Biografi Abu Bakar As Siddiq dari Lahir hingga Wafat Singkat tapi Lengkap

Biografi Abu Bakar As Siddiq dari Lahir hingga Wafat Singkat tapi Lengkap – Siapa yang tak mengetahui salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Islam sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar As Siddiq? Hampir semua umat muslim pasti mengenalnya, terlebih nama Abu Bakar As Siddiq sering disebutkan dalam mata pelajaran Agama atau Sejarah Perkembangan Islam di sekolah.

Abu Bakar As Siddiq merupakan salah satu sahabat nabi dan termasuk ke dalam khulafaur rasyidin. Abu Bakar As Siddiq sangatlah fenomenal dan sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam. Sosoknya sangat dermawan dan patut dijadikan sebagai suri tauladan.

Nah, bagi kamu yang ingin mengenal secara lebih dekat sosok Abu Bakar As Siddiq, di bawah ini Mamikos akan mengulas biografi Abu Bakar As Siddiq dari lahir hingga wafat secara singkat dan lengkap. Simak, selengkapnya berikut ini! 📖✨

Biografi Abu Bakar As Siddiq dari Lahir hingga Wafat

sa Sebastião/Pexels.com

Sebelum mengulas secara lebih lanjut biografi Abu Bakar As Siddiq, berikut Mamikos berikan biodata singkatnya sebagai pengenalan awal.

Biodata Singkat Abu Bakar As Siddiq

Nama Lengkap: Abu Bakar As Siddiq

Tempat Tanggal Lahir: Mekkah, 27 Oktober 573 M

Wafat: Madinah, 23 Agustus 634 M

Ayah: Uthman Abu Quhafa

Ibu: Salma Umm-ul-Khair

Istri: Habibah bint Kharijah, Ama binti Umays, Ummi Ruman, dan Qutaylah bint Abd-al-uzza

Anak: Aisyah, Muhammad bin Abu Bakar, Asma binti Abu Bakar, Abdullah ibn Abi Bakr. Abdurrahman bin Abi Bakar, dan Umm Kulthum

Latar Belakang dan Kehidupan Awal Abu Bakar As Siddiq

Abu Bakar As Siddiq merupaka salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dan merupakan khalifah pertama dalam Khulafaur Rasyidin yang menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah wapat.

Abu Bakar As Siddiq memiliki nama asli Abdul Ka’bah, merupakan seorang keturunan dari keluarga saudagar kaya dari Suku Quraisy. Ia lahir di Kota Mekkah tahun 573 M silam.

Ayah dari Abu Bakar As Siddiq bernama Abu Quhafah Utsma da ibuya berama Salma binti Sakhar. Abu bakar sejak kecil dikenal sangat menyukai hewan unta dan kambing, sehingga ia sering menghabiskan waktu untuk bermain dengan kedua hewan tersebut.

Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa nama asli Abu Bakar adalah Abdul Ka’bah, namun dikarenakan ia sangat menyukai unta, akhirnya ia dijuluki dengan Abu Bakar yang artinya bapak anak unta.

Saat usianya kurang lebih masih 10 tahun, Abu Bakar sudah mengikuti ayahnya untuk pergi berdagang ke Suriah. Bakat berdagang tersebut mengalir dalam diri Abu Bakar, bahkan ia seringkali melakukan perjalanan bisnis ke berbagai tempat termasuk Yaman dan masih banyak lagi yang lainnya.

Abu Bakar dikenal sebagai pedagang yang masyhur dan kaya raya, bahkan ia diangkat untuk menduduki kepala suku kaumnya. Apalagi, Abu Bakar merupakan sosok yang sangat terpelajar, dapat membaca sekaligus menulis, dan suka terhadap puisi.

Dimana pada saat itu, hal tersebut sangatlah langka di kalangan suku Quraisy. Selain itu Abu Bakar juga sangat memahami sejarah serta politik suku-suku Arab kala itu.

Proses Abu Bakar As Siddiq Memeluk Islam 

Abu Bakar As Siddiq memiliki kisah perjalanan dalam memeluk Islam yang menarik. Dimana pada saat itu, sebelum Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa dirinya merupakan utusan dari Allah SWT. Abu Bakar sendiri sedang melakukan perjalan bisnis menuju Yaman.

Di tengah perjalanannya tersebut, Abu Bakar bertemu dengan seorang peramal yang menyebutkan prediksi bahwa nabi yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba.

Kemudian, setelah pulang dari Yama, dirinya diberi tahu oleh temannya bahwa Nabi Muhammad SAW menyatakan ia sebagai utusan Allah SWT.

Setelah mendengar kabar tersebut, akhirnya Abu Bakar langsung menerima untuk memeluk agama Islam tanpa ada keraguan. Abu Bakar dapat mempercayai dengan sepenuh hati dikarenakan Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki sifat yang jujur, hati yang lurus, serta pikiran yang jernih. 

Abu Bakar juga termasuk ke dalam salah satu kelompok atau golongan pertama yang memeluk agama Islam setelah Nabi Muhammad SAW. Setelah memeluk Islam, Nabi Muhammad memberi nama baru terhadap Abu Bakar yaitu Abdullah atau Hamba Allah.

Selain itu, Abu Bakar juga diberikan gelar Ash-Shiddiq yang artinya benar, gelar ini diberikan setelah ia membenarkan peristiwa Isra Mi’raj yang dilalui oleh Muhammad. Ia membenarkan peristiwa tersebut setelah diceritakan kepada para pengikutnya.

Perjalanan Abu Bakar setelah Memeluk Agama Islam

Setelah menjadi mualaf, Abu Bakar gencar ikut serta dalam melakukan penyebaran dakwah Islam membantu Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, Abu Bakar juga telah berhasil membantu mengajak beberapa tokoh untuk memeluk Agama Islam termasuk Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tentu saja, ia juga mengajak para teman-teman terdekatnya untuk ikut bermualaf.

Perjuangan Abu Bakar dalam menyebarkan agama Islam tentu tidak mudah, apalagi saat periode awal dakwah Nabi terdapat banyak sekali tantangan atau rintangan.

Salah satunya para budak yang memutuskan untuk memeluk agama Islam mendapatkan penyiksaan. Sehingga, dengan kebijaksanaan Abu Bakar, ia pun akhirnya menebus dan membebaskan para budak, salah satu budak yang ditolong olehnya adalah Bilal bin Rabah. 

Saat Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekkah menuju Madinah, Abu Bakar sentiasa menemani. Dimana sesampainya di Madinah, Abu Bakar pun membeli tanah untuk dijadikan sebagai area membangun masjid, masjid tersebut saat ini dikenal dengan Masjid Nabawi. 

Abu Bakar juga dipercayai untuk menjabat sebagai kepala penasihat Nabi Muhammad SAW. Hubungan antara Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar semakin erat dikarenakan Abu Bakar menikmati putri Nabi Muhammad yaitu Aisyah.

Kemudian, dalam perjuangannya berdakwah dan menyebarkan agama Islam, Abu Bakar telah ikut dalam beberapa peperangan dengan kaum Quraisy mulai dari Perang Badar, Perang Khandaq, serta Perang Uhud.

Abu Bakar Menjadi Khalifah/Khulafaur Rasyidin Pertama

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632, diadakan sebuah musyawarah untuk mencari dan menentukan pemimpin yang dapat menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW semasa hidup. 

Dari hasil musyawarah tersebut, Abu Bakar As Siddiq terpilih dan dibaiat sebagai pemimpin atau khalifah pertama yang menggantikan Nabi Muhammad SAW.

Ada beberapa alasan mengapa Abu Bakar dipilih menjadi khalifah, salah satunya dikarenakan Abu Bakar sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW, umat muslim kala itu memiliki kepercayaan yang tinggi terhadapnya, serta dinilai dapat menjaga persatuan dan stabilitas umat muslim yang kala itu sedang krisis.

Dimana setelah ia menjadi khalifah, terjadi gejolak di antara umat islam kala itu, terdapat kelompok-kelompok yang memberontak dan ingin melepaskan diri dari kekhalifahan yang baru saja berdiri.

Namun, dengan ketegasan Abu Bakar, ia tak segan untuk menumpas para pemberontak tersebut di luar Kota Madinah.

Selama menjadi khalifah, Abu Bakar berhasil meneruskan perjuangan Nabi Muhammad semasa hidup untuk menyebarluaskan agama Islam, dimana Abu Bakar dapat menaklukan beberapa wilayah termasuk Syam dan Persia.

Prestasi Abu Bakar As Siddiq Semasa Kekhalifahannya

Semasa periode kekhalifahannya, Abu Bakar As Siddiq telah berhasil menoreh banyak pencapaian, berikut beberapa diantaranya.

  • Memerangi kelompok murtad atau pemberontak
  • Melakukan kodifikasi atau pembukuan Al-Quran
  • Memperluas wilayah Islam hingga ke beberapa wilayah termasuk Irak, Suriah, Persia, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  • Melakukan ekspansi militer dengan mengirimkan beberapa pasukan ke tempat atau wilayah berbeda seperti pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus, pasukan Amru bin As ke Palestina, pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania, dan asukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Syam.

Wafatnya Abu Bakar As Siddiq

Abu Bakar As Siddiq wafat pada tahun 634, sebelum wafat, kondisi kesehatan Abu Bakar sangat memburuk, ia mengalami demam yang tinggi dan mengharuskannya untuk hanya berbaring di atas tempat tidur. 

Sebelum meninggal Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai khalifah menggantikan kepemimpinannya. Ia juga meminta Ali untuk memandikannya apabila wafat seperti memandikan jenazah yang dilakukan terhadap Nabi Muhammad saat wafat.

Kemudian, tepatnya pada 23 Agustus 634, Abu Bakar wafat dikarenakan sakit yang telah diderita olehnya, ia dimakamkan bersebelahan dengan makam Nabi Muhammad SAW.

Kepergian Abu Bakar tentu saja menjadi hal yang menyedihkan kala itu, terlebih sosok kepemimpinan Abu Bakar sangat dipercayai oleh umat muslim kala itu.

Semasa hidupnya, Abu Bakar dikenal sebagai sosok yang sangat jujur, tekun, beriman, dan setia terhadap Nabu Muhammad SAW. Abu Bakar juga telah diakui oleh Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu sahabat yang dijamin untuk masuk surga setelah wafat.

Nah, demikianlah biografi Abu Bakar As Siddiq dari lahir hingga wafat yang dapat kamu baca. Semoga perjalanan hidup sang Khulafaur Rasyidin pertama tersebut dapat kamu teladani sebaik mungkin.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta