Kost Dekat Stasiun Klender Jakarta Timur

Jika Anda memang bekerja atau sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus di Jakarta Timur, keputusan untuk sewa kost dekat Stasiun Klender Jakarta Timur memang telah menjadi keputusan yang tepat. Selain memudahkan Anda untuk mengakses KRL langsung dari hunia, Anda pun akan cukup mudah untuk menemukan berbagai transportasi umum lainnya ketika memilih tinggal di kawasan dekat Stasiun Klender Jakarta Timur ini. Nah, bagi Anda yang sudah memantapkan diri untuk menetap di salah satu kost dekat Stasiun Klender Jakarta Timur ada baiknya Anda mengetahui beberapa informasi terlebih dahulu seputar kost atau kawasan di mana akan menjadi kawasan hunian Anda. 

Mamikos memang sangat merekomendasikan Anda untuk tinggal di sekitaran Stasiun Klender Jakarta Timur. Pasalnya, Anda pun akan dengan mudah mengakses jalan utama karena dengan memiliki akses dekat ke jalan utama maka aktivitas Anda seperti berangkat kuliah atau kerja akan lebih mudah dilakukan. Disamping itu, Anda juga bisa menggunakan berbagai macam sarana transportasi yang tersedia di jalan utama seperti angkot, bus dan sebagainya. Akses jalan yang perlu Anda perhitungkan lainnya adalah jalan yang bagus seperti beraspal misalkan, lebih bagus dibandingkan jalan yang belum diaspal sama sekali, karena dengan jalan yang bagus lebih memudahkan dan mempersingkat waktu perjalanan Anda, kan tidak mungkin juga Anda dijalanan yang berlubang memaksa kecepatan kendaraan Anda hingga 80km/jam, yang ada Anda bisa membahayakan keselamatan Anda sendiri.

Berbatasan langsung dengan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat di sebelah utaranya, Jakarta Timur ini memiliki 10 kecamatan dengan pusat pemerintahannya yang berada di kecamatan Cakung. Di Jakarta Timur juga terdapat Bandar udara Halim Perdanakusuma, sehingga jika Anda tinggal di kawasan ini Anda tidak perlu jauh-jauh lagi untuk ke Bandara Soekarno-Hatta hanya untuk berpegian ke laur kota. Hal ini membuat kawasan Jakarta Timur turut memainkan peran vital sebagai gerbang ekonomi Ibukota Jakarta. Banyak lapangan usaha baru yang telah dibuka di wilayah ini, hal tersebut menjadikan semakin banyak pendatang dari luar ibukota yang ingin mengadu nasib turut memadati Jakarta Timur. 

Stasiun Klender merupakan salah satu stasiun yang dahulu sebelum pemberlakuan formasi 12 kereta pada KRL, peron stasiun ini hanya bisa untuk 6 gerbong kereta, sedangkan 2 gerbong lainnya tidak mendapat peron, maka untuk itu petugas kereta api di dalam kereta biasanya memberi tahu kepada penumpang yang akan turun di Stasiun Klender untuk bergeser ke gerbong 1-6 agar bisa mendapat gerbong untuk turun. Namun sekarang peron stasiun ini sudah diperpanjang dan dapat muat 12 kereta/gerbong sesuai aturan saat ini sehingga penumpang tak perlu repot ke kereta depan untuk mendapatkan peron. Sejak 26 Oktober 2018, stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik yang terletak di dekat bangunan lama. Pemindahan ini mengubah tata letak jalur kereta apinya yang semula diapit dua peron sisi menjadi satu peron pulau di antara kedua jalurnya. Uji coba dilakukan menyongsong pembangunan jalur dwiganda Manggarai–Cikarang. Bangunan lama stasiun, yang merupakan bekas kebakaran tanggal 19 Mei 2017, dirobohkan sejak konstruksi berlangsung.

Stasiun Klender Jakarta Timur juga merupakan tonggak dimulainya sistem transportasi massal modern yang pertama di Asia yakni Kereta Listrik Commuter Line. Di Stasiun Klender Jakarta Timur ini hanya KA Commuter Line Jakarta Kota-Cikarang atau biasa disebut dengan Commuter Line Blue Line yang beroperasi di stasiun ini. Adapun rute yang dilayani di Stasiun Klender Jakarta Timur adalah sebagai berikut.

(Bekasi branch), tujuan Jakarta Kota dan tujuan Bekasi

                1.via Manggarai

                2.via Pasar Senen

(Cikarang branch), tujuan Jakarta Kota dan tujuan Cikarang

                1.via Manggarai

                2.via Pasar Senen

Transjakarta telah menjadi simbol pembaharuan transportasi publik berbasis jalan di Jakarta bahkan Indonesia, dengan menerapkan sistem dan layanan yang lebih humanis bagi warga Jakarta. Sebagai sistem transportasi publik pertama yang disubsidi oleh pemerintah kota, Transjakarta menjadi bukti bahwa kota-kota lain di Indonesia juga dapat mempunyai sistem transportasi publik yang dikelola pemerintah kota. Bahkan dalam beberapa tahun ke belakang, Transjakarta menjadi benchmark sistem BRT bagi kota-kota di Indonesia seperti Semarang dan Medan, bahkan di Asia Tenggara, dimana Transjakarta merupakan sistem BRT yang dibangun pertama kali di Asia Tenggara dan Selatan.

Transportasi Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) akhirnya sudah resmi beroperasi di Jakarta. Sesuai dengan namanya, MRT secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkuran yang dapat membawa penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Namun dalam pengertiannya, MRT adalah sebuah sistem angkutan missal transit cepat yang berbasis pada rel listrik.

Semakin tingginya tuntutan mobilitas masyarakat, tentunya membutuhkan sarana transportasi yang dapat memberikan pergerakan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat, walaupun jarak tempuhnya jauh. Adanya terobosan transportasi berbasis aplikasi online yang menggabungkan jasa transportasi dengan teknologi komunikasi di dunia transportasi Indonesia, membuat masyarakat harus menentukan transportasi mana yang paling cocok dengan kebutuhannya untuk melakukan mobilitas. Hal ini juga tentunya semakin mempermudah kehidupan masyarakat di kota besar seperti Jakarta dalam mengakses transportasi publik. Kini transportasi online sudah hadir sebagai salah satu jawaban atas banyaknya permintaan transportasi umum yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat dan tentunya lebih fleksibel.

Anda boleh berbangga tinggal di Jakarta Timur karena apabila Anda ingin berpergian ke luar kota kini tidak perlu lagi kejauhan mengakses bandara, karena di Jakarta Timur sendiri sudah ada Bandara Internasional Halim Perdanakusuma yang juga telah beroperasi kembali. Sejarah Bandara Halim Perdanakusuma sudah ada sejak tahun 1928 dengan nama awal bandara Cililitan. Pertama kali digunakan oleh maskapai milik kolonial Belanda di Indonesia dengan rute penerbangan pertama dilakukan ke Batavia – Bandung, Batavia – Semarang yang dilakukan pada 1 November 1928. Pada tanggal 17 Agustus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Bandara ini kini telah dioperasikan sementara menjadi bandara komersial mulai 2014 lalu untuk mengalihkan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta semakin padat. Anda pun dapat memanfaatkan bandara yang satu ini ketika merasa Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta terlalu jauh untuk Anda akses dari tempat tinggal.