4 Alasan Mengapa Faktor Ekonomi menjadi Penghambat Mobilitas Sosial
4 Alasan Mengapa Faktor Ekonomi menjadi Penghambat Mobilitas Sosial – Kehidupan manusia bersifat dinamis, yakni mengalami perubahan selama ia hidup. Perubahan inilah yang dapat memunculkan adanya mobilitas sosial. Kebanyakan mobilitas ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Lalu, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?
Adapun yang dimaksud dengan mobilitas sosial adalah perpindahan kelas sosial, yakni perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya. Mobilitas sosial ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, jadi bisa terjadi dengan mudah maupun sulit bergantung faktor tersebut.
Bentuk Mobilitas Sosial
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai alasan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa saja bentuk mobilitas sosial.
Bentuk mobilitas sosial dibagi berdasarkan pengaruh hasil perpindahan sosial dengan derajat sosial. Berdasarkan hal itu, bentuk mobilitas sosial dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Mobilitas Sosial Vertikal
Yang disebut dengan mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan kelas sosial yang sifatnya tidak sederajat atau berbanding terbalik dengan sosial yang kini diduduki. Seperti yang bisa kamu bayangkan ketika melihat garis koordinat, sumbu Y berperan sebagai garis vertikal.
Jika sumbu Y bernilai positif itu artinya naik ke atas, sedangkan sumbu Y negatif berada di bawah. Berdasarkan kedudukan status sosial secara vertikal ini, mobilitas sosial terbagi menjadi dua, yakni:
- Vertikal naik, yakni perpindahan dari kelas sosial rendah ke kelas sosial tinggi. Contohnya seorang driver ojek online kini berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit ternama.
- Vertikal turun, yakni perpindahan dari kelas sosial tinggi ke kelas sosial rendah. Contohnya seorang pemilik perusahaan yang mengalami kebangkrutan sehingga menurunkan kelas sosialnya.
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Lain halnya dengan mobilitas sosial vertikal yang merupakan sumbu Y, mobilitas sosial bisa dibayangkan sebagai sumbu X-nya. Namun, meskipun sumbu X juga bernilai positif dan negatif, dalam konteks mobilitas sosial tidak dapat mempengaruhi kelas sosial.
Adapun pengertian dari mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial yang tidak mengubah derajat sosialnya atau bisa dikatakan sifatnya sederajat atau sejajar. Jadi, orang yang mengalami mobilitas ini kelas sosialnya masih sama dengan yang sebelumnya.
Contoh, seorang guru bekerja di sebuah sekolah yang terletak di Jakarta, kemudian ia dipindahtugaskan ke sekolah yang ada di Bandung. Pada kasus ini, guru tersebut hanya mengalami perpindahan tempat, bukan derajat sosialnya.
Jabatan gurunya tidak berubah menjadi tukang becak, supir angkot, atau yang lainnya melainkan tetap guru. Begitu juga dengan gajinya, ia masih mendapatkan gaji yang sama dengan pekerjaan di tempat sebelumnya.
Alasan Mengapa Faktor Ekonomi Menjadi Penghambat Mobilitas Sosial
Setelah melihat bentuk-bentuk mobilitas sosial di atas, sekarang kamu telah mengetahui bahwa tidak selamanya mobilitas sosial merujuk pada perpindahan status sosial yang didasarkan pada keadaan ekonomi.
Meskipun begitu, nampaknya faktor ekonomi merupakan faktor yang paling disorot dalam kasus mobilitas ekonomi. Sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat menghambat mobilitas sosial, di antaranya adalah faktor ekonomi (kemiskinan), diskriminasi, dan stereotip gender.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial, faktor ekonomilah yang kerap kali memegang peranan besar dalam hal itu. Faktor ekonomi dapat memberikan dorongan terbesar terhadap mobilitas sosial.
Namun, bak pisau bermata dua, faktor ekonomi juga bisa menjadi penghambat bagi mobilitas sosial. Karena ekonomi yang rendah, seseorang lebih sulit untuk mencapai kelas sosial yang lebih tinggi dari kelas sosialnya sekarang.
Sebaliknya, orang yang memiliki keadaan ekonomi yang baik cenderung lebih mudah memperoleh akses untuk mencapai kelas sosial yang lebih tinggi dari keadaannya sekarang. Lalu, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial? Berikut penjelasannya.
1. Faktor Ekonomi Mempengaruhi Pendidikan
Keadaan ekonomi yang baik dapat memudahkan seseorang memperoleh akses, termasuk pendidikan. Orang dengan ekonomi yang baik bisa lebih mudah memperoleh pendidikan yang layak, sehingga akan lebih mudah menaikkan status kelas sosialnya.
Sedangkan orang yang ekonominya tidak cukup baik atau bahkan buruk, pendidikan menjadi suatu hal yang sulit dijangkau karena ketidaktersediaan biaya. Hal ini karena pendidikan juga memerlukan biaya sebagai penyokongnya agar lebih mudah memperoleh akses.
Dengan pendidikan yang baik, kesempatan memperoleh pekerjaan lebih besar. Dengan begitu, seseorang dapat meningkatkan ekonominya yang secara tidak langsung akan menaikkan kelas sosial dan mempercepat mobilitas sosial.
Sedangkan orang yang pendidikannya kurang akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun ini tidak menjamin. Kalaupun mendapatkan pekerjaan mungkin pendapatannya tidak cukup banyak untuk bisa meningkatkan status sosial.
2. Ketersediaan Modal
Selain mempengaruhi tingkat pendidikan atau berkualitas atau tidaknya pendidikan, faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi ketersediaan modal. Kita tahu bahwa modal merupakan dasar bagi adanya suatu usaha untuk meningkatkan ekonomi.
Orang yang memiliki modal cukup untuk membangun usaha akan lebih mudah dalam memperoleh akses. Dengan pengelolaan modal yang baik untuk suatu bisnis, pendapatan akan lebih baik dan kondisi ekonomi pun juga ikut membaik.
Sedangkan orang dengan ekonomi yang kurang akan kesulitan dalam mendapatkan modal karena tidak adanya ketersediaan modal. Oleh sebab itu, orang dengan ekonomi yang baik akan lebih mudah meningkatkan kelas sosialnya melalui bisnis yang ia punya.
3. Pemicu Diskriminasi
Diskriminasi merupakan salah satu penyebab mobilitas sosial dapat terhambat. Menurut KBBI Kemendikbud, diskriminasi dapat diartikan sebagai pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya).
Dari situlah dapat dilihat bahwa faktor ekonomi juga mempengaruhi adanya diskriminasi di masyarakat. Masyarakat dengan kondisi ekonomi yang buruk cenderung sering dibedakan perlakuannya dibandingkan dengan masyarakat yang kondisi ekonominya baik.
Pembedaan perlakuan tersebut dapat memicu konflik yang jika terjadi secara berkepanjangan akan mempengaruhi mobilitas sosial. Seseorang yang mendapat perlakuan diskriminasi kesulitan untuk menaikkan status sosialnya karena akan dipandang rendah oleh orang lain.
4. Tidak Mampu Bersaing
Alasan yang satu ini tidak melulu benar, namun memang kebanyakan terjadi pada kondisi ekonomi yang rendah. Kesempatan untuk memenangkan persaingan akan jauh lebih mudah jika kita punya akses yang lebih besar.
Nah, akses tersebut bisa diperbesar salah satunya dengan keadaan ekonomi yang baik. Misalnya, suatu pekerjaan membutuhkan lulusan S2.
Di dalam persaingan tersebut ada si A yang lulusan S1 tapi kompeten dan si B yang lulusan S2, namun masih kalah kompeten dari si A. Tentu saja si B mendapatkan akses memenangkan persaingan yang lebih besar dibandingkan si A.
Nah, hal ini memang sering terjadi di masyarakat, sehingga kondisi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang juga mempengaruhi kemampuan memenangkan persaingan.
Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial di atas sifatnya tidak mutlak, yakni tidak semua orang seperti itu. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa dari ekonomi yang bermata dua itu kitalah yang menentukan, apakah sebagai pendorong atau justru menghambat mobilitas sosial.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: