Dampak Apa Saja yang Bisa Terjadi saat Terjadi Gempa Bumi? Ini 12 Akibat Gempa Bumi

Dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi beragam tergantung dengan jenis gempa itu sendiri. Yuk, kenali berbagai jenis gempa dan dampak yang ditimbulkannya.

15 Januari 2025 Lintang Filia

Dampak Apa Saja yang Bisa Terjadi saat Terjadi Gempa Bumi? Ini 12 Akibat Gempa Bumi – Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Tentunya, bencana tersebut menimbulkan berbagai dampak yang mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai dampak gempa bumi agar kita bisa lebih siap dan waspada dalam menghadapi bencana ini.🚨‼️

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Gempa Bumi?

dampak gempa bumi
Canva/@asbe

Gempa bumi terjadi karena adanya pelepasan energi yang tiba-tiba di dalam kerak bumi. Sedangkan energi tersebut timbul karena adanya pergerakan lempeng tektonik yang saling bertumbukan, bergesekan, atau menjauh.

Proses ini berlangsung terus-menerus, tetapi ketika tekanan antar lempeng terlalu besar untuk ditahan, lempeng tersebut akan bergeser secara mendadak, sehingga menghasilkan getaran yang kita rasakan sebagai gempa bumi.

Nah, ada beberapa faktor penyebab gempa bumi, yaitu:

1. Pergerakan Lempeng Tektonik

Bumi kita terdiri dari lempeng-lempeng besar yang disebut lempeng tektonik. Pergerakan lempeng ini merupakan penyebab utama gempa bumi. Misalnya, saat dua lempeng saling bertabrakan, gesekan yang terjadi dapat memicu gempa besar.

2. Aktivitas Vulkanik

Selain itu, gempa bumi juga dapat disebabkan oleh gunung berapi yang sedang aktif. Getaran yang disebabkan oleh pergerakan magma di dalam gunung berapi akan menimbulkan gempa kecil hingga sedang di sekitarnya.

Contoh gempa vulkanik yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa yang disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau di tahun 2019 lalu.

3. Pelepasan Energi di Patahan

Selanjutnya, gempa dapat disebabkan oleh pelepasan energi patahan. Patahan adalah retakan di kerak bumi tempat lempeng-lempeng bergerak.

Di sepanjang patahan ini, tekanan dapat menumpuk hingga akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Contohnya adalah gempa di sepanjang patahan San Andreas di Amerika Serikat.

Jenis-jenis Gempa Bumi

Selanjutnya, berdasarkan proses terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik dan potensi dampak gempa bumi yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan jenis-jenis gempa bumi:

1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling umum dan sering menyebabkan kerusakan besar. Gempa tersebut terjadi karena pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi.

Contohnya adalah gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 silam, yang menyebabkan dampak gempa bumi berupa korban jiwa dan kerusakan infrastruktur masif.

2. Gempa Vulkanik

Sama seperti namanya, penyebab dari gempa bumi yang satu ini ini akibat aktivitas vulkanik, seperti pergerakan magma di dalam gunung berapi. Biasanya, gempa vulkanik menjadi tanda bahwa gunung berapi sedang dalam fase aktif.

Meskipun skalanya sering lebih kecil dibandingkan gempa tektonik, dampak gempa bumi vulkanik bisa memengaruhi daerah sekitar gunung, seperti kerusakan rumah dan evakuasi warga, lho.

3. Gempa Runtuhan (Teras)
Gempa jenis ini terjadi akibat runtuhnya struktur bawah tanah seperti gua atau tambang. Biasanya gempa runtuhan berskala kecil dan berdampak lokal, namun tetap bisa menimbulkan kerusakan seperti retakan tanah atau keruntuhan bangunan di area sekitar.

4. Gempa Buatan (Induced Earthquake)

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti ledakan tambang, injeksi cairan dalam eksplorasi minyak, atau pembangunan bendungan besar.

Meskipun jarang terjadi, dampak gempa bumi buatan ini tetap perlu diperhatikan karena dapat mengganggu kestabilan struktur di wilayah tertentu.

5. Gempa Mikro

Disebut mikro karena gempa bumi ini memiliki magnitudo yang sangat kecil, biasanya kurang dari 2,0 skala Richter.

Sebenarnya, gempa mikro terjadi hampir setiap hari di berbagai lokasi di dunia, lho, tetapi mayoritas tidak dirasakan oleh manusia karena energi getarannya terlalu lemah untuk memengaruhi permukaan.

6. Gempa Dangkal

Terakhir, gempa dangkal mengacu pada gempa bumi yang terjadi di kedalaman kurang dari 70 km dari permukaan bumi.

Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, gempa dangkal cenderung lebih terasa oleh manusia dibandingkan gempa yang terjadi di kedalaman menengah atau dalam.

Close