Contoh-contoh Upaya untuk Menjaga Ketertiban Sekolah dan Kelas

Contoh-contoh Upaya untuk Menjaga Ketertiban Sekolah dan Kelas – Kita sering mendengar tentang tata tertib siswa sebagai masalah di sekolah, terutama di tingkat sekolah menengah atas ketika siswa tumbuh dewasa dan mulai mempelajari identitas pribadinya. 

Siswa sering melakukan pelanggaran di sekolah. Dalam situasi yang kurang menguntungkan dan agak memprihatinkan ini, sekolah biasanya membentuk kelompok pengawas sekolah agar sekolah dapat berkembang lebih baik. 

Namun seringkali tidak efektif dan memiliki banyak hambatan dan hambatan di bidang ini.

Selain harus mengeluarkan dana ekstra untuk membentuk tim yang terorganisir, hal ini seringkali tidak efektif karena tidak ada dukungan untuk guru lain dan jumlah guru yang terbatas serta tidak peduli dengan siswa.

Apa Itu Tata Tertib Sekolah?

https://www.unicef.org/

Ketertiban siswa dapat berjalan jika didasarkan pada kesadaran dari masing-masing siswa.

Sayangnya, tidak semua siswa bisa melakukannya hingga keberadaan tata tertib menjadi penting di sekolah demi menjaga tatanan kehidupan sekolah yang damai dan tidak keluar dari nilai-nilai pendidikan yang ada.

Tata tertib adalah sesuatu yang disepakati bersama dan diikuti oleh orang-orang tertentu yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, baik di sekolah, di rumah, di tempat kerja, di masyarakat maupun di jalan.

Berdasarkan apa yang dikemukakan Meichati pada tahun 1980, konsep tata tertib adalah aturan yang dimaksudkan untuk mewujudkan kedamaian dan keamanan dalam kehidupan sekelompok orang ini.

Peraturan ini mengikat kelompok atau individu dan bertindak sebagai penjaga keselamatan dalam masyarakat.

Tata tertib biasanya tidak dilakukan sembarangan karena ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti situasi, keadaan, adat istiadat dan juga apa yang harus diperhatikan oleh penguasa.

Adapun tata tertib sekolah yakni seperangkat tata tertib sekolah yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.

Selain itu, dengan adanya kedisiplinan diharapkan semua siswa dapat hidup disiplin di sekolah.

Secara psikologis, menurut Mulyan (1988), siswa yang berusia antara 12 sampai 18 tahun, dimana perkembangan anak tergolong remaja, yang memiliki cita-cita baru dan membutuhkan lebih banyak ruang aktivitas.

Kedisiplinan siswa menjadi sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Di sekolah yang tidak ada ketertiban, situasinya sangat berbeda. 

Meningkatkan kedisiplinan siswa memang penting karena sekolah merupakan tempat bagi generasi penerus pemimpin bangsa untuk menimba ilmu dan berinteraksi dalam dunia keilmuan, baik siswa mengetahuinya atau tidak

Sekolah adalah tempat dimana mereka bisa belajar banyak hal sehingga kelak bisa belajar menjadi manusia yang eksis dan berkembang.

Disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat membantu seseorang untuk berhasil, termasuk kedisiplinan siswa.

Manfaat Tata Tertib Sekolah

1. Memperkuat Rasa Memiliki

Ketika kehidupan atau aktivitas setiap orang dalam masyarakat tunduk pada aturan yang sama, tentu menimbulkan rasa memiliki dalam diri setiap individu. Dengan begitu, ikatan yang erat seperti saling membantu menjadi semakin kuat

2. Melindungi Lingkungan

Lingkungan yang terlalu bebas tanpa peraturan yang menarik pasti akan membuat orang khawatir.

Ini karena tidak ada yang dapat melindungi mereka atau mengancam gangguan di sekitar mereka, sehingga mereka hidup dalam perasaan takut dan cemas setiap hari.

3. Pengurangan Kecemburuan Sosial

Masyarakat terdiri dari sekelompok individu dengan berbagai kekayaan dan status.

Terkadang kesenjangan ekonomi tersebut dapat memicu rasa iri dari orang-orang di sekitarnya, dimana kehidupan masyarakat terancam dan mereka tidak dapat saling membantu dalam menghadapi masalah.  

Contoh Upaya untuk Menjaga Ketertiban Sekolah dan Kelas

  • Pelaksanaan prestasi sekolah yang dinamis, seru, menghibur dan mendidik
  • Tetap jeli dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran.
  • Mendorong pelaksanaan kegiatan 6K (Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan)
  • Beri siswa penegasan saat melakukan kesalahan sesuai dengan sanksi yang telah disepakati sebelumnya.
  • Setiap satu bulan sekali lingkungan sekolah dijaga kebersihannya termasuk ruang kelas.
  • Bakti sosial masal disediakan sekolah setiap semester. 
  • Masukkan dalam kebijakan sekolah hukuman bagi mereka yang dinyatakan bersalah secara tertulis dan sosialisasikan kepada siswa
  • Membuat hukuman yang dapat menjadikan siswa trauma melakukan kesalahan lagi namun tetap hukuman yang masuk akal
  • Guru memiliki waktu berapa minggu sekali untuk meninjau pola perilaku siswa dan jeli terhadap tingkah aneh siswa
  • Mengadakan acara kontes kelas bersih untuk penertiban kebersihan di setiap kelas
  • Untuk membuat kesadaran siswa meningkat, kegiatan piket harus dilakukan dan tegas
  • Menyita barang-barang terlarang yang ditemukan dalam tas atau tertinggal di meja siswa
  • Saat mengajar, guru memperhatikan kondisi siswa.
  • Selama pembelajaran, guru diupayakan mengajukan pertanyaan kepada siswa.
  • Posisi mengajar guru tidak hanya di depan kelas, kadang di belakang kelas atau berkeliling untuk meninjau aktivitas siswa. 
  • Larangan membawa benda yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
  • Peran guru BP diaktifkan agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang.
  • Isi tas siswa diperiksa.
  • Pihak sekolah secara khusus memantau beberapa siswa yang mencurigakan.
  • Sekolah bekerjasama dengan pihak lain di luar sekolah, seperti warga sekitar, polisi dan masyarakat.
  • Memberitahu orang tua sesegera mungkin jika siswa menunjukkan tanda-tanda penggunaan rokok dan narkoba.
  • Pemberian kelas edukasi yang diberikan oleh orang-orang yang memenuhi syarat tentang bahaya merokok atau penggunaan narkoba.
  • Perlunya pengembangan karakter yang berkaitan dengan pendidikan agama.
  • Orang tua mengisi pernyataan bahwa anaknya dapat dideportasi jika terlibat dalam pelanggaran merokok dan narkoba.
  • Sekolah menyediakan sarana untuk menyalurkan bakat dan minat siswa agar dapat menyalurkan kelebihan energinya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.
  • Pembentukan tim olahraga dan seni di bidang non-kependidikan.
  • Membuat program sekolah yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan pencapaian dan hasil artistik mereka.
  • Guru meluangkan waktu sejenak untuk mengingatkan dan menasehati siswanya di awal setiap pelajaran, terutama pelajaran pertama, untuk selalu berpakaian sopan. 
  • Petugas BP dan tim tertib meninjau pakaian siswa yang tidak sesuai.
  • Memberi peringatan langsung kepada siswa yang berpakaian tidak sesuai dengan peraturan.
  • Menerapkan sanksi bagi siswa yang tidak mengenakan seragam sesuai aturan sekolah.
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa atau kelas yang disiplin.
  • Petugas BP dan tim tata tertib terus mengevaluasi kegiatan yang berkaitan dengan kedisiplinan siswa.  
  • Memberi edukasi secara baik-baik kepada siswa yang terjerat masalah besar, tidak menghakiminya secara langsung
  • Membuat sebuah kegiatan yang membuat siswa disiplin misalnya pembiasaan membaca asmaul husna setiap pagi
  • Mengapresiasi siswa yang paling rajin dan unggul setiap bulannya sebagai motivasi bagi siswa-siswa untuk berusaha menjadi murid yang baik


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta