Cara Menentukan Gaji Karyawan untuk Usaha Kecil atau Toko agar Tetap Untung
Kamu sebagai pemiliki toko masih bingung cara hitung gaji karyawan? Yuk, cek artikel berikut ini!
Cara Menentukan Gaji Karyawan untuk Usaha Kecil atau Toko agar Tetap Untung โ Menjalankan usaha kecil atau toko itu seru sekaligus penuh tantangan. Mulai dari stok barang, mengatur promosi, sampai memastikan pelayanan pelanggan. Tapi ada satu hal penting yang tidak boleh kamu sepelekan yaitu menentukan gaji karyawan.
Banyak pemilik usaha yang bingung soal gaji karyawan toko. Di satu sisi, ingin kasih gaji yang layak agar karyawan betah dan kerja maksimal. Tapi di sisi lain, takut kalau gaji terlalu besar malah membuat usaha turun. Nah, di sinilah pentingnya punya strategi penggajian yang pas.
Mamikos akan kupas tuntas cara menentukan gaji karyawan buat usaha kecil atau toko dengan langkah โ langkah praktis. Dijamin, kamu jadi lebih paham bagaimana mengatur gaji agar usaha tetap untung dan karyawan tetap semangat kerja. Yuk, kita mulai!
Aturan Pemerintah tentang Gaji Karyawan di Usaha Kecil
Daftar Isi [hide]

Jika kamu berpikir, Aduh, gaji karyawan toko segini cukup tidak ya? Apakah bisa membayar gaji karyawan toko di bawah UMR?
Banyak pemilik usaha kecil juga mengalami dilema yang sama. Tapi kabar baiknya, ternyata ada aturan dari pemerintah yang memberikan solusi untuk kondisi seperti ini.
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, pemerintah memberikan jalan tengah untuk UMKM atau usaha kecil agar tetap bisa jalan, meskipun belum sanggup bayar gaji sesuai UMR.
Aturannya membolehkan pengusaha kecil untuk memberikan gaji karyawan di bawah upah minimum, tapi ada syaratnya, ya. Tidak bisa asal kasih gaji sembarangan juga.
Nah, ini syaratnya:
1. Minimal 50% dari rata-rata konsumsi masyarakat provinsi.
Artinya, kamu perlu cek dulu data rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga di provinsi kamu (bisa dicek di data BPS). Misal, kalau pengeluaran rata-rata di Jawa Tengah adalah Rp2.200.000, maka kamu masih bisa memberikan gaji mulai dari Rp1.100.000.
2. Atau minimal 25% lebih tinggi dari garis kemiskinan di provinsi tersebut.

Advertisement
Misalnya garis kemiskinan di provinsimu ada di angka Rp500.000, maka gaji minimal yang bisa kamu kasih adalah Rp625.000.
Tapi, penting untuk diingat:
Ini bukan berarti kamu bisa seenaknya kasih gaji rendah, ya. Tujuan dari kelonggaran ini untuk mendukung kelangsungan usaha kecil, tapi juga tetap menjaga hak dasar pekerja. Kamu tetap harus mempertimbangkan:
- Biaya hidup lokal
- Beban kerja karyawan
- Jam kerja
- Tanggung jawab yang diemban
Cara Menentukan Gaji Karyawan dengan Persentase dari Omzet
Kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana untuk menentukan gaji karyawan, cara paling masuk akal dengan menghitung dari persentase omzet bulanan.
Strategi ini cukup fleksibel dan bisa disesuaikan sama performa usaha kamu. Gampangnya, kamu alokasikan sebagian dari total pemasukan (omzet) untuk menggaji karyawan.
Umumnya, berapa persen sih?
Menurut banyak praktisi bisnis kecil, alokasi ideal buat gaji karyawan adalah sekitar 15%โ30% dari omzet kotor per bulan. Angka ini sudah lumayan aman agar beberapa kondisi masih aman, seperti:
- Bisnis kamu tidak tekor
- Gaji karyawan tetap layak
- Masih ada sisa untuk biaya lain dan keuntungan
Contoh Kasus 1: Toko yang Punya 2 Karyawan
Misal:
- Omzet bulanan: Rp50.000.000
- Alokasi gaji (ambil aman di 20%): Rp10.000.000
Berarti kamu memiliki budget Rp10 juta per bulan untuk dibagi ke seluruh tim. Misalnya kamu memiliki 2 karyawan toko. Contoh perhitungan sebagai berikut:
- Karyawan A (kasir + admin ringan): Rp5.500.000
- Karyawan B (helper + stok barang): Rp4.500.000