Urutan Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia dan Sejarahnya Singkat
Urutan Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia dan Sejarahnya Singkat – Sumber sejarah primer yang berupa prasasti menyebutkan bahwa Indonesia mengakhiri masa pra sejarah di abad ke-4 yang ditandai dengan kemunculan kerajaan Kutai di Pulau Kalimantan.
Selanjutnya, sejak masa kerajaan Kutai, secara bertahap tumbuh kerajaan-kerajaan Hindu lainnya. Simak penjelasan urutan kerajaan Hindu tertua di Indonesia pada artikel berikut.
Informasi Urutan Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebenarnya ada berita yang menyebutkan bahwa di Jawa ada kerajaan Salakanagara yang dikisahkan berdiri sekitar abad ke-2.
Sayangnya, keberadaan kerajaan ini belum didukung oleh sumber primer. Keberadaan kerajaan Salakanagara disebutkan dalam babad dan naskah-naskah yang usianya masih bisa dikatakan muda.
Sehingga keberadaannya pun lebih dekat dengan mitos atau cerita rakyat. Seandainya dikemudian hari ditemukan bukti-bukti sejarah yang kuat seperti prasasti atau catatan yang sezaman.
Bisa jadi keberadaan kerajaan Salakanagara akan menggeser kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia.
Selama prasasti atau catatan sezaman yang menyebutkan tentang keberadaan kerajaan Salakanagara belum ditemukan. Maka, posisi kerajaan tertua di Indonesia masih dipegang oleh kerajaan Kutai.
6 Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia
Di bawah ini adalah urutan kerajaan Hindu Tertua di Indonesia
1. Kerajaan Kutai
Urutan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang pertama adalah kerajaan Kutai.
Kerajaan Kutai yang didirikan pada kisaran pada abad ke-4 M ini berada di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Rajanya yang pertama adalah Kudungga
Sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah prasasti Yupa yang berbahasa Sansekerta dan berhuruf Pallawa
Kerajaan Kutai sangat dipengaruhi oleh kebudayaan India dan memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan India
Kerajaan Kutai memiliki sejarah yang panjang sebagai cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan lainnya di Indonesia
Kerajaan Kutai memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme serta Hindu sebagai agama. Prasasti Yupa juga menyebutkan nama-nama raja yang memerintah Kutai, dan terdapat 20 daftar nama raja-raja Kuta.
2. Kerajaan Tarumanegara
Lokasi berdirinya Kerajaan Tarumanegara diyakini berada di sekitar Bogor, Jawa Barat. Kerajaan tertua di pulau Jawa ini memiliki corak hindu yang sangat kental.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Jayasingawarman pada abad ke-4 M, dan menjadi urutan kerajaan Hindu tertua di Indonesia kedua.
Kerajaan Tarumanegara mencapai masa kejayaannya pada saat Purnawarman yang merupakan raja ketiga di Tarumanegara naik tahta.
Di masa kepemimpinan Purnawarman inilah kerajaan Tarumanegara tidak hanya memiliki ketahanan militer yang kuat. Tetapi, juga memiliki ketahanan pangan yang luar biasa.
Selama berkuasa Purnawarman berhasil memberikan kejayaan pada Kerajaan Tarumanegara dan berhasil membangun berbagai fasilitas umum, termasuk membangun saluran air yang difungsikan sebagai pengairan sawah-sawah rakyat dan mencegah bencana banjir.
Keberhasilan Purnawarman dalam membangun saluran air ini membuatnya sangat gembira. Purnawarman menghadiahkan sebanyak 1.000 ekor lembu kepada para kaum brahmana.
Bukti mengenai keberadaan dan keagungan dari Purnawarman ini dicatat dalam prasasti Ciaruteun yakni sebuah prasasti berbahan batu alam yang ditulis dengan menggunakan huruf pallawa.
Uniknya prasasti ini terdapat sepasang cap kaki yang dikatakan sebagai milik dari Purnawarman.
Isi dari prasasti itu kurang lebih berbunyi, “Inilah sepasang kaki yang serupa Dewa Wisnu (Pemelihara Dunia) ialah telapak kaki dari Purnawarman raja agung dan gagah berani di dunia.”
3. Kerajaan Kalingga
Urutan kerajaan Hindu tertua di Indonesia selanjutnya yang pernah berdiri di pulau Jawa adalah kerajaan Kalingga. Diperkiraan kerajaan ini berdiri pada kisaran abad ke-6 M.
Tidak banyak peninggalan yang ditinggalkan oleh kerajaan ini. Keberadaan kerajaan ini dicatat oleh I-tsing yang merupakan seorang pengelana dari Cina dan catatan dari Dinasti Tang.
Diperkirakan kerajaan ini berada di perbatasan antara Pekalongan dan Jepara. Raja terkenal dari kerajaan Kalingga adalah Ratu Shima.
Salah satu kisah yang paling melegenda adalah Ratu Shima ini adalah sosok yang sangat tegas dan jujur dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Berkat kepemimpinannya yang tegas inilah rakyat kerajaan kalingga bisa hidup dengan nyaman. Ratu Kalingga tidak segan siapapun yang melakukan kesalahan.
Bahkan, Ratu Shima pernah menghukum memotong kaki anak kandungnya karena sang anak tidak sengaja menyenggol barang yang bukan miliknya.
Tampilnya kerajaan Kalingga dan siapa raja yang berkuasa sesudah Ratu Shima wafat tidak diketahui secara pasti. Namun, dalam sumber dari berita asing dikatakan bahwa kerajaan Kalingga telah runtuh pada abad ke-7 M.
4. Kerajaan Galuh
Kerajaan Galuh adalah kerajaan bercorak Hindu yang terletak di antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Ciserayu juga Cipamali (Kali Brebes) di sisi sebelah timur.
Kerajaan Galuh didirikan oleh Wretikandayun pada tahun 612 Masehi. Kerajaan Galuh merupakan penerus dari Kerajaan Kendan yang pernah menjadi bawahan Tarumanagara.
Ketika Wastukancana berkuasa, Kerajaan Galuh mencapai puncak kejayaannya. Kekuasaan Galuh yang diwariskan pada Mandiminyak (702-709), kemudian diteruskan oleh Sena.
Sejumlah sumber menyebut bahwa Kerajaan Galuh kerap terlibat perang saudara dengan Kerajaan Sunda yang memakan banyak korban.
Dua kerajaan ini pun sempat disatukan pada 723-739 Masehi, tetapi pecah kembali. Banyak ahli yang berpendapat bahwa berdirinya Kerajaan Galuh diawali dengan kemunduran Kerajaan Tarumanegara
Ketika Maharaja Tarusbawa naik tahta menjadi raja Kerajaan Tarumanegara untuk menggantikan Raja Linggawarman, Wretikandayun segera memanfaatkan pergantian kekuasaan tersebut untuk memisahkan diri.
Karena merasa punya hak mahkota dari Sempakwaja, Demunawan dan Purbasora merebut kekuasaan Galuh dari Sena (tahun 716 M).
Akibat terusir, Sena dan keluarganya lantas mengungsi ke Marapi di sebelah timur, dan Sukapura, Bandung, dan Parakan Muncang.
Setelah Sumedang berhasil menguasai tatar Sunda, Kerajaan ini menjadi bawahan kerajaan Mataram.
5. Kerajaan Kanjuruhan
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa kerajaan Kanjuruhan yang berada di Malang, Jawa Timur ini sebagai urutan kerajaan Hindu tertua nomor lima di Indonesia di Jawa Timur.
Awal mula berdirinya kerajaan ini belum banyak diketahui. Sumber tertua yang ditemukan menyebutkan bahwa kerajaan Kanjuruhan memiliki raja pertama bernama Dewa Singha yang memiliki keraton yang luas dan disucikan oleh api Dewa Siwa.
Raja Singha memiliki seorang putra mahkota bernama Gajayana. Setelah Raja Singha wafat. Tampuk pemerintahan pun langsung dipegang oleh Raja Gajayana.
Di bawah kepemimpinan Gajayana inilah kerajaan kanjuruhan mencapai masa kejayaannya. Kekuatan militer, pembangunan bangunan suci, serta kesejahteraan rakyat sangat terjamin di masa pemerintahannya.
Wilayah kekuasaan kerajaan Kanjuruhan berada di sekitaran gunung Kawi sampai dengan wilayah utara hingga pesisir laut Jawa.
Kisaran tahun 850-an kerajaan Kanjuruhan berhasil ditaklukkan dan menjadi bawahan dari kerajaan Mataram Kuno.
6. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan bercorak hindu di pulau Jawa yang memiliki peninggalan bangunan-bangunan suci nan megah adalah kerajaan Mataram Kuno,
Kerajaan ini berdiri pada kisaran abad ke-8 M dengan raja pertama yang bernama Sanjaya.
Dalam perjalanannya kerajaan Mataram Kuno ini dipimpin oleh dua dinasti yakni dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan dinasti Syailendra yang beragama budha.
Tak jarang kedua dinasti ini saling berselisih paham hingga terjadi peperangan.
Salah satu masa terbaik di Mataram Kuno adalah ketika Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya menikah dengan Pramodhawardhani yang berasal dari dinasti Syailendra.
Pernikahan beda agama ini membuat Mataram Kuno mencapai masa kestabilan sehingga banyak bangunan-bangunan suci yang megah didirikan.
Beberapa contoh bangunan suci yang didirikan pada masa ini adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang oleh sebagian orang dikatakan sebagai hadiah pernikahan antara Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani.
Pada kisaran abad 10 M, terjadi letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat.
Di samping itu menguatnya kerajaan Sriwijaya memaksa Mpu Sindok, selaku raja di kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat kerajaan dari Jawa Tengah menuju ke Jawa Timur.
Demikian ringkasan singkat tentang urutan kerajaan hindu tertua di Indonesia. Semoga artikel sederhana ini dapat menambah wawasan kamu tentang sejarah kerajaan hindu di Indonesia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: