10 Tokoh Sosiologi Indonesia beserta Peran dan Profilnya Lengkap

10 Tokoh Sosiologi Indonesia beserta Peran dan Profilnya Lengkap — Ilmu sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Salah satu pihak yang berjasa untuk mengenalkan dan mendorong perkembangan sosiologi adalah tokoh sosiologi yang ada di Indonesia

Siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Kamu bisa membaca profil dan peran tokoh sosiologi di Indonesia pada pembahasan di bawah ini!

Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Canva.com/@edwardsmith

Perkembangan sosiologi di Indonesia dapat ditelusuri melalui beberapa fase penting, mulai dari masa pra-kemerdekaan hingga era modern.

Setiap periode menunjukkan adaptasi dan evolusi sosiologi terhadap konteks sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.

Berikut adalah gambaran umum dari perkembangan sosiologi di Indonesia:

1. Masa Pra-Kemerdekaan

Sebelum kemerdekaan Indonesia sosiologi telah mulai diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara, yang memberikan dasar-dasar pemahaman tentang struktur sosial dan komunitas melalui pendirian Taman Siswa.

Pada masa ini, studi tentang masyarakat lebih banyak bersifat etnosentrisme, di mana para peneliti Belanda melakukan studi mendalam tentang berbagai etnik dan budaya di Indonesia.

2. Masa Awal Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mulai mengembangkan lembaga akademiknya sendiri. Sosiologi sebagai disiplin ilmiah mulai diajarkan di universitas.

Tokoh sosiologi Indonesia seperti Prof. Mr. Soenario Kolopaking dan Prof. Dr. Selo Soemardjan berperan penting dalam memperkenalkan dan mengembangkan sosiologi di perguruan tinggi.

Pada periode ini, fokus studi cenderung pada pembangunan nasional dan integrasi sosial.

3. Era Orde Baru

Selama periode Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, sosiologi mengalami dinamika yang kompleks.

Di satu sisi, terdapat peningkatan institusionalisasi sosiologi dengan pendirian lebih banyak program studi dan peningkatan jumlah penelitian.

Namun, di sisi lain, ada pembatasan dalam hal kebebasan akademis, di mana topik-topik sensitif politik dan sosial sering dihindari.

Fokus utama pada masa ini adalah pembangunan ekonomi, stabilitas sosial, dan pembangunan desa.

4. Reformasi dan Era Pasca-Reformasi

Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia memasuki era Reformasi yang ditandai dengan liberalisasi politik dan sosial yang signifikan.

Sosiologi di Indonesia mengalami revitalisasi dengan kebebasan akademis yang lebih besar.

Fokus penelitian dan diskusi mulai meluas termasuk isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, kesenjangan sosial, gender, dan lingkungan.

Pada masa ini, sosiologi tidak hanya terbatas pada lingkup akademis tetapi juga berpengaruh dalam pembentukan kebijakan publik dan aktivisme sosial.

5. Era Digital dan Globalisasi

Di era digital dan globalisasi, sosiologi di Indonesia semakin berkembang dengan memasukkan isu-isu global seperti migrasi, globalisasi ekonomi, dan dampak teknologi informasi dan komunikasi.

Sosiolog Indonesia juga semakin terlibat dalam jaringan sosiologi global, berkontribusi pada diskusi dan penelitian internasional.

Secara keseluruhan, sosiologi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan, dengan adaptasi terhadap perubahan sosial dan politik negara.

Hal ini mencerminkan bagaimana sosiologi sebagai ilmu yang dinamis dapat memberikan wawasan penting dalam memahami dan menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat.

10 Tokoh Sosiologi Indonesia

Nah, kalau tadi sekilas kita sudah mempelajari perkembangan sosiologi di Indonesia. Sekarang kita akan mengenal tokoh sosiologi Indonesia beserta peran dan profilnya. Simak ya!

1. Ki Hadjar Dewantara

smpn3sungguminasa.sch.id

Tokoh sosiologi Indonesia yang pertama akan kita bahas adalah Ki Hadjar Dewantara. Berikut profil dan perannya.

A. Profil

Ki Hadjar tidak hanya seorang pendidik, tetapi juga pemikir yang dalam pendekatannya membawa dampak sosiologis yang luas, berupaya membentuk karakter dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat Indonesia.

Beliau menggunakan pendidikan sebagai alat pembebasan dan penanaman nilai-nilai nasionalisme serta kemandirian, yang pada akhirnya berperan besar dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

B. Peran

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia karena peranannya yang vital dalam mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922.

Taman Siswa bukan hanya sekolah, tetapi juga gerakan yang menekankan pada pendidikan yang holistik dan inklusif, mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan dan kepemimpinan.

Taman Siswa merupakan langkah revolusioner di tengah pendidikan kolonial yang eksklusif dan elitis.

2. Prof. Mr. Soenario Kolopaking

wikipedia.org

Tokoh sosiologi yang berjasa bagi Indonesia yang kedua adalah Prof. Soenario Kolopaking.

A. Profil

Profesor Kolopaking memiliki visi untuk membangun pemahaman sosiologis yang kuat di kalangan akademis yang membantu membentuk kerangka kerja untuk pemikiran sosiologis yang lebih sistematis di Indonesia.

Beliau juga berperan dalam mendirikan jurusan sosiologi di universitas-universitas terkemuka, membantu membentuk generasi awal sosiolog di negara ini.

B. Peran

Prof. Mr. Soenario Kolopaking adalah pelopor dalam pengajaran sosiologi pasca-kemerdekaan Indonesia.

Beliau memberikan kuliah sosiologi pertama di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta pada 1948, yang kemudian menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada.

Peristiwa ini menandai awal dari pengakuan dan pengembangan sosiologi sebagai disiplin ilmiah di Indonesia.

3. Prof. Dr. Selo Soemardjan

wikipedia.org

Tokoh sosiologi Indonesia berikutnya adalah Prof. Soenario Kolopaking yang juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia.

A. Profil

Prof. Soemardjan lahir di Yogyakarta 23 Mei 1915 dan menghasilkan karya-karya yang meneliti dinamika sosial serta politik di Indonesia.

Beliau memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman global tentang sosiologi di Asia Tenggara. Karya-karyanya menekankan pada pentingnya memahami konteks lokal dalam studi sosiologis.

B. Peran

Prof. Dr. Selo Soemardjan adalah sosok sentral dalam sosiologi Indonesia dengan pengaruh internasional.

Sebagai dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan di Universitas Indonesia, beliau memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru dalam studi sosial dan politik.

4. Djody Gondokusumo

wikipedia.org

Tokoh sosiologi Indonesia berikutnya merupakan Djody Gondokusumo.

A. Profil

Djody dikenal karena dedikasinya dalam pendidikan dan literatur sosiologi. Dedikasinya ini berhasil membawa disiplin ilmu ini lebih dekat dengan masyarakat umum.

Buku-bukunya menjadi rujukan penting dalam pengajaran sosiologi di berbagai institusi pendidikan di Indonesia, berkontribusi pada penyebaran dan pemahaman ilmu sosiologi di tingkat nasional.

B. Peran

Djody Gondokusumo merupakan pionir dalam literatur sosiologi di Indonesia.

Buku “Sosiologi Indonesia” yang ditulisnya adalah buku sosiologi pertama dalam bahasa Indonesia, memainkan peran penting dalam pendidikan dasar-dasar sosiologi bagi generasi muda Indonesia.

5. Hassan Shadily

dinaskebudayaan.jakarta.go.id

Tokoh sosiologi Indonesia yang kelima bernama Hassan Shadily. Nama yang tidak asing jika kamu kerap menggunakan kamus bahasa Indonesia-Inggris.

Kamu bisa membaca profil dan peranannya melalui ulasan berikut.

A. Profil

Sebagai penulis, Shadily dikenal akan kemampuannya mengadaptasi dan menyajikan konsep-konsep sosiologi dalam konteks yang mudah dipahami oleh pembaca Indonesia.

Buku-bukunya membantu menyederhanakan konsep-konsep kompleks dan membawa ilmu sosiologi ke ranah publik yang lebih luas.

B. Peran

Hassan Shadily memberikan kontribusi penting melalui buku “Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia,”. Buku ini menjadi pelajaran sosiologi pertama berbahasa Indonesia yang membahas seputar sosiologi modern.

Buku Hassan Shadily sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa dan masyarakat umum.

6. Mely Giok Tan

materiips.com

Tokoh sosiologi Indonesia yang keenam bernama Mely Giok Tan. Dari nama beliau, mungkin kamu sudah bisa menebak jika tokoh yang satu ini merupakan keturunan Tionghoa.

A. Profil

Melalui karya-karyanya, Mely memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh komunitas Tionghoa dalam konteks sosial dan politik Indonesia.

Beliau dikenal akan pendekatannya yang inklusif dan analitis dalam memahami permasalahan etnis dan sosial, yang telah memperkaya literatur sosiologi Indonesia.

B. Peran

Mely Giok Tan adalah seorang sosiolog keturunan Tionghoa yang telah melakukan banyak penelitian tentang komunitas Tionghoa di Indonesia dan internasional.

Penelitiannya membantu mengembangkan pemahaman tentang dinamika etnis dan sosial, serta integrasi dan kontribusi komunitas Tionghoa dalam masyarakat Indonesia.

7. Mochtar Naim

wikipedia.com

Tokoh sosiologi Indonesia yang ketujuh adalah Mochtar Naim. Simak profil dan perannya bagi perkembangan sosiologi di Indonesia berikut!

A. Profil

Naim adalah seorang peneliti yang tekun dan analitis, dengan karya-karyanya sering menjadi rujukan dalam studi migrasi dan antropologi sosial.

Studinya tidak hanya berfokus pada Minangkabau, tetapi juga pada implikasi yang lebih luas bagi pemahaman tentang migrasi dan adaptasi budaya dalam masyarakat modern.

B. Peran

Sebagai antropolog dan sosiolog, Mochtar Naim dikenal atas studinya tentang migrasi masyarakat Minangkabau.

Penelitiannya memberikan insight penting tentang pola migrasi dan perubahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat Minangkabau, sebuah fenomena penting dalam konteks sosial Indonesia.

8. Pudjiwati Sajogyo

sajogyo-institute.org

Tokoh sosiologi Indonesia yang kedelapan merupakan Pudjiwati Sajogyo. Cari tahu profil dan peran beliau pada perkembangan sosiologi di Indonesia lewat uraian di bawah ini!

A. Profil

Sajogyo, yang lahir di Kebumen pada 21 Mei 1926, merupakan seorang ahli dalam bidang sosiologi dan ekonomi pedesaan.

Ia menempuh pendidikan sarjana di bidang pertanian dan memulai kariernya di Institut Pertanian Bogor, yang sebelumnya adalah bagian dari fakultas pertanian Universitas Indonesia.

B. Peran

Penelitian yang ia lakukan di Cibodas, mengenai struktur sosial dan perubahan sosial di pedesaan, telah memperkuat minat dan spesialisasinya dalam studi tersebut.

Fokus utama Pudjiwati Sajogyo adalah pada sosiologi pedesaan. Beliau mengkaji dan mengkritik dampak modernisasi yang sering tidak selaras dengan pembangunan pedesaan di Jawa.

Beliau menyoroti kesenjangan antara kebijakan pembangunan dan kondisi aktual di lapangan.

9. Soerjono Soekanto

belbuk.com

Tokoh sosiologi Indonesia yang kesembilan yaitu Soerjono Soekanto. Berikut ini profil dan peran Soerjono Soekanto dalam perkembangan sosiologi di Indonesia!

a. Profil

Soekanto adalah seorang intelektual yang karyanya telah membantu membentuk dasar-dasar pemikiran sosiologi hukum di Indonesia.

Penelitian dan publikasinya sering digunakan sebagai bahan ajar di universitas dan menjadi referensi penting bagi peneliti dan praktisi hukum yang ingin memahami konteks sosial dalam perumusan dan penerapan hukum.

B. Peran

Soerjono Soekanto adalah ahli dalam bidang sosiologi hukum, memperkenalkan sosiologi hukum sebagai subdisiplin di Indonesia.

Karyanya sangat berpengaruh dalam membentuk pemahaman tentang interaksi antara hukum dan masyarakat, memperlihatkan bagaimana norma-norma sosial dan hukum saling mempengaruhi.

10. Thamrin Amal Tomagola

braindilogsociology.or.id

Tokoh sosiologi Indonesia yang terakhir yaitu Thamrin Amal Tomagola. Simak profil dan peran Thamrin Amal Tomagola, yuk!

A. Profil

Thamrin Amal Tomagola aktif sebagai pendidik dan sering terlibat dalam diskusi publik mengenai isu-isu sosial dan politik.

Penelitiannya membantu mendorong dialog nasional mengenai cara-cara mengelola keragaman dan konflik dalam masyarakat yang sangat beragam seperti Indonesia.

B. Peran

Thamrin Amal Tomagola adalah seorang sosiolog yang penelitiannya fokus pada isu-isu multikulturalisme, konflik sosial, dan media massa.

Beliau dikenal atas kritiknya yang tajam terhadap kebijakan pemerintah dan pengaruhnya terhadap dinamika sosial di Indonesia.

Penutup

Demikian 10 tokoh sosiologi Indonesia yang sudah Mamikos rangkum profil serta perannya dalam perkembangan sosiologi di Indonesia.

Kamu bisa menemukan artikel lain yang lebih menarik di blog ini. Jika kamu merasa informasi di artikel ini kurang lengkap, kamu bisa membaca FAQ berikut ini, ya!

FAQ

Siapakah yang memperkenalkan sosiologi di Indonesia dan pada tahun berapa?

Prof. Mr. Soenario Kolopaking memperkenalkan sosiologi di Indonesia dengan memberikan kuliah pertama di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta pada tahun 1948.

Apakah Ki Hajar Dewantara berperan dalam perkembangan sosiologi di Indonesia?

Ki Hajar Dewantara lebih fokus pada pendidikan, tetapi pendekatannya memiliki pengaruh sosiologis dalam membentuk nilai dan karakter masyarakat Indonesia, sehingga secara tidak langsung berkontribusi pada perkembangan sosiologi.

Apakah Selo Soemardjan berperan dalam perkembangan sosiologi di Indonesia?

Ya, Selo Soemardjan berperan penting dalam perkembangan sosiologi di Indonesia, terutama melalui pendiriannya dan kepemimpinannya sebagai dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan di Universitas Indonesia.

Teori Max Weber apa saja?

Max Weber terkenal dengan teorinya tentang etika Protestan dan semangat kapitalisme, teori tindakan sosial, teori birokrasi, dan konsep tentang wewenang dan dominasi, yang mencakup tiga tipe otoritas: tradisional, karismatik, dan legal-rasional.

Siapa saja tokoh sosiologi pendidikan?

Émile Durkheim: Menganggap pendidikan sebagai fungsi sosial yang penting dalam menciptakan solidaritas sosial.
Pierre Bourdieu: Memfokuskan pada teori modal budaya dan pengaruhnya dalam sistem pendidikan.
Basil Bernstein: Dikenal dengan teori kode linguistik dalam pendidikan.
John Dewey: Menekankan pada pendidikan sebagai alat untuk pemeliharaan demokrasi dan pengembangan diri.
Paulo Freire: Terkenal dengan pendekatannya pada pendidikan kritis yang menantang dominasi dan penindasan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta