takut melawan pasukan sekutu.

Dengan mengetahui profil singkat para tokoh Pertempuran Surabaya tahun 1945, kamu bisa mengambil pelajaran tentang sikap rela berkorban, cinta tanah air dan semangat kebangsaan. 

Setiap warga negara Indonesia memang harus memiliki sekaligus menjiwai sikap-sikap luhur tersebut demi menjaga eksistensi Tanah Air. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah