4 Urutan Tahapan Metamorfosis pada Katak beserta Gambarnya

4 Urutan Tahapan Metamorfosis pada Katak beserta Gambarnya – Katak adalah hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam, yakni darat dan air.

Sama seperti serangga dan kupu-kupu, katak juga mengalami transformasi menakjubkan yang disebut dengan metamorphosis.

Yuk simak informasi selengkapnya tentang urutan tahapan metamorfosis pada katak dalam artikel ini.

Berikut Urutan Tahapan Metamorfosis pada Katak

unsplash.com/ZdeněkMacháček

Hewan
amfibi mayoritas merupakan karnivora atau pemakan serangga. Katak sendiri masuk
ke dalam golongan hewan karnivora, layaknya jenis hewan amfibi lainnya.

Sebelum Mamikos bahas lebih jauh lagi seputar metamorphosis katak, pastikan kalau kamu sudah mengetahui ya bahwa katak dan kodok adalah dua jenis hewan yang berbeda.

Meskipun sekilas terlihat mirip, katak mempunyai tekstur kulit yang lebih licin dan berwarna coklat ataupun hijau.

Sementara, kodok memiliki kulit yang cukup tebal serta cenderung kasar dan berbintik dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan katak.

Faktanya, katak adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan hewan ini diawali dengan pembuahan sel telur oleh sperma terlebih dahulu.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar metamorfosis katak, kamu bisa lanjutkan membaca artikel ini.

Mengenal
Sekilas Hewan Katak

Katak
merupakan salah satu hewan amfibi pemakan serangga. Kamu dapat dengan mudah
menemukan hewan ini di wilayah Indonesia. Khususnya di daerah rawa-rawa, hutan
dan persawahan.

Mengingat, katak sendiri merupakan hewan yang dapat hidup di tempat yang mempunyai kelembaban tinggi serta suhu yang panas.

Tentunya, Indonesia menjadi salah satu tempat yang cocok untuk katak dan tempat-tempat tersebut sangat ideal bagi hewan katak.

Hewan ini juga memiliki proses metamorfosis atau daur hidup yang sangat unik dan terbilang sempurna.

Namun, jika terjadi perkawinan dan katak bertelur, maka hal tersebut hanya bisa dilakukan di dalam air.

Ketika bertelur, katak bisa menghasilkan sektiar 5.000 hingga 20.000 telur per oviposisi. Di mana telur-telur tersebut biasanya akan ditempatkan di dalam tanaman yang ada di air.

Jika katak hidup di hutan, biasanya katak akan menyimpan telur yang mereka keluarkan di pohon yang basah atau lembab.

Perbedaan
Katak dan Kodok

Meskipun sangat mirip dengan kodok, katak dan kodok nyatanya merupakan dua hewan yang berbeda.

Sebelum kamu mengetahui seputar tahapan metamorfosis pada katak, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu perbedaan katak dan kodok agar tidak kebingungan.

Faktanya,
tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara katak dan kodok. Keduanya
memang sejenis, namun hanya bentuk dan tekstur tubuhnya saja yang berbeda.

Katak
atau kodok sendiri merupakan istilah yang tidak formal. Artinya, keduanya hanya
mencerminkan perbedaan taksonomis saja.

Katak
adalah istilah untuk spesies yang mempunyai tekstur kulit yang halus dan
lembab. Sedangkan, kodok merupakan istilah untuk spesies hewan berkulit sedikit
kasar dan berkutil.

Perlu kamu ketahui pula bahwa katak memiliki jumlah jari yang berbeda antara kaki depan dan kaki belakangnya.

Katak diketahui mempunyai kaki depan katak dengan empat jari, sedangkan kaki belakang mempunyai lima jari.

Kakinya juga memiliki bentuk yang bervariasi, hal tersebut tergantung dengan habitat hidup katak. Untuk katak yang hidup di lingkungan basah serta berair, maka katak tersebut cenderung mempunyai kaki yang berselaput.

Sedangkan, untuk katak yang hidup di area pohon biasanya mempunyai cakram pada kakinya di mana cakram tersebut dapat membuatnya lebih mudah dalam memanjat pohon.

Adapun beberapa spesies katak lainnya yang mempunyai struktur seperti cakar pada bagian kaki belakang. Di mana bentuk tubuh tersebut dapat digunakan untuk menggali tanah.

Beberapa
Fakta Menarik Hewan Katak

Di
bawah ini merupakan beberapa fakta menarik hewan katak yang Mamikos rangkumkan
untuk kamu.

1.
Katak merupakan ordor terbesar dari kelompok amfibi

Katak adalah hewan ordo anura atau ordo terbesar ketiga di dalam kelompok hewan amfibi.

Di urutan pertama dan kedua ada ordo Caudata (kadal air) dan salamander. Sementara, di urutan nomor dua ada ordo Gymnophiona atau caecilian.

Di
dalam spesies amfibi, terdapat sekitar 6.000 lebih jenis amfibi di mana ordo
Anura adalah  4.380 diantaranya. Hal ini berarti
mengungkapkan bahwa sekitar 73% spesies amfibi adalah hewan katak.

2.
Gerakan melompat pada katak berguna untuk menhindari predator

Sebagian
besar katak punya tungkai belakang yang lebih besar dan juga berotot. Hal ini
memungkinkan katak untuk melompat ke udara dengan mudah.

Meskipun,
ada pula beberapa spesies katak yang tidak memiliki tungkai belakang yang besar
dan juga berotot. Namun, mereka tetap mempunyai keahlian lain, seperti
berenang, memanjat, ataupun meluncur.

3.
Katak adalah hewan omnivora

Katak termasuk dalam golongan hewan pemakan daging atau yang dikenal dengan istilah hewan omnivora.

Katak biasanya memakan serangga dan juga hewan invertebrata lain. Bahkan, beberapa spesies katak juga ada yang memakan hewan kecil-kecil seperti burung, tikur dan juga ular lho.

Cara katak memakan mangsanya juga unik, yakni dengan menunggu mangsa tersebut mendekat ke arahnya kemudian ia pun langsung menangkapnya.

Namun, ada pula beberapa spesies katak yang lebih aktif dan akan lebih memilih untuk mengejar mangsanya.

4.
Katak memiliki suara panggilan yang unik

Tentunya kita semua sudah tahu bukan bagaimana bunyi dari suara katak? Nah, ternyata hewan katak ini menggunakan suara tersebut sebagai suara panggilan yang unik pada sesama katak.

Suara tersebut berguna untuk panggilan kawin dan umumnya terdengar di saat musim hujan tiba.

Pada musim kawin, para katak jantan lebih sering bersuara bersama-sama hingga membentuk suara yang khas layaknya paduan suara.

Diketahui, katak membuat suara tersebut dengan cara memaksa udara lewat laring mereka.

5.
Katak mempunyai gendang telinga yang besar

Disebut juga dengan istilah tympanum, gendang telinga katak berada di belakang bagian matanya.

Gendang telinga katak ini berguna untuk mengirimkan gelombang suara ke telinga. Melalui hal tersebut, maka telinga katak di bagian dalam katak terlindungi dari air dan juga kotoran.

6.
Goliath adalah jenis katak terbesar di dunia

Tahukah kamu jenis katak terbesar di dunia? Ya, benar sekali, jawabannya adalah goliath (Conraua Goliath). Diketahui, habitat asli dari katak ini adalah di Kamerun.

Apabila umumnya katak punya ukuran 19-23 cm dan berat 1 hingga 3 ons, maka katak Goliath bisa tumbuh hingga sepanjang 33 cm dan memiliki berat mencapai 3,3 kg.

7.
Katak adalah hewan dengan metamorfosis sempurna

Tergolong sebagai hewan vertebrata, katak juga mengalami proses metamorfosis yang sempurna dalam proses perkembangannya.

Di setiap siklus metamorfosis, bentuk tubuh katak akan berbeda-beda. Metamorfosis katak terdiri dari empar fase, di mulai dari telur, kecebong atau berudu, katak muda, dan terakhir katak dewasa.

Tahapan
Metamorfosis Katak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, katak merupakan hewan vertebrata sehingga juga mengalami proses metamorfosis yang sempurna dalam proses perkembangannya.

Metamorfosis pada katak sendiri tergolong unuk karena di usia katak yang masih kecil, mereka hidup di dalam air dengan menggunakan insang.

Namun, ketika dewasa, insang yang ada pada katak akan hilang dan tergantikan dengan paru-paru.

Untuk mengetahui lebih jelasnya seputar metamorfosis pada katak bisa kamu baca di bawah ini.

1. Fase Telur

assets.indozone.news

Fase pertama metamorfosis pada katak adalah telur. Ketika katak betina bertelur, maka bisa menghasilkan sebanyak 5.000 hingga 20.000 telur lho.

Umumnya setelah bertelur di dalam air, katak tidak akan menunggui telurnya melainkan membiarkannya menetas dengan sendirinya.

Kemudian,
telur yang sudah dikeluarkan akan mengapung di atas air dan membentuk seperti
sebuah gumpalan. Namun, ada pula telur-telur katak yang menempel pada tumbuhan
atau tenggelam ke dalam air.

Umumnya, teluar katak akan menetas ketika usianya mencapai satu hingga tiga minggu.

Namun, dari sekian banyak telur katak yang dikeluarkan, tidak semuanya akan berhasil menetas secara sempurna karena ada pula telur katak yang mati dan tidak menetas sama sekali.

Kegagalan ataupun keberhasilan tersebut akan bergantung pada fakfot internal maupun eksternal.

Adapun faktor internal yang bisa menggagalkan telur katan menetas adalah gen dari induk telur katak itu sendiri.

Jika induk katak punya gen yang bagus, maka telur yang dikeluarkan juga akan berkualitas dan tidak mudah rusak.

Sementara, faktor eksternalnya adalah akibat ulah manusia, arus air hingga adanya predator pemangsa telur katak.

2. Fase Kecebong atau Berudu

wikimedia.org

Fase kedua metamorfosis pada katak setelah telur menetas adalah kecebong.

Biasa disebut dengan berudu, kecebong ini memiliki insang yang digunakan untuk bertahan hidup di dalam air.

Insang tersebut biasanya akan langsung muncul pada tubuh kecebong setelah dua hari menetas dari telur.

Pada fase ini, kecebong akan hidup secara tertutup di dalam air selama lima hari hingga para kecebong akan berubah menjadi katak muda.

Selama masih menjadi kecebong, mereka hanya bisa memakan alga dan tumbuhan yang ada di dalam air saja.

3. Katak Muda

images.tokopedia.net

Fase
ketiga metamorfosis pada katak adalah katak kecil atau katak muda. Sama seperti
ketika masih menjadi kecebong atau berudu, katak muda juga masih hidup di dalam
air dengan menggunakan insangnya. Biasanya, katak muda akan berburu makanan seperti
jangkrik.

Setelah berusia tiga minggu menjadi katak muda, maka kulit katak muda tersebut akan tumbuh dan menutupi insang.

Lalu, setelah berusia delapan minggu, kaki belakang katak muda akan mulai tumbuh dan terus membesar serta diikuti dengan pertumbuhan kaki depan.

Kemudian, pada usia ke 12 minggu, jari-jari pada katak mulai akan tumbuh dan terbentuk sempurna, ekor belakang pun akan mulai memendek, dan insang sudah tergantikan dengan paru-paru.

Ketika
katak sudah memiliki paru-paru, maka katak sudah mulai bernapas layaknya hewan
darat lainnya. Setelah fase ini, anggota tubuh katak muda akan terbentuk lebih
sempurna hingga akhirnya menjadi katak dewasa.

4. Katak Dewasa

awsimages.detik.net.id

Nah,
fase ini merupakan fase terakhir dari metamorfosis pada katak. Ketika katak
muda sudah menjadi katak dewasa, maka katak akan lebih cenderung menghabiskan
hidupnya di darat.

Katak dewasa akan berwarna hijau dan kecoklatan, serta memiliki kulit yang sedikit licin.

Kaki bagian belakang katak juga akan memiliki ukuran yang lebih panjang sehingga memudahkan mereka ketika melompat ataupun berenang.

Setelah menjadi katak dewasa, para katak jantan pun akan kembali membuahi para katak betina.

Hingga akhirnya katak betina akan menghasilkan telur kembali. Ketika bereproduksi, katak akan cenderung mencari tempat yang lembab dan berair.

Oh ya, perlu kamu ketahui pula bahwa umur katak tergolong cukup panjang. 

Namun, tentunya hal ini bergantung lagi kepada jenis kataknya. Di negara Eropa, ada beberapa jenis katak yang dapat hidup hingga 12 tahun lho.

Oke, di atas tadi Mamikos sudah rangkumkan kamu informasi lengkap seputar 4 urutan tahapan metamorfosis pada katak, mulai dari telur hingga menjadi katak dewasa.

Semoga informasi seputar metamorfosis pada katak di atas dapat bermanfaat ya untuk kamu semua!

Apabila kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai perkembangan hewan katak ataupun hewan lain yang ada di sekitar kita, kamu bisa membaca artikel lainnya di situs blog Mamikos ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta