8 Wisata Budaya dan Seni di Jogja yang Populer dan Wajib Dikunjungi
8 Wisata Budaya dan Seni di Jogja yang Populer dan Wajib Dikunjungi – Menjadi pusat seni dan budaya sejak dahulu kala, berkunjung ke Jogja kurang lengkap rasanya jika kamu belum mengunjungi wisata seni dan budayanya.
Disebut sebagai rumah bagi ratusan seniman, wisata seni dan budaya menjadi ciri khas Jogja.
Buat kamu yang tertarik mengunjungi wisata seni dan budaya Jogja, yuk ulik informasi lengkapnya di bawah ini.
Berikut Deretan Wisata Budaya dan Seni di Jogja yang Populer
Daftar Isi
Daftar Isi
Sejak lama, Yogyakarta atau yang lebih akrab disapa Jogja merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat kental akan seni dan budayanya.
Dikenal sebagai kota pelajar, Jogja memiliki banyak sekali wisata seni dan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kamu bisa menonton ragam pertunjukan budaya hingga ikut kelas seni juga, lho.
Buat kamu yang sedang berkunjung ke Jogja, akan sangat disayangkan jika kamu tidak mengunjungi beberapa wisata seni dan budayanya.
Jika bingung ingin pergi ke wisata yang mana terlebih dahulu, informasi di bawah ini mungkin bisa menjadi panduan liburan kamu.
1. Keraton Yogyakarta
Menjadi salah satu ikon sejarah, Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1755.
Selain menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya, Keraton Yogyakarta juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa, sekaligus penjaga nyala kebudayaan tersebut.
Mengingat, Keraton Yogyakarta sendiri adalah pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berkunjung ke Keraton Yogyakarta bisa menjadi pilihan utama ketika kamu ingin melihat seni dan kebudayaan budaya Jawa.
Di seni dan budaya Jogja yang satu ini, kamu dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya Jawa terus hidup serta dilestarikan.
Mengunjungi Keraton Yogyakarta juga akan memberikan pengalaman yang berharga sekaligus mengesankan.
Kamu bisa menyaksikan banyak hal di Keraton Yogyakarta, mulai dari melihat koleksi barang-barang Keraton hingga aktivitas abdi dalem yang sedang melakukan tugasnya.
Kamu juga bisa menikmati pertunjukan seni seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian dengan jadwal berbeda-beda setiap harinya.
Menariknya lagi, jika kamu datang pada hari selasa wage maka kamu bisa menyaksikan lomba jemparingan atau panahan gaya Mataraman di Kemandhungan Kidul, lho.
Letak Keraton Yogyakarta cukup strategis karena berada di pusat kota, kamu pun bisa dengan mudah mengunjungi tempat wisata yang satu ini.
Keraton Yogyakarta juga menjadi pusat dari garis imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi.
Jika ingin berkunjung, Keraton Yogyakarta buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14.00. Namun khusus di hari Jumat, Keraton Yogyakarta hanya dibuka hingga pukul 12.00 saja.
2. Tamansari
Masih menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta, Tamansari masih berada di kawasan Keraton. Masuk dalam kategori cagar budaya yang ada di Jogja, Wisata budaya yang satu ini memiliki bangunan yang besar dan megah.
Tamansari sendiri mulai dikenal sekitar tahun 1755, tepatnya pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Memiliki makna taman yang indah, Tamansari awalnya memang merupakan sebuah taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta.
Tamansari memiliki luas lebih dari 10 hektar dengan 57 bangunan di dalamnya.
Di mana bangunan-bangunan tersebut berbentuk gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, masjid, dan lorong bawah tanah.
Faktanya, Tamansari dulu memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan untuk persenjataan, lho.
Dari sekian banyak bagian yang ada di Tamansari, salah satu bagian yang paling diminati wisatawan adalah Pulo Kenanga atau Pulo Cemeti. Dari bagian ini, wisatawan dapat melihat panorama kota Yogyakarta.
Disebut juga sebagai Water Kasteel, Tamansari buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 15.00.
Untuk bisa mengelilingi seluruh kawasan Tamansari, kamu wajib membayar biaya tiket masuk sebesar Rp5.000 per orangnya.
Oh iya, jika ingin melakukan sesi pemotretan maka kamu diwajibkan membayar biaya tersendiri mulai dari Rp3.000 hingga Rp500.000
3. Museum Ullen Sentalu
Berbicara soal wisata budaya di Jogja, Museum Ullen Sentalu tentu tak boleh kamu lupakan.
Nama Museum Ullen Sentalu sendiri adalah singkatan dari bahasa Jawa “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”.
Jika kamu asing dengan kata lampu blencong, perlu kamu ketahui bahwa lampu blencong adalah sebuah lampu minyak yang biasanya digunakan dalam pertunjukan wayang kulit dan dipercaya merupakan cahaya yang selalu bergerak mengarahkan perjalanan hidup.
Museum Ullen Sentalu menampilkan budaya dan kehidupan bangsawan Dinasti Mataram yang terdiri dari Kasunan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.
Selain itu, museum ini juga memiliki berbagai koleksi peninggalan bersejarah seperti lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, arsip, dan lain sebagainya.
Kamu pun bisa melihat berbagai koleksi batik baik yang bergaya Yogyakarta maupun Surakarta di sini.
Meskipun sudah berdiri sejak tahun 1994, Museum Ullen Sentalu baru diresmikan pada tahun 2017.
Museum ini sendiri merupakan museum swasta yang didirikan oleh Keluarga Haryono dan kini telah dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong.
Berdiri di kaki Gunung Merapi, Museum Ullen Sentalu memiliki cerita tentang empat Keraton di Solo dan Yogyakarta pada masa lampau, lho.
Jika tertarik untuk berkunjung, Museum Ullen Sentalu dapat kamu temukan tepatnya di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Buka setiap hari Selasa hingga Minggu, Museum Ullen Sentalu dapat kamu kunjungi pada pukul 08.30 hingga 16.00 (Selasa-Jumat) dan pada pukul 08.30 hingga 17.00 (Sabtu-Minggu).
Untuk biaya tiket masuknya juga masih terjangkau, yakni Rp30.000 untuk orang dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak.
4. Museum Batik
Yogyakarta juga dikenal luas sebagai salah satu kota pengrajin batik yang terkenal di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, batik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Yogyakarta.
Ketika berkunjung ke Yogyakarta, pastikan kamu meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Batik juga ya!
Museum Batik didirikan oleh Hadi Nugroho dan R. Ng. Jumima Dewi Sukaningsih dilatarbelakangi oleh kekhawatiran keduanya akan perubahan batik yang mulai meninggalkan corak aslinya.
Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai koleksi bersejarah mulai dari 500 lembar kain batik, 600 jenis cap batik, 124 canting, Batik karya Van Zuylen dari Belanda, Batik karya Oey Soe Tjoen dari Cina, koleksi batik dari tahun 1700-an, dan masih banyak lagi lainnya.
Museum Batik umumnya memamerkan batik bergaya Solo, Pekalongan, Yogyakarta dan batik gaya tradisional lainnya dalam bentuk kain panjang, sarung dan yang lainnya.
Di museum ini, kamu bisa mengikuti workshop membatik, lho. Nantinya, kamu akan diajarkan proses pembuatan batik, dari cara penulisannya hingga berbagai pola batik di wisata Yogyakarta ini.
Tak hanya itu saja, kamu juga bisa belajar sejarah, jenis dan kekayaan seni batik di museum ini.
Jika tertarik ingin berkunjung dan melihat berbagai koleksi di Museum Batik, kamu bisa kunjungi museum ini setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 09.00 hingga 15.00.
Khusus di hari Minggu dan hari libur, museum ini tidak buka, ya! Oh iya, untuk biaya tiket masuknya juga masih terjangkau yakni Rp20.000 dan jika ingin mengikuti workshop batik maka kamu wajib membayar Rp40.000.
5. Museum Affandi
Kamu seorang pecinta seni? Jika iya, maka kamu wajib mengunjungi Museum Affandi ketika sedang berada di Yogyakarta.
Museum ini berada di samping sungai Gajah Wong, kamu bisa temukan lokasi Museum Affandi tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Museum Affandi dibangun untuk menghormati seorang Maestro Lukis Indonesia, Affandi.
Museum ini bisa dikatakan sebagai galeri yang menampung berbagai hasil karya seni dari sang maestro lukis tanah air, yakni Affandi.
Tak hanya memamerkan berbagai macam tulisan, Museum Affandi juga memiliki koleksi karya seni lainnya dari berbagai seniman teman dari Affandi.
Pada jamannya, Affandi adalah seorang seniman yang sangat berpengaruh.
Nama Affandi juga sudah sangat dikenal di kancah internasional berkat pameran-pameran yang digelarnya di berbagai negara seperti Australia, Amerika, Inggris, India dan Eropa di tahun 1950-an.
Kebanyakan lukisan Affandi bergaya Ekspresionis (abstrak) dan Romantisme.
Dapat dikatakan sebagai pelopor seniman di Indonesia, di tahun 1973 Affandi mendirikan museum yang sekarang dikenal sebagai Museum Affandi di atas tanah di mana ia tinggal di Yogyakarta.
Kamu bisa menemukan tiga buah galer di museum ini, di mana pada galeri pertama terdapat koleksi mobil klasik (Col Gallant) berwarna hijau, sepeda onthel, dan beberapa lukisan karya Affandi yang menceritakan sejarah hidup ia dan keluarganya.
Sebelum ke galeri kedua, kamu bisa melihat makam Affandi beserta sang istri Maryati di Lorong antara galir pertama dan kedua.
Di galeri kedua, terdapat berbagai macam lukisan dari seniman kondang tanah air lainnya seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra Fajar Sidik, Rusli dan lainnya.
Jika lukisan di galeri pertama tidak dijual, lukisan di galeri kedua ini dapat kamu beli dengan kisaran harga miliaran rupiah.
Memasuki galeri ketiga, kamu bisa melihat koleksi lukisan karya Maryati dan Rubiyem (istri kedua Affandi). Kamu juga bisa menyaksikan tayangan video yang memperlihatkan Affandi sedang melukis di Pantai Parangtritis.
Jika tertarik berkunjung ke Museum Affandi, kamu wajib membeli tiket masuk seharga Rp20.000 (wisatawan domestik) dan Rp50.000 (wisatawan mancanegara).
6. Museum Patung De Arca & Museum De Mata Yogyakarta
Tergolong sebagai destinasi wisata budaya baru di Jogja, Museum Patung De Arca merupakan museum patung lilin pertama yang ada di Indonesia.
Semua patung lilin yang dipamerkan di museum ini adalah hasil dari karya para seniman Jogja.
Museum Patung De Arca dapat kamu temukan tepatnya di XT Square, Jl. Veteran, Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Terbagi menjadi beberapa area, kamu bisa melihat berbagai koleksi patung yang dipamerkan di sini.
Salah satu area yang kerap menjadi favorit para pengunjung adalah area yang memamerkan berbagai jenis patung superhero, seperti Captain Amerika, Spiderman, Hulk, hingga Iron Man versi Jawa.
Kamu juga bisa menemukan area tokoh-tokoh dunia yang memamerkan patung Presiden dan Menteri dari berbagai negara.
Masih di gedung yang sama namun di lantai berbeda, kamu bisa mengunjungi Museum De Mata Yogyakarta.
Jika Museum Patung De Arca menampilkan berbagai koleksi patung lilin, Museum De Mata menampilkan wall-art tiga dimensi pertama yang ada di Indonesia.
Ada berbagai macam jenis gambar tiga dimensi yang unik di museum ini.
Cukup menarik bukan? Kamu bisa mengunjungi dua museum populer di Indonesia di satu lokasi. Untuk bisa melihat koleksi Museum Patung De Arca, kamu akan wajib membeli tiket masuk seharga Rp50.000.
Jika kamu ingin melanjutkan kunjungan ke Museum De Mata, maka kamu wajib membeli tiket terusan sebesar Rp75.000.
7. Cemeti Art House
Cemeti Art House adalah wadah seni visual yang menawarkan proses pembelajaran bagi pegiat seni untuk berwacana, berkreasi, serta berekspresi.
Didirikan oleh Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma, Cemeti Art House sudah berdiri sejak tahun 1988.
Cemeti Art House memamerkan dan mengomunikasikan karya-karya seniman kontemporer Indonesia dan mancanegara.
Bagi para penggiat seni rupa, Cemeti Art House mengisi banyak peran mulai dari ruang pamer, pusat informasi, dokumentasi dan promosi.
Dikelola oleh IVAA (Indonesian Visual Art Archive), Cemeti Art House aktif mempromosikan dan mendorong seni rupa kontemporer Indonesia dengan platform internasional.
Kini, Cemeti Art House menawarkan berbagai program residensi untuk seniman, kurator dan peneliti multidisiplin, lho.
Jika kamu tertarik untuk melihat berbagai koleksi seniman-seniman non-konvensional, kamu bisa datang berkunjung ke Cemeti Art House di Jalan Mayjen D.I. Panjaitan No. 41, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Beberapa seniman yang mengkonsinyasikan karyanya di Cemeti Art House ada Anusapati, Agung Kurniawan, S.Teddy D., Tri Wahyudi (Popok), Yamyuli Dwi Iman, Hanura Hosea, Hedi Hariyanto, Yenny Yanuar Ernawati, Yani Halim, Tisna Sanjaya, Asmudjo Jono Irianto, Moelyono, Agus Suwage, EddiE haRA, I GAK Murniasih, Ruud Venekamp, Edo Pop, AS Kurnia, Munadi, Hafiz, Munadi, Mella Jaarsma, FX Harsono, Paul Kleman, Moritz Ebinger, Shigeyo Kobayashidan lain-lain.
8. Candi Prambanan
Dikenal dengan nama Candi Roro Jonggrang, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia.
Termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Prambanan terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dibangun sekitar tahun 850 masehi, Candi Prambanan didedikasikan untuk para Dewa Hindu yakni Siwa, Wisnu, dan Brahma.
Wisata seni dan budaya di Jogja yang satu ini memiliki total 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan, namun kini yang tersisa 18 candi.
Kamu bisa melihat relief yang menceritakan kisah Ramayana dan Krishnayana.
Tak hanya itu saja, kamu juga wajib menyaksikan pertunjukan Sendratari Ramayana ketika berkunjung ke Candi Prambanan.
Seperti yang kita ketahui, sendratari merupakan pertunjukan drama dan tarian yang diiringi musik Jawa.
Dimainkan oleh 200 penari profesional dan musisi lokal, Sendratari Ramayana mengisahkan cerita Ramayana berdasarkan epos Hindu diadaptasi dengan budaya Jawa.
Sendratari Ramayana digelar di Panggung Terbuka atau Gedung Trimurti setiap Sabtu pukul 19.30 hingga 21.30 malam.
Kamu bisa membeli tiket Sendratari Ramayana di lokasi pembelian tiket dengan biaya Rp150.000 per orang.
Nah, di atas tadi Mamikos sudah share kepada kamu terkait deretan wisata budaya dan seni di Yogyakarta yang populer dan wajib kamu kunjungi.
Dari list di atas, kira-kira wisata yang mana nih yang sudah menarik perhatian kamu?
Jika ingin mendapatkan informasi lebih lengkap terkait wisata di Indonesia lainnya, kamu bisa kunjungi situs Mamikos dan temukan infonya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: