Contoh Laporan Keuangan Sederhana dan Cara Membuatnya

Contoh Laporan Keuangan Sederhana dan Cara Membuatnya Membuka usaha kedai kopi, toko pakaian online, toko kue, dan UMKM lainnya ternyata tidak semudah yang terlihat. Banyak sekali aspek yang harus diperhatikan.

Selain kemampuan membuat produk yang menarik agar mendatangkan banyak pembeli. Bagian internal usaha seperti laporan keuangan juga sangat penting untuk diperhatikan.

Berikut ini Mamikos akan menyajikan contoh laporan keuangan yang bisa kamu jadikan sebagai acuan. Yuk, simak!

Contoh Laporan Keuangan Sederhana

canva.com

Tujuan mendirikan usaha untuk mendapatkan keuntungan, bukan? Nah, laporan keuangan berguna untuk melihat gambaran kondisi finansial usaha yang positif atau negatif.

Dengan begitu, kamu dapat melihat sejauh mana usahamu berkembang, menguntungkan atau tidak. 

Pada perusahaan besar, laporan keuangan pasti dikerjakan oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang tersebut, contohnya akuntan.

Namun, bagi orang-orang yang memiliki usaha kecil seperti UMKM biasanya mengerjakan sendiri laporan keuangan mereka. 

Pada dasarnya, laporan keuangan sederhana dapat dikerjakan oleh siapa saja asalkan mengerti tentang dasar-dasar akuntansi seperti debit, kredit, utang, piutang, penyusutan, modal dan beberapa hal lainnya. 

Nah, pada kesempatan kali ini Mamikos akan membagikan beberapa pengetahuan tentang laporan keuangan bagi kamu yang ingin memulai mengelolah keuangan pada usahamu. Kita belajar bersama, ya. 

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 1) ”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan posisi keuangan perusahaan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau arus dana), catatan dari laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu, juga termasuk skedul informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan industri geografis, serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.

Menurut Harahap (2004 ; 105) “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”.

Secara umum, Laporan keuangan sederhana adalah laporan yang berisi catatan uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan, dan transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi. 

Laporan keuangan sederhana dapat dibuat dalam periode tertentu, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan atau tempat usaha.

Ada perusahaan atau tempat usaha yang membuat laporan keuangannya setiap bulan, tapi ada juga yang membuatnya satu tahun sekali di akhir tahun. Bisa juga kedua-duanya. 

Laporan keuangan harus dibuat dengan cermat, tepat, dan berdasarkan atas bukti-bukti transaksi yang nyata.

Laporan ini harus mampu dipertanggungjawabkan oleh bidang terkait seperti akuntan sebagai orang yang menyusun laporan keuangan perusahaan. 

Jenis Laporan Keuangan

Menurut PSAK (2009), laporan keuangan memiliki 4 jenis atau komponen penting, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. 

1. Laporan Neraca

Laporan neraca atau yang biasa disebut balance sheet merupakan laporan keuangan sederhana yang terdiri dari aktiva, utang, dan modal.

Dari laporan keuangan neraca, kita dapat mengetahui kekayaan perusahaan dan kemampuan perusahaan melunasi utang-piutang.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi berisi pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu sehingga laba dan rugi perusahaan dapat diketahui. 

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah laporan keuangan sederhana yang penting untuk perusahaan publik.

Laporan ini dibuat agar perusahaan dapat menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode tertentu. 

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah catatan keuangan tentang pemasukan dan pengeluaran dalam satu periode.

Laporan ini biasanya disebut juga cash flow. Melalui laporan keuangan arus kas, kamu dapat mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan.

Fungsi Laporan Keuangan

1. Penilai Kondisi Usaha

Laporan keuangan sederhana berguna untuk menilai kondisi suatu usaha. Catatan keuangan usaha yang mengalami banyak kerugian dinilai sedang kelamai kemunduran.

Begitu juga sebaliknya, catatan keuangan yang positif atau menerima banyak keuntung menunjukan usaha sedang berkembang. 

Penilaian kondisi usaha membantu pemiliknya untuk mengambil keputusan seerti menutup usahanya atau mengembangkan usaha dengan membuka cabang atau memunculkan varian produk baru demi kemajuan usaha yang lebih baik lagi.

2. Bahan Evaluasi

Laporan keuangan sederhana juga berfungsi sebagai bahan evaluasi usaha. Kondisi keuangan suatu usaha pasti mengalami turun dan naik.

Dengan adanya catatan keuangan tersebut, pemilik usaha dapat mencari tahu penyebab turunnya pendapatan, kemudian menemukan solusi agar bisa meningkatkan pendapatannya kembali.

Selain itu, ketika pendapatan usaha mencapai titik tertinggi, pemilik usaha dapat mempelajari situasi yang menyebabkan kenaikan tersebut.

Dengan demikian, pemilik dapat menentukan cara-cara yang dapat dijadikan acuan apabila usahanya mengalami penurunan pendapatan. 

3. Bentuk Pertanggungjawaban Usaha

Laporan keuangan dalam hal ini dapat berfungsi sebagai pertanggungjawaban kepada investor dan pemerintah yang terkait dengan pajak dan lain sebagainya. 

Semakin detail dan jelas laporan keuangan suatu usaha, semakin kredibel usaha tersebut. Usaha tersebut dinilai dapat mengelola keuangannya dengan baik.  

Keuntungan Membuat Laporan Keuangan

Membuat laporan memang agak ribet apalagi kalau laporan keuangannya untuk perusahaan yang besar pastinya lebih rumit lagi. dalam proses pembuatan juga kadang salah karena tidak mengikuti contoh laporan keuangan yang benar seperti apa.

Tetapi karena ada keuntungan seperti di bawah ini yang dirasakan setelah membuat maka tetap harus menciptakan laporan tersebut.

  1. Memisahkan uang milik pribadi dengan modal perusahaan sehingga tidak sulit mengetahui kondisi perusahaan.
  2. Memberikan info lengkap mengenai jumlah kerugian dan juga jumlah keuntungan perusahaan.
  3. Membantu pemilik perusahaan mengambil keputusan untuk membuat strategi jitu mengembangkan perusahaan.
  4. Menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh mitra kerja atau karyawan.

Contoh Laporan Keuangan

1. Contoh Laporan Neraca

Neraca berisi aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Semuanya itu harus dirinci dengan detail.

Aset harus sama dengan kewajiban ditambah dengan ekuitas atau investasi pemilik. Kewajiban dan ekuitas digunakan untuk membeli aset.

Dalam membuat neraca, sisi kanan (debit) dan sisi kiri (kredit) harus memiliki nilai yang sama atau imbang.

Jika nilainya berbeda, dapat dipastikan terjadi kesalahan pencatatan atau perhitungan yang kamu lakukan. 

2. Contoh Laporan Laba Rugi

Laporan ini menunjukan pendapatan, pengeluaran, dan atau kerugian dalam suatu periode.

Laporan ini berisi sumber pendapatan utama seperti penjualan produk dan layanan yang di tawarkan suatu usaha.

Selain itu, laporan laba rugi juga berisi pendapatan sekunder seperti penyewaan properti. 

Pengeluaran yang tercatat dalam laporan laba rugi adalah pengeluaran utama, pengeluaran dari aktivitas sekunder, dan kerugian dari aktivitas seperti penyusutan. 

3. Contoh Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah salah satu jenis laporan keuangan sederhana yang dibuat oleh suatu usaha agar dapat menggambarkan peningkatan dan penurunan aktiva (kekayaan) dalam periode tertentu. 

Laporan perubahan modal terdiri dari komponen modal awal, saldo yang disajikan, deviden, laba rugi periode terkait, perubahan cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir. 

4. Contoh Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus disusun terakhir karena mengambil informasi dari laporan keuangan yang telah disusun sebelumnya.

Laporan keuangan ini menunjukan posisi keuangan perusahaan atas dasar kas. 

Penutup

Usaha sesederhana apapun, kamu tetap harus membuat laporan keuangan agar bisa melakukan evaluasi dan membuat keputusan lainnya.

Mulailah dengan belajar dasar-dasar akuntansi agar kamu bisa membuat laporan keuangan sendiri.

Demikian pengetahuan yang dapat Mamikos bagikan mengenai laporan keuangan sederhana.

Semoga pengetahuan singkat ini dapat membantumu membuat laporan keuangan yang baik, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah