10 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Materialnya Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangannya

10 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Materialnya Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangannya – Saat mengamati rumah atau suatu bangunan, kamu pasti sudah sering menemukan jenis atap rumah yang berbeda.

Hal ini tentu sangat wajar, karena pemilik rumah memiliki pertimbangan yang berbeda dalam membangun rumah impian mereka.

Fungsi utama dari atap rumah adalah untuk melindungi bagian atas suatu bangunan dari terpaan air hujan, terik matahari, dll. Selain itu, perbedaan jenis atap juga ditujukan untuk mengekspresikan nilai seni.

Jenis Atap Rumah Berdasarkan
Material Penyusunnya

pexels.com

Secara umum, jenis atap rumah atau jenis genteng dapat dibedakan berdasarkan model bentuknya dan berdasarkan material penyusunnya.

Dalam artikel kali ini, Mamikos akan mengulas tentang jenis-jenis atap bangunan berdasarkan bahan penyusunnya serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Jenis Atap Rumah: Atap Terakota

mataharijaya.co.id

Atap terakota juga sering disebut sebagai atap tanah
liat atau atap kodok. Jenis atap bangunan ini, terbuat dari bahan baku tanah
liat yang diproses secara tradisional.

Proses pembuatan atap terakota hampir sama dengan
cara membuat batu bata yakni dipadatkan, dibentuk menyerupai genteng, dan
dibakar sampai berwarna oranye hingga merah terakota.

Setelah dibakar, atap terakota kemudian dijemur
dibawah sinar matahari sampai benar-benar mengeras dan tak mudah rapuh.

Kelebihan atap terakota:

  • Harga genteng lebih ekonomis.
  • Bersifat ringan, sehingga dapat mengurangi beban atap.
  • Daya tekan kuat sehingga tidak mudah retak meski diinjak.

Kekurangan atap terakota:

  • Ukurannya tidak seragam.
  • Agak sulit untuk dipasang dan perlu ketelitian yang tinggi.
  • Mudah berlumut, sehingga warna atap jadi tampak kotor

2. Atap Keramik

kuhuni.com

Jenis atap rumah ini biasanya sering ditemukan dalam
bangunan – bangunan tua. Bahan baku pembuatan atap keramik ini terdiri dari
campuran tanah liat, kaolin, dan pasir kuarsa.

Secara umum, proses pembuatan atap keramik hampir
sama dengan cara membuat atap terakota yakni dicetak dan dibakar. Namun,
pembuatan atap keramik melalui beberapa proses tambahan seperti pabrikasi dan finishing glazur.

Oleh sebab itu, atap keramik jadi tampak licin dan
mengkilap. Karena sifatnya yang mengkilap, jenis atap bangunan ini dapat
memantulkan cahaya matahari sehingga akan terlihat menyilaukan pada saat hari
terik.

Kelebihan atap keramik:

  • Dapat memantulkan panas, sehingga membuat rumah jadi lebih
    sejuk.
  • Warna menarik.
  • Ukurannya seragam.
  • Memiliki daya tahan yang tinggi (tahan api, tahan angin,
    tahan benturan).
  • Awet.

Kekurangan atap keramik:

  • Harga relatif lebih mahal.
  • Bobotnya jauh lebih berat.
  • Susah dipasang.
  • Warna mudah pudar.

3. Atap Aluminium

kompas.com

Jenis atap rumah ini cukup sering digunakan pada rumah-rumah di Indonesia, maupun di beberapa negara lainnya. Atap aluminium juga sering digunakan untuk tujuan lain seperti pembuatan bengkel, tatakan tanaman, dan lain sebagainya.

Kelebihan atap aluminium:

  • Dapat didaur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan.
  • Bersifat ringan dan lentur sehingga mudah dipasang.
  • Kuat dan tahan lama.
  • Anti karat.
  • Harga dan biaya perawatanya cukup terjangkau.

Kekurangan atap aluminium:

  • Warna mudah pudar.
  • Mudah penyok karena bentuknya yang tipis.
  • Sering mengeluarkan suara berisik.
  • Mudah mengembang dan menyusut.
  • Mudah menyerap panas sehingga membuat suhu ruangan jadi lebih tinggi.

4. Atap Metal

rumarumi.com

Jenis atap rumah ini terbuat dari campuran berbagai
jenis logam metal, sehingga terciptalah zincalume
steel
atau baja lapis ringan.

Campuran logam penyusun baja lapis ringan tersebut
terdiri dari seng, aluminium, dan silikon yang dibentuk menjadi lembaran yang
lebar dan bergelombang. Umumnya, ukuran lebar atap metal ini sekitar 60-120 cm
dengan ketebalan sekitar 0,3 mm.

Kelebihan atap metal:

  • Bersifat ringan.
  • Proses pemasangannya mudah dan cepat.
  • Biasanya dilapisi bahan anti karat.
  • Tahan api dan tahan terhadap pertumbuhan lumut.

Kekurangan atap metal:

  • Mudah pecah atau penyok jika terinjak.
  • Sangat mudah menyerap panas matahari, sehingga membuat suhu ruangan jadi lebih panas.
  • Proses pemasangannya memerlukan sekrup, agar atap metal tidak mudah bergeser akibat terbawa angin.

5. Atap Aspal

arafuru.com

Ternyata material aspal tidak hanya ada di jalan saja, lho. Dari berbagai jenis atap rumah, ada pula yang tersusun dari bahan baku aspal turunan (lembaran bitumen) dan bahan-bahan kimia lainnya.

Secara umum, atap aspal memiliki dua macam model yang berbeda, yakni model datar dan model bergelombang.

Model datar biasanya dipasang pada bagian multipleks
yang terletak pada rangka atap. Sedangkan model bergelombang, pemasangannya
dilakukan dengan cara disekrup pada bagian balok gording.

Kelebihan atap aspal:

  • Bersifat solid dan ringan.
  • Dapat diaplikasikan pada bagian atap yang miring mulai dari
    22,5o sampai dengan 90o .
  • Pemasangannya relatif praktis dan mudah.
  • Bersifat kuat, sehingga sering digunakan sebagai atap
    bangunan yang rawan tertimpa bencana.
  • Tahan terhadap air, api dan terpaan angin.
  • Banyak pilihan warna menarik dan tidak mudah pudar.
  • Bersifat anti jamur.

Kekurangan atap aspal:

  • Harga atap aspal relatif mahal.
  • Belum banyak ditemukan di Indonesia karena seringnya diperoleh secara impor.
  • Meski ringan, massa aspal ini relatif lebih berat.
  • Proses pemasangannya agak rumit karena harus didukung dengan kerangka penyangga yang lebih kuat.

6. Atap Beton

archify.com

Sesuai dengan namanya, jenis atap rumah ini terbuat dari material beton. Material beton ini merupakan campuran dari bahan baku pasir, kerikil, semen, dan bahan-bahan aditif lainnya.

Umumnya, atap beton saat ini memiliki dua jenis bentuk, yaitu datar dan bergelombang. Jenis atap beton datar biasanya sering dipakai pada tipe bangunan modern, dengan konsep minimalis elegan.

Kelebihan atap beton:

  • Bentuk dan warna yang tersedia lebih bervariasi.
  • Dibanding dengan jenis atap lainnya, tingkat kualitas atap
    beton relatif lebih tinggi.
  • Tahan terhadap tekanan, perubahan cuaca, kebakaran, dan
    pelapukan.
  • Tidak mudah goyah oleh terpaan angin.
  • Tampilannya relatif lebih estetik.

Kekurangan atap beton:

  • Bersifat lebih berat daripada atap tanah liat.
  • Proses pemasangannya memerlukan waktu lama.
  • Harga relatif mahal.
  • Tidak bisa memantulkan panas matahari.
  • Teksturnya kasar dan sangat mudah ditumbuhi lumut.

7. Atap Kaca

pexels.com

Jenis atap rumah ini dibuat dengan bahan material kaca yang transparan. Umumnya, atap atau genteng kaca ini sering dipakai sebagai media penerangan ruangan karena cahaya matahari dapat menembus bagian kaca dan menyinari bagian dalam ruangan secara langsung.

Dengan pemasangan atap kaca, kamu dapat menghemat konsumsi pemakaian listrik harian, sehingga anggaran listrik rumah akan jauh lebih murah.

Kelebihan atap kaca:

  • Membuat bagian dalam rumah jadi tidak mudah lembab, sehingga
    pertumbuhan jamur pun akan terhambat.
  • Dapat menjadi media penerangan ruangan alami.
  • Membuat bangunan jadi tampak lebih elegan, estetik, modern,
    dan mewah.

Kekurangan atap kaca:

  • Model atau bentuk atap kaca masih sangat terbatas.
  • Bahannya relatif mudah pecah.
  • Sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan, sehingga menimbulkan suhu yang panas.
  • Tidak cocok digunakan sebagai atap rumah utama.

8. Atap Sirap

archify.com

Apakah kamu pernah mendengar istilah sirap sebelumnya? Atap sirap merupakan salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari bahan kayu ulin.

Kayu ulin telah lama dikenal sebagai kayu yang kuat, dan mendapat julukan sebagai kayu besi.

Karena terbuat dari bahan kayu ulin, atap sirap
memiliki daya tahan yang sangat tinggi terhadap segala faktor cuaca.

Umumnya, atap sirap merupakan belahan dari kayu ulin yang tipis dan agak memanjang.

Selain itu, atap sirap memiliki warna coklat kehitaman dengan ukuran 58 x 6 x 0,5 cm atau 58 x 6 x 0,3 cm (Panjang x lebar x tinggi) untuk setiap lembarnya.

Kelebihan atap sirap:

  • Bahannya relatif ringan.
  • Tahan terhadap perubahan cuaca, perubahan suhu, dan kelembaban.
  • Isolator panas yang baik, sehingga membuat ruangan jadi lebih
    sejuk.
  • Memiliki bentuk yang sangat estetik dengan serat-serat kayu
    alami.
  • Tidak akan mengalami perkaratan.
  • Dapat meredam suara bising akibat hujan.
  • Awet dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Kekurangan atap sirap:

  • Proses pemasangannya cenderung sulit dan membutuhkan biaya yang lebih besar.
  • Harganya relatif lebih mahal karena terbuat dari kayu ulin.
  • Sulit ditemukan.
  • Mudah menyerap air hujan.

9. Atap Asbes

pexels.com

Jenis atap rumah ini tentu sudah sangat populer dan
sering ditemukan pada rumah-rumah di Indonesia. Atap asbes terbuat dari
pencampuran enam mineral silikat alam, dan membentuk material asbestos (asbes).

Bahan mineral penyusun atap asbes tersebut, dapat menyerap panas dengan cukup efektif dibandingkan dengan atap seng.

Maka dari itu, penggunaan asbes lebih banyak dipilih oleh masyarakat dibanding dengan jenis atap seng.

Kelebihan atap asbes:

  • Proses pemasangan asbes sangat praktis dan mudah.
  • Harga sangat terjangkau.
  • Banyak tersedia di berbagai toko bangunan.
  • Bersifat ringan.
  • Tahan lama.
  • Tidak menyerap panas matahari sehingga suhu ruangan jadi
    lebih sejuk.

Kekurangan atap asbes:

  • Jika mengalami sedikit kerusakan, maka lembaran asbes
    tersebut perlu diganti seluruhnya.
  • Mengandung bahan karbon berbahaya yang dapat memberikan
    dampak pada kesehatan pernapasan manusia.
  • Struktur bahan tidak kokoh sehingga cenderung mudah retak dan
    pecah.

10. Atap uPVC

kpsteel.com

Atap uPVC merupakan jenis atap rumah yang terbuat
dari material Unplasticized Polyvinyl
Chloride
(uPVC). Material tersebut telah lama dikenal sebagai jenis bahan
yang kuat, versatile, dan tahan lama.

Kualitas jenis atap ini memang sudah tidak diragukan
lagi. Oleh karena itu, atap uPVC kerap dipilih oleh banyak masyarakat sebagai
pelindung bagian atas rumah impian mereka.

Kelebihan atap uPVC:

  • Dapat menahan panas matahari, sehingga tidak perlu dilakukan
    penambahan insulasi.
  • Dapat meredam suara berisik ketika turun hujan, karena pada
    atap uPVC terdapat bagian rongga udara kosong yang dapat menahan suara hujan.
  • Kualitas bahannya terjamin, dan melalui proses produksi
    dengan teknologi mutakhir.
  • Tahan terhadap kebakaran, bahan kimia, dan perubahan cuaca.
  • Biaya perawatannya murah.
  • Konstruksi atap uPVC terbilang sangat kuat dan mampu menahan
    beban seberat 500 kg.

Kekurangan atap uPVC:

  • Karena terbuat dari material yang sangat berkualitas sehingga
    harganya agak sedikit lebih mahal.
  • Variasi atap sangat terbatas dan hanya menyediakan warna
    biru dan putih.
  • Meski tahan terhadap kebakaran, ketahanan atap
    uPVC terhadap api tidak benar-benar 100 persen.

Jenis Atap Rumah Mana yang Paling
Kamu Suka?

Setelah membaca beberapa ulasan di atas, sekarang kamu sudah lebih tahu tentang macam-macam atap bangunan.

Kalau mau buat rumah nanti, kira-kira kamu bakal pilih jenis atap yang mana? Sebelum memilih, pastikan dulu karakteristik material penyusunnya serta kelebihan dan kekurangannya.

Mau mendapat insight seru lainnya seputar rumah idaman? Pantau terus update artikel selanjutnya hanya di blog Mamikos Info.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah