5 Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Singkat dan Artinya
5 Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Singkat dan Artinya — Hortatory Exposition Text biasanya digunakan untuk mempengaruhi pembaca untuk melakukan suatu aksi.
Media sosial merupakan salah satu isu yang menyimpulkan banyak polemik belakangan terutama mengenai dampak positif serta negatifnya. Kamu bisa mengekspresikan argumenmu mengenai media sosial lewat text hortatory exposition.
Di bawah ini beberapa contoh text hortatory exposition tentang social media yang bisa kamu jadikan referensi!
Kumpulan Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media
Daftar Isi
- Kumpulan Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 1
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 2
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 3
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 4
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 5
- Penutup
Daftar Isi
- Kumpulan Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 1
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 2
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 3
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 4
- Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 5
- Penutup
Menurut Text Explorer for Senior High School yang disusun oleh Wulandari (2021) hortatory exposition text merupakan jenis kalimat yang bertujuan meyakinkan pembaca dengan memberikan penjelasan secara komprehensif terhadap suatu permasalahan.
Di dalam hortatory exposition text biasanya akan disusun pula oleh pendapat-pendapat pendukung dalam bentuk argumentasi dan ditutup dengan saran atau rekomendasi.
Supaya kamu tidak bingung membedakan hortatory exposition text dengan analytical exposition text berikut Mamikos jelaskan sedikit inti perbedaan kedua jenis text bahasa Inggris ini.
Keduanya memang cukup mirip, tapi pada dasarnya, hortatory exposition biasanya bertujuan supaya pembacanya bertindak atau melakukan sesuatu sedangkan analytical exposition hanya memberikan penjelasan tanpa mengharuskan pembaca bertindak.
Struktur hortatory exposition text biasanya terdiri atas 3 komponen yaitu thesis, argumentation serta recommendation. Thesis tersusun atas pandangan penulis mengenai suatu isu.
Argumentation berisi argumentasi atau penjelasan yang bisa mempengaruhi pembaca terhadap suatu isu, sedangkan recommendation berisi simpulan serta saran atau rekomendasi terhadap permasalahan yang diangkat di thesis.
Untuk menyusun hortatory exposition text dalam bahasa Inggris, biasanya kita menggunakan language feature seperti simple present tense, passive voice, adjective, noun, technical terms, time relationship dan cause-effect terms.
Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 1
Berikut contoh text hortatory exposition tentang social media bagian 1 dengan judul “Social Media Makes Teenagers Lazy to Study”.
Thesis
The importance of social media in teenagers’ lives continues to grow. While it offers many benefits, one of the most concerning effects is that it makes teenagers lazy to study.
Arguments
Firstly, social media platforms such as Instagram, TikTok, and YouTube are designed to keep users engaged for long periods.
Teenagers often spend hours scrolling through posts, watching videos, and chatting with friends, leaving little time or energy for studying.
Secondly, the constant distractions of notifications and messages prevent teenagers from focusing on their schoolwork.
They find it hard to concentrate on tasks when their phones are constantly buzzing with alerts.
Lastly, social media creates a false sense of productivity. Many teenagers feel they are learning something new by watching educational videos or following influencers, but this content rarely contributes directly to their academic performance.
Recommendation
Therefore, parents and educators should monitor teenagers’ social media use and encourage them to prioritize their studies.
Limiting screen time and promoting a balanced daily schedule will help ensure that social media does not negatively impact their education.
Artinya
Tesis
Pentingnya sosial media bagi kehidupan para remaja terus meningkat. Meskipun memiliki banyak manfaat, salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah membuat para remaja malas belajar.
Argumen
Pertama, platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dirancang untuk membuat pengguna terlibat dalam waktu yang lama.
Remaja sering menghabiskan berjam-jam menggulirkan ungahan, menonton video, dan mengobrol dengan teman sehingga mereka akan kehabisan waktu atau energi untuk belajar.
Kedua, gangguan yang terus-menerus dari notifikasi dan pesan menghalangi remaja untuk fokus pada tugas sekolah mereka.
Mereka kesulitan berkonsentrasi pada tugas saat ponsel mereka terus-menerus berbunyi dengan peringatan. Terakhir, media sosial membuat remaja terjebak pada produktivitas semu.
Banyak remaja merasa mereka sedang mempelajari sesuatu yang baru dengan menonton video edukasi atau mengikuti influencer, tetapi sebenarnya konten ini jarang berkontribusi langsung pada prestasi akademis mereka.
Rekomendasi
Oleh karena itu, orang tua dan guru harus memantau penggunaan media sosial oleh remaja dan mendorong mereka untuk memprioritaskan studi mereka.
Membatasi waktu bersosial media dan menyarankan jadwal harian yang seimbang akan membantu memastikan bahwa media sosial tidak berdampak negatif pada pendidikan mereka.
Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 2
Di bawah ini adalah contoh text hortatory exposition tentang social media bagian 2 dengan judul “Social Media Leads Teenagers to Negative Social Circles”, simak ya!
Thesis
Social media can lead teenagers into negative social circles. The consequences of this can be harmful to their personal development.
Arguments
Firstly, teenagers are often influenced by the people they follow online. They may come into contact with influencers or peers who promote harmful behaviors such as substance abuse, bullying, or reckless lifestyles.
Secondly, the anonymity of social media makes it easier for individuals with bad intentions to target and manipulate young minds.
Teenagers are particularly vulnerable to peer pressure and may engage in risky activities to fit in with online groups.
Lastly, the fear of missing out (FOMO) can push teenagers into adopting attitudes or behaviors that they would not normally engage in offline. This can lead to negative self-image, anxiety, and poor decision-making.
Recommendation
Therefore, it is essential for parents and schools to educate teenagers about the potential dangers of social media.
Encouraging critical thinking and promoting healthy relationships can help teenagers navigate the online world more safely.
Artinya
Tesis
Media sosial bisa membawa remaja ke lingkaran pergaulan negatif. Konsekuensi dari perbuatan ini tentu akan merugikan perkembangan mereka sendiri.
Argumen
Pertama, remaja sering dipengaruhi oleh orang yang mereka ikuti secara online.
Mereka mungkin berhubungan dengan influencer atau teman sebaya yang memperlihatkan perilaku berbahaya seperti penyalahgunaan narkoba, bullying, atau gaya hidup yang buruk.
Kedua, anonimitas di media sosial akan memudahkan orang dengan niat buruk untuk menargetkan dan memanipulasi pikiran remaja.
Remaja sangat rentan terhadap tekanan teman sebaya dan mungkin terlibat dalam aktivitas berbahaya demi bisa diterima oleh kelompoknya di dunia maya.
Terakhir, rasa takut ketinggalan (FOMO) dapat mendorong remaja untuk mengadopsi sikap atau perilaku yang tidak akan mereka lakukan secara offline.
Hal ini bisa menyebabkan citra diri yang negatif, kecemasan, dan pengambilan keputusan yang salah.
Rekomendasi
Penting sekali bagi orang tua dan pihak sekolah mengajarkan remaja tentang bahaya media sosial.
Mendorong remaja berpikir kritis dan menunjukkan hubungan yang sehat dapat membantu remaja mengeksplorasi dunia maya lebih aman.
Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 3
Selanjutnya kamu akan melihat contoh text hortatory exposition tentang social media bagian 3 dengan judul “Social Media as a Tool for Criminals to Prey on Teenagers”.
Thesis
While social media connects people worldwide, it has also become a tool for criminals to prey on unsuspecting teenagers, making it a dangerous platform without proper vigilance.
Arguments
Firstly, predators and criminals can create fake profiles to deceive teenagers. By pretending to be someone trustworthy, they can manipulate teenagers into sharing personal information, leading to scams or even worse, physical harm.
Secondly, cyberbullying and online harassment are rampant on social media, and criminals use these tactics to intimidate and control their victims.
Finally, certain criminals exploit social media to lure teenagers into participating in illegal activities. Gangs, drug dealers, and human traffickers often use these platforms to target vulnerable young people.
Recommendation
Schools should teach teenagers about online safety, ensuring they know how to protect themselves from criminal elements lurking online.
Artinya
Tesis
Meskipun media sosial bisa menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, media sosial juga menjadi alat bagi para penjahat untuk menjebak remaja yang tidak tahu apa-apa, menjadikannya platform berbahaya tanpa pengawasan yang ketat.
Argumen
Pertama, predator dan penjahat dapat membuat profil palsu untuk menipu remaja.
Dengan berpura-pura menjadi seseorang yang dapat dipercaya, mereka bisa memanipulasi remaja untuk berbagi informasi pribadi, yang mengarah pada penipuan atau bahkan kejahatan fisik.
Kedua, perundungan di dunia maya dan pelecehan online merajalela di media sosial, dan para penjahat menggunakan taktik ini untuk mengintimidasi dan mengendalikan korban mereka nantinya.
Terakhir, beberapa penjahat menggunakan media sosial untuk merekrut remaja terlibat kegiatan ilegal. Geng, pengedar narkoba, dan pelaku perdagangan manusia sering menggunakan media sosial untuk menargetkan remaja yang rentan.
Rekomendasi
Sekolah harus mengajarkan remaja tentang keamanan berinternet, memastikan mereka tahu cara melindungi diri dari unsur-unsur kriminal yang mengintai secara online.
Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 4
Contoh text hortatory exposition tentang social media bagian keempat berjudul “Social Media as a Perfect Media for Cyberbullying”.
Thesis
Social media has become a breeding ground for cyberbullying, where teenagers and even adults are targeted through harmful comments, messages, and posts.
Arguments
Firstly, social media allows bullies to remain anonymous, making it easier for them to harass others without facing consequences.
They can hide behind fake accounts and continue their attacks without fear of being caught.
Secondly, the reach of social media is vast, meaning that hurtful posts or comments can be shared widely, causing greater humiliation for the victim.
Lastly, social media platforms often fail to adequately address cyberbullying, allowing the abuse to persist even after being reported.
Recommendation
Therefore, it is crucial for social media companies to implement stricter policies against cyberbullying and for users to report any harmful behavior.
Artinya
Tesis
Media sosial telah menjadi tempat berkembangnya perundungan siber, di mana remaja dan bahkan orang dewasa menjadi sasaran melalui komentar, pesan, dan postingan yang merugikan.
Argumen
Pertama, media sosial memungkinkan pelaku perundungan tetap anonim sehingga mereka lebih mudah mengganggu orang lain tanpa menghadapi konsekuensinya.
Mereka bisa bersembunyi di balik akun palsu dan terus melakukan serangan tanpa takut tertangkap.
Kedua, jangkauan media sosial sangat luas sehingga unggahan atau komentar menyakitkan bisa dibagikan secara luas hingga menyebabkan rasa malu yang lebih besar bagi korban.
Terakhir, platform media sosial sering kali gagal menangani perundungan siber dengan baik yang akhirnya membiarkan penyalahgunaan berlanjut bahkan setelah perundungan itu dilaporkan.
Rekomendasi
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan media sosial untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat terhadap perundungan siber dan bagi pengguna untuk melaporkan perilaku berbahaya apa pun.
Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Bagian 5
Di bawah ini adalah contoh text hortatory exposition tentang social media yang terakhir berjudul “Social Media Increases Depression”.
Thesis
While social media connects people, it also contributes to increasing levels of depression, especially among teenagers. The stress of keeping up a flawless online persona can have a serious impact on mental health.
Arguments
Firstly, constant comparison to the idealized lives of others on social media creates feelings of inadequacy and low self-esteem.
Teenagers often feel that their lives do not measure up to the highlight reels they see online, leading to feelings of worthlessness.
Secondly, social media fosters a fear of missing out (FOMO), which can increase anxiety and cause teenagers to feel isolated, even when they are surrounded by friends in real life.
Lastly, excessive use of social media reduces face-to-face interactions, leading to loneliness and disconnection from real-world relationships, which are essential for emotional well-being.
Recommendation
Therefore, it is important for individuals to limit their social media usage and focus on building real-life connections.
Parents and educators should encourage healthy social habits and promote awareness about the negative effects of excessive social media consumption.
Artinya
Tesis
Media sosial bukan hanya menjadi tempat yang menghubungkan satu sama lain, tapi media sosial juga turut berkontribusi terhadap peningkatan tingkat depresi, terutama di kalangan remaja.
Tekanan untuk mempertahankan image sempurna secara online bisa sangat memengaruhi kesehatan mental remaja.
Argumen
Pertama, pengguna media sosial akan terus-menerus membandingkan hidup mereka dengan kehidupan ideal orang lain di media sosial sehingga menciptakan perasaan ketinggalan dan rendah diri.
Remaja sering merasa hidup mereka tidak seindah hal-hal yang terlihat media sosial sehingga menyebabkan perasaan tidak berharga.
Kedua, media sosial memupuk rasa takut ketinggalan (FOMO) yang dapat meningkatkan kecemasan dan membuat remaja merasa terisolasi, meskipun mereka dikelilingi oleh teman di kehidupan nyata mereka.
Terakhir, penggunaan media sosial yang berlebihan mengurangi interaksi langsung yang menyebabkan kesepian dan keterputusan dari hubungan dunia nyata yang sangat penting untuk kesejahteraan emosional.
Rekomendasi
Penting sekali bagi tiap orang dalam membatasi penggunaan media sosial dan fokus membangun hubungan di kehidupan nyata.
Orang tua dan para pendidik harus mendorong kebiasaan sosial yang sehat dan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif dari konsumsi media sosial yang berlebihan.
Penutup
Nah, itu dia 5 contoh text hortatory exposition tentang social media yang telah Mamikos hadirkan khusus untukmu.
Kalau kamu ingin melihat contoh mengenai narrative text maupun procedure text, kamu bisa menemukannya juga di blog Mamikos, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: