Contoh-contoh Proses Difusi Ilmu Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh-contoh Proses Difusi Ilmu Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari – Proses difusi dalam ilmu fisika seringkali terjadi di sekitarmu.
Namun, seringkali setiap orang tidak mengetahuinya, atau tidak sadar bahwa hal itu merupakan proses difusi.
Sedikit pengenalan, proses difusi merupakan hasil dari gerakan suatu molekul, yang alirannya akan berpindah pada konsentrasi tinggi, menuju ke konsentrasi yang lebih rendah. Misalnya, dapat terjadi ketika kamu sedang menyeduh teh.
Bila kamu ingin mengetahui contoh proses difusi lainnya, maka kamu bisa membaca artikel berikut ini.
Sebab, Mamikos sudah memberikan artikel tentang contoh proses difusi ilmu fisika. Selamat menyimak.
Pengertian
Difusi
Daftar Isi
Daftar Isi
Difusi
adalah proses yang dihasilkan dari sebuah gerakan molekul, dimana alirannya akan
berpindah dari daerah yang berkonsentrasi tinggi, menuju ke daerah dengan berkonsentrasi
rendah.
Menurut
dari definisi tersebut, perbedaan konsentrasi di dalam dua larutan, sering dikenal
juga dengan nama gradien konsentrasi.
Meskipun
tidak terdapat perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap akan bisa
terjadi untuk mencapai suatu kesetimbangan.
Contoh
difusi di dalam tubuh manusia yaitu ketika kita sedang menarik napas, alveolus akan
mengembang serta oksigen dapat masuk ke paru-paru.
Lalu, ketika sedang mengembuskan napas, alveolus akan mengempis dan karbondioksida akan keluar dari tubuh.
Proses ini terjadi, disebabkan oleh molekul yang bergerak dari konsentrasi tinggi menuju ke rendah.
Secara
umum, difusi merupakan salah satu peristiwa dari perpindahan massa, yang
prosesnya sering juga dilakukan di dalam industri-industri.
Proses difusi minimal akan melibatkan dua macam zat, dan salah satu zat yang berkonsentrasi lebih tinggi daripada zat lainnya, atau bisa dikatakan dalam kondisi yang belum setimbang. Keadaan ini bisa menjadi driving force dari sebuah proses difusi.
Difusi
akan dapat terus terjadi, sehingga seluruh partikel akan tersebar luas secara
merata, atau mencapai pada keadaan kesetimbangan, dimana perpindahan molekul akan
tetap terjadi walaupun tidak terdapat perbedaan dalam konsentrasi.
Proses
Difusi
Proses
difusi bisa terjadi di dalam zat padat, zat cair, ataupun zat gas. Dalam hal
ini, prosesnya tidak akan memerlukan sebuah energi, sebab itulah proses difusi
disebut juga sebagai sebuah sistem transpor yang pasif.
Proses
difusi merupakan sebuah kondisi, dimana terjadinya pergerakan dari partikel zat
dengan gerakan acak, yang berdifusi dari bagian berkonsentrasi tinggi, menuju
ke bagian yang lebih rendah melewati sebuah membran sel.
Sebuah
partikel bisa melewati membran tersebut, bila ukuran dari partikel sangat kecil,
serta bisa larut di dalam air ataupun lemak.
Proses
difusi adalah sebuah proses transport pasif. Di dalam proses difusi, partikel
zat akan dapat bergerak dari daerah yang berkonsentrasi tinggi, menuju ke daerah
dengan konsentrasi yang lebih rendah, sehingga akan dapat menghasilkan sebuah konsentrasi
yang sama di dalam zat tersebut.
Proses
difusi ini dapat terjadi, akibat adanya bentuk pergerakan pada suatu partikel
zat dari daerah yang berkonsentrasi lebih tinggi, menuju ke daerah yang
berkonsentrasi lebih rendah melalui suatu membran sel.
Syarat supaya partikel bisa melewati membran ketika sedang berdifusi, yaitu ukuran partikel tersebut sangatlah kecil dan partikel tersebut bisa larut di dalam air dan juga di dalam lemak.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Difusi
Kecepatan difusi suatu pada partikel ataupun molekul dalam suatu zat, dapat dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor.
Berikut ini adalah sejumlah faktor, yang dapat mempengaruhi proses difusi yaitu sebagai berikut:
1.
Ukuran Molekul yang Meresap
Bila
molekul berukuran cukup besar, maka proses difusi akan menjadi lebih lambat
untuk dapat melalui membrane, daripada molekul yang ukurannya memang lebih
kecil.
2.
Suhu
Gerakan
dari molekul akan lebih cepat, pada saat terjadi kenaikan suhu. Hal ini
tentunya akan berdampak pada laju dari difusi, yang juga akan semakin cepat.
Ketika
suhu menjadi semakin tinggi, partikel ini akan memperoleh energi yang lebih
besar untuk dapat bergerak, sehingga kecepatan pada difusinya juga semakin
besar.
3.
Konsentrasi Zat
Laju
difusi juga dapat didasarkan kepada besar dari gradien konsentrasi. yang terdapat
pada dua zat.
4.
Wujud Materi
Proses
difusi pada zat padat, seringkali akan lebih lambat bila dibandingkan dengan
zat cair dan juga zat gas.
Contohnya
dari proses difusi O2 dalam hewan bersel satu. Difusi bisa terjadi, sebab
konsentrasi O2 di udara lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi O2 di
dalam sel.
5.
Ketebalan Membran
Semakin
tipis ukuran membran sel, akan menyebabkan kecepatan dari difusi semakin besar.
6.
Luas Suatu Area
Semakin
besar luas dari area, akan menyebabkan kecepatan pada difusi semakin besar.
7.
Jarak
Semakin
dekat jarak di antara dua konsentrasi, akan menyebabkan kecepatan dari difusi
semakin besar.
Jenis-jenis Difusi
Difusi mempunyai dua macam jenis, yakni difusi sederhana dan juga difusi terbantu.
Dilansir dari sebuah Modul Biologi yang telah disusun oleh Saefullah (2020), berikut ini penjelasannya.
1.
Difusi Sederhana
Pada
jenis ini, difusi merupakan perpindahan dari zat padat, cair, atau gas, baik
itu melalui ataupun tidak melalui membrane, dari bagian yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) menuju ke bagian berkonsentrasi yang rendah (hipotonis).
Akibat adanya perpindahan ini, konsentrasi pada zat menjadi sama (isotonis).
Sel ingin mengambil sebuah nutrisi, ataupun terjadi pada bagian molekul/partikel hydropobhic (tidak berpolar).
Partikel
akan dapat langsung berdifusi tanpa harus memerlukan energi, dan dapat melewati
membran secara langsung.
2.
Difusi Terbantu
Proses
ini dapat terjadi di bagian sel yang ingin mengambil sebuah nutrisi, dan terjadi
di dalam partikel yang memiliki polar/ion (hydrophilic).
Jenis
difusi ini akan membutuhkan bantuan dafi protein yang spesifik, berupa saluran dari
protein dan juga protein transport, supaya partikel dapat melewati membran.
Contohnya
pada jenis bakteri Escherichia coli, yang akan menurun metabolismenya apabila
dipindahkan ke dalam sebuah medium laktosa, sebab tidak bisa melalui membran
sel.
Namun, dengan bantuan dari enzim permease, laktosa bisa melewati membran sel.
Enzim permease merupakan protein membran sel, yang akan membuka jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan, supaya bisa melewati dua buah lapisan lipid hidrofobik dari membran sel.
Contoh-contoh Proses Difusi Ilmu Fisika
1. Menyeduh teh celup
Contoh-contoh proses difusi ilmu fisika, yaitu saat menyeduh teh celup. Teh celup akan diseduh, dengan cara merendamnya dengan menggunakan air panas.
Dikutip
dari Chemistry LibreTexts, difusi ini terjadi sebab adanya gerakan molekul
termal acar, yang memindahkan molekul teh agar keluar dari daerah dengan
konsentrasi tinggi, menuju ke konsentrasi rendah.
Difusi
ini menyebabkan molekul dari teh menyebar ke seluruh air di dalam gelas, dan membuat
konsentrasinya menjadi seimbang.
2. Menyemprotkan parfum atau pengharum ruangan
Contoh-contoh proses difusi ilmu fisika berikutnya. Dikutip dari Thought Co, contoh peristiwa difusi di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan menyemprotkan parfum ataupun pengharum ruangan.
Awalnya, parfum ataupun pengharum ruangan hanya akan dapat tercium di suatu tempat.
Namun, molekul-molekul dari pewangi tersebut akan berdifusi ke tempat dengan konsentrasinya yang lebih rendah, serta membuat aromanya dapat tercium di seluruh ruangan.
3. Melarutkan gula ke dalam air
Contoh-contoh proses difusi ilmu fisika lainnya, yaitu melarutkan gula ke dalam air.
Molekul gula akan dapat berdifusi ke seluruh air di dalam konsentrasi yang lebih merata, sehingga larutan akan bersifat jenuh.
Difusi
tidak hanya akan berlaku pada saat sedang melarutkan gula, namun juga ketika
melarutkan garam serta zat lainnya ke dalam air.
4. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah
Contoh
dari peristiwa difusi di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pertukaran oksigen serta
karbon dioksida ke dalam darah.
Gas
karbon dioksida akan dapat berpindah dari darah yang kaya akan karbondioksida,
ke luar paru-paru dengan melewati proses difusi.
Sebaliknya,
oksigen juga akan dapat berpindah dari paru-paru menuju ke darah yang minim
oksigen, dengan melewati proses difusi.
Dikutip
dari Biology Dictionary, pertukaran oksigen dan juga karbondioksida di dalam
darah, menunjukkan bahwa proses difusi zat tidak akan bergantung pada difusi dari
zat lainnya.
5. Asap yang menyebar
Contoh-contoh proses difusi ilmu fisika selanjutnya yaitu pada asap yang menyebar.
Asap akan menyebar dari daerah dengan adanya konsentrasi tinggi, menuju ke daerah dengan konsentrasi yang rendah.
Difusilah
yang akan menyebabkan asap pembakaran darfi obat nyamuk dan juga rokok, menjadi
bisa memenuhi ruangan.
Difusi
juga yang akan menyebabkan asap dari kendaraan serta asap pabrik, dapat
tersebar di udara kemudian terlihat menghilang.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai contoh-contoh proses difusi ilmu fisika, semoga artikel di atas dapat membantu kamu mengenai proses difusi, serta mengetahi apa saja contoh proses difusi ilmu fisika.
Harapannya, materi IPA di atas bisa semakin menguatkan pengetahuan kamu, dan kamu pun bisa memiliki banyak ilmu baru. Sebenarnya, materi difusi ini sudah sering dipelajari di sekolah, Mamikos hanya memberikan tambahan pemahaman saja.
Demikian pembahasan mengenai contoh proses difusi ilmu fisika, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai proses perubahan wujud atau proses ilmu fisika lainnya pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: