9 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia Beserta Gambar dan Penjelasannya

9 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia Beserta Gambar dan Penjelasannya — Pada proses pendeklarasian Kemerdekaan Indonesia yang semakin mendesak, ada beberapa tokoh yang memiliki peranan penting.

Masing-masing tokoh tersebut seolah jadi orang-orang terpilih untuk menjadi garda terdepan ketika menyatakan kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka yang mampu berdiri sendiri.

Siapa sajakah tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia tersebut? Mamikos sudah buat ulasannya di bawah ini.

Mengenal Para Tokoh Proklamator Kemerdekaan RI, Profil dan Gambarnya

voi.id

Berikut ini sudah Mamikos rangkum tokoh-tokoh yang memiliki peranan penting pada momen deklarasi kemerdekaan RI, 77 tahun yang lalu.

Untuk memahami profil dan apa saja peranannya dalam prosesi kemerdekaan Indonesia, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini.

1. Ir. Soekarno

factofindonesia.com

Tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia yang Mamikos bahas di urutan pertama, tentu saja adalah Ir. Soekarno yang lahir di Blitar, pada 6 Juni 1901.

Sebagai seorang anak priayi, Soekarno dapat mengenyam pendidikan tinggi dan lulus sebagai Insinyur pada 25 Mei 1926.

Soekarno masuk ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (saat ini adalah Institut Teknologi Bandung) pada 1925 dimana ia mengambil jurusan Teknik Sipil.

Setelah lulus kuliah, dia memuatkan ide-ide politiknya di media massa dengan artikel bertajuk “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Dalam tulisannya, Soekarno menekankan pentingnya ide dari persatuan antarkelompok, yang kemudian menandai pemikiran politik sepanjang karirnya.

Selama masa menuju kemerdekaannya, Soekarno memiliki peran yang cukup berpengaruh. Selain menjadi proklamator yang memproklamirkan kemerdekaan, sebelumnya, Soekarno juga menjadi orang yang merumuskan Pancasila dan menuangkan beberapa gagasan penting.

Gagasan yang dikemukakan Soekarno dalam perumusan Pancasila saat itu adalah:

  1. Kebangsaan Indonesia (tentang nasionalisme)
  2. Internasionalisme (tentang peri-kemanusiaan)
  3. Mufakat (tentang demokrasi)
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Kemudian, gagasan Soekarno menjadi dasar negara Indonesia dengan melewati penyempurnaan dan perubahan seperti yang kita kenal sekarang dalam teks Pancasila.

Peran Soekarno lainnya yang paling bersejarah adalah ketika ia bersama Hatta menyusun teks proklamasi serta menandatangani atas nama bangsa Indonesia.

Setelah mendeklarasikan kemerdekaan dengan membaca teks Proklamasi, Soekarno dan Hatta diangkat menjadi presiden wakil presiden pertama Indonesia.

2. Drs. H. Mohammad Hatta

voi.id

Tokoh proklamator kedua adalah Mohammad Hatta yang merupakan wakil presiden pertama Indonesia, yang juga memiliki peran saat penyusunan teks proklamasi, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, serta menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Soekarno.

Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat dengan nama lahirnya Muhammad Athar. Hatta mengenyam pendidikan formalnya pertama kali dengan masuk ke sekolah swasta.

18 November 1945, Hatta dan Siti Rahmiati, istrinya, memutuskan tinggal di Kota Yogyakarta. Pasangan tersebut kemudian dikaruniai tiga anak perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi’ah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta.

Karenakan perjuangannya bagi Indonesia yang sangat besar, Hatta lalu mendapatkan anugerah tanda kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” yang diberikan langsung oleh Presiden Soeharto.

3. Fatmawati

mamikos.com

Ulasan tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia berikutnya yang Mamikos bahasa kali ini adalah Fatmawati, yang merupakan istri ketiga dari presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Fatmawati juga menjadi menjadi ibu negara pertama sejak 1945 hingga 1967.

Fatmawati berjasa dalam momen kemerdekaan Indonesia karena ialah yang menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pertama kali ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang dibacakan Soekarno, suaminya.

Fatmawati menghabiskan waktu untuk menjahit bendera tersebut dalam kondisi fisik yang tidak begitu baik karena sedang hamil tua dan sudah waktunya melahirkan.

Fatmawati menikahi Soekarno pada 1 Juni 1943 dan dikaruniai lima orang putra dan putri. Mereka adalah adalah Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

4. Mohamad Ibnu Sayuti

mamikos.com

Mohamad Ibnu Sayuti yang lebih dikenal dengan nama Sayuti Melik menjadi tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia selanjutnya yang akan Mamikos bahas.

Namanya tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai salah satu tokoh proklamasi karena ia yang mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sayuti Melik juga terkenal karena menjadi sosok yang mengubah kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi lebih baik yakni, “atas nama bangsa Indonesia” dalam konsep naskah proklamasi saat itu.

Sejak kecil, Ibnu Sayuti sudah ditanamkan nasionalisme oleh ayahnya sendiri ketika ayahnya menentang Belanda yang menggunakan sawah keluarga mereka untuk ditanami tembakau.

Sayuti meninggal di Jakarta pada 27 Februari 1989 setelah setahun menderita sakit, tepat pada usia 80 tahun. Ia menerima Bintang Mahaputra Tingkat V pada 1961 dari Soekarno dan Bintang Mahaputra Adipradana (II) dari Presiden Soeharto pada 1973.

5. Sutan Syahrir

superstock.com

Tokoh proklamator Kemerdekaan RI yang Mamikos bahas selanjutnya adalah Sutan Syahrir yang menjadi salah satu dari sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, yaitu Jong Indonesië pada 20 Februari 1927.

Perhimpunan itu kemudian berubah nama menjadi Pemuda Indonesia yang menjadi motor terselenggaranya Kongres Pemuda Indonesia, yang menjadi pencetus Sumpah Pemuda pada 1928.

Ia jugalah yang pertama kali yang mendengar dan mengetahui berita tentang kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II adalah Sutan Syahrir. Berita kekalahan Jepang tersebut mulanya berusaha ditutupi, namun berhasil terdengar oleh Syahrir, melalui siaran radio yang dilarang saat itu.

Syahrir bahkan mengikuti perkembangannya dengan sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan berita dari stasiun radio luar negeri. Begitu Syahrir mengetahuinya, ia segera menghubungi Chairil Anwar dan menyebarluaskan berita tersebut kepada para pemuda pro-kemerdekaan.

Sutan Sjahrir dan para pemuda tersebut mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, saat itu Soekarno dan Hatta masih menolak.

Alhasil, untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang, Sjahrir pun berinisiatif untuk mengasingkan alias menculik mereka ke Rengasdengklok.

6. Soekarni

mamikos.com

Soekarni mempunyai nama lengkap Soekarni Kartodiwirjo, yang merupakan salah satu tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia berikutnya yang Mamikos akan ulas profilnya.

Soekarni menjadi salah satu golongan muda yang ikut terlibat dalam upaya penculikan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok atas gagasan Syahrir.

Selama di Rengasdengklok, para pemuda terus mendesak Soekarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan, selambat-lambatnya pada 17 Agustus 1945.

Akhirnya, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta menyetujui hal tersebut dan dibawa kembali ke Jakarta oleh Achmad Soebardjo agar dapat segera mempersiapkan kemerdekaan dan menyusun naskah teks proklamasi.

Begitu naskah selesai dibuat, Ir. Soekarno yang mendapat dukungan dari Moh. Hatta mengusulkan agar semua peserta yang hadir dalam rapat ikut menandatangani teks proklamasi.

Namun, Soekarni mengusulkan agar Soekarno dan Hatta sajalah yang membubuhkan tanda tangani naskah proklamasi sebagai wakil bangsa Indonesia.

7. Achmad Soebardjo

biografiku.com

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo memiliki peran penting pada momen Kemerdekaan Republik Indonesia sebab ia lah yang membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta setelah dibawa dan diasingkan para pemuda ke Rengasdengklok.

Perjalanan Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok tentu saja tidak mudah. Bahkan penuh dengan rintangan dan bahaya. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk membawa lagi kedua calon pemimpin bangsa Indonesia.

Sesampainya di lokasi, Achmad Soebardjo berhasil membujuk para pemuda yang menyembunyikan Soekarno dan Moh. Hatta agar membiarkannya untuk membawa mereka kembali ke Jakarta.

Achmad Soebardjo juga lah yang meyakinkan para pemuda bahwa Soekarno dan Hatta akan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sesampainya di Jakarta nanti.

Achmad Soebardjo juga menjadi tokoh penting yang terlibat secara langsung pada saat penyusunan naskah teks proklamasi. Soekarno memang menuliskan konsep teks proklamasi di atas secarik kertas.

Sementara Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan ide dan pemikiran mereka secara langsung.

8. Latief Hendraningrat

kompas.com

Latief Hendraningkrat adalah anggota dari Perkumpulan Indonesia Muda yang jadi salah satu tokoh proklamator Indonesia. Latief Hendraningrat memiliki peran dalam kemerdekaan Indonesia dan masih berlanjut hingga proklamasi selesai dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Tanggal 17 Agustus 1945 pagi, saat itu para tokoh telah hadir di Jalan Pegangsaan Timur untuk mengikuti prosesi upacara proklamasi. Latief menjadi pendamping bagi Soekarno dan Hatta saat berjalan menuju serambi depan.

Alasan Latief mendampingi Soekarno dan Hatta saat itu karena ia lah yang bertanggung jawab atas keamanan selama upacara proklamasi kemerdekaan tersebut berlangsung.

Berdasarkan catatan sejarah, Latief berdiri tepat di sebelah kanan Soekarno. Sementara pasukan lainnya sudah siap siaga menjaga keamanan di rumah yang ditempati Bung Karno.

Usai Soekarno selesai membacakan naskah teks proklamasi, muncul dua pemuda membawa baki yang di atasnya telah ditaruh sang saka bendera Merah Putih yang dijahit sendiri oleh Fatmawati.

Kedua pemuda tersebut rupanya berjalan menuju ke arah Latief. Tanpa ada instruksi sebelumnya, tiba-tiba saja Latief diberi amanat untuk mengibarkan bendera Merah Putih dalam upacara tersebut bersama dengan Suhud.

Latief tidak dapat menolak dan segera memenuhi amanat tersebut. Saat mengibarkan sang saka Merah Putih, Latief dan Suhud ditemani juga SK Trimurti.

9. Laksamana Maeda

kompas.com

Laksamana Muda Tadashi Maeda merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda. Selama Jepang menduduki Indonesia, Laksamana Maeda menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kekaisaran Jepang.

Meski demikian, Laksamana Maeda rupanya menjadi salah satu tokoh Jepang yang menaruh simpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia dan bersedia membantu persiapan kemerdekan Indonesia saat itu.

Maeda bahkan mempertaruhkan nasibnya dan mengizinkan perumusan naskah teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dilakukan di kediaman dinasnya.

Dasar pertimbangan mengapa kediaman Laksamana Muda Maeda menjadi tempat untuk menyusun naskah teks proklamasi adalah karena rumah tersebut memiliki hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang, sehingga sepanjang perumusan naskah situasinya akan tetap aman.

Laksamana Maeda bukan hanya mengizinkan rumahnya dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi saja.

Ia juga menjadi orang yang memastikan agar proses perumusan berjalan dengan aman, lancar dan tanpa ganggungan. Ia sampai menyiapkan pasukan di dalam rumah dinasnya tersebut agar kondisi tetap aman.

Tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia di atas menyudahi artikel yang berhasil Mamikos tuliskan pada kesempatan ini.

Mamikos harap apa yang telah disampaikan pada artikel kali ini dimana ada bahasan mengenai tokoh proklamator Kemerdekaan Indonesia akan memberikan wawasan baru untuk kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta