11 Biaya yang Harus Dikeluarkan Kalau Mau Tinggal di Apartemen

11 Biaya yang Harus Dikeluarkan Kalau Mau Tinggal di Apartemen- Tinggal di apartemen atau di perumahan merupakan pilihan yang masing-masing memiliki resiko. Meningkatnya pertumbuhan teknologi dan kebutuhan beberapa orang, apartemen yang dekat dengan titik perkotaan pun jadi incaran. Meskipun disesuaikan dengan jenis atau macamnya, namun apartemen menawarkan sejumlah kemudahan  dan fasilitas yang menggiurkan.

Tentu kamu juga demikian. Dimana ada pilihan hunian yang menawarkan fasilitas, kelebihan serta kenyaman, tak mungkin dilewatkan begitu saja bukan? Kenyamanan, kemudahan dan fasilitas yang tak di dapat dari rumah tapak tentu menjadi poin lebih yang akan dipertimbangkan.

Hanya saja fasilitas yang disediakan apartemen tentu saja tidak dihadirkan cuma-cuma. Para penghuni akan dibebankan beberapa biaya yang jenis dan jumlahnya bervariasi. Oleh karena itu, sebelum menjatuhkan pilihan untuk menempati apartemen, ada baiknya kamu memahami dulu rincian biaya yang wajib kamu keluarkan.

Hitung-hitung bikin persiapan agar di kemudian hari tidak ada masalah yang justru mengganggu kenyamananmu tinggal di apartemen pilihanmu.

11 Biaya yang Harus Dikeluarkan Kalau Mau Tinggal di Apartemen

1. Iuran Pengelolaan Apartemen

Biaya ini mungkin sama halnya dengan iuran siskampling atau ronda jika di kampung atau perumahan. Hanya saja iuran pengelolaan ini akan dialokasikan untuk operasional gedung, kebersihan, keamanan, upah penjaga gedung dan lainnya lagi. Jadi sebetulnya tidak jauh beda dengan jika kamu tinggal di perumahan.

Hanya saja jika tinggal di apartemen kamu tidak akan menemukan ibu-ibu berdaster berkerumun di tukang sayur yang melintas di lorong. Dijamin deh kamu akan sulit menemukan pemandangan semacam itu.

2. Sinking fund

Sebetulnya nyaris sama dengan iuran pemeliharaan gedung. Hanya saja sinking fund dimaksudkan lebih rinci pada pemeliharaan yang jauh lebih spesifik. Contohnya saja pemeliharaan lift, genset, saluran udara serta air. Kan tidak lucu rasanya kalau apartemen yang sudah dibangun dengan bagus tapi airnya suka mati-mati. Atau semisal listriknya hanya hidup dari jam enam sore sampai jam enam pagi saja.

Meskipun bersifat dana cadangan, nominal iuran biasanya tergantung pada kebijakan pengelola apartement. Hanya saja biasanya dana ini akan meningkat seiring pergantian tahun.

3. Air dan listrik

Kalau poin ini mau tinggal di perumahan, perkampungan dan apartemen sekalipun akan tetap ada yang namanya iuran listrik dan air. Nominal atau jumlah tagihan tentu saja disesuaikan dengan pemakaian di apartemen kamu. Eits, tapi harap jangan terkejut, ya. Karena biasanya harga tagihan air dan listrik bisa saja dua sampai tiga kali lipatnya dari yang biasa dibayarkan di perumahan biasa.

Perumpanaannya saja begini. Misalnya setiap bulan kamu hanya mengeluarkan bujet seratus sampai dua ratus ribu perbulan untuk air dan listrik. Pada saat tinggal di apartemen bisa jadi tiga sampai empat ratus ribu sebulan. Oleh karena itu, hematlah dalam penggunaan alat elektronik seperti setrika, komputer dan pendingin udara.

4. Parkir

Persoalan biaya parker ini sebetulnya tergantung pada kebijakan pengelola apartemen tertentu. Ada yang sama sekali tidak memungut biaya parkir jika kendaraannya hanya satu unit. Namun ada pula yang membebankan biaya parkir setiap bulan untuk pemeliharaan lahan juga keamanan.

Besaran biayanya tentu saja beragam. Untuk kendaraan roda dua biasanya hanya berkisar tak lebih dari dua puluh sampai tiga puluh lima ribu saja. Sedangkan untuk kendaraan roda empat berkisar dari tujuh puluh sampai seratus ribu rupiah.

5. Renovasi dan dekorasi

Menempati sebuah apartemen tentu berbeda dengan kamu membangun kediamanmu sendiri dari awal. Denah dan lokasi sudah pasti kamu yang tentukan. Oleh karena itu, poin ini tidak boleh kamu abaikan. Sebab pasti akan masuk dalam perencanaan dana. Sedikit atau banyak pasti ada yang hendak kamu renovasi di calon kediamanmu nanti.

Belum lagi urusan dekorasi. Jika kamu adalah pribadi yang senang berekspresi, tentu kamu menginginkan hunian yang betul-betul mencerminkan kepribadian dari beberapa barang yang akan kamu letakan. Tapi tenang. Untuk urusan dekorasi, kamu pun akan menyesuaikan dengan ruang apartemen yang kamu tempati. Semakin minimalis, kamu bisa semakin menekan bujet belanja dekorasi.

6. Pajak Tahunan

Sebagai warga Negara yang baik, tentu harusnya selain memiliki jiwa patriotisme, kita juga wajib bayar pajak. Demi pembangunan negeri yang lebih baik dan pemerataan fasilitas. Menempati hunian vertikal juga kamu tidak akan lepas dari tagihan pajak tahunan. Sebab selain membayar service setiap bulannya, pemilik hunian apartemen wajib membayar pajak bumi dan bangunan(PBB).

Biasanya tagihan pajak kamu akan datang setiap bulan Maret dalam bentuk surat yang disebut dengan Suarat Pemberitahuan Pajak Terutang atau SPPT. Soal pembayaran juga harus taat, ya. Paling lambat harus dibayarkan enam bulan sejak SPPT diterima. Soalnya biasanya kalau sampai batas waktu yang ditetapkan pajak belum dibayarkan, kamu akan dibebankan denda 2 persen per bulan hingga maksimal 24 bulan. Hmm, lumayan, ya. Jadi, mending tertib bayar pajaknya.

7. Hak Guna Bangunan (HGB)

Berdasarkan UU 5/1960 jangka waktu maksimal hak guna bangunan berkisar tiga puluh tahun. Namun tenang saja. Itu masih bisa kamu perpanjang dengan jangka waktu maksimal 20 tahun loh.

Masa kadaluarsa HGB tentu saja tergantung penjanjian yang dibuat di muka dengan pihak pengembang. Dua tahun sebelum masa HGB berakhir, biasanya kamu akan diberi semacam surat yang isinya rincian biaya tambahan dari pengembang.

Hal seperti ini sebetulnya kembali lagi pada kesadaran dari masing-masing. Apalagi yang berkaitan dengan surat penting mengenai kepemilikan. Sebagai penghuni tentunya kamu memiliki hak dan kewajiban yang perlu di perhatikan apalagi mengenai perpanjangan dokumen legalitas. Sedikit saran, mungkin kamu bisa membuat catatan khusus di kalendermu sebagai pengingat.

8. Perjanjian Perikatan Jual Beli

Buat kamu yang penasaran apa itu yang dimaksud dengan Perjanjian Perikatan Jual Beli alias PPJB, mari simak penjelasan singkatnya saja. Sederhananya adalah sebuah perjanjian yang dilakukan oleh pihak yang melakukan jual beli properti. Tidak hanya apartemen, tapi juga bisa berbentuk seperti tanah atau rumah.

Lalu kapan sih PPJB akan dilakukan saat kamu beli apartemen? PPJB akan di proses dan dibuat sebelum kamu menandatangani surat Akta Jual Beli (AJB).

9. Biaya Notaris

Dalam proses jual beli berharga seperti ini, kamu tentu saja membutuhkan seorang notaris. Untuk biaya notaris sendiri biasanya dibayarkan tergantung dari penyedia bangunan atau pengembang.

Apabila biaya notaris yang akan ditunjuk bersama ternyata harus ditanggung oleh pembeli yaitu kamu, maka kamu harus lebih siap. Karena pastinya akan sangat menguras waktu dan tenaga. Loh, kenapa memangnya? Sebab kalau kamu tidak menggunakan KPA atau Kredit Pemilikan Apartemen, kamu wajib mencari notaris PPAT yang murah dan tepat, sendiri.

Akan tetapi jika membeli apartemen melalui fasilitas KPA dari bank, biasanya kamu akan lebih dipermudah dan sudah mendapatkan jasa notaris.

10. Biaya Bank

Kalau kamu ingin mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen ke Bank, rincian biaya berikut ini wajib kamu perhatikan dengan baik. Biaya appraisal yang ditujukan untuk administrasi pengajuan kreditnya. Kemudian Biaya administrasi pelunasan sebelum jatuh tempo kredit atau disingkat PSJT yang akan dibebankan pada kamu sebagai calon pembelinya.

Kemudian ada biaya asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Kalau untuk biaya asuransi biasanya kamu diwajibkan membayar langsung dalam jangka waktu sejak kredit disetujui. Dan yang jangan sampai tertinggal, kamu sebagai calon pembeli harus menyediakan uang yang besarnya satu kali cicilan di tabungan. Biasanya Bank akan memberlakukan hal demikian sejak perjanjian kredit disetujui.

11. Biaya Pengurusan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun

Poin terakhir ini bisa dibilang akan jauh lebih ringkas. Karena biaya Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Biaya Balik Nama, dan Akta Jual Beli akan berada dalam satu paket. Soal harga tentu saja berbeda-beda pada setiap apartemen dan tipenya. Untuk dana ini pun harus kamu siapkan dari jauh-jauh hari, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah