Biaya dan Cara Pembayaran Pendaftaran UM PTKIN 2025/2026
Berikut Mamikos bagikan informasi lengkap terkait pendaftaran UM PTKIN, khususnya untuk info biaya dan cara pembayaran pendaftarannya.
Alur Pendaftaran
- Calon peserta mendaftar akun UM PTKIN dengan Daftar Bagi Calon Pendaftar yang memiliki NISN dan belum memiliki akun SPAN-PTKIN. Setelah melakukan pendaftaran, calon peserta akan mendapatkan Username dan Password yang dikirim melalui email yang dicantumkan saat pendaftaran.
- Calon peserta memilih Login dengan menggunakan Username/NISN dan Password.
- Calon peserta mengisi biodata secara online di https://um.ptkin.ac.id/ hingga mendapatkan INVOICE dan nomor VA (Virtual Account), Informasi nominal yang harus dibayarkan serta tatacara pembayaran.
- Calon peserta melakukan pembayaran di Bank Mandiri atau Selain Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut:
- Melalui Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang, ATM, LIVIN by Mandiri, dengan menunjukkan/memasukkan kode bayar/VA.
- Selain Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di ATM Bank lain, dan transfer ke Virtual Account melalui Bank manapun yang mendukung transfer antar bank (ada tambahan biaya tergantung mitra).
- Peserta mendapat bukti pembayaran. Biaya seleksi yang sudah dibayar tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
- Peserta melanjutkan pendaftaran online di www.um-ptkin.ac.id dengan melakukan login kembali untuk memilih program studi dan lokasi ujian hingga cetak kartu ujian.
- Mengikuti ujian SSE di lokasi PTKIN yang telah dipilih.

Advertisement
Materi Ujian UM PTKIN
Dikutip dari laman resmi UM PTKIN, berikut ini adalah beberapa materi ujian UM PTKIN yang bisa kamu pelajari.
- Tes Penalaran Akademik (TPA) yang mengukur kemampuan potensi calon mahasiswa dalam melakukan penyelesaian dan keberhasilan studi. TPA terdiri atas:
- Penalaran Verbal (kemampuan kebahasaan, seperti struktur dan aturan bahasa baik dalam kata, kalimat, maupun narasi.)
- Penalaran Gambar (kemampuan dalam menvisualisasikan dan memahami objek atau simbol secara abstrak). Konteks dikaitkan dengan aspek dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah keindonesiaan, keislaman, sains dan teknologi, Pendidikan, Kesehatan, ekonomi dan bisnis, dan seni budaya dan olahraga.
- Penalaran Kuantitatif (kemampuan menerapkan konsep hitungan, logika angka, simbol numerikal dalam berpikir sistematis dan memecahkan masalah.)
- Penalaran Matematika.
- Literasi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
- Literasi Ajaran Islam (materi ajaran Islam meliputi Al-Quran, Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam dalam konteks personal, masyarakat, global dan moderasi untuk mewujudkan masyarakat madani.)