15 Tokoh yang Terlihat dalam Konferensi Meja Bundar beserta Gambarnya
15 Tokoh yang Terlihat dalam Konferensi Meja Bundar beserta Gambarnya – Proklamasi di tahun 1945 bukan merupakan akhir dari perjuangan.
Belanda yang masih memiliki keinginan untuk kembali menguasai bumi pertiwi memaksa para pejuang melakukan sejumlah tindakan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Selain melakukan perjuangan dengan angkat senjata, perjuangan juga dilakukan dengan melakukan serangkaian konferensi. Di antara konferensi untuk menjaga kemerdekaan Indonesia yang terkenal adalah Konferensi Meja Bundar.
Apa itu Konferensi Meja Bundar (KMB)
Daftar Isi
- Apa itu Konferensi Meja Bundar (KMB)
- 15 Tokoh yang Terlihat dalam Konferensi Meja Bundar beserta Gambarnya
- 1. Mohammad Hatta
- 2. Mohammad Roem
- 3. Prof. Dr. Soepomo
- 4. Dr. J. Leimena
- 5. Ali Sastroamidjojo
- 6. Soejono Hadinoto
- 7. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
- 8. Abdul Karim Pringgodigdo
- 9. Kolonel TB Simatupang
- 10. Dr. Moewardi
- 11. Sultan Hamid II
- 12. Tom Critchley
- 13. Johannes Henricus van Maarseveen
- 14. Merle H. Cochran
- 15. Dr. J. H van Roijen
Daftar Isi
- Apa itu Konferensi Meja Bundar (KMB)
- 15 Tokoh yang Terlihat dalam Konferensi Meja Bundar beserta Gambarnya
- 1. Mohammad Hatta
- 2. Mohammad Roem
- 3. Prof. Dr. Soepomo
- 4. Dr. J. Leimena
- 5. Ali Sastroamidjojo
- 6. Soejono Hadinoto
- 7. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
- 8. Abdul Karim Pringgodigdo
- 9. Kolonel TB Simatupang
- 10. Dr. Moewardi
- 11. Sultan Hamid II
- 12. Tom Critchley
- 13. Johannes Henricus van Maarseveen
- 14. Merle H. Cochran
- 15. Dr. J. H van Roijen
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan suatu pertemuan yang pelaksanaannya dilakukan di Den Haag, Belanda, mulai dari 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949.
Pertemuan ini mempertemukan antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang merupakan wakil dari berbagai negara yang bentukan Belanda di kepulauan Indonesia.
Sebelum dilaksanakannya konferensi ini, telah dilaksanakan tiga pertemuan tingkat tinggi antara Indonesia dan Belanda, yaitu yakni Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), dan Perjanjian Roem-Royen (1949).
Akhir dari konferensi ini adalah adanya keinginan Belanda untuk menyerahkan kembali kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
Tujuan Konferensi Meja Bundar
Tujuan dari dilaksanakannya KMB adalah untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi antara Indonesia dan Belanda mengenai status politik, kedaulatan, dan struktur pemerintahan di wilayah Indonesia.
Selain itu, konferensi ini juga bertujuan untuk merancang persiapan penyerahan kedaulatan yang damai dan terorganisir dari Belanda kepada Indonesia.
Nah, apabila kamu ingin tahu siapa saja yang pernah mengikuti Konferensi Meja Bundar ini. Yuk, cari tahu dengan membaca artikel ini hingga selesai!
15 Tokoh yang Terlihat dalam Konferensi Meja Bundar beserta Gambarnya
Di bawah ini adalah para tokoh yang terlihat dalam gelaran KMB.
1. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta merupakan wakil presiden pertama republik Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang diplomat yang ulung.
Salah satu buktinya adalah ia terpilih sebagai ketua delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda.
Mohammad Hatta memainkan peran yang sangat penting dalam perundingan antara Indonesia dan Belanda selama KMB.
Salah satu yang diperjuangkan Mohammad Hatta adalah keinginan Indonesia untuk meraih kedaulatan dan kemerdekaan yang penuh dari tangan Belanda.
2. Mohammad Roem
Mohammad Roem adalah seorang diplomat dan tokoh politik Indonesia yang ikut serta dalam sejumlah konferensi di awal berdirinya republik Indonesia.
Selain pernah ikut dalam konferensi Roem-Royen, sosok ini juga pernah ikut dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
Mohammad Roem memiliki peran penting dalam perundingan antara Indonesia dan Belanda, termasuk dalam menegosiasikan berbagai masalah terkait kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Selain itu, ia juga merupakan salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang memiliki pengalaman luas dalam diplomasi internasional.
3. Prof. Dr. Soepomo
Prof. Dr. Soepomo adalah seorang tokoh hukum dan politik Indonesia yang juga terlibat dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
Ia dikenal sebagai seorang ahli hukum yang berpengaruh dan menjadi bagian penting dalam perundingan antara Indonesia dan Belanda selama KMB.
Perannya dalam KMB membantu memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam merumuskan struktur politik dan hukum pasca-kemerdekaan serta dalam menegosiasikan persyaratan kedaulatan yang menguntungkan bagi Indonesia.
4. Dr. J. Leimena
Dr. J. Leimena adalah seorang politisi dan tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang juga terlibat dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
Setelah kemerdekaan, J. Leimena tetap aktif dalam dunia politik Indonesia dan menjabat dalam berbagai posisi pemerintahan.
Sosoknya juga merupakan salah satu tokoh yang menjadi saksi penandatanganan surat perintah 11 Maret atau yang lebih terkenal disebut Supersemar.
5. Ali Sastroamidjojo
Ali Sastroamidjojo merupakan salah satu delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
Ia merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia yang pernah terpilih sebagai perdana menteri Indonesia yang kedelapan dan kesepuluh.
Ia dikenal sebagai seorang ahli hukum. Selain itu Ali Sastroamidjojo juga dikenal sebagai tokoh dalam berpolitik. Ia pernah menjabat sebagai ketua dari Partai Nasional Indonesia (PNI)
6. Soejono Hadinoto
Selain dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional Indonesia sejak usianya masih belia, Soejono Hadinoto merupakan salah satu anggota delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
Ia merupakan sosok yang jenius dalam bidang hukum. Beliau pernah menjadi guru besar di FH Universitas Indonesia di tahun 1960-1962.
7. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
Selain pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), Dr. Sumitro Djojohadikusumo pernah menduduki sejumlah posisi penting dalam kursi pemerintahan.
Ayah dari Prabowo Subianto ini merupakan cucu canggah dari Raden Tumenggung Bahyakwide yang merupakan pengikut setia dari Pangeran Diponegoro.
Beberapa posisi penting yang pernah dipegang Dr Sumitro Djojohadikusumo di masa kepemimpinan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto antara lain adalah Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan Indonesia, dan Menteri Negara Riset Indonesia.
8. Abdul Karim Pringgodigdo
Sosok delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) selanjutnya adalah Abdul Karim Pringgodigdo.
Ia merupakan seorang sarjana hukum tamatan Leiden Belanda. Beberapa posisi penting di pemerintahan pernah dipegangnya.
Selain pernah menjadi Kepala Kantor Pusat Statistik pertama, Ia juga pernah dipilih sebagai Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan ke-3 di masa pemerintahan Presiden Soekarno.
9. Kolonel TB Simatupang
Selain pernah menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), beliau merupakan tokoh militer dan tokoh gereja Indonesia.
Ia pernah ditunjuk Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP).
Meskipun memiliki kecakapan dan kemampuan hebat di dunia militer, TB Simatupang dipensiunkan dari dunia militer pada usia 39 tahun.
Selepas pensiun dari dunia militer, TB Simatupang menyumbangkan pemikirannya untuk pelayanan gereja.
10. Dr. Moewardi
Sosok delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), yaitu Dr. Moewardi. Sosok yang namanya diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Surakarta ini merupakan seorang pejuang dari Pati.
Ia tidak hanya berjasa dalam diplomasi untuk menegakkan kedaulatan Indonesia. Perannya di bidang kesehatan juga tidak bisa dikesampingkan.
Dr. Moewardi merupakan salah satu sosok pejuang yang paham terhadap pentingnya kesehatan bagi suatu bangsa.
Salah satu bukti peran Dr. Moewardi dalam dunia kesehatan adalah orang Indonesia pertama yang mendirikan sekolah kesehatan pertama di Indonesia.
11. Sultan Hamid II
Dalam panggung sejarah nasional, posisi Sultan Hamid II ini bisa dikatakan sedikit agak membingungkan.
Sebab, selain memiliki jasa yang besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sosoknya juga pernah menjadi kepanjangan tangan Belanda.
Di dalam KMB, Sultan Hamid II berposisi sebagai bagian BFO yang mendukung diterapkannya konsep federalisme dan menentang konsep negara kesatuan yang diperjuangkan oleh presiden Soekarno.
12. Tom Critchley
Merupakan seorang diplomat dan aktivis Australia yang turut hadir di Den Haag Belanda saat dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Sosoknya juga merupakan salah satu peletak pondasi hubungan kerja sama luar negeri antara Indonesia dengan Australia.
13. Johannes Henricus van Maarseveen
Ia merupakan salah satu delegasi Belanda dalam gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB). Saat gelaran KMB, ia menjabat sebagai Menteri Urusan Luar Negeri dan Seberang Lautan Belanda.
Selain sebagai pengacara, ia juga merupakan seorang politikus yang ulung. Karirnya di bidang pemerintahan lumayan mentereng.
Ia pernah menolak posisi menjadi perdana menteri. Di sisi lain sosok ini juga memiliki andil besar dalam pemindahan kekuasaan di Indonesia.
14. Merle H. Cochran
Dalam gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB) sosok ini juga sempat terlihat. Pada waktu itu Merle H Cochran menjadi ketua delegasi dari UNCI.
Saat itu ia ditugaskan untuk menjadi mediator perundingan antara Indonesia dan Belanda.
Dimana pada waktu saat itu tuntutan dari pihak Belanda adalah menghentikan perang gerilya yang dilakukan para pejuang Indonesia.
15. Dr. J. H van Roijen
Ia merupakan salah satu delegasi Belanda pada saat dilaksanakannya gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB).
Banyak peran yang dimainkannya selama terjadinya perang dunia II jasanya terhadap pemerintah Belanda sangatlah besar. Maka tidak mengherankan apabila sejumlah posisi penting pernah dipegangnya.
Demikianlah tokoh yang terlihat dalam gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB). Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
FAQ
1. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 15 negara bagian hasil bentukan Belanda.
2. Status Irian Barat harus sudah diselesaikan dalam waktu satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
3. Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda.
4. RIS diminta untuk mengembalikan hak milik Belanda, dan memberikan hak konsesi serta izin baru kepada perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Belanda.
5. Pengambilalihan hutang Hindia Belanda dilakukan oleh Republik Indonesia Serikat.
Dalam gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB) tokoh yang mewakili Indonesia seperti M. Hatta, M. Roem, Ali Sastroamidjojo, Dr Moewardi, Soemitro Djojohadikusumo, TB Simatupang, Dr. J. Leimena, Soepomo, dan Soejono Hadinoto.
Dalam gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB) wakil Belanda antara lain M. J Prinsen, van der Vaart, M Roijen, dan Johannes Henricus van Maarseveen.
Pada waktu dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Muhammad Hatta dengan anggota seperti M. Roem, Ali Sastroamidjojo, Dr Moewardi, Soemitro Djojohadikusumo, TB Simatupang, Dr. J. Leimena, Soepomo, dan Soejono Hadinoto.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: